Anda di halaman 1dari 22

Oleh : dr.

Lita Yanuarti
ANALISIS SWOT
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RUMAH SAKIT TMC
VARIABEL LINGKUNGAN INTERNAL
STRENGTH (KEKUATAN)
1. Visi dan Misi RS
Visi RS TMC :
Menjadi Rumah Sakit rujukan terbaik di Wilayah
Priangan Timur dengan pelayanan prima
Misi RS TMC :
 Memberikan pelayanan cepat, tepat, komprehensif dan terintegrasi
secara profesional mengutamakan keselamatan pasien
 Melayani dengan hati, ramah , santun dan jujur
 Memberikan pelayanan yang optimal dan terjangkau sebelum, saat
dan setelah mendapatkan masalah kesehatan bagi pasien dan
keluarga
 Memberikan pelayanan dengan fasilitas yang dikembangkan
sesuai kemajuan iptek dan disertai pembelajaran yang
berkesinambungan
 Mensejahterakan karyawan dan kolega untuk kemajuan bersama
2. Sumber Daya Manusia
a. Dokter Umum
Tenaga dokter umum berjumlah 14 orang
dokter. Jumlah tersebut terdiri dari 4 dokter
tetap sedangkan dokter yang lainnya
merupakan dokter tidak tetap yang bertugas
sesuai pembagian shift kerja. Semua dokter
jaga IGD RS TMC telah mendapatkan
pelatihan kegawatdaruratan.
No. Nama Dokter Pelatihan
1 dr. Lita Yanuarti ACLS, ATLS, EKG
2 dr. Fonny Wijaya ACLS, ATLS, EKG, HD
3 dr. Rina Sukmawati ACLS,
4 dr. Nadim Marchian ACLS, ATLS,
5 dr. Caroline Oktarina ACLS,
6 dr. Asep Heri G ATLS,ACLS
7 dr. Prima ATLS,ACLS,
8 dr. Ikhwanul Qodri ACLS
9 dr. Gilang ACLS
10 dr. Fransisca Maya ACLS
11 dr. kartika ACLS
12 dr Deanna ACLS
13 dr. Vivi Avionika ACLS
14 Dr. Mohammad Iqbal ACLS
c. Dokter Spesialis
Jumlah Dokter Spesialis RS TMC terdapat 21 dokter
spesialis di berbagai bidang. Meliputi :
 Spesialis Bedah 2 orang
 Spesialis Obsgin 5 orang
 Spesialis Anak 4 orang
 Spesialis Penyakit Dalam 2 orang
 Spesialis Jantung dan Pembuluh darah 3 orang
 Spesialis Syaraf 2 orang
 Spesialis Bedah Syaraf 1 orang
 Spesialis Urologi 2 orang
 Spesialis Anestesi 2 orang
 Spesialis Mata 1 orang
 Spesialis THT 2 orang
 Spesialis Radiologi 3 orang
c. Tenaga Perawat
Jumlah tenaga perawat di IGD RS TMC total
17 orang. Semua perawat telah
mendapatkan pelatihan kegawatdaruratan.
Berdasar data tahun 2017 : 70,5 % perawat
telah mendapat sertifikat BTCLS dan sisanya
29,5 % sertifikat PPGD
Tahun 2017

70,5 %
BTCLS
29,5 %
PPGD
2. Fasilitas Pelayanan IGD
Sebagian besar Sarana dan Prasarana IGD RS TMC
yang telah memenuhi standar IGD RS Tipe C sesuai
dengan kepmenkes 856 th. 2009.
a. Sarana (Bangunan IGD)
 Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban
kerja RS dengan memperhitungkan kemungkinan
penanganan korban massal / bencana.
 Lokasi gedung harus berada dibagian depan RS,
mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tanda-
tanda yang jelas dari dalam dan luar Rumah Sakit.
 Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang
berbeda dengan pintu utama
 Ambulans/kendaraan yang membawa pasien
harus dapat sampai di depan pintu yang
areanya terlindung dari panas dan hujan
 Pintu IGD harus dapat dilalui oleh brankar.
 Memiliki area khusus parkir ambulans yang
bisa menampung lebih dari 2 ambulans
(sesuai dengan beban RS)
 Susunan ruang harus sedemikian rupa
sehingga arus pasien dapat lancar dan tidak
ada “cross infection” , dapat menampung
korban bencana sesuai dengan kemampuan
RS, mudah dibersihkan dan memudahkan
kontrol kegiatan oleh perawat kepala jaga
b. Prasarana Medis
Peralatan dan Penunjang Medis yang
tersedia sebagian besar telah memenuhi
standar IGD RS Tipe C, yaitu dapat
memberikan pelayanan berupa Diagnosa
dan Penanganan permasalahan pada
Airway, Breathing,
Circulation, Disability, Penggunaan obat,
EKG dan Defibrilasi.
3. Brand Image
RS TMC mempunyai brand image sebagai
RS swasta yang berlokasi strategis, dengan
bangunan mewah dan luas, bersih dan
nyaman. RS TMC mempunyai kesan sebagai
RS kelas menengah ke atas.
4. Letak strategis
Karena terletak di pusat kota Tasikmalaya
dan termasuk jalan utama, Terletak di
wilayah perbelanjaan
WEAKNESS
1. Sumber Daya Manusia
a. Dokter umum RS TMC terutama yang baru dan fresh graduate
mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan ataupun
berpindah tugas sehingga lama kerja menjadi relatif singkat
b. Dokter umum IGD kebanyakan wanita sehingga dalam
pembagian jadwal kerja tidak seimbang
c. Tenaga perawat yang masih muda dan labil cenderung
berpindah tempat kerja atau ingin menjadi pegawai PNS
d. Pelatihan yang dimiliki oleh dokter umum dan perawat masih
kurang dan sebagian sertifikat pelatihan baik dokter umum
ataupun perawat sudah habis masa berlakunya.
e. Dokter Spesialis yang berstatus tetap masih kurang sehingga
masih sedikit dokter spesialis yang standby dan siap datang
saat urgent atau konsul cito terutama di hari-hari libur.
2. Sarana dan Prasarana
a. Berdasarkan kepmenkes 856 th. 2009
mengenai standar IGD RS Tipe C itu salah satu
syaratnya mempunyai fasilitas untuk bedah
cito. IGD RS TMC belum mempunyai fasilitas
ruang operasi emergensi/ bedah cito.

b. IGD RS TMC tidak memiliki ruang khusus


triase. Sedangkan standar IGD RS yang sesuai
dengan kepmenkes 856 th.2009 IGD RS harus
mempunyai ruang triase yang dapat memuat
minimal dua brankar.
3. Pelayanan
a. Banyak pasien ataupun penunggu pasien
mengeluhkan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk transfer pasien dari IGD
ke ruang perawatan. Hal ini dipengaruhi
oleh lamanya waktu untuk mempersiapkan
obat dari farmasi, status pasien dari rekam
medis serta kesiapan ruang perawatan.
b. Tarif Kamar yang relatif lebih tinggi
c. Kurangnya kamar yang sesuai untuk kelas
BPJS
VARIABEL LINGKUNGAN EKSTERNAL
OPPORTUNITY (PELUANG)
1. Kota Tasikmalaya terus berkembang dari segi
jumlah penduduk serta laju pertumbuhan
ekonomi masyarakatnya
2. Kota Tasikmalaya menjadi pusat tujuan wisata
ataupun rujukan kesehatanbagi kota dan
kabupaten di sekitarnya
3. RS TMC terletak di wilayah strategis, berada di
dekat area perbelajaan
4. RS TMC mudah diakses dari segi transportasi
5. RS TMC mempunyai tanah dan bangunan yang
luas
6. RS TMC menjadi RS pertama di Kota Tasikmalaya yang telah
terakreditasi paripurna
7. RS TMC sebagai RS tujuan terutama bagi pasien kelas menengah
ke atas.
8. RS TMC telah bekerja sama dengan berbagai pihak asuransi baik
BPJS, swasta ataupun dengan perusahaan tertentu.
9. Perkembangan Teknologi Informasi mempermudah masyarakat
untuk mendapat informasi tentang RS dan pelayanan IGD RS TMC
10. RS TMC mempunyai dokter spesialis jantung dan pembuluh darah
lebih banyak daripada RS lain di daerah priangan timur dengan
peralatan memadai sehingga RS TMC menjadi RS pusat rujukan
Jantung se-priangan timur.
TREATS (ANCAMAN)
1. Kebijakan pemerintah membuat peayanan RS
khususnya IGD menjadi kaku
2. Kebijakan RS kurang dapat memanfaatkan
peluang dan kekuatan yang ada di IGD RS TMC
dan tidak memperbaiki kelemahan yang ada
3. Rumah Sakit pesaing yang berada di sekitar RS
TMC
4. Konsumen RS TMC rata-rata adalah kalangan
menengah ke atas sehingga relatif lebih kritis
5. Kurangnya strategi pemasaran
ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOTStrength
Faktor internal Weakness

Faktor eksternal

Opportunity 1.Tenaga medis yang telah 1.Masa kerja dokter umum


1.Letak RS TMC yang terlatih dalam bidang relatif singkat
strategis dan mudah kegawatdaruratan 2.Pelatihan bagi tenaga
dijangkau 2.Dokter spesialis yang medis yang masih kurang
2.Laju pertumbuhan lengkap di berbagai bidang dan perlu diperbaharui
penduduk dan ekonomi 3.Sarana dan Prasarana 3.Dokter spesialis tetap
kota Tasik cenderung yang sebagian besar telah masih kurang
meningkat memadai 4.Tidak terdapat fasilitas
3.RS swasta di Kota 4.Brand image ruang bedah cito dan ruang
Tasikmalaya yang telah triase
terakreditasi paripurna 5.Prosedur pelayanan
4.RS tujuan bagi pasien perpindahan pasien ke
kelas menengah ke atas rawat inap lama
5.Bekerja sama dengan 6.Tarif pelayanan relatif
berbagai asuransi mahal
kesehatan 7.Kurangnya kamar untuk
6.Menjadi RS pusat rujukan pasien BPJS
jantung sepriangan timur
Treats Strategi SO Srategi WO

1. Kebijakan Pmerintah 1. Meningkatkan kualitas - Meningkatkan kompetensi


2. Kurangnya dukungan pelayanan yang sudah ada tenaga medis dengan berbagai
dari lembaga RS (S1,S2,S3,S4,O3,O4,O5,O6) pelatihan baik baru ataupun
dalam memanfaatkan 2. Meningkatkan hubungan update pelatihan (W2,
kekuatan dan kerjasama dengan lebih banyak O3,O4,O6)
peluang serta asuransi swasta dan -Menambah jumlah dokter
memperbaiki perusahaan spesialis tetap
kelemahan (S1,S2,S3,S4,O4,O5) (W3,O3,O4,O5,O6)
3. RS pesaing 3. Mempunyai kelebihan di suatu - Menambah fasilitas di IGD
4. Masyarakat semakin bidang spesialistik tertentu agar sesuai standar dengan
kritis atas pelayanan selain jantung (S2,O6) terdapat ruang triase dan
kesehatan 4. Membuat program edukasi bedah emergensi (W4,
masyarakat terutama tentang O3,O4,O6)
penanganan dan pelayanan -Evaluasi alur prosedur
pasien gawat darurat (S1,S2, pelayanan dari IGD ke ruang
O1,O2,O3,O4,O5,O6 rawat inap (W5,O3,O4)
5. Membuat program pelayanan (ex; adanya depo farmasi igd,
prehospital atau menjemput menambah jumlah perawat/
pasien (S1,S2,S3,O1,O2,O3,06) ada tenaga transporter mobile)
6. Mempertahankan akreditasi RS - Pelajari tarif pelayanan
tetap paripurna (S3,S4,O3) Rumah sakit pesaing untuk
membuat standar tarif
pelayanan RS (W6, O3,O4)
Strategi ST Strategi WT
-Meningkatkan hubungan dengan klinik, -Meningkatkan loyalitas pegawai dengan
puskesmas dan tempat praktek swasta memberi reward pada tenaga kerja yang
untuk menjadikan RS TMC menjadi pusat mempunyai masa kerja lebih dari 5 tahun
rujukan (S1,S2,S3,S4,T3) (WI,T2)
-Meningkatkan promosi dengan -Meningkatkan kualitas pelayanan yang
mengadakan seminar kesehatan untuk masih kurang(W4,W5,T2)
meningkatkan kunjungan terutama yang -Menyusun tarif yang kompetitif (W6,T3)
berkaitan dengan kegawatdaruratan
(S1,S2,S3,S4,T3)
-Meningkatkan kemampuan
berkomunikasi para tenaga medis di IGD
(S1,S4,T4)

Anda mungkin juga menyukai