Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Manajemen Keuangan II
“Capital Structure”

Di susun oleh : - Asiz Herwanto


- Dimas Joko s
- Heru Surono
- M. Supiyanoor
- M. Nurul Yaqin
- Elizabeth Novita Wini

Fakultas Ekonomi Universitas Antakusuma


Tahun 2016
 Pengertian Capital Structure
Capital Structure adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal
sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka pendek.
Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan.

 Komponen Capital Structre


1. Modal Asing
Modal asing atau utang merupakan modal yang asalnya dari luar perusahaan yang bersifat
sementara bekerja pada perusahaan dan untuk perusahaan yang terkait modal tersebut adalah
hutang yang hingga waktu yang harus dibayar kembali.
Modal asing dibedakan menjadi 3 : - Utang Jangka Pendek (Short-term Debt)
- Utang Jangkah Menengah (Intermediate-term Debt)
- Utang Jangka Panjang (Long-term Debt)
2. Modal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas adalah modal yang asalnya dari pemilik perusahana dan ditanam
dalam perusahaann dalam jangka waktu yang tidak menentu lamanya.
Modal sendiri dibagi menjadi 3 : - Modal Saham
- Cadangan
- Laba Ditahan
 Teori Capital Structure
1. Trade-off theory
2. Pecking order theory
3. Agency theory

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Capital Structure


1. Tingkat Penjualan
2. Struktur Aktiva
3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
4. Profitabilitas
5. Variabel Laba dan Perlindungan Pajak (Tax Shield)
6. Skala Perusahaan
7. Kondisi Intern Perusahaan dan Ekonomi Makro

 Pendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Capital Structure


1. Teori pendekatan laba bersih (net income approach) NI
2. Teori pendekatan laba operasi bersih (operating net income approach) NOI
a) Biaya utang konstan sama seperti pendekatan laba bersih.
b) Utang perusahaan meningkat, resiko perusahaan ikut meningkat.
 Keputusan Capital Structure Dalam Praktik
1. Analisis EBIT – EPS
a) Menghitung EPS pada berbagai alternatif pendanaan untuk EBIT tertentu, dan
b) Mengulang langkah pertama untuk EBIT yang berbeda – beda. Hasilnya kemudian
digambarkan dalam grafik EBIT-EPS.
2. Perbandingan Rasio – Rasio Leverage
a) Rasio Hutang:
• Total hutang/Total aktiva
• Hutang jangka panjang/ (Hutang jangka panjang + Modal sendiri)
• Total hutang/ Modal sendiri
b) Rasio Jaminan:
• Time interest earned = EBIT/Biaya bunga
• Debt service coverage = EBIT / [biaya bunga + (pembayaran pokok pinjman/1 –
pajak)]
3. Analisis Arus Kas Perusahaan
 Analisis Subyektif Dalam Manajemen Captial Structure
1. Kelangsungan hidup jangka panjang (Long – run viability)
2. Konsevatisme manajemen
3. Pengawasan
4. Struktur aktiva
5. Risiko bisnis
6. Tingkat pertumbuhan
7. Pajak
8. Cadangan kapasitas peminjaman
 Catatan Tentang Kebijakan Capital Structure
1. Pada pertemuan tahunan Financial Management Association (FMA) pada tahun 1989,
disimpukan beberapa hal mengenai struktur perusahaan.
a) Dalam praktik sangat sulit menentukan titik struktur modal yang optimal
b) Ada kenyataan bahwa walaupun struktur modal perusahaan dianggap jauh dari optimal,
tapi dampaknya pada nilai perusahaan tidak terlalu besar.
2. Berdasarkan hal-hal di atas, sebaiknya perusahaan lebih memfokuskan diri pada suatu
tingkat hutang yang hati-hati (prudent) dari pada berusaha mencari tingkat hutang yang
optimal.
a) Mempertahankan risiko finansial pada tingkat yang masih terkendali.
b) Menjamin fleksibilitas pembelanjaan perusahaan.
c) Mempertahankan “credit rating“ perusahaan.
3. Keputusan tentang struktur modal melibatkan analisis “trade-off“ antara risiko dan
keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai