Anda di halaman 1dari 26

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM STBM STUNTING


PERKENALAN
Tujuan Pembelajaran

 Tujuan Umum
Peserta mampu menjelaskan pemberdayaan masyarakat
dalam STBM Stunting.

 Tujuan Khusus
Peserta mampu menjelaskan tentang:
1. menjelaskan partisipasi masyarakat
2. menerapkan pemberdayaan masyarakat
Pokok Bahasan
Pokok Bahasan 1: Partisipasi Masyarakat
 Pengertian partisipasi masyarakat
 Tingkatan partisipasi masyarakat

Pokok Bahasan 2: Pemberdayaan Masyarakat dalam STBM


Sunting
 Pengertian pemberdayaan masyarakat
 Prinsip dasar pemberdayaan masyarakat.
 Tahapan pemberdayaan masyarakat.
 Penerapan pemberdayaan masyarakat dalam STBM Stunting.
Metode

 Ceramah
 Diskusi
 Curah pendapat
 Diskusi kelompok
 Bermain peran
Pengantar Modul

Permenkes No 65 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan


dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan

1) Dari hasil kajian, ternyata 70% sumber daya pembangunan


nasional berasal dari kontribusi/partisipasi masyarakat.
2) Pemberdayaan masyarakat yang berazazkan gotong royong
merupakan budaya bangsa yang perlu dilestarikan.
3) Perilaku masyarakat merupakan faktor penyebab utama
terjadinya masalah kesehatan,.
4. Pemerintah mempunyai keterbatasan sumber
daya
5. Potensi masyarakat meliputi kepemimpinan,
pengorganisasian, pembiayaan, bahan dan alat,
pengetahuan, teknologi, dan kemampuan
membuat keputusan perlu dioptimalkan.
6. Upaya pencegahan lebih efektif dan efisien
dibanding pengobatan
Apa pengertian Partisipasi Masyarakat?
Buatkan gambar partisipasi masyarakat berdasarkan
pengalaman Bapak/Ibu/Sdr
Partisipasi Masyarakat

A. Pengertian Partisipasi Masyarakat


Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam proses
pembuatan dan melaksanakan keputusan (WHO, 2002).

(Permenkes No. 65/2013).

Partisipasi adalah keikutsertaan dan kemitraan masyarakat dan fasilitator


(pemerintah, LSM, mitra pembangunan) dalam pengambilan keputusan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian kegiatan dan
program kesehatan, serta memperoleh manfaat dari keikutsertaannya dalam
rangka membangun kemandirian masyarakat.
Kunci partisipasi masyarakat dalam STBM-stunting adalah:

 Menempatkan STBM-stunting sebagai inisiatif masyarakat,


 Total atau keseluruhan sebagai kunci utama, artinya keputusan
ada di tangan masyarakat dan pelaksanaan dilakukan
bersama (kolektif),
 Solidaritas masyarakat (laki-laki, perempuan, kaya, miskin, tua,
muda) sangat penting dan mereka terlibat secara aktif dalam
STBM-stunting,
 Semua dibuat oleh masyarakat, tidak ada campur tangan
pihak luar, dan biasanya akan muncul “natural leader” di
masyarakat.
Bermain Tingkatan Partisipasi Masyarakat

Tingkatan pastisipasi masyarakat mana yang


diperlukan dalam STBM Stunting?
B. Tingkatan Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat memiliki beberapa tingkatan, mulai dari


yang terendah sampai yang tertinggi sebagai berikut:

Masyarakat hanya menerima informasi;


Masyarakat mulai diajak untuk berunding;
Membuat keputusan secara bersama-sama antara
masyarakat dan pihak luar.
Masyarakat memiliki wewenang untuk mengatur sumber
daya dan membuat keputusan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
 Kelompok A. Tahapan Pemberdayaan

 Kelompok B: Strategi Pemberdayaan

 Kelompok C: Prinsip Pemberdayaan


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM STBM-STUNTING

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat didefinisikan sebagai segala upaya
fasilitasi yang bersifat non-instruktif, guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat,
-- agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi,
- potensi yang dimiliki, merencanakan,
- melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat.

Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan diarahkan pada:


1) pemberdayaan aparat agar lebih mampu, responsif, dan
akomodatif, dan
2) pemberdayaan masyarakat agar masyarakat lebih mampu,
proaktif, dan aspiratif
A. Tahapan Pemberdayaan
 Berdasarkan tahapannya, pemberdayaan masyarakat diawali:
pemberian informasi kepada masyarakat (individu, keluarga, kelompok)
secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan
masyarakat,

 memfasilitasi masyarakat agar dapat berubah dari tidak tahu menjadi


tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge),

 dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude),

 dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang


diperkenalkan (aspek tindakan atau practice).
B. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat sehingga
masyarakat mempunyai peluang yang sebesar-besarnya untuk terlibat aktif dalam proses
pembangunan kesehatan.
Pengembangan/pengorganisasian masyarakat dalam pemberdayaan dengan
mengupayakan peran organisasi masyarakat lokal makin berfungsi dalam pembangunan
kesehatan.
Peningkatan upaya advokasi yang mendukung masyarakat memperjuangkan
kepentinganna melalui pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
Penggalangan kemitraan dan partisipasi lintas sektor terkait, swasta, dunia usaha dan
pemangku kepentingan dalam pengembangan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan.

Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal, baik dana
dan tenaga serta budaya.
B. Prinsip Dasar Pemberdayaan Masyarakat

• Kesukarelaan
• Otonom
• Keswadayaan
• Partisipatif
• Egaliter
• Demokratis,
• Keterbukaan,
• Kebersamaan,
• Akuntabilitas,
• Desentralisasi,
D. Penerapan Pemberdayaan Masyarakat dalam STBM
Stunting.

Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan mencakup


beberapa kegiatan:

• Upaya membangun kesadaran kritis masyarakat,


• Perencanaan partisipatif,
• Pengorganisasian masyarakat sendiri merupakan proses
yang mengarah pada terbentuknya kader masyarakat
• Monitoring dan evaluasi,
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika
melakukan MMD untuk isu terkait STBM dan stunting:

Pembukaan, dengan menjelaskan maksud MMD untuk


membahas isu-isu terkait sanitasi dan gizi, khususnya stunting.
Pengenalan masalah kesehatan dengan:Menjelaskan informasi
keadaan gizi dan sanitasi.
 Pencarian solusi:

◦ Memicu masyarakat untuk menyadari dan menyepakati bahwa


masalah stunting merupakan masalah bersama mengingat dampaknya
yang sangat besar bagi anak, keluarga, masyarakat, maupun negara.

◦ Menanyakan tanggapan dan keinginan masyarakat untuk


menyelesaikan masalah tersebut.
Penentuan rencana tindak lanjut:

• Menggali dari masyarakat tentang rencana tindak lanjut untuk


menemukan strategi dan perilaku keluarga dan masyarakat yang
diharapkan agar tujuan tercapai.
• Mengajak dan memastikan masyarakat berpartisipasi aktif dalam
kegiatan yang disepakati.
• Mendapatkan kesepakatan/komitmen pelaksanaan upaya perbaikan
gizi dan peningkatan kualitas sanitasi.
• Menyusun rencana kegiatan dan anggaran upaya tersebut.
Monitoring dan evaluasi kegiatan MMD

Melakukan evaluasi terhadap peran fasilitator MMD,


pelaksanaan MMD, dan hasil MMD.
.

Anda mungkin juga menyukai