Anda di halaman 1dari 27

Tugas I

METODOLOGI PENELITIAN
Kelompok 1 (Eksplorasi Sumberdaya Bumi)
1. Lidia Paskalia (22117312)
2. Raymond Sianturi (22118010)
3. Khairul Azmi (22117313)
4. Andrew Federico Karubaba (22117604)
5. Yogi La Ode Prianata (22118021)
2

ANALISIS METODE PEMETAAN MINERAL UNTUK MENDELINEASI ZONA ALTERASI


DI LAPANGAN PANAS BUMI WAYANG WINDU, JAWA BARAT

Oleh:

MUHAMAD HARDIN WAKILA


(Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan)

Lidia Paskalia (22117312) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


3
ANALISIS METODE PEMETAAN MINERAL UNTUK MENDELINEASI ZONA ALTERASI
DI LAPANGAN PANAS BUMI WAYANG WINDU, JAWA BARAT

Oleh:
MUHAMAD HARDIN WAKILA
Eksplorasi dan produksi panas bumi saat ini sedang intens dilakukan di daerah-daerah tertentu di Indonesia seperti di Lapangan Panas
Bumi Wayang Windu, Jawa Barat. Lapangan Panas Bumi Wayang Windu ini terletak di wilayah yang luas yang mencakup sekitar 40
km2. Penentuan metode yang akurat untuk memetakan distribusi mineral diperlukan untuk daerah yang luas seperti di Lapangan
Panas Bumi Wayang Windu. Pemetaan mineral merupakan metode yang sangat penting dalam eksplorasi panas bumi untuk
menentukan distribusi mineral (alterasi) yang mengindikasikan adanya manifestasi permukaan pada sistem panas bumi di Lapangan
Panas Bumi Wayang Windu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode mana yang paling tepat dan akurat untuk pemetaan
mineral (alterasi) di Lapangan Panas Bumi. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yakni data citra Hyperion dan data
pengukuran lapangan (rock sampling) yang akan digunakan sebagai data untuk validasi dengan hasil pemetaan dari beberapa metode
yang dipilih. Metode yang akan dibandingkan dalam penelitian ini yakni : 1). Minimum Noise Fraction (MNF), yaitu metode
transformasi linear yang berfungsi untuk menghilangkan korelasi antar band dan untuk mengurangi noise dalam data sampai batas
tertentu. 2). Pixel Purity Index (PPI), yakni metode yang didesain untuk menemukan spektrum piksel yang paling ekstrim, dan piksel
yang khas yang cenderung sesuai dengan campuran endmembers. 3). Spectral Angle Mapper (SAM), yakni merupakan teknik
pengklasifikasian objek pada suatu area (citra) dengan cara mengukur kesamaan antara spektral objek yang tidak diketahui dengan
spektral referensi (diketahui) di dalam dimensi-n. Dari hasil MNF diketahui bahwa metode ini hanya menunjukkan kenampakan dari
citra komposit RGB untuk band-band yang mempunyai nilai eigen yang tinggi yakni band-band awal (band 1, 2, 3). Hasil dari metode
PPI menunjukkan bahwa keseluruhan titik observasi berada pada pixel yang gelap (mixed pixel) sehingga menyulitkan untuk analisis
lebih lanjut. Hasil SAM menunjukkan sebaran dari mineral-mineral alterasi, dimana input endmember yang digunakan dalam tahap ini
adalah data lapangan (ground truth). Dengan demikian dapat diketahui bahwa metode SAM merupakan metode yang tepat untuk
pemetaan mineral alterasi di Lapangan Panas Bumi Wayang Windu.

Kata Kunci : panas bumi, pemetaan mineral, hyperion, MNF, PPI, SAM.

Lidia Paskalia (22117312) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


4

Klasifikasi Penelitian

Berdasarkan Manfaat Penelitian


 Penelitian Murni/Dasar
1.Penelitian ini untuk memilih metode yang tepat dan akurat untuk
pemetaan zona alterasi pada Lapangan Panas Bumi Wayang Windu
dimana merupakan kegiatan eksplorasi awal untuk mengidentifikasi
daerah anomali/mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.
2.Pemilihan metode SAM sebagai metode yang paling akurat berdasarkan 3
metode yang digunakan (MNF, PPI, SAM).
3.Metode SAM hasilnya menunjukkan sebaran mineral-mineral alterasi
(Montmorilonit, Illit, Pirit).

Lidia Paskalia (22117312) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


Klasifikasi Penelitian
5

Berdasarkan Tujuan Penelitian


Penelitian Eksploratif
Mendapatkan pengetahuan baru mengenai sebaran
alterasi mineral pada Lapangan Panas Bumi Wayang Windu
dengan metode SAM (Spectral Angle Mapper).

Berdasarkan Dimensi Waktu

Penelitian Cross-Sectional
Penggunaan data yang diperoleh dilakukan dengan mengambil
waktu tertentu yang relatif pendek/dalam suatu waktu yang sama.

Lidia Paskalia (22117312) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


Klasifikasi Penelitian 6

Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data


 Penelitian Eksperimental
• Melakukan pengujian di laboratorium terhadap sampel lapangan dengan
alat Solid Spec-3700 Shimadzu Spectrophotometer untuk mengukur
reflektansi spektral mineral pada sampel.
• Bereksperimen di laboratorium/studio untuk melihat efektivitas dari metode
yang akan diterapkan dalam pemetaan zona alterasi pada Lapangan Panas
Bumi Wayang Windu.

 Penelitian Lapangan
• Data yang diperoleh di lapangan yaitu sampel batuan yang akan digunakan
sebagai data untuk validasi dengan hasil pemetaan dari metode yang dipilih.

Lidia Paskalia (22117312) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


7

STUDI ALTERASI HIDROTERMAL DAN MINERALISASI EMAS PROSPEK WANAGON


BERDASARKAN PEMBORAN WAN-10-02 dan WAN-12-01
PT. FREEPORT INDONESIA, KABUPATEN MIMIKA, PAPUA

Oleh:

IWAN SUKMA SILALAHI


22115011
(Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan)

Raymond Kosher Sianturi (22118010) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


8
STUDI ALTERASI HIDROTERMAL DAN MINERALISASI EMAS PROSPEK WANAGON
BERDASARKAN PEMBORAN WAN-10-02 dan WAN-12-01
PT. FREEPORT INDONESIA, KABUPATEN MIMIKA, PAPUA

Oleh : IWAN SUKMA SILALAHI

Indonesia memiliki banyak tipe endapan mineral potensial khususnya porfiri dan skarn. Prospek Wanagon
dikenal dengan hadirnya mineral ekonomis tembaga dan emas. Kadar emas yang hadir pada endapan ini secara
umum sangat dikontrol oleh fluida magmatik-hidrotermal, struktur sebagai media aliran fluida hidrotermal dan
litologi sebagai reservoir terbentuknya mineralisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alterasi dan mineralisasi yang terdapat di daerah Wanagon
berdasarkan Pemboran WAN-10-02 dan WAN-12-01. Metode penelitian melalui pengamatan sampel inti batuan
dengan cara petrografi, mineragrafi, XRD dan XRF. Berdasarkan hasil penelitian, daerah penelitian dapat
dikelompokkan menjadi empat tipe alterasi, yaitu: (1) Diopsid-Garnet-Epidot (Skarn), (2) Kalsit-Biotit-Epidot
(Potasik), (3)Kuarsa-Serisit-Epidot (Filik), (4) Kalsedon-Kalsit-Dikit (Argilik).
Mineralisasi emas di daerah penelitian berkembang cukup baik padabatugamping dan batupasir serta sangat
dominan pada batuan sulfida terubahkan, dengan kadar rata-rata Au=0,4 ppm, namun tidak teridentifikasi
(invisible) dengan metode penelitian yang dilakukan. Emas berada dalam struktur fluida kompleks (H2S dan
HS-) dan dikontrololeh kontak litologi dan struktur. Mineral bijih yang teridentifikasi adalah mineral pirit,
kalkopirit, spalerit, galena, kovelit dan hematit.

