Anda di halaman 1dari 28

Tugas : Indiividu

Dosen : Sulfianti, S.ST.SKM.M.Keb


Mata kuliah : ASKEB Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal

PELVIKSITIS

OLEH
Nama: Adriani
Kelas : II B
Nim : BSN 13477

AKBID BINA SEHAT NUSANTARA BONE


TAHUN AKADEMIK 2014/2015
LATAR BELAKANG

Pelviksitis adalah suatu istilah umum


bagi infeksi genital yang telah
menyebar ke dalam bagian yang lebih
dalam dari alat reproduksi wanita
seperti rahim, tuba fallopii dan
ovarium (menurut Gay benrubi)
Lanjutan

Serangan infeksi ini di ketahui sangat


meningkatkan resiko seorang wanita
menjadi mandul. Ketika bakteri yang
menyerang menembus tuba fallopi,
sehingga menimbulkan luka di
sepanjang lapisan dalam yang lunak,
menyebabkan sukarnya sel telur
masuk kedalam rahim.(menurut
Dr.Benrubi)
ETIOLOGI

Menurut robbins, stanley (1999;h.622) paling


sedikit ada 3 penyebab pelviksitis yaitu:
•Gonococcus, yang paling sering, sebagian dari
infeksi gonore.
•PID pasca abortus dan post partum, biasanya
di sebabkan stafilococus dan streptococcus
bakteri kaliform atau clostridiump
perfingens.
•Infeksi klamidia, penyebab PID adalah infeksi
asendens dari endoserviks. N. gonorrhoeae
dan clamidia trachomatis telah terbukti
merupakan penyebab bakteri anaerob juga
berhubungan dengan PID.
DEFINISI

Pelviksitis adalah keadaan terjadinya


infeksi pada genetalia interna,
disebabkan berbagai mikroorganisme,
dapat menyerang , tuba, ovarium,
parametrium dan peritonium panggul,
baik perkontinuinatum dari organ
sekitarnya,secara hematogen,
ataupun akibat penularan hubungan
seksual. (Ika wahyu
wardani,dkk.h.384)
PATOFISIOLOGI

Faktor penyebab penyebaran gonococcus dan


klamidial ka atas intrakanalikuli dari endoserviks ke
endometrium dan endosalping termasuk mucus serviks
yang di dominasi estrogen (tipis), menempel pada
sperma yang bermigrasi ke atas ke dalam tuba,
penggunaan alat mitra uterin, penyemprot vagina dan
menstruasi. Patofisiologi dan mikrobiologi seperti
endometritis PID di sebabkan penyebab infeksi melalui
serviks. Meskipun PID tidak terkait dengan IMS alat
genital bawah tetapi prosesnya poli mikrobial.
KLASIFIKASI

Penyakit Penyakit
radang radang
panggul panggul
akut kronik
Diagnosis penyakit radang
panggul akut di tegakkan
dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dari
Penyakit anamnesis di dapatkan
radang
pa nggul demam tinggi, sakit kepala,
akut nyeri perut bagian bawah
dan daerah panggul, sekret
vagina purulen,dan sering
terjadi setelah haid, riwayat
pemakaian AKDR.
Dari anamnesis, penyakit
radang panggul kronik di
tegakkan dengan adanya
Penyakit
perdarahan, dismenorea,
radang
panggul riwayat adneksitis akut atau
kronik infeksi panggul lainnya,
infeksi pasca persalinan
ataupun pasca abortus,
dispareunia, dan infertilitas.
TANDA DAN GEJALA

•Nyeri perut
•Nyeri punggung
•Kram nyeri haid yang terus meneru
•Bercak darah dari vagina
•Kelelahan
•Nyeri selama dan setelah senggama
•Keluarnya dari vagina yang berbau
tidak aneh
•Gejala demam dan menggigil separti flu
•Subfertilitas atau infertilitas
PENCEGAHAN

Menurut spoppart, mirian


pencegahan pelviksitis
yaitu:

1. Jangan biarkan keluarnya cairan dari vagina


berlangsung lama tanpa penyelidikkan dan
penanganan karena PID dapat berulang,
lakukan pemeriksaan untuk memastikan
bahwa infeksi tidak di berantas sebelumnya.
2. Jika anda menduga bahwa anda dan suami
menderita penyakit menular seksual atau
PMS, segara kunjungi klinik yang terkait.
PENATALAKSANAAN

Terapi antibiotik penisilin G sering efektif sebagai agen


primer dalam pengobatan infeksi yang di sebabkan
oleh streptococcus, clostridium, neisseria gonorrhoeae
dan bakteri anaerob dengan percecualiar bakteriodes.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM
PADA Ny. “R” DI PUSKESMAS XXX
TANGGAL 17 MARET 2015

No Register :
Tanggal Masuk :16 Maret 2015,jam 08.45 WITA
Tanggal pengkajian : 17 Maret 2015, jam 09.00 WITA

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas Istri/ Suami
Nama : Ny. “R” / Tn “J”
Umur : 25 Thn / 28 Thn
Nikah : 1 Kali
Suku : Bugis/Bugis
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Cabbeng, Kec. Dua Boccoe, Kab. Bone
B. Data biologis
1. Keluhan utama : ibu merasa lemas,
pusing, mual dan nyeri pada
perut bagian bawah
2. Riwayat keluhan utama :
a. Mulai timbul keluhan setelah bersalin
b. Lokasi keluhan daerah perut bagian bawah
c. Usaha klien mengatasi keluhan dengan istirahat.
C. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
•Tidak pernah menderita penyakit kelamin
•Tidak ada riwayat penyakit menular ( TBC, Penyakit
kuning), hipertensi, DM, dan penyakit jantung.
2. Riwayat kesehatan yang lalu
•Ibu tidak pernah opname di rumah sakit atau
puskesmas
•Tidak ada riwayat penyakit menahun ( TBC, penyakit
kuning, penyakit jantung dan kusta
•Tidak ada riwayat operasi
•Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan
D. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat menstruasi
•Menarche : 12 tahun
•lama haid : 6-7 hari
•Siklus : 28-30 hari
•keluhan haid : tidak ada nyeri saat haid
2. Riwayat obstetric
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
G1P1AO

b. Riwayat KB
Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB
E. Riwayat kebutuhan nutrisi
a. Nutrisi
•Kebiasaan : Pola makan : nasi, lauk pauk, sayur
Frekuensi : 3 kali sehari, minum 1-7 gelas
•Setelah sakit : Pola makan : nasi, lauk pauk, sayur
Frekuensi : 2 kali sehari, minum 4-5 gelas
b. Eliminasi
•BAB
Sebelum sakit :frekuensi : 1x sehari
Konsisten : lunak
Warna : kuning
Saat sakit :frekuensi : 1x sehari
Konsisten : agak keras
Warna : agak kehitaman

