PENDAHULUAN • Tindakan invasif adalah tindakan dengan melakukan tusukan/tusukan pada kulit atau pemasukan alat/benda asing ke dalam tubuh untuk teknis diagnostik maupun intervensi pengobatan.
• Pemeriksaan invasif dalam bidang kardiovaskular
merupakan suatu loncatan kemajuan spesialisasi kardiologi.
• Werner Forssman, seorang trainee bedah jerman pada
tahun 1929 memasukkan kateter urologi dari lengan kirinya sendiri sampai ke atrium kanan dan beliau membuat gambar x-ray dadanya sendiri. • Andre Cournand, Hilmert Ranges dan Dickinson Richards (1940) membuktikan manfaat kateterisasi jantung kanan dalam berbagai penelitian.
• HA Zimmerman (1947) mengembangkan prosedur
diagnostik invasif kateterisasi jantung kanan dan kiri.
• Mason Sones (1958) mengembangkan prosedur
angiografi koroner selektif dan menciptakan kateter untuk memasukkan kontras ke dalam arteri koroner. ANGIOGRAFI KORONER • Pemeriksaan ini merupakan gold standard dalam penilaian penyakit jantung koroner (PJK).
• Pemeriksaan juga mencakup angiografi ventrikel kiri
dan pengukuran hemodinamik.
• Kepada pasien terlebih dahulu dijelaskan tujuan,
prosedur, keterbatasan serta resiko dan komplikasi. INDIKASI UTAMA ANGIOGRAFI KORONER • Angina stabil kelas I-II, dengan uji latih positif, atau angina kelas III-IV tanpa uji latih positif. • Angina tidak dapat dikontrol secara medikamentosa. • Angina setelah operasi bypass atau intervensi perkutan. • Angina tidak stabil atau non-Q wave myocardial infarction (pasien risiko medium dan tinggi). • Infark miokard akut-terutama syok kardiogenik, tidak memenuhi syarat untuk pengobatan trombolotik, gagal reperfusi trombolilitik, re- infark, atau uji latih positif. • Aritmia ventrikular yang mengancam hidup. • Penilaian kelayakan terapi (Intervensi Koroner Perkutan, bedah pintas koroner, medikamentosa). • Diagnosis angina yang tidak dapat dipastikan (PJK tidak dapat disingkirkan dengan pengujian non- invasif). • Sebelum bedah jantung terbuka (untuk menilai PJK tersembunyi). PERSIAPAN TINDAKAN ANGIOGRAFI KORONER • Pasien dipuasakan lebih kurang 6 jam. • Dapat diberikan obat penenang. • Dilakukan sebelumnya pemeriksaan laboratorium khusus hematologi rutin, ureum, kreatinin, HBsAg, waktu perdarahan, waktu pembekuan. PROSEDUR ANGIOGRAFI KORONER • Dilakukan teknik aseptik dan anti-septik ditempat- tempat seperti lipat paha kiri dan kanan, lipat siku kiri dan kanan, pergelangan tangan kiri dan kanan, pasien ditutup dengan kain steril dan duk berlubang.
• Dilakukan tindakan anastesi lokal dengan
menggunakan lido kain.
• Pemasangan sheath arteri dengan katup hemostatik
di arteri femoralis, arteri radialis ataupun arteri brakhialis. • Masukkan kateter melalui sheath arteri tadi dengan mengikuti arteri sampai ke muara ostium arteri koroner di pangkal aorta.
