Anda di halaman 1dari 11

OTOT

Otot merupakan alat gerak aktif karena


kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika
sedang berkontraksi dan otot memanjang jika sedang
berelaksi. Kotraksi otot terjadi jika otot sedang
melakukan kegiatan, dan relaksasi otot terjadi jika
sedang beristirahat.
KARAKTER OTOT
1. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk
memendek, otot menjadi lebih pendek dari ukuran
semula jika otot sedang melakukan kegiatan.
2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan otot untuk
memanjang, otot menjadi lebih panjang dari
ukuran semula
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali
pada ukuran semula.
JENIS-JENIS OTOT
OTOT LURIK
Disebut juga otot rangka atau otot seran lintang.
Otot ini bekerja dibawah kesadaran. Fibri-fibril pada
otot lurik mempunyai jalur melintang gelap
(anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun
berselang-seling. Sel-selnya berbentuk silindris dan
mempunyai banyak inti.
OTOT POLOS
Disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam.
Otot polos tersusun dari sel-sel yang berbentuk
kumparan halus. Tiap sel memiliki satu inti yang
terletak di tengah. Otot polos terdapat di alat-alat
tubuh, misalnya pada:
1) Dinding saluran pencernaan,
2) Saluran-saluran pernapasan,
3) Pembuluh darah, dan
4) Saluran kencing dan kelamin.
OTOT JANTUNG
Mempunyai struktur yang sama dengan otot
lurik, hanya saja serabut-serabutnya bercabang dan
dipersarafi oleh saraf otonom. Tempat percabangan
otot tersebut disebut sinsitium. Inti selnya pun
terletak di tengah.
SIFAT KERJA OTOT
ANTAGONIS
Adalah kontraksi otot-otot yang menimbulkan efek gerak
berlawanan, contohnya:
1) Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan),
misalnya otot trisep dan otot bisep.
2) Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati
badan), misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap
sempurna.
3) Depresor (ke bawah) dan evalator (ke atas), misalnya
gerak kepala menunduk dan menengadah.
4) Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup),
misalnya gerak telapak tangan.
SINERGIS
Adalah kontraksi otot-otot yang
menibulkan gerak searah. Contohnya pronator
teres dan pronatur kuadratus.
KELAINAN PADA OTOT
1. Astrofi  suatu keadaan megecilkan otot sehingga
kehilangan kemampuan berkonsentrasi.
2. Kelelahan otot  karena terus-menerus melakukan
aktifitas. Jika ini berlanjut, dapat terjadi kram.
3. Tetnus  otot yang terus-menerus berkontraksi (tonus
atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium.
4. Miestenia gravis  melemahnya otot secara berangsur-
angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan
kematian. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
5. Kaku leher (stiff)  peradangan otot trapesius leher
sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan
gerak.

Anda mungkin juga menyukai