Anda di halaman 1dari 17

HIGH STRENG CONCRETE

Beton Mutu Tinggi

Leni Apriani
M. Rusdi Sahal
Putus Radityo Kuswidyanarko
Pengertian umum beton adalah
campuran dari agregat halus dan
agregat kasar (pasir, krikil, batu
pecah, atau jenis agregat lain)
dengan semen, yang dipersatukan
PENGERTIAN oleh air dalam perbandingan
BETON tertentu. Beton merupakan salah
satu bahan bangunan yang pada
saat ini banyak dipakai di
Indonesia dalam bangunan fisik.
High strength concrete (beton mutu
tinggi) merupakan sebuah tipe beton
performa tinggi yang secara umum
memiliki kuat tekan 6000 psi (40 MPa)
atau lebih. Ukuran kuat tekannya
diperoleh dari silinder beton 150 mm –
300 mm atau silinder 100 mm – 200 mm
pada umur 56 ataupun 90 hari, ataupun
umur yang telah ditentukan tergantung
pada aplikasi yang diiningkan. Produksi
high strength concrete membutuhkan
penelitian dan perhatian yang lebih jauh
terhadap kontrol kualitasnya daripada
beton konvensional.
Mengapa kita membutuhkan high strength concrete? Beberapa
alasan yang dapat diberikan di sini antara lain:

Untuk menempatkan beton pada masa layannya pada umur yang


lebih awal, sebagai contoh pada perkerasan di umur 3 hari.

Untuk membangun bangunan-bangunan tinggi dengan mereduksi


ukuran kolom dan meningkatkan luasan ruang yang tersedia.

Untuk membangun sruktur bagian atas dari jembatan-jembatan


bentang panjang dan untuk mengembangkan durabilitas lantai-
lantai jembatan.

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari aplikasi-


aplikasi tertentu seperti durabilitas, modulus elastisitas dan
kekuatan lentur. Beberapa dari aplikasi ini termasuk dam, atap-
atap tribun, pondasi-pondasi pelabuhan, garasi-garasi parkir, dan
lantai-lantai heavy duty pada area industri.
1. Keadaan semen.
2. Faktor air semen (fas) yang rendah.
3. Kualitas agregat halus (pasir).
4. Kualitas agregat kasar (batu pecah/krikil).
5. Penggunaan admixture dan aditif mineral dalam kadar yang tepat.
6. Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton.
7. Pengawasan dan pengendalian yang ketat pada keseluruhan prosedur dan
mutu pelaksanaan.
Untuk menghasilkan beton bermutu tinggi maka dibutuhkan prosedur
yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton yang
meliputi :

Pengangkutan. Pengadukan.

Pengujian agregat. Pengecoran.

Perawatan.
MATERIAL (BAHAN)
Semen Portland (PC) umum pada berbagai tipe (yang memenuhi spesifikasi
standar ASTM C 150) dapat digunakan untuk memperoleh campuran beton
dengan kekuatan tekan sampai dengan 50 Mpa. Untuk mendapatkan kuat tekan
yang lebih tinggi saat mempertahankan workability yang baik, sangat perlu untuk
menggunakan admixture yang dikombinasikan dengan semen. Pada kasus
tersebut, kompabilitas semen-admixture menjadi sebuah hal yang penting.

Pada high strength conrete, agregat masih memainkan peranan yang penting
dalam stabilitas isi, namun juga memainkan peranan yang penting dalam
kekuatan dan kekakuan beton. Rasio faktor air semen yang digunakan pada
campuran high strength conrete menyebabkan pemadatan pada daerah
matrik dan daerah transisi antarmuka.

Kebutuhan kekuatan yang tinggi dan ukuran agregat yang kecil berarti bahwa isi
dari bahan-bahan pengikat pada campuran beton akan menjadi tinggi, umumnya
di atas 400 kg/m3. Isi bahan-bahan pengikat sebesar 600 kg/m3 dan bahkan lebih
tinggi telah diselidiki namun tidak diinginkan dengan alasan tingginya biaya dan
susut suhu dan pengeringan yang berlebihan.
konsep dasar yang perlu untuk dipahami untuk high
strength concrete

1. Agregat semestinya kuat dan durable. Agregat tidak perlu keras dan kekuatannya
tinggi namun perlu kompatibel, dalam arti cukup kaku dan kuat, dengan pasta
semen.
2. Campuran high strength concrete akan memiliki isi bahan-bahan perekat yang tinggi
yang meningkatkan panas hidrasi dan kemungkinan susut yang tinggi mengawali
potensi retak. Kebanyakan campuran berisi satu atau lebih bahan-bahan perekat
tambahan seperti fly ash (tipe C atau F), ground granulated blast furnace slag, silica
fume, metakaolin atau bahan-bahan pozolanik alami.
3. Campuran high strength concrete umumnya membutuhkan rasio factor air semen
yang rendah, dimana rasio factor air semen berada pada rentangan 0,23 sampai
dengan 0,35.
4. Isi total dari bahan-bahan perekat umumnya sekitar 700 lb/yd3 (415 kg/m3) namun
tidak boleh lebih dari 1100 lb/yd3 (650 kg/m3).
5. Pemakaian air entrainment pada high strength concrete akan menurunkan potensial
kekuatan secara besar.
PENGECORAN BETON
a) Beton yang dicorkan harus pada posisi sedekat mungkin dengan acuan
untuk mencegah terjadinya segregasi yang disebabkan pemuatan
kembali atau dapat mengisi dengan mudah ke seluruh acuan;
b) Tingkat kecepatan pengecoran beton harus diatur agar beton selalu
dalam keadaan palstis dan dapat mengisi dengan mudah kedalam sela-
sela diantara tuangan;
c) Beton yang telah mengeras sebagian atau yang seluruhnya tidak boleh
dipergunakan untuk pengecoran;
d) Beton yang terkotori oleh bahan lain tidak boleh dituangkan ke dalam
struktur;
e) Pengecoran beton harus dilaksanakan secara terus menerus tanpa
berhenti hingga selesainya pengecoran suatu panel atau penampang
yang dibentuk oleh batas-batas elemennya atau batas penghentian
pengecoran yang ditentukan untuk siar pelaksanaan;
f) Dalam hal pengecoran yang menggunakan sistem cetakan atau acuan
yang digeser keatas permukaan atas besi acuan harus terisi rata
g) Bila diperlukan adanya siar pelksanaan, siar tersebut harus dibaut
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Proses Perawatan
Metode perawatan basah

Metode perawatan basah


memberikan air yang diperlukan
Metode perawatan membran oleh beton. Hal ini menjadikan
kondisi beton selama perawatan
Metode perawatan membran
selalu berhubungan langsung
melindungi air yang ada di
dengan air dalam jangka waktu
dalam beton agar tidak keluar,
tertentu, dimulai segera setelah
tanpa menggunakan air
permukaan beton tidak dapat
tambahan dari luar beton untuk
lagi berubah bentuk/rusak.
membantu berlangsungnya
proses hidrasi. Metode ini
disebut metode pengontrol air
MANFAAT BETON MUTU TINGGI
1. Menghasilkan beton dengan ketahanan tinggi (high durability).
2. Menghasilkan beton dengan kuat tekan awal yang tinggi dan mempercepat
pelaksanaan konstruksi.
3. Meningkatkan nilai modulus elastisitas dan mengurangi efek rangkak
(creep).
4. Memungkinkan pembangunan konstruksi bangunan tingkat tinggi (high rise
contruction).
5. Memperkecil dimensi kolom, sehingga penggunaan ruang lantai lebih
efisien.
6. Secara ekonomi dapat meningkatkan penggunaan box girder dan solid
girder bridge dengan design yang lebih simpel.
Kelemahan Beton Mutu Tinggi:
Meningkatkan biaya beton per unit volume

Memerlukan kontrol kualitas terhadap mutu


beton dan kebutuhan produksi

Workability kurang baik dan seringkali menurun


dengan cepat setelah waktu pencampuran

Waktu pengangkutan beton pendek dan


penambahan superplasticizer sangat kritis.

Waktu perkerasan beton sangat cepat.

Menghasilkan panas hidrasi yang tingg


sehingga perlu menurunkan hidrasi semen

Membutuhkan waktu lebih dari 28 hari untuk


mencapai kuat tekan yang spesifik
PERMASALAHAN PELAKSANAAN PADA BETON MUTU
TINGGI DI INDONESIA
Pelaksanaan pembuatan beton yang bermutu tinggi di Indonesia masih terdapat
banyak kendala dan permasalahan, terutama yang berhubungan dengan kekuatan
tekannya. Berdasarkan pengamatan dilapangan permasalahan tersebut diantaranya:
1. Kegagalan mutu beton mencapai target kuat tekan sebagaimana yang disyaratkan,
terutama untuk beton cor ditempat dengan kuat tekan lebih dari 60 Mpa.
2. Keseragaman dan ketidakteraturan mutu dan kelecakan beton yang dihasilkan untuk
suatu element yang dihasilkan masih sangat kecil. Kehilangan nilai slump antara saat
pengadukan sampai penuangan beton.
3. Keseragaman mutu beton yang dihasilkan amat penting dicapai dalam pembuatan
beton mutu tinggi. Dalam hal ini, ACI memberikan batas kontrol keseragaman beton
dalam deviasi standar sebesar 3,5 –5 Mpa. Kehilangan nilai slump dalam suatu
produksi beton akan menyebabkan masalah dalam beton segar yaitu kelecakan
beton akan menurun, pengecoran beton yang tidak sempurna, pemadatan yang tidak
optimal, kemungkinan akan terjadi segregasi, kesulitan pemompaan untuk produksi
yang besar dan bertingkat tinggi.
Cara untuk mendapatkan beton mutu tinggi yang baik sebagai berikut :

Untuk mendapatkan beton


mutu sangat tinggi (dengan
Untuk mendapatkan beton
kuat tekan > 80 MPa), maka
yang lebih baik lagi maka
perlu diadakan penelitian
dapat diadakan penelitian
dengan bahan susun yang
tentang pengaruh faktor air
mempunyai kualitas lebih baik.
semen terhadap kuat tekan
beton.

Untuk mengetahui perbandingan


Untuk mendapatkan beton yang lebih
kuat tekan pada umur 3, 7, 14, dan
baik lagi maka dapat diadakan
21 hari, maka perlu diadakan
penelitian tentang pengaruh modulus
penelitian tentang pengaruh kuat
kehalusan agregat kasar terhadap kuat
tekan beton terhadap umur, bahkan
tekan beton. Untuk mendapatkan
jika waktunya memungkinkan dapat
beton yang lebih baik lagi maka dapat
diadakan sampai dengan umur 90
diadakan penelitian tentang pengaruh
hari.
gradasi agregat kasar terhadap kuat
tekan beton
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai