Anda di halaman 1dari 32

Akuntansi Aset Tetap

Buletin Teknis 15
Materi Bahasan
1. Dasar Hukum, Definisi dan Klasifikasi
2. Pengakuan dan Pengukuran
3. Penilaian Awal Aset Tetap
4. Komponen Biaya
5. Perolehan Secara Gabungan
6. Pertukaran Aset
7. Pengeluaran Setelah Perolehan
8. Penilaian Kembali
9. Aset Donasi, Aset Bersejarah, Aset Infrastruktur dan Aset Militer
10. Kasus-kasus Kepemilikan Tanah dan Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan
11. Tanah Wakaf
12. Variasi Pencatatan Penyelesaian KDP
13. Renovasi
14. Penghentian/Pelepasan Aset Tetap
15. Pengungkapan
Dasar Hukum
Definisi Aset Tetap

 Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa


manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
 PSAP 07 tidak diterapkan untuk:
 Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(regenerative natural resources)
 Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral,
minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak
dapat diperbaharuhi (non-regenerative natural resources)
Klasifikasi Aset Tetap
• Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang
Tanah diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai

• Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan


Peralatan dan Mesin bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan
lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari
12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai

Gedung dan • Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan


bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam
Bangunan kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap
dipakai

Jalan, Irigasi, dan • Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan
yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau
Jaringan dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai

• Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat


Aset Tetap Lainnya dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang
diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai

Konstruksi dalam • Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang


sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal
Pengerjaan laporan keuangan belum selesai seluruhnya

Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset
5 tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya
Pengakuan Aset Tetap

 Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan


dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal;
 Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap:
a) Berwujud;
b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas; dan
e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
 Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada
saat penguasaannya berpindah.

6
Pengukuran Aset Tetap

 Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan


 Aset tetap yang tidak diketahui harga
perolehannya disajikan dengan nilai wajar
pada saat perolehan

7
Pengukuran Aset Tetap
Harga beli + seluruh biaya
Aset tetap yang dikeluarkan sampai
Biaya perolehan diperoleh dengan =
dengan aset siap
pembelian digunakan/dipakai

Aset tetap • Biaya Langsung = tenaga


diperoleh dengan kerja + bahan baku
membangun = • Biaya tidak langsung =
sendiri Biaya perencanaan dan
pengawasan, perlengkapan,
sewa peralatan, dll

Aset tetap
Nilai wajar diperoleh dengan =
Nilai tukar aset secara wajar
cara lain,
misalnya hibah

8
Penilaian Awal Aset Tetap

 Penilaian awal aset tetap harus diukur


berdasarkan biaya perolehan
 Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai,
biaya aset tersebut adalah sebesar nilai
wajar pada saat aset tersebut diperoleh
 Untuk penyusunan neraca awal suatu
entitas, biaya perolehan aset tetap adalah
nilai wajar pada saat neraca awal tersebut
disusun.

9
Komponen Biaya
 Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
 Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung:
 Biaya persiapan tempat
 Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat
(handling cost)
 Biaya pemasangan (instalation cost)
 Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur
 Biaya konstruksi
 Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen
biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara
langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya.
 Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan
bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke
kondisi kerjanya
10
Komponen Biaya
• Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan
• Biaya perolehan mencakup:
TANAH • Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, Biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memperoleh hak, Biaya pematangan, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan maupun
yang masih harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai
• Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika
bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan

• Biaya perolehan PM menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dan yang masih harus
PERALATAN DAN • dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai
Biaya perolehan meliputi:
MESIN • Harga pembelian, Biaya pengangkutan, Biaya instalasi, Serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap untuk digunakan

• Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang
GEDUNG DAN mas masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai
• Biaya perolehan meliputi:
BANGUNAN • Harga pembelian atau biaya konstruksi, Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak

• Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan
masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai.
JALAN, IRIGASI • Biaya perolehan meliputi:
DAN JARINGAN • Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi
dan jaringan tersebut siap pakai

• Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih
ASET TETAP harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai
LAINNYA

11
Perolehan Secara Gabungan

Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang


diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang
bersangkutan.

