Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR, JURUSAN

ARSITEKTUR
Fakultas Teknik UNSRAT Manado

PERANCANGAN MUSEUM BUDAYA JAWA TONDANO

Disusun oleh : Afini Nur Andini Pombaile


NRI : 120212089

PEMILIHAN
JUDUL 1
LATAR BELAKANG
MUSEUM BUDAYA JAWA TONDANO

Berada di jantung Kota Tondano yang bermayoritas Kristen, Kampung Jawa Tondano yang
berpenduduk 100% muslim menjadi sebuah identitas budaya yang membuktikan bahwa
perpaduan sosial adalah sebuah kreasi humaniora yang unik. Terhimpulah mereka yang dari
Jawa, Sunda, Arab, Banjar, Minang, Aceh, serta Saparua dengan Minahasa menjadi adonan
asimilasi budaya yang terpuji, ikhwal, kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kehidupan di Jawa Tondano adalah inspirasi dan cerminan Indonesia yang taat dalam
beribadah, tetapi turut andil dalam membangun persaudaraan segenap umat manusia.
Kekayaan yang sangat luar biasa baik tradisi, kebudayaan warisan leluhur tetap dilistarikan
generasi penerus hingga saat ini. Dengan adanya Museum Budaya Tondano diharapkan
dapat menunjang kegiatan edukatif & rekreatif yang akan memberikan manfaat bagi para
pengunjung serta menjadikannya sebagai media perkenalan budaya.
PROSPEK DAN
FISIBILITAS
MUSEUM BUDAYA JAWA TONDANO

Kedepannya akan menjadi tempat pengumpulan dan


pengamanan warisan budaya Jawa Tondano, memberikan
penyebaran dan pemerataan ilmu untuk umum yang sangat
menarik untuk diketahui, memberikan potensi wisata di Kota
Tondano sebagai banguan yang menjadi simbol budaya,
memberikan wadah kepada masyarakat untuk melestarikan
budaya setempat serta meampu menciptakan kebiasaan
MAKSUD & TUJUAN
orang untuk berkunjung ke museum, menjadi tempat
berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang.

ASPEK – ASPEK PERTUMBUHAN


EKONOMI

Museum Batak
(id.wikipedia.org)

MUSEUM BUDAYA MENJADI SUATU


BANGUNAN YANG MENJADI
SIMBOL BUDAYA
PEMAHAMAN OBJEK
MUSEUM BUDAYA JAWA TONDANO

Museum (dari bahasa Yunani yaitu Mouseion) yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk
Sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian.

Budaya / Kebudayaan adalah ( dari bahasa Sansakerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budia atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan
akal manusia

Museum = Lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Museum berfungsi


mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat
untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan.

Secara umum pengertian Museum Budaya adalah museum yang koleksinya terdiri dari
kumpulan benda yang berasal mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan
atau lingkungannya dari wilayah dimana museum tersebut berada.
PEMAHAMAN OBJEK
MUSEUM BUDAYA JAWA TONDANO

Kecenderungan arsitektur museum dapat dikategorikan


menjadi tiga, yaitu menggunakan bangunan berbentuk seperti
kuil klasik Eropa, menggunakan bangunan historis atau cagar
budaya, serta menggunakan bangunan baru yang atraktif.

Bentuk-Bentuk Sirkulasi di Museum


Sumber: Public Space Design In Museum
PEMAHAMAN TEMA
MUSEUM BUDAYA JAWA TONDANO

Arsitektur Neo Vernakular : Suatu paham dari aliran


Pengertian secara harafiah dari Arsitektur Neo-Vernakular bila Arsitektur Post Modern yang lahir sebagai respon dan
diartikan ke dalam bentuk asal adalah sebagai berikut : kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai
rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi
Arsitektur : Ilmu pengetahuan mengenai bangunan perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo -
Vernakular merupakan arsitektur yang konsepnya pada
Neo/new : Baru prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah
normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam
Vernakular : Asli kehidupan masyarakat serta keselarasan antara
bangunan, alam, dan lingkungan.

Ciri-ciri Arsitektur Neo – Vernakular :


-Selalu menggunakan atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok
sampai hampir ke tanah sehingga lebih banyak atap yang di ibaratkan
sebagai elemen pelindung dan penyambut dari pada tembok yang
digambarkan sebagai elemen pertahanan yang menyimbolkan
BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU permusuhan.
SUMATERA BARAT -Batu bata (dalam hal ini merupakan konstruksi lokal) Bangunan
didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian yang
merupakan budaya dari arsitektur barat.
-Mengembalikan bentuk – bentuk tradisional yang ramah lingkungan
dengan proporsi yang lebih vertikal
-Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern
dengan ruang terbuka di luar bangunan
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA -Warna – warna yang kuat dan kontras
JAKARTA
PEMAHAMAN TEMA
MUSEUM BUDAYA JAWA TONDANO

Perbandingan Arsitektur Tradisional, Vernakular dan Neo - VernakularN

Perbandingan Tradisional Vernakular Neo Vernakular


Ideologi Terbentuk oleh Terbentuk oleh Penerapan elemen
tradisi yang tradisi turun temurun arsitektur yang sudah
diwariskan secara tetapi terdapat ada dan kemudian
turun-temurun, pengaruh dari luar sedikit atau banyaknya
berdasarkan baik fisik maupun mengalami pembaruan
kultur dan kondisi nonfisik, bentuk menuju suatu karya
lokal. perkembangan yang modern.
arsitektur tradisional.
Prinsip Tertutup dari Berkembang setiap Arsitektur yang
perubahan zaman, waktu untuk bertujuan melestarikan
terpaut pada satu merefleksikan unsur-unsur lokal yang
kultur lingkungan, budaya telah terbentuk secara
kedaerahan, dan dan sejarrah dari empiris oleh tradisi
mempunyai daerah dimana dan
peraturan dan arsitektur tersebut mengembangkannya
norma-norma berada. Transformasi menjadi suatu langgam
keagamaan yang dari situasi kultur yang modern.
kental homogen ke situasi Kelanjutan dari
yang lebih arsitektur vernakular
heterogen.
Ide Desain Lebih Ornamen sebagai Bentuk desain lebih
mementingkan pelengkap, tidak modern.
fasat atau bentuk, meninggalkan nila-
ornamen sebagai nilai setempat tetapi
suatu keharusan. dapat melayani
aktifitas masyarakat
di dalam.
ASOSIASI LOGIS
TEMA
MUSEUM BUDAYA JAWA TONDANO

Tema dapat dikatakan sebagai titik awal dalam proses perancangan. Tema dalam
hal ini sebagai acuan dasar dalam perancangan arsitektural, serta sebagai nilai
keunikan yang mewarnai keseluruhan hasil rancangan. Tema juga dapat diartikan
sebagai koridor dalam pemecahan masalah perancangan.

Tema yang dipakai dalam perancangan Museum Budaya adalah Arsitektur Neo-Vernakular
yang berupaya mengangkat tradisi arsitektur vernakular dalam konteks ke-kini-an dengan
menghadirkan tampilan – tampilan arsitektur modern yang berpijak pada nilai – nilai
kehidupan masyarakat tradisional akan merubah presepsi masyarakat tentang tipologi museum
yang sunyi dan suram sehingga orang akan lebih tertarik berkunjung ke museum ini.
PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR, JURUSAN
ARSITEKTUR
Fakultas Teknik UNSRAT Manado

PERANCANGAN MANADO SHOPPING MALL

Disusun oleh : Afini Nur Andini Pombaile


NRI : 120212089
ALTERNATIF
PEMILIHAN
JUDUL 2
LATAR BELAKANG
MANADO SHOPPING MALL

Berbelanja merupakan salah satu bagian dari kebutuhan manusia. Bahkan berbelanja
menjadi bagian yang tidak bias lepas dari kehidupan manusia dan menjadi suatu
kebiasaan hidup tersendiri bagi manusia saat ini. Berbelanja menjadi hal yang sangat
akrab dalam kehidupan manusia sehari-hari. Manusia berbelanja untuk memenuhi
kebutuhan sekaligus sebagai sarana hiburan dan rekreasi.
.

PROSPEK DAN
FISIBILITAS
MANADO SHOPPING MALL

Dengan adanya Shopping Mall ini, sebagai sarana penyediaan kebutuhan tempat perbelanjaan yang lengkap yang ada di kota
Manado. Dan sebagai sarana rekreasi baru dan pemenuhan kebutuhan berbelanja pokok yang aman dan nyaman bagi
masyarakat kota Manado.

PEMAHAMAN OBJEK
MANADO SHOPPING MALL

Pusat perbelanjaan (Shopping Mall) merupakan tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu
bangunan atau komplek
PEMAHAMAN OBJEK
TEMA
MANADO
MANADO SHOPPING
SHOPPING MALL
MALL

Tema yang dipakai pada perancangan Shopping Mall ini


adalah Green Architecture yang berusaha meminimalkan
pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia
dengan memanfaatkan sumber daya energi dan sumber daya
alam secara optimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai