RS2 - KEK1 - K7
Aspek Medis
• Kemajuan iptekdok: kehidupan pasien bisa
diperpanjang dilema dokter:
– Diberi bantuan/tidak?
– Setelah diberi bantuan boleh dihentikan?
• Tugas dokter menolong pasien
– Kalau sudah tidak bisa dilanjutkan?
– Bila pertolongan dilanjutkan akan menambah
penderitaan?
• Memudahkan kematian pasien tanpa merasakan
sakit, karena kasih sayang, dengan tujuan
meringankan penderitaan
• KODEKI pasal 2
“Seorang dokter harus senantiasa berupaya
melaksanakan profesinya sesuai dengan
standar profesi tertinggi”
• KODEKI pasal 7d
“Setiap dokter harus senantiasa mengingat
akan kewajiban melindungi hidup insani”
SEJARAH EUTANASIA
• Dalam Hippocrates Oath (460-377 SM)
• Masalah eutanasia ada sejak kalangan kesehatan
menghadapi penyakit yg tidak dapat
disembuhkan & pasien dalam keadaan
merana/sekarat
• Sampai sekarang:
– Masalah yang berkaitan dengan eutanasia selalu
timbul
– Belum dapat dicapai kesepakatan yang dapat diterima
secara universal
Eutanasia
• Diperlukan pada beberapa keadaan (penyakit
yang tidak dapat disembuhkan lagi, pasien
dalam keadaan merana/sekarat; keluarga
tidak tega melihat pasien menderita
menjelang ajal)
• Bertentangan dengan hukum, moral dan
agama
DEFINISI EUTANASIA
• Asal kata : eu-thanathos (Yunani)
Eu: baik, tanpa penderitaan
Tanathos: mati
• Eutanasia:
– mati dengan baik tanpa penderitaan
– mati dengan cepat tanpa penderitaan
– mati enak
Eutanasia Study Group (KNMG)
“Dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk
memperpanjang hidup pasien atau sengaja
melakukan sesuatu untuk memperpendek atau
mengakhiri hidup pasien, yang dilakukan untuk
kepentingan pasien sendiri.”
KONSEP KEMATIAN
• Darah berhenti mengalir
• Nyawa terlepas dari tubuh
• Kemampuan tubuh hilang secara permanen
• Kemampuan manusia hilang secara perma-
nen untuk kembali sadar & melakukan
interaksi sosial
• ???
• PP No. 18/1981: “ Mati adalah berhentinya
fungsi jantung & paru”
• Pasal 359
“Barang siapa karena salahnya menyebabkan
matinya orang, dihukum penjara selama-lamanya
lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu
tahun”
• Pasal 304
“Barang siapa dengan sengaja menempatkan atau
membiarkan seorang dalam keadaan sengsara,
padahal menurut hukum yang berlaku baginya
atau karena persetujuan, dia wajib memberikan
kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada
orang itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua tahun delapan bulan atau denda paling
banyak tiga ratus rupiah”
• Pasal 575
Dokter yang melakukan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 574 dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
12 (dua belas) tahun
ASPEK AGAMA
Literatur ajaran Islam:
• Islam tidak membenarkan tindakan eutanasia
aktif
• Eutanasia hukumnya boleh, tidak haram
• Eutanasia aktif: tindakan dokter untuk
mempercepat kematian pasien (memberi
suntikan mematikan)
• Eutanasia pasif: tindakan dokter menghentikan
pengobatan pasien (mencabut alat bantu)
(Sidiq al Jawi, 2004)
EUTANASIA DI NEGARA LAIN
• Eutanasia aktif hanya diperbolehkan secara
hukum di Belanda, Belgia & Luxembourg
• Eutanasia pasif diperbolehkan di Swiss,
Singapura dan Negara Bagian Washington,
Oregon & Montana di Amerika Serikat
• Malaysia : melarang eutanasia
• Jepang : tidak ada aturan hukum mengenai
eutanasia
KESIMPULAN
• Eutanasia: dengan sengaja tidak melakukan sesuatu
untuk memperpanjang hidup pasien, atau dengan
sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek
hidup/mengakhiri hidup pasien, dilakukan untuk
kepentingan pasien
• Eutanasia erat kaitannya dengan norma-norma sosial:
agama, hukum, hak asasi manusia & etika kedokteran
• Aspek hukum: pengaturan eutanasia berhubungan erat
dengan perlindungan terhadap nyawa seseorang
merupakan perbuatan pidana