12
Pertukaran Aset
 Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran
yang tidak serupa atau aset lainnya diukur berdasarkan nilai
wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai
tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan
jumlah setiap kas atau setara kas dan kewajiban lain yang
ditransfer/diserahkan.
 Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas
suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa
dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga
dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset
yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan
dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset
yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying
amount) atas aset yang dilepas.
13
Pengeluaran Setelah Perolehan

 Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap


yang memperpanjang masa manfaat atau yang
kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di
masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu
produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus
ditambahkan pada nilai tercatat aset yang
bersangkutan.
Pengeluaran Setelah Perolehan

Pengeluaran tersebut dapat dikategorikan sebagai


Belanja Modal jika memenuhi persyaratan:

Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa


manfaat, kapasitas, kualitas dan volume aset yang telah
dimiliki

DAN

Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal nilai


kapitalisasi aset tetap/aset lainnya

15
Penilaian Kembali (Revaluation)
 Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada
umumnya tidak diperkenankan karena SAP
menganut penilaian aset berdasarkan biaya
perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan
dari ketentuan ini mungkin dilakukan
berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku
secara nasional.
 Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat
dibukukan dalam akun ekuitas.

16
Aset Donasi

 Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan


(donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada
saat perolehan.
 Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi
kriteria perolehan aset donasi, maka
perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan
operasional

17
Aset Bersejarah (Heritage Assets)
 Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki atau
dikuasai oleh pemerintah yang karena umur dan
kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi oleh
peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan yang
dapat merusak aset tetap tersebut
 Diungkapkan dalam CaLK tanpa nilai
 Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi
manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai
sejarahnya, misalnya untuk ruang perkantoran. Untuk
kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip
yang sama seperti aset tetap lainnya.

18
Aset Infrastruktur
 Karakteristik aset infrastruktur:
 Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan
 Sifatnya khusus dan tidak ada alternatif lain
penggunaannya
 Tidak dapat dipindah-pindahkan, dan
 Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya
 Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan
harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ada pada PSAP No. 07
 Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan dan
jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan komunikasi

19
Aset Militer

Peralatan militer, baik yang umum maupun


khusus, memenuhi definisi aset tetap dan harus
diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ada pada PSAP 07.

20
Kasus-kasus Kepemilikan Tanah dan
Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan
1
Dikuasai dan/atau digunakan oleh  Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan
pemerintah namun belum ada bukti sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah.
kepemilikan yang sah  Diungkapkan secara memadai dalam CaLK

2
Tanah dimiliki oleh pemerintah,  Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan
namun dikuasai dan/atau digunakan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah
oleh pihak lain  Diungkapkan secara memadai dalam CaLK bahwa
tanah tersebut dikuasai pihak lain

3
Tanah dimiliki oleh suatu entitas  Dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah, namun dikuasai dan/atau pemerintah yang mempunyai bukti kepemilikan,
digunakan oleh entitas pemerintah serta diungkapkan di CaLK.
yang lain  Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
menggunakan tanah cukup mengungkapkan tanah
tersebut secara memadai dalam CaLK
4
Perlakuan tanah yang masih dalam
1 2
sengketa atau proses pengadilan = dan
21
Tanah Wakaf

Tanah yang digunakan/dipakai oleh instansi pemerintah


yang berstatus tanah wakaf tidak disajikan dan dilaporkan
sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah,
melainkan cukup diungkapkan secara memadai pada
CaLK.

22
Variasi Pencatatan Penyelesaian KDP
Berita Acara
Pembangunan Pemanfaatan
No. Penyelesaian Penyajian
Aset Aset
Pekerjaan (BAPP)
1. Selesai Sudah diperoleh Sudah Aset Tetap
dimanfaatkan
2. Selesai Sudah diperoleh Belum Aset Tetap
dimanfaatkan
3. Selesai Belum diperoleh Sudah KDP
dimanfaatkan
4. Selesai sebagian Belum diperoleh Sebagian sudah KDP
dimanfaatkan
5. Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya terkena KDP dapat
bencana alam/force majeur) aset tersebut hilang, maka dihapuskan
penanggung jawab aset tersebut membuat pernyataan hilang
6. Belum selesai BAST sudah ada - KDP

23
Renovasi Aset Tetap

• Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang memenuhi
syarat kapitalisasi.
Renovasi aset
• Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait.
tetap milik
sendiri • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan,
atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat
sebagai KDP

• Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai
Renovasi aset aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.
tetap bukan
• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan,
milik-dalam
atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat
lingkup entitas
sebagai KDP.
pelaporan
• Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik

• Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan
sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok
Renovasi aset aset tetap.
tetap bukan
• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan,
milik-di luar
atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat
lingkup entitas
sebagai KDP.
pelaporan
• Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya
diserahkan pada pemilik
24
Penghentian/Pelepasan

Penghentian Penggunaan Aset Tetap:


 Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus
dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai
tercatatnya.
 Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan
atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya
dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan datang.
 Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas
harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam
CaLK.

25
Penghentian/Pelepasan
Penghentian Penggunaan Aset Tetap:
 Contoh:
Sebuah mobil yang dibeli pada tanggal 1 Maret 20X6 dengan
harga Rp200.000.000 rusak berat tertimpa runtuhan bangunan
karena bencana alam gempa bumi pada bulan Agustus tahun
20X9. Pada akhir bulan Agustus 20X9 telah ada penetapan dari
bahwa mobil yang rusak berat tersebut dihentikan dari
penggunaan aktif untuk selanjutnya diproses penghapusannya
sesuai dengan ketentuan.
Pada tanggal 10 Oktober 20X9 telah diterbitkan penetapan
dari entitas yang berwenang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD bahwa
mobil yang rusak berat tersebut dapat dikeluarkan dari neraca.
Nilai buku mobil pada saat kena gempa bumi adalah sebesar
Rp80.000.000

26
Penghentian/Pelepasan

Penghentian Penggunaan Aset Tetap:


 Contoh:
Jurnal untuk mencatat reklasifikasi dari Aset Tetap menjadi Aset Lainnya pada tanggal 30
Agustus 20X9:

Tanggal Uraian Debet Kredit

30/08/20X9 Aset Lainnya 200.000.000


Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 120.000.000
Peralatan dan Mesin 200.000.000
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 120.000.000

Jurnal untuk mengeluarkan Aset Lainnya dari neraca pada tanggal 10 Oktober 20X9:

Tanggal Uraian Debet Kredit

30/08/20X9 Beban Non Operasional 80.000.000


Akumulasi Penyusutan Aset Aset Lainnya 120.000.000
Aset Lainnya 200.000.000

27
Penghentian/Pelepasan
Pelepasan Aset:
 Pelepasan aset tetap di lingkungan pemerintah lazim disebut sebagai
pemindahtanganan. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di
bidang pengelolaan BMN/BMD, pemerintah dapat melakukan
pemindahtanganan BMN/BMD yang di dalamnya termasuk aset tetap
dengan cara: dijual, dipertukarkan, dihibahkan; atau dijadikan penyertaan
modal negara/daerah.
 Apabila suatu aset tetap dilepaskan karena dipindahtangankan, maka
aset tetap yang bersangkutan harus dikeluarkan dari neraca.
 Aset tetap yang dilepaskan melalui penjualan, dikeluarkan dari neraca
pada saat diterbitkan risalah lelang atau dokumen penjualan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
 Aset tetap yang dihibahkan, dikeluarkan dari neraca pada saat telah
diterbitkan berita acara serah terima hibah oleh entitas sebagai tindak
lanjut persetujuan hibah.
 Aset tetap yang dipindahtangankan melalui mekanisme penyertaan
modal negara/daerah, dikeluarkan dari neraca pada saat diterbitkan
penetapan penyertaan modal negara/daerah
28
Penghentian/Pelepasan
Aset Tetap Hilang:
 Aset tetap hilang harus dikeluarkan dari neraca setelah diterbitkannya
penetapan oleh pimpinan entitas yang bersangkutan berdasarkan keterangan
dari pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Terhadap aset tetap yang hilang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perlu dilakukan proses untuk mengetahui apakah terdapat unsur kelalaian
sehingga mengakibatkan adanya tuntutan ganti rugi.
 Aset tetap hilang dikeluarkan dari neraca sebesar nilai buku. Apabila terdapat
perbedaan waktu antara penetapan aset hilang dengan penetapan ada atau
tidaknya tuntutan ganti rugi, maka pada saat aset tetap dinyatakan hilang, entitas
melakukan reklasifikasi aset tetap hilang menjadi aset lainnya (aset tetap hilang
yang masih dalam proses tuntutan ganti rugi).
 Selanjutnya, apabila berdasarkan ketentuan perundang-undangan dipastikan
terdapat tuntutan ganti rugi kepada perorangan tertentu, maka aset lainnya
tersebut direklasifikasi menjadi piutang tuntutan ganti rugi. Dalam hal tidak
terdapat tuntutan ganti rugi, maka aset lainnya tersebut direklasifikasi menjadi
beban.

29
Pengungkapan
Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk masing-
masing jenis aset tetap sbb:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan:
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c) Informasi penyusutan, meliputi:
(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;

30
Pengungkapan

Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:


a. Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
b. Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan
dengan aset tetap;
c. Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi;
dan
d. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

31
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN BAPAK IBU
SEKALIAN

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)


Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian Keuangan
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Telepon/Fax (021) 352 4551
website : www.ksap.org
Email: webmaster@ksap.org

32

Anda mungkin juga menyukai