• Lakukan injeksi zat kontras ke dalam arteri
koroner dan dilakukan perekaman gambar yang dihasilkan. KONTRAINDIKASI Tak ada kontraindikasi absolut untuk kateterisasi jantung atau angiografi koroner. Kontraindikasi relatif termasuk : • Koagulopati. • Gagal jantung kongestif. • Hipertensi tidak terkontrol. • Kejadian serebrovaskular (CVA). • Aritmia refrakter. • Perdarahan gastro-intestinal. • Kehamilan • Pasien tidak kooperatif. • Infeksi aktif. • Gagal ginjal. • Allergi media kontras. INTERVENSI NON-BEDAH • Intervensi non-bedah dibidang kardiovaskular dimulai pada tahun 1977 ketika Dr. Andreas Gruntzig melakukan untuk yang pertama kalinya tindakan balonisasi pada stenosis di arteri koroner. • Perkembangan intervensi non-bedah kardiovaskular sangat pesat terutama setelah penggunaan stent pada manusia pertama kali pada tahun 1986. • Juga telah berkembang dengan pesat tindakan intervensi pada katup jantung dan defek kelainan kongenital seperti ASD (Atrial Septal Defect), VSD, PDA. INTERVENSI KORONER • Secara historis, penyempitan pembuluh koroner lebih dari 70% dianggap perlu tindakan intervensi.
• Tujuan intervensi adalah untuk menghilangkan
gejala dan meningkatkan harapan hidup. INDIKASI PCI Indikasi PCI adalah pasien dengan APS yang dibuktikan adanya : • Iskemia miokard. • Pasien dengan APTS. • IMA-NEST risiko tinggi. • IMA-EST. TEKNIK PCI SECARA UMUM Persiapan • Telah ditegakkan dianogsis pra-PCI dengan adanya tanda-tanda dengan dibuktikan oleh adanya tanda iskemia miokard.
• Informasi tambahan lainnya adalah apakah
pasien pernah mendapat serangan jantung atau pernah menjalani terapi re-vaskularisasi sebelumnya. Akses Arteri • Pada masa lalu akses arteri dilakukan dengan operasi minor mengisolasi arteri brakhialis atau arteri femoralis. • Sekarang dilakukan teknik fungsi di arteri femoralis, arteri brakhialis, arteri radialis bahkan pada keadaan tertentu dapat digunakan arteri ulnaris. • Akhir-akhir ini arteri radialis lebih banyak dipilih karena komplikasi yang lebih sedikit dan lebih nyaman buat pasien. Prosedur PCI • Sebelum dilakukan tindakan, pasien harus mendapatkan dual antiplatelet therapy (DAPT). • Biasanya diberikan aspirin dan clopidogrel. • Pasien juga diberikan heparin. Guiding Chateter • Guiding catheter adalah slang kecil dengan bentuk bermacam-macam. Kateter tersebut digunakan untuk mengkanulasi ostium koroner kanan atau kiri. • Lumen kateter ini cukup besar untuk menampung balon, stent dan masih cukup ruang gerak untuk menyemprotkan zat kontras. • Panjang kateter biasanya lebih kurang 100 cm. Kawat penuntun (Guide wire) • Kawat penuntun adalah kawat dengan bahan metal yang sangat kuat, halus dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam arteri koroner dengan bantuan kateter penuntun. • Kawat ini berfungsi sebagai rel bagi balon dan stent untuk mencapai lesi stenosis yang ada di arteri koroner. Balon
• Tujuan pemakaian balon pada teknik PCI adalah
untuk melebarkan arteri yang menyempit. • Pada dasarnya balon terdiri dari balon itu sendiri dan batang. • Di dalam batang ada 2 pipa kecil yang cukup kuat. • Pipa pertama untuk jalan kawat penuntun dan pipa kedua untuk pengisian kontras ke dalam balon guna mengembangkan balon dengan memberikan tekanan melalui indeflelator. Stent • Stent adalah struktur khusus yang biasanya terbuat dari logam seperti titanium, kobal, kromium yang berfungsi sebagai gorong-gorong untuk mempertahankan patensi lumen arteri koroner yang telah dilebarkan oleh balonisasi.
• Dalam perkembangannya, stent yang mula-mula
adalah bare metal stent (BMS), sekarang sudah berkembang menjadi stent yang bersalut obat (Drug Eluting Stent/DES). Bahkan pada saat ini sudah berkembang stent yang dapat diserap oleh tubuh dalam jangka waktu tertentu. PCI TERIMA KASIH