Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Adalah suatu keadaan dimana suatu bangsa mengalami perpecahan. Mulai dari kondisi tanah air yang dihadapkan
pada konflik dan pertikaian serta masalah lain sebagai pemicu terjadinya disintegrasi bangsa.
Bukti bahwa negara Indonesia telah mengalami disintegrasi bangsa adalah karena nasionalisme yang
melambangkan jati diri bangsa Indonesisa yang selama ini demikian kukuh, kini mulai memperlihatkan
keruntuhan.
Konflik dan Disintegrasi Bangsa
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling
memukul.Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disintegrasi merupakan keadaan
tidak bersatu padu;keadaan terpecah belah;hilangnya keutuhan atau
persatuan;perpecahan.Sedangkan bangsa adalah kelompok masyarakat
yang bersamaan asal keturunan,adat,bahasa, dan sejarahnya,serta
berpemerintahan sendiri.Sehingga disintegrasi bangsa adalah keadaan
tidak bersatu atau pecahnya suatu kelompok masyarakat dimana berasal
dari keturunan,adat, bahasa,dan pemerintah yang sama.
Geografi
Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat
strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia,selain itu
juga memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya
disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat
berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang
disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber
kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam
dimana sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan
daerah lain atau tergantung dari daerah lain.
Demografi
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan
tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara
keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun potensi ini
perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan
pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna
mendukung kepentingan perekonomian nasional.
Ideologi Pancasila
1. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia.
2. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
3. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan
kehendak untuk bersatu.
2. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan
kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu
membangun konsensus.
3. Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma
yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat
dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan
keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan
kepemimpinan yang arif dan efektif.
Strategi
Penanggulanga
n
1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air
dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan
di kalangan rakyat Indonesia.
2. Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme
sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan, agar tidak terjadi
KKN.
3. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha
pemecahbelahan dari anasir luar dan kaki tangannya.
4. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan
implementasi butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan
dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
5. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal
kompromi.
6. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat,
TNI dan Polri dalam memerangi separatis.
7. Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap
usaha untuk menggunakan kekuatan massa.
Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan
yang efektif dan berhasil, diperlukan pula tatanan,
perangkat dan kebijakan yang tepat guna
memperkukuh integrasi nasional antara lain :