Anda di halaman 1dari 38

KEBIJAKAN

PENANGGULANGAN
STUNTING DI JAWA TIMUR
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
6 DESEMBER 2017
OUTLINE
• PENDAHULUAN
• SITUASI GIZI MASYARAKAT DI JAWA TIMUR
• STUNTING DAN PENANGGULANGAN
• KEBIJAKAN PENANGGULANGAN STUNTING DI JAWA TIMUR
• TANTANGAN
• PENUTUP
10 PESAN KESEHATAN DARI PRESIDEN 2
3

VISI DAN MISI PRESIDEN


TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR
Berkepribadian dalam budaya

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia

PROGRAM PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA KERJA


INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA
SEHAT
SEJAHTERA
RENSTRA
2 0 15- 2 0 19

PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN

PENDEKATAN
KELUARGA KELUARGA NUSANTARA
DTPK
SEHAT SEHAT 4
GERMAS
5

PROGRAM INDONESIA SEHAT


RENSTRA
2 0 15- 2 0 19

Pilar 1. Paradigma Pilar 2. Penguatan Pilar 3. JKN


Sehat Yankes
Program
Program • Benefit
Program • Peningkatan Akses terutama
• Promotif – preventif • Sistem pembiayaan:
pd FKTP
sebagai landasan • Optimalisasi Sistem Rujukan asuransi – azas gotong
pembangunan kesehatan • Peningkatan Mutu royong
• Pemberdayaan
• Kendali Mutu & Kendali
Biaya
masyarakat Penerapan pendekatan
• Sasaran: PBI & Non PBI
• Keterlibatan lintas sektor continuum of care
Intervensi berbasis resiko
kesehatan (health risk) Tanda kepesertaan à K I S

D
PENDEKATAN KELUARGA T
KELUARGA SEHAT P
K
PELAYANAN
8

UNTUKORANG SEHAT
ATAUSAKIT

MENGELUH SAKIT (30%)

SELFCARE (42%) YANKES (58%)

MENJAGA TETAP SEHAT dan


DITINGKATKAN FASILITAS PELAYANAN
DERAJAT KESEHATANNYA KESEHATAN
PUSKESMAS FKTP LAINNYA

RUMAH SAKIT
PARADIGMA SEHAT MUTU
PELAYANAN
11

TUJUAN
AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU
SEHAT

Kesehatan Biaya
Terjaga Produktif Lingkungan untuk
Bersih berobat
berkurang
12

BENTUK KEGIATAN GERMAS I

1. Melakukan aktivitas fisik


2. Konsumsi Sayur dan Buah
3. Tidak merokok
4. Tidak Mengkonsumsi alkohol
5. Memeriksa kesehatan secara rutin
6. Membersihkan lingkungan
7. Menggunakan jamban
FOKUS TAHUN 2016 - 2017
1.Melakukan aktivitas fisik
2.Konsumsi sayur dan buah
3.Memeriksa kesehatan secara rutin

12
KETERKAITAN PARADIGMA SEHAT DAN PERBAIKAN
GIZI MASYARAKAT

PARADIGMA
SEHAT
SEHAT

PERBAIKAN
GERMAS
GIZI
"Jangan sampai ada lagi yang namanya
gizi buruk. Memalukan kalau masih ada.
Ini yang harus kita selesaikan. Ada 1 orang
pun di sebuah daerah, 2 orang, ada 3
anak pun harus secepatnya diselesaikan.
Apalagi lebih dari itu"
DAMPAK
STUNTING
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
7.0
KAB. BANGKALAN

5.5
KAB. MOJOKERTO
5.3
KOTA PASURUAN
KAB. PAMEKASAN 4.9 4.8
KAB. SUMENEP 4.3
KAB. PROBOLINGGO
KAB. BOJONEGORO
3.9 3.8

KAB. NGANJUK
KAB. PONOROGO
KAB. KEDIRI
3.6 3.5 3.5

KOTA PROBOLINGGO
KAB. JEMBER
KAB. JOMBANG
KAB. PACITAN
KAB. BANYUWANGI
KAB. BONDOWOSO
3.3 3.3 3.2 3.2 3.2 3.2

KAB. NGAWI
KOTA MALANG
3.1 3.0

JAWA TIMUR
KAB. PASURUAN
KAB. MADIUN
2.9 2.9 2.9

KOTA BATU
KAB. SITUBONDO
2.7 2.6

KAB. TULUNGAGUNG
2.5

KAB. LUMAJANG
KAB. LAMONGAN
KOTA KEDIRI
2.3 2.3 2.2

KAB. MALANG
KAB. TUBAN
KOTA SURABAYA
KAB. BLITAR
KAB. SIDOARJO
1.9 1.9 1.8 1.8 1.8

KOTA MADIUN
PREVALENSI GIZI BURUK DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

KAB. MAGETAN
1.6 1.6

KAB. GRESIK
1.3

KAB. TRENGGALEK
KOTA MOJOKERTO
KAB. SAMPANG
0.7 0.6 0.6

KOTA BLITAR
0
5
10
15
20
25
KAB. BANGKALAN 30
27.9
KAB. PAMEKASAN

24.2
KOTA PASURUAN

21.6
KAB. BONDOWOSO
KOTA PROBOLINGGO 21.1
20.4
KAB. MOJOKERTO
KAB. TUBAN
19.8 19.4

KAB. JOMBANG
19.1

KAB. KEDIRI
KAB. PASURUAN
18.4 18.4

KAB. SITUBONDO
KAB. SUMENEP
KAB. JEMBER
17.1 16.9 16.8

KAB. NGAWI
KAB. MAGETAN
16.4 16.2 16

KAB. PROBOLINGGO
KAB. LAMONGAN
KAB. MADIUN
JAWA TIMUR
16 15.6 15.6

KAB. PONOROGO
KAB. GRESIK
15.1 14.7

KAB. BANYUWANGI
KAB. NGANJUK
KOTA MALANG
KOTA BATU
14.3 14.1 14.1 13.9

KOTA SURABAYA
KAB. TULUNGAGUNG
KOTA KEDIRI
PREVALENSI UNDERWEIGHT DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

KAB. LUMAJANG
KAB. BOJONEGORO
KAB. SIDOARJO
KAB. PACITAN
13.8 13.8 13.6 13.6 13.6 13.5 13.4

KAB. TRENGGALEK
12.8

KOTA MADIUN
11.3 11

KAB. BLITAR
KAB. SAMPANG
KOTA BLITAR
10.7 10.3

8.6

KAB. MALANG
4.7

KOTA MOJOKERTO
50.0
PREVALENSI STUNTING DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

45.0 43.0 42.5

40.0 38.3

35.1
35.0 33.5 33.4
32.3 32.0
30.9 30.5 30.4
29.4
30.0 28.3 28.1
27.4 26.9 26.9
26.4 26.2 26.2 25.9
25.6 25.3 25.1
24.8 24.3 24.2
25.0 23.3 23.0 22.7
22.1
21.1 20.7
19.8 19.2
20.0 19.0
18.3

15.5
15.0
10.3
10.0

5.0

0.0
14.0
PREVALENSI WASTING DI JAWA TIMUR TAHUN 2017
12.0
12.0 11.4
10.8

10.0
10.0 9.6
9.2 9.2 9.1
8.5
8.3 8.3
8.0
8.0 7.7 7.6
7.4 7.4 7.3
7.2 7.1
6.9 6.8 6.8
6.5 6.4 6.4 6.4
6.2 6.1
6.0
5.8
6.0 5.6 5.5

4.8
4.2
3.8 3.7 3.7
4.0 3.6

2.7

2.0

0.0
PREVALENSI BALITA STUNTING DI JAWA TIMUR
6 TAHUN TERAKHIR (HASIL SURVEY PSG)

35 32
29.2
30
29.0
25 26.1
27.0
20

15 26.9

10

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Prevalensi Baduta (0-23 bln) Stunting
Di JAWA TIMUR

25 21.9
20.4
20
17.9

15

10

Th.2015 Th.2016 Th.2017 17

Stunting
PILAR PENANGANAN STUNTING
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Kampanye
Komitmen dan Nasional Konvergensi,
Mendorong
Visi Pimpinan Berfokus pada Koordinasi, dan
Kebijakan Pemantauan dan
Tertinggi Negara pemahaman, Konsolidasi
“Nutritional Evaluasi
perubahan Program Nasional,
Food Security”
perilaku, Daerah, dan
komitmen politik Masyarakat
dan akuntabilitas

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF


TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL
(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar, berinovasi dan berkompetisi)

MENINGKATKAN DAYA SAING MENGURANGI KESENJANGAN/INEQUALITY


KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

1000 HARI PERTAMA STIMULASI – PENGASUHAN dan


KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

25
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING
Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome
1. Pemberian Tablet
Tambah Darah (remaja Konsumsi Remaja
• Perbaikan putri, catin, bumil) Gizi yang Putri Bumil
Gizi 2. Promosi ASI Eksklusif Adekuat & Busui:
Masyarakat 3. Promosi Makanan • Anemia
• PKGBM Pendamping-ASI • BBLR
• GSC 4. Suplemen gizi mikro • ASI
• PKH Pola
(Taburia) Asuh Eksklusif
• PAUD-GCD 5. Suplemen gizi makro • Kecacingan Stunting
yang
• PAMSIMAS (PMT) tepat
• SANIMAS 6. Tata Laksana Gizi
• STBM Kurang/Buruk
• BKB 7. Suplementasi vit.A
• KRPL 8. Promosi garam iodium
• Kegiatan Lain Akses ke
Baduta:
9. Air bersih, sanitasi, dan
cuci tangan pakai sabun
pelayanan • Diare
kesehatan,
10. Pemberian obat cacing dan • Gizi buruk
kesehatan
11. Bantuan Pangan Non- lingkungan
Tunai

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana
ANUNG untuk Desa, Dana
PERENCANAAN Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan
2018 KESMAS 26
Pangan 26
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN ORANG
TERDEKAT (SUAMI, ORANG
TUA, GURU, REMAJA
Program 1000 HPK PUTRA)

HOLISTIK LINTAS GENERASI


INTERVENSI SENSITIF : KUALITAS REMAJA PUTRI INTERVENSI SOSIAL :
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih 1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat)
serta sarana sanitasi (jamban sehat) di INTERVENSI PENDIDIKAN :
untuk mensosialisasikan Keluarga
keluarga 1. Pendidikan Kespro di Sekolah Berencana
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan 2. Pemberian edukasi gizi remaja 2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat 3. Pembentukan konselor sebaya untuk untuk Keluarga Tidak Mampu (Keluarga
TERSIER

INTEGRASI KEGIATAN
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam membahas seputar perkembangan remaja Miskin)
Keluarga
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) PEMBERDAYAAN ORANG
dan Jaminan Persalinan
TERDEKAT (SUAMI, ORANG
7. Pemberian Edukasi Kespro SEKUNDER TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
PRIMER KUALITAS REMAJA PUTRI INTERVENSI KESEHATAN :
PROGRAM 1000 HPK INTERVENSI KESEHATAN : 1. Konsultasi perencanaan kehamilan dengan
melibatkan suami dan keluarga (orang tua)
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
INTERVENSI SPESIFIK : 2. Pemberian obat cacing pada Remaja Putri
2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami untuk
penundaan kehamilan
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 3. Promosi Gizi Seimbang
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil KEK 3. Bimbingan konseling ke Bidan bersama dengan
4. Pemberian Suplementasi Zink
suami untuk penentuan tempat dan penolong
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif 5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli persalinan
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Remaja) di Puskesmas
4. Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
6. Pemberian Imunisasi 5. Mempersiapkan konseling Calon Pengantin

7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang


8. Pemberian Vitamin A
9. Pemberian Taburia pada Baduta
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
ANTISIPASI PADA ANAK-
ANAK SUDAH STUNTING

PENYIAPAN SDM
JANGKA PANJANG

INVESTASI GIZI LINTAS GENERASI


1. Mengupayakan perbaikan SDM yang
telah stunting sejak dini dengan
pengasuhan yang baik
2. Persiapan “mencetak” generasi anak
berprestasi pada usia sekolah dengan
pengembangan UKS
28
PENANGANAN STUNTING
CFC
PENIMBANGAN BALITA
1. PMT Pemulihan
2. Konseling

KONSELING GIZI KURANG

ANAK TERLAMBAT
SUPLEMENTASI GIZI USIA > 2 PENANGANAN
(SUDAH TERJADI
TAHUN STUNTING)

YANKES DASAR
TFC
1. Puskesmas
2. Rumah Sakit

BGM DAN GIZI


30
BURUK
Kegiatan Spesifik dan Sensitif Lintas Sektor 10

Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi;


Pendidikan gizi; Promosi & kampanye gizi seimbang; PAUD-HI dengan intervensi kesehatan & gizi; Pendidikan
kesehatan reproduksi
Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN

Ketahanan pangan; Pemanfaatan


Air bersih dan sanitasi
pekarangan rumah tangga (KRPL)

Pembinaan iodisasi garam; Pengawasan


fortifikasi garam, Fortifikasi Umum Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH

Keamanan dan Standardisasi pangan;


Monitoring makanan terfortifikasi, Pendidikan kesehatan reproduksi remaja; Bina
Labeling dan Iklan Keluarga Balita (BKB), Parenting

Kursus calon pengantin;


Pendidikan kesehatan & gizi
untuk madrasah & pondok NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program &
pesantren; Mendorong peran kegiatan gizi dalam APBD
ulama dalam gizi &
kesehatan, PAUD

Dana Insentif Daerah Dana Desa


Rencana Fokus Lokasi 111

Intervensi Terintegrasi
RPJMN 2015-2019 RPJMN 2020-2024

2017 2018 2019 Pasca 2019


••Tahap awal ••Scale-up ••Perluasan ••Seluruh
intervensi intervensi cakupan pada kab/kota
terintegrasi di terintegrasi kab/kota dengan
8 kab/ kota di 100 ekspansi
kab/kota program
terintegrasi
(Program
Nasional)
Daftar 1000 Desa di 100 Kabupaten/Kota

JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR


PEMALANG BREBES KULON PROGO TRENGGALEK MALANG

Mandiraja Jatisawit Nomporejo Cakul Wonorejo

Wangkelang Kalilangkap Tuksono Kayen Tambakrejo

Longkeyang Kalinusu Karangsari Botoputih Baturetno

Parunggalih Pruwatan Sendangsari Jajar Mulyoasri

Kebandungan Janegara Donomulyo Dawuhan Wonoayu

Purana Glonggong Kebon Harjo Kedunglurah Purwosekar

Tambakrejo Wanasari Sidoharjo Puru Pujon Kidul

Kalirandu Dukuhmaja Gerbosari Nglebo Wiyurejo

Losari Grinting Ngargosari Ngrandu Pait

Tumbal Cigadung Pagerharjo Mlinjon Brongkal

33
Daftar 1000 Desa di 100 Kabupaten/Kota

JAWA TIMUR
JEMBER BONDOWOSO PROBOLINGGO NGANJUK LAMONGAN

Ngampelrejo Penanggungan Tegalwatu Mojoduwur Nguwok

Purwoasri Tegalmijin Sogaan Patranrejo Ganggantingan

Glagahwero Cindogo Kalikajar Kulon Sumber Urip Datinawong

Cangkring Wonokerto Kalikajar Wetan Bodor Plososetro

Tempurejo Bandilan Randutatah Cengkok Palangan

Jelbuk Walidono Petunjungan Mojokendil Glagah

Patempuran Sumberwringin Bhinar Sumberkepuh Konang

Gambiran Gadingsari Krejengan Sukoharjo Panggang

Sukogidri Baratan Rawan Perning Wonorejo

Slateng Sumber Tengah Seboro Lumpang Kuwik Karangturi

34
Daftar 1000 Desa di 100 Kabupaten/Kota

JAWA TIMUR BANTEN

BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN SUMENEP PANDEGLANG

Bumi Anyar Tana Mera Jarin Aengbaja Raja Langensari

Durjan Pulau Mandangin Durbuk Sera Tengah Koncang

Dlemer Gunung Maddah Candiburung Kambingan Timur Kadugadung

Morombuh Banyumas Campor Tamedung Bayumundu

Tebul Jrengik Pangbatok Nyabakan Timur Kadumaneuh

Batah Timur Bancelok Banyupelle Bilangan Pasirdurung

Gunung Sereng Trapang Rek Kerrek Romben Barat Koroncong

Duwek Buter Karang Anyar Angsanah Romben Guna Pakuluran

Neroh Pacanggaan Panaan Lapa Daya Pasirkarag

Glisgis Gunung Kesan Potoan Daja Sapeken Tegalongok

35
KEBIJAKAN OPERASIONAL
 Penyiapan sejak remaja dengan pemberian TTD Rematri dan Penguatan PKPR
 Kelas Catin dengan bekerjasama dengan Kementerian Agama
 Penguatan Layanan ANC dengan melibatkan forum Penakib dan melakukan berbagai
aktifitas inobvasi local spesifik kab/ko
 ANC minimal sekali diperiksa oleh dokter
 Persalinan Nakes dan ditangani dengan 4 tangan
 Penimbangan balita dengan BULAN TIMBANG sebanyak 2x pada bulan Februari dan
Agustus
 Pelaksanaan Program perbaikan gizi yang berkualitas
TANTANGAN
• Pemahaman masyarakat terkait gizi seimbang belum adekuat
• Paradigma sehat belum menjadi hal yang utama untuk
dilaksanakan oleh masyarakat
• Program kesehatan masih belum berkesinambungan sesuai
dengan siklus kehidupan
• Germas masih dianggap sebagai urusan kesehatan
• Intervensi sesnsitif belum terintegrasi menjadi gerakan bersama
dalam rangka penurunan stunting
TERIMA KASIH…

31

Anda mungkin juga menyukai