•BAK
Sebelum sakit :frekuensi : 5-7 kali sehari
Warna : kuning jernih
Saat sakit :frekuensi : 4-7 sehari
Warna : kuning jernih
c.Istirahat
• Kebiasaan
Tidur siang : 1-3 jam
Tidur malam : 7-8 jam
• Saat sakit
Tidur siang : 1-2 jam
Tidur malam : 5-6 jam
d.Aktivitas
•Kebiasaan : ibu mengerjakanpekerjaan rumah sendiri
seperti memasak, mengepel, mencuci dan
lain lain.
•Saat sakit : ibu tetap mengerjakan pekerjaan rumah
namun di bantu oleh orang tuanya seperi
mencuci, dan mengepel.
e.Personal hygiene
•Kebiasaan
Mandi : 2x sehari
Sikat gigi : sehabis makan dan sebelum tidur
Keramas : 3 kali seminggu
•Saat sakit
Mandi : 1x sehari
Sikat gigi : sehabis makan dan sebelum tidur
Keramas : kali seminggu
E.Pemeriksaan fisik
a. Keadaan ibu baik
b. Tb : 157 cm BB : 56,5 kg
c. Tanda tanda vital
TD : 120/80 mmHg (N : 120/80 mmHg)
N : 88x/I ( N : 60-100x/I )
S : 37,7c (N : 36,5-37,5C )
P : 20x/I ( N : 16-24x/I )
d. Kepala dan rambut
Inspeksi : rambut hitam, tidak rontok, kulit kepala bersih
Pelpasi : tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan dan benjolan
e. Wajah
Inspeksi : tidak pucat, tidak odem
f. Mata
Inspeksi : sclera putih, konjungtiva merah muda
g. Hidung
Inspeksi : bersih, tidak ada poip
h. Mulut
Inspeksi : bibir lembab, tidak ada sariawan, lidah bersih, bibir
tidak pucat
i. Telinga
Inspeksi : bersih, tidak ada serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
j. Leher
Inspeksi : tidak tampak adanya benjolan abnormal
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun
bendungan vena jugularis
k. Peyudara
Inspeksi : terdapat hiperpigmentsi areola mammae, putting susu
menonjol, bersih.
Pelpasi : tidak ada benjolan
l. Abdomen
Inspeksi : tidak ada bekas luka operasi, perut terasa nyeri
Palpasi : di tekan nyeri
m. Genetalia
Inspeksi : terlihat secret, tidak oedema, tidak ad avarices
n. Ekstramitas
Inspeksi : tidak ada varices
Palpasi : tidak ada oedema
Perkusi : reflex patella positif kanan/kiri
G. Data psikolgi/sosiologi
•Ibu, suami/keluarga, berharap agar ibu cepat sembuhdan cecat
pulang ke rumah
•Hubungan antar keluarga baik
H. Data spiritual
•Ibu selalu rajin berdoa kepada tuhan YME
•Ibu yakin selalu di lindungi oleh tuhan YME
I.Data ekonomi
Penghasilan suami sebagai kepala rumah tangga cukup untuk
kebutuhan sehari hari.
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Ny. “R” Usia 25 tahun dengan pelviksitis
Data subjektif : Pasien merasa lemas, pusing,
mual dan nyeri pada perut bagian
bawah.
Data objektif : Keadaan umum
TTV : TD : 120/80 mmHg
N :88x/i
S : 37,70c
P : 20x/i
Analisa dan interpretasi data
1. Di lihat dari tanggal ibu masuk puskesmas 16 maret 2015 jam
08. 45 WITA dan tanggal pengkajian 17 maret 2015 jam 09.00
menunjukan ibu dalam keadaan lemas, pusing, mual dan
nyeri perut bagian bawah.
2. PID atau penyakit radang panggul adalah infeksi atau
peradangan organ panggul rahim, tuba fallopii dan ovarium.
Penyakit radang panggul adalah ancaman besar bagi
kesuburan. ( Stoppard,Miriam,2006;h.251)

LANGKAH III ANTISIPASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Diagnosa : Syok septic irreversible
Data subjektif : ibu merasa lemas, pusing, mual, dan
nyeri pada perut bagian bawah.
Data objektif : Tampak wajah ibu meringis saat bergerak
Analisa dan interpretasi data
Irreversible shock adalah suatu kondisi di mana syok tidak
dapat lagi merespon pengobatan apapun sebagai akibat
kerusakan sel yang sangat banyak, akibatnyapemulihan
pasien tidak mungkin lagi terjadi. Syok adalah keadaan
fisiologi yang di tandai dengan penurunan perfusi jaringan
sehingga pengiriman oksigen ke jaringan menurun.

LANGKAH IV TINDAKAN EMERGENCY / KOLABORASI


Pemberian antibiotic sesuai kebutuhan
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN
Diagnosa : Ny. “R” usia 25 tahun dengan pelviksitis
Tujuan : setelah di lakukan asuhan kebidanan 1x20
menit di harapkan ibu mampu
mengerti kondisi serta memahami penjelasan
yang di sampaikan petugas.
Kriteria : Keadaan umum baik
Tanda tanda vital
TD : 120/80 mmHg (N : 120/80 mmHg)
N : 88x/I ( N : 60-100x/I )
S : 37,7c (N : 36,5-37,5C )
P : 20x/I ( N : 16-24x/I )
Rencana tindakan
1. Lakukan pendekatan trapeutik pada ibu dengan menyapa
ramah ibu
Rasional : menjalin hubungan yang baik dan membangun
kepercayaan sehingga,meningkatkan kerja sama yang
baik antara ibu dan petugas
2. Beri tahu pasien tentang keadaannya
Rasional : penjelasan yang akurat akan membuat ibu tenang
dan mengerti kondisi.
3. Rujuk ibu ke pelayanan kesehatan yang lebih memadai untuk uji
laboratorium.
Rasional : tindakan yang tepat bisa memperingankan gejala yang
di alami pasien.
4. Beri HE tentang personal hygiene
Rasional : dengan menjaga kesehatan diri dapat meningkatkan
daya tahan tubuh terdapat inspeksi denan mencegah
berkembangnya kuman penyebab penyakit.
5. Observasi tanda-tanda vital
Rasional : tanda tanda vital adalah keadaan umum pasien.

LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 17 maret 2015
1. Melakukan pendekatan trapeutik pada ibu dengan menyapa
ramah ibu
2. Beritahu pasien tentang keadaannya
3. Merujuk ibu ke pelayanan kesehatan yang lebih memadai untuk
uji laboratorium
4. Mamberi HE tentang personal hygiene
•Mandi 2 kali sehari memakai sabun
•Mengganti pakaian dalam dan luar tiap kali basah dan mandi
•Mencuci rambut 2 kali seminggu
•Membersihkan alat genetalis dari depan ke belakang
5. Mengobservasi tanda tanda vital
TD : 120/80 mmHg (N : 120/80 mmHg)
N : 88x/I ( N : 60-100x/I )
S : 37,7c (N : 36,5-37,5C )
P : 20x/I ( N : 16-24x/I )

LANGKAH VII EVALUASI


Tanggal 17 maret 2015
•Ibu sudah mengerti penjelasan dari bidan
•Ibu bersedia di rujuk ke rumah sakit
•Ibu mau melakukan apa yang di anjurkan
•Keadaan umum baik
•Tanda tanda vital
TD : 120/80 mmHg (N : 120/80 mmHg)
N : 88x/I ( N : 60-100x/I )
S : 37,7c (N : 36,5-37,5C )
P : 20x/I ( N : 16-24x/I )
Ibu merasa tenang dan mengerti keadaannya
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM
PADA Ny. “R” DENGAN PELVIKSITIS
DI PUSKESMAS XXXXXXXXXXX
TANGGAL 17 MARET 2015

Tanggal Masuk :16 Maret 2015,jam 08.45 WITA


Tanggal pengkajian : 17 Maret 2015, jam 09.00 WITA
Nama pengkaji : ADRIANI

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas Istri/ Suami
Nama : Ny. “R” / Tn “J”
Umur : 25 Thn / 28 Thn
Nikah : 1 Kali
Suku : Bugis/Bugis
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Cabbeng, Kec. Dua Boccoe, Kab. Bone
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Merasa lemas, pusing mual, dan nyeri pada perut bagian bawah.
2. Ibu menarche umur 12 tahun, siklus haid 28-30 hari, lamanya haid
6-7 hari dan tidak ada dismenorhea
3. Ibu tidak pernah manderita penyakit kelamin
4. Ibu bersedia di rujuk ke rumah sakit

DATA OBJEKTIF (O)


1. Keadaan umum baik
2. TB : 157 cm BB : 56,5 Kg
3. Tanda tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N :88x/i
S : 37,70c
P : 20x/I
4. Terdapat nyeri tekan di abdomen, terdapat secret pada genetalia,
mual.
5. Rambut bersih dan tidak ada nyeri tekan dan benjolan
6. Mata, sclera putih dan konjungtiva merah muda
7. Hidung bersih dan tidak ada polip
8. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun bendungan vena
jugularis
9. Payudara terdapat hiperpigmentasi areola mammae, putting susu
menonjol dan bersih.
10.Tidak ada oedema dan varices pada ekstremitas
11.Reflex patella kanan (+) kiri (+)

ASSASMENT (A)
Diagnosa : Ny.”R” Usia 25 tahun dengan pelviksitis
Masalah actual : merasa lemas, pusing, mual dan nyeri pada
perut bagian bawah.
Masalah potensial : potensial terjadinya syok septic irreversible
PLANNING (P)
17 Maret 2015
1. Member HE tentang personal hygiene
•Mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi
•Mencuci rambut minimal 2x seminggu
•Membersihkan daerah kelamin dari depan ke belakang,
daerah anus
Hasil : ibu mengerti dan ingin melakukannya
2. Member tahu hasil pemeriksaan pada ibu. Pemeriksaan suhu
37,70C dan mengerti adanya gejala pelviksitis
3. Pelviksitis tanpa komplikasi bisa di obatl dengan antibiotic.
Hasil : ibu mengerti
4. Jika terjadi komplikasi/penybaran infeksi maka ibu harus di
rawat di rumah sakit.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia untuk di rujuk ke RS
Terima kasih
Assalamu alaikum

Anda mungkin juga menyukai