Kata Kunci: Alterasi, Mineralisasi, Porfiri, Skarn


Raymond Sianturi (22118010) Eksplorasi Sumberdaya Bumi
9

Klasifikasi Penelitian

Berdasarkan Manfaat Penelitian


 Penelitian Terapan
Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian terapan karena
hasil dari penelitian ini dapat langsung dirasakan. Hasil penelitian yang
berupa tipe-tipe alterasi dan mineralisasi emas dapat langsung digunakan
pada intrepretasi zona alterasi, tahapan pembentukan mineral dan
pengembangan permodelan endapan. Selain itu hasil penelitian ini juga
digunakan sebagai bahan pertimbangan pada rencana penambangan dan
pengolahan mineral.

Raymond Sianturi (22118010) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


Klasifikasi Penelitian 10

Berdasarkan Tujuan Penelitian


 Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian deskriptif karena
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tipe-tipe alterasi hidrotermal
dan mineralisasi emas. Hasil penelitian yang diperoleh daerah penelitian
dapat dikelompokkan menjadi empat tipe alterasi, yaitu: (1) Diopsid-
Garnet-Epidot (Skarn), (2) Kalsit-Biotit-Epidot (Potasik), (3) Kuarsa-Serisit-
Epidot (Filik), (4) Kalsedon-Kalsit-Dikit (Argalik)

Berdasarkan Dimensi Waktu


 Penelitian Cross-Sectional
Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian cross-sectional
karena penelitian ini menggunakan data pemboran.
Raymond Sianturi (22118010) Eksplorasi Sumberdaya Bumi
Klasifikasi Penelitian 11

Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian Eksperimental
Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian
eksperimental karena data pemboran pada penelitian ini
yang berupa sampel inti batuan diuji dengan menggunakan
peralatan di laboratorium yang meliputi minegrafi,
petrografi, XRD dan XRF.

Raymond Sianturi (22118010) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


12

KARAKTERISASI SPASIAL MANIFESTASI PERMUKAAN PANASBUMI DI


DAERAH WAYANG WINDU JAWA BARAT MENGGUNAKAN METODA
GEOSTATISTIK MULTIVARIAN

Oleh:

Ishaq
22114016
(Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan)

KHAIRUL AZMI (22117313) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


KARAKTERISASI SPASIAL MANIFESTASI PERMUKAAN PANASBUMI DI 13
DAERAH WAYANG WINDU JAWA BARAT MENGGUNAKAN METODA
GEOSTATISTIK MULTIVARIAN
Oleh:
ISHAQ 22114016
Wayang Windu merupakan daerah aktivitas panasbumi yang saat ini sedang dilakukan produksi. Pengembangan lapangan panasbumi perlu
dilakukan untuk menopang sumber energi listrik berbasis non-fosil yang berkelanjutan. Salah satu aktivitas yang perlu dilakukan adalah
melakukan eksplorasi daerah manifestasi yang secara umum mencirikan adanya potensi panasbumi.
Salah satu metoda yang dapat digunakan untuk mengkarakterisasi manifestasi permukaan adalah geostatistik multivarian yaitu metoda
Ordinary Cokriging (COK). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi manifestasi di permukaan sekitar Wayang Windu melalui
karakterisasi parameter fisis manifestasi. Selain itu akan dievaluasi hasil estimasi dari parameter fisis manifestasi berdasarkan perbandingan
metoda Ordinary Cokriging dan Ordinary Kriging (OK).
Data primer yang digunakan berjumlah 5 (lima) variabel yang berupa sifat fisis tanah, yaitu kekerasan, konduktivitas, suseptibilitas, temperatur
dan pH yang diukur langsung di sembilan zona manifestasi dan tujuh zona bukan manifestasi (perpotongan struktur geologi). Data sekunder
yang digunakan berupa data model kekasaran permukaan alterasi. Dari analisis regresi linier diperoleh korelasi data primer dengan data
sekunder, yaitu kekasaran sebesar 0,09, konduktivitas sebesar 0,11, suseptibilitas sebesar -0,04, temperatur sebesar 0,11, dan pH sebesar -0,21.
Model variogram yang paling sesuai dengan data adalah struktur bersarang dengan dua struktur model Sferikal. Daerah pengaruh atau range
(a) dari variogram untuk seluruh data adalah 900 m untuk skala lokal dan 4000 m untuk skala regional.
Estimasi parameter fisik di sekitar kawah juga dilakukan untuk melihat karakteristik manifestasi secara lebih detil. Hasil menunjukan bahwa
metoda COK lebih efektif daripada metoda OK yang dapat diketahui dari rata-rata varian estimasi dan regresi linier hasil estimasi terhadap data
lapangan. Estimasi dari lima variabel menunjukan potensi panasbumi mengarah ke utara. Beberapa lokasi perpotongan struktu juga
mengindikasikan karakterirstik yang mirip zona manifestasi. Hasil estimasi karakteristik tanah di beberapa wilayah tersebut memiliki kemiripan
dengan zona manifestasi kawah.
Kata kunci : Manifestasi permukaan, Wayang Windu, geostatistik multi varian, sifat fisik tanah, back scattering

KHAIRUL AZMI (22117313) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


14
ASPEK PENELITIAN

ASPEK ONTOLOGIS ASPEK EPISTEMOLOGIS ASPEK AKSIOLOGIS

Hasil penelitian ini menemukan


Peneliti melakukan pengolahan keterdapatan outliner yang
Peneliti ingin mengetahui data dengan analisis univarian, besar pada data primer
estimasi karakteristik bivarian, model variogram dan sehingga mempengaruhi hasil
parameter fisik manifestasi kemudian melakukan estimasi estimasi. Oleh karena itu
permukaan, serta ingin dengan metoda Ordinary diperlukan proses untuk
membandingkan antara metoda Cokriging (COK) dan Ordinary meminimalisir pengaruh
COK dengan OK. Kriging (OK) pada masing- outliner, seperti pemotongan
masing parameter fisik tanah. outliner atau menggunakan
fungsi log.

KHAIRUL AZMI (22117313) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


15

KLASIFIKASI PENELITIAN

Berdasarkan Manfaat Penelitian


 Penelitian Terapan (Applied Research)
Peneliti melakukan penelitian ini dengan membandingkan hasil metoda
Ordinary Cokriging (COK) dengan metoda Ordinary Kriging dalam mengestimasi
manifestasi permukaan panasbumi.

Berdasarkan Tujuan Penelitian


 Penelitian Deskriptif
Penilitian ini termasuk penelitian deskriptif. Peneliti mendeskripsikan nilai dari
kekasaran sebesar 0.09, konduktivitas sebesar 0.11, suseptibilitas sebesar -0.04,
temperatur sebesar 0.11, dan pH sebesar -0.21. Dan peneliti berkesimpulan bahwa
karakteristik zona manifestasi pada umumnya memiliki nilai kekasaran, konduktivitas
dan temperatur yang tinggi serta pH dan suseptibilitas yang rendah.
KHAIRUL AZMI (22117313) Eksplorasi Sumberdaya Bumi
KLASIFIKASI PENELITIAN 16

Berdasarkan Dimensi Waktu


 Penelitian Cross-Sectional
Data diperolah dalam kurun waktu yangsama dan tidak dapat
diperbandingkan dengan penilitian yang lain yang datanya diambil dalam kurun
waktu yang berbeda.

Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data


 Penelitian Eksperimental
Pengambilan data dilakukan dengan bantuan alat – alat pengukuran, dan
kemudian data-data tersebut nanti diolah dengan menggunakan software.
 Penelitian Lapangan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diukur langsung
dilapangan, baik itu data primer atau data sekunder nya untuk mengestimasi
manifestasi panasbumi di zona yang diukur tersebut.

AZMI (22117313) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


17

OPTIMASI SPASI BOR DAN KLASIFIKASI SUMBERDAYA BATUBARA


MENGGUNAKAN METODE GEOSTATISTIK

Oleh:

GEORGE MIKHAIL PESIK


(Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan)

ANDREW FEDERICO KARUBABA (22117604) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


