CAHAYA
OLEH :
Nama : Danar Agus
No : 06
Kelas : XII MS 1
CELAH GANDA
INTERFRENSI
CELAH TIPIS
CELAH TUNGGAL
GELOMBANG DIFRAKSI
CAHAYA
DIFRAKSI KISI
PEMANTULAN
REFLEKSI
POLARISASI
PEMBIASAN GANDA
ABSORBSI SELEKTIF
HAMBURAN
GELOMBANG CAHAYA
A. INTERFRENSI CAHAYA
Interfrensi Cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang atau lebih yang
koheren.
Dua gelombang dikatakan koheren, jika kedua gelombang mempunyai frekuensi
dan amplitudo sama serta beda fasenya tetap.
Interfrensi cahaya akan menghasilkan pola interfrensi yaitu
pola garis terang
pola garis gelap
GELOMBANG CAHAYA
Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat
digambarkan seperti pada Gambar 2.3.
A
a. Interfrensi maksimum garis terang
2 n d Cos r = (2 m – 1) ½ λ
m = 1,2,3...
b. Interfrensi minimum garis gelap
2 n d Cos r = m λ
GELOMBANG CAHAYA
BAGAN
C. Difraksi
layar
Muka gelombang
Gel. cahaya
Orde ke nol
Orde ke 1
Orde ke 2
a. Difraksi maksimum
d Sin θ = m λ m = 0,1,2,3,...
b. Difraksi minimum
d Sind =θjarak
= (2m – celah
antar 1) ½pada
λ kisim = 0,1,2,3,...
d = N1= jumlah garis per cm kisi
N
m = orde
GELOMBANG CAHAYA
BAGA
N
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar
gelombang transversal sehingga gelombang hanya
memiliki satu arah getar saja.
Jika sinar datang pada cermin datar dengan sudut
57°, maka sinar ini merupakan sinar terpolarisasi.
Perhatikan animasi berikut
i = 57° i = 57°
Cermin datar
BAGA GELOMBANG CAHAYA
N
2. Polarisasi karena pembiasan dan
pemantulan
Jika sudut pantul (i) + sudut bias (r) = 90°
Atau (r) = 90° - i, maka berlaku :
Tg i = n2 N
n1
i i’ i adalah sudut polarisasi
Medium 1 (n1)
Cermin datar
Medium 2 (n2)
Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan yang sama ke
segala penjuru, karena kaca hanya memiliki satu indeks bias, akan tetapi, bahan
kristal tertentu (kalsit dan kuarsa)memiliki indeks bias lebih dari satu, sehingga
kelajuan cahaya tidak sama.
Jadi cahaya yang melalui bahan ini akan mengalami pembiasan ganda (kembar)
GELOMBANG CAHAYA
BAGA
N
4. Polarisasi karena absorbsi selektif
Polarisator melewatkan sinar terpolarisasi dengan
intensitas I1 = ½ I0.
Analisator berfungsi menganalisis sinar yang
dilewatkan polarisator, mata melihat sinar paling
terang, selanjutnya sinar meredup pada saat
polarisator dan analisator saling tegak lurus, maka
tampak gelap.
Intensitas cahaya yang keluar dari analisator
memenuhi persamaan
I2 = I1 Cos2 θ = ½ I0 Cos2 θ
GELOMBANG CAHAYA
BAGAN
5. POLARISASI KARENA HAMBURAN
GELOMBANG CAHAYA
BAGA
N