OPTIMASI SPASI BOR DAN KLASIFIKASI SUMBERDAYA BATUBARA 18
MENGGUNAKAN METODE GEOSTATISTIK

Oleh:
GEORGE MIKHAIL PESIK
(Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan)
Pengklasifikasian sumberdaya batubara yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan batubara Indonesia selama ini
berdasarkan pedoman SNI 5015:2011. Namun klasifikasi tersebut hanya mempertimbangkan kondisi geologi dan tingkat
keyakinan yang berkaitan dengan kompleksitas endapan batubara. Sedangkan setiap endapan batubara memiliki parameter
kualitas yang berbeda-beda sehingga dalam pengklasifikasian sumberdaya batubara seharusnya mempertimbangkan
parameter kualitas batubara, abu,kadar air, sulfur dan nilai kalori.
Sehingga pada akhirnya dalam penentuan klasifikasi sumberdaya dakan didapat hasil yang berbeda antar lapisan batubara
karena perbedaan parameter kualitas batubara tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi model blok
daerah penelitian dengan menggunakan metode Global Estimation Variance dari setiap parameter kualitas batubara,
mengetahui spasi pemboran optimum berdasarkan nilai relatif error, mengklasifikasikan sumberdaya batubara dan mengetahui
variabilitas local daerah penelitian untuk setiap skenario spasi bor dengan menggunakan metode Sequential Gaussian
Simulation. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa jarak daerah pengaruh berdasarkan metode Global Estimation Variance
dengan klasifikasi sumberdaya batubara terukur, terunjuk dan tereka adalah 300 m; 500 m dan > 500 m.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa spasi bor optimum pada daerah penelitian yaitu 300 m. Perhitungan ini berdasarkan
perhitungan nilai error relatif <10% yang memberikan hasil terbaik dengan klasifikasi sumberdaya terukur dengan tingkat
kepercayaan 95%. Sedangkan berdasarkan hasil simulasi kondisional dengan perhitungan Global Standardised Estimation
Precision, klasifikasi sumberdaya terukur, terunjuk dan tereka memiliki jarak daerah pengaruh 400 m; 500 m dan > 500 m.

Kata Kunci: Klasifikasi sumberdaya batubara, Global Estimation Varience, Sequential Gaussian Simulation

ANDREW FEDERICO KARUBABA (22117604) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


KLASIFIKASI PENELITIAN
19

Berdasarkan Manfaat Penelitian


Penelitian Terapan
1. Mengestimasi model blok daerah penelitian dengan menggunakan
metode Global Estimation Variance dari setiap parameter kualitas dan
geometri batubara.
2. Mengetahui spasi pemboran optimum berdasarkan nilai error relatif
pada berbagai scenario kerapatan pemboran.
3. Mengetahui variabilitas local daerah penelitian untuk setiap scenario
spasi bor dengan menggunakan metode Sequential Gaussian
Simulation.
4. Mengklasifikasikan sumberdaya batubara daerah penelitian dengan
menggunakan metode geostatistik dan membandingkan dengan SNI
5015:2011.

ANDREW FEDERICO KARUBABA (22117604) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


KLASIFIKASI PENELITIAN 20

Berdasarkan Tujuan Penelitian


Penelitian Deskriptif
Berdasarkan Dimensi Waktu
Penelitian Cross-Sectional
Pada penelitian ini dilakukan komposit data dan analisis statistik:

1. 1. Analisis Global Estimation Variance : Analisis Variogram, Varians


Estimasi, Global Estimation Variance.
2. 2. Analisis Simulasi kondisional: Transformasi data, Analisis
variogram, Sequential Gaussian Simulation.

ANDREW FEDERICO KARUBABA (22117604) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


KLASIFIKASI PENELITIAN
21

Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data


 Penelitian Eksperimental
Penelitian menggunakan metode estimasi geostatistik
1. Analisis Global Estimation Variance
2. Analisis Sequential Gaussian Simulation

ANDREW (22117604) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


22

STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATABARA


BERDASARKAN ANALISIS ORGANIK DAN ANORGANIK
PADA FORMASI BATUPASIR HALOQ DAN FORMASI BATUAYAU CEKUNGAN UPPER KUTAI

Oleh:

ANNISA
22112008
(Program Studi Magister Pertambangan)
ABSTRAK 23
STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATABARA
BERDASARKAN ANALISIS ORGANIK DAN ANORGANIK
PADA FORMASI BATUPASIR HALOQ DAN FORMASI BATUAYAU CEKUNGAN UPPER KUTAI
Oleh
ANNISA
22112008
(Program Studi Magister Pertambangan)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan fasies dan lingkungan pengendapan batubara pada Formasi Batupasir Haloq dan serpih
karbonan pada Formasi Batuayau. Pendekatan ilmiah yang digunakan meliputi: analisis petrografi organik, X-ray Difraction, Scanning
Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive Spectrometry (EDS), proksimat dan ultimat.
Plot antara nilai Tisue Perservation Index (TPI) dan Gelification Index (GI), pada diagram fasies Lamberson menunjukan bahwa
batubara diendapkan pada kondisi limmnic (low moor), sementara hasil plot antara Graund water Index (GWI) dan Vegetation Index
(VI) menunjukan bahwa batubara diendapkan lingkungan ombrotrophic yang berbentuk bog (high moor).
Perubahan kondisi fasies tersebut dari low moor ke high moor mempengaruhi karateristik mineral dan maseral baik pada batubara
maupun serpih karbon. Perubahan karateristik mineral dibuktikan dari hadirnya mineral sekunder lempung yaitu beidelite yang
merupakan tranformasi dari smectite dan nacrite yang merupakan transformasi dari kaolinite, sementara pirit mengalami oksidasi
menjadi mineral sulfat seperti melanterite dan magnesiocopiate. Perubahan fasies tersebut juga menyebapkan melimpahnya maseral
scleronite. Hadirnya melantorite pada formasi batupasir Haloq dan magnesiocopite pada formasi Batuayau diduga sebagai penyebap
tingginya nilai total sulfur pada kedua formasi.
Berdasarkan nilai GI dan TS yang tinggi pada contoh batubara dari Formasi Batupasir Haloq, maka diinterpretasikan terendapkan pada
lingkungan lower delta plain, Adapun contoh serpih karbon dari formasi Batuayau yang memiliki nilai TS tinggi dan terjadinya
perubahan karateristik mineral, maka diinterpretasikan terbentuk pada lingkungan lower delta plain.
Kata kunci: Formasi Batupasir Halaq, Formasi Batuayau, low moor, high moor, lower delta plain, melanterite, magnesiocopiate

YOGI LA ODE PRIANATA (221118021) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


24

ASPEK PENELITIAN

ASPEK EPISTIMOLOGIS ASPEK AKSIOLOGIS

Analisis petrografi
Menentukan
organik, X-ray Kegiatan
fasies dan
Difraction, eksplorasi lanjut
lingkungan
Scanning Electron untuk
pengendapan
Microscopy mengetahui
batubara pada
(SEM), Energy jumlah
Formasi Batupasir
Dispersive sumberdaya dan
Haloq dan serpih
Spectrometry cadangan
karbonan pada
(EDS), proksimat batubara
Formasi Batuayau
dan ultimat

YOGI LA ODE PRIANATA (221118021) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


25
KLASIFIKASI PENELITIAN
Berdasarkan Manfaat Penelitian
 Penelitian Murni atau Dasar (Besic Research)
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai komposisi
maseral dan mineral yang terkait dengan lingkungan pengendapan
batubara pada formasi Batupasir di Formasi Halaq dan serpih
karbon di Formasi Batuayau.

Berdasarkan Tujuan Penelitian


 Penelitian Eksploratif
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmiah untuk menunjang kegiatan
eksplorasi yang meliputi analisis proksimata, analisis ultimat, analisis petrografi
organik, X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy
Dispersive Spectrometry (EDS) .

YOGI LA ODE PRIANATA (221118021) Eksplorasi Sumberdaya Bumi


26
KLASIFIKASI PENELITIAN
Berdasarkan Dimensi Waktu
• Penelitian Cross-Sectional
Penelitian ini menggunakan sampel batubara yang terdapat pada formasi Batupasir
Haloq

Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data


 Penelitian Eksperimental
Penelitian ini menngunakan media atau peralatan laboratorium, senyawa
kimia, alat ukur, microskop guna menunjang kegiatan eksplorasi.

YOGI LA ODE PRIANATA (221118021) Eksplorasi Sumberdaya Bumi

Anda mungkin juga menyukai