Anda di halaman 1dari 17

BAB 2 Gelombang

CAHAYA

OLEH :
Nama : Danar Agus
No : 06
Kelas : XII MS 1
CELAH GANDA
INTERFRENSI
CELAH TIPIS

CELAH TUNGGAL
GELOMBANG DIFRAKSI
CAHAYA
DIFRAKSI KISI

PEMANTULAN
REFLEKSI
POLARISASI
PEMBIASAN GANDA
ABSORBSI SELEKTIF
HAMBURAN

GELOMBANG CAHAYA
A. INTERFRENSI CAHAYA
Interfrensi Cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang atau lebih yang
koheren.
Dua gelombang dikatakan koheren, jika kedua gelombang mempunyai frekuensi
dan amplitudo sama serta beda fasenya tetap.
Interfrensi cahaya akan menghasilkan pola interfrensi yaitu
 pola garis terang
 pola garis gelap

BAGA GELOMBANG CAHAYA


N
1. Interfrensi Celah Ganda Young
Untuk mendapatkan dua cahaya yang koheren maka
sumber cahaya dilewatkan pada dua celah (celah ganda).
Cahaya dari setiap celah akan koheren karena berasal dari
satu sumber cahaya. Tiap-tiap celah dapat berfungsi
sebagai sumber cahaya. Sumber cahaya harus
monokromatis

Hasil dari Superposisi cahaya yang berasal dari dua


celah ini dapat maksimum atau minimum.
,
sedang

GELOMBANG CAHAYA
 Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat
digambarkan seperti pada Gambar 2.3.

 Gambar 2.3. (a) tidak terjadi interferensi, (b) terjadi


interferensi
Sumber : www.fisikon.com
Perhatikan animasi berikut
a. Interfrensi maksimum
garis terang
d sin θ = m λ
Atau
p
dp =mλ θ

d
b. Interfrensi minimum
garis gelap d sin θ
d sin θ = (2m-1) ½ λ
Atau
d p = (2m-1) ½ λ
ℓ ℓ dua celah
d = jarak antar
m = 1,2,3,... (meter)
Jarak antara 2 garis terang ℓ = jarak celah ke layar
atau 2 garis gelap (meter)
dirumuskan : p = jarak pola interfrensi
Δd p = λ ke terang pusat
ℓ GELOMBANG CAHAYA
BAGA
N
2. Interfrensi lapisan tipis
C n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
i r = sudut sinar bias
O
B
r d
n

A
a. Interfrensi maksimum garis terang
2 n d Cos r = (2 m – 1) ½ λ
m = 1,2,3...
b. Interfrensi minimum garis gelap
2 n d Cos r = m λ
GELOMBANG CAHAYA
BAGAN
C. Difraksi

1. Difraksi celah tunggal


jika muka gelombang melalui celah sempit, maka
gelombang ini akan mengalami lenturan (difraksi).
Pembelokan cahaya(difraksi) dapat terjadi ketika cahaya
melewati suatu celah tunggal dan akan menghasilkan
pola garis terang dan gelap.
terjadinya difraksi diperlihatkan pada animasi berikut

BAGA GELOMBANG CAHAYA


N
Celah Tunggal

layar

Muka gelombang
Gel. cahaya

a. Garis gelap ke m terjadi jika :


d Sin θ = m λ m = 1,2,3,...
Atau d p = m λ
ℓ b. Garis terang ke m terjadi jika :
d Sin θ = (2m + 1) ½ λ m = 1,2,3,...
Atau d p = (2m + 1) ½ λ
GELOMBANG CAHAYA ℓ
BAGAN
2. Difraksi celah majemuk (kisi)

Jika muka gelombang melalui celah sempit,


maka gelombang ini akan mengalami lenturan
(difraksi).
Jika cahaya melewati celah majemuk (kisi),
maka cahaya akan mengalami difraksi, disini
cahaya putih melewati kisi difraksi sehingga
mengalami difraksi dan terurai menurut
panjang galombang masing-masing.
Perhatikan animasi berikut ini

BAGA GELOMBANG CAHAYA


N
Orde ke 2
Kisi difraksi

Cahaya putih Orde ke 1

Orde ke nol

Orde ke 1

Orde ke 2
a. Difraksi maksimum
d Sin θ = m λ m = 0,1,2,3,...
b. Difraksi minimum
d Sind =θjarak
= (2m – celah
antar 1) ½pada
λ kisim = 0,1,2,3,...
d = N1= jumlah garis per cm kisi
N
m = orde

GELOMBANG CAHAYA
BAGA
N
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar
gelombang transversal sehingga gelombang hanya
memiliki satu arah getar saja.
Jika sinar datang pada cermin datar dengan sudut
57°, maka sinar ini merupakan sinar terpolarisasi.
Perhatikan animasi berikut
i = 57° i = 57°

Cermin datar
BAGA GELOMBANG CAHAYA
N
2. Polarisasi karena pembiasan dan
pemantulan
Jika sudut pantul (i) + sudut bias (r) = 90°
Atau (r) = 90° - i, maka berlaku :
Tg i = n2 N
n1
i i’ i adalah sudut polarisasi

Medium 1 (n1)

Cermin datar
Medium 2 (n2)

BAGAN GELOMBANG CAHAYA


3. Polarisasi karena pembiasan ganda
(Bias Kembar)

Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan yang sama ke
segala penjuru, karena kaca hanya memiliki satu indeks bias, akan tetapi, bahan
kristal tertentu (kalsit dan kuarsa)memiliki indeks bias lebih dari satu, sehingga
kelajuan cahaya tidak sama.
Jadi cahaya yang melalui bahan ini akan mengalami pembiasan ganda (kembar)

GELOMBANG CAHAYA
BAGA
N
4. Polarisasi karena absorbsi selektif
Polarisator melewatkan sinar terpolarisasi dengan
intensitas I1 = ½ I0.
Analisator berfungsi menganalisis sinar yang
dilewatkan polarisator, mata melihat sinar paling
terang, selanjutnya sinar meredup pada saat
polarisator dan analisator saling tegak lurus, maka
tampak gelap.
Intensitas cahaya yang keluar dari analisator
memenuhi persamaan
I2 = I1 Cos2 θ = ½ I0 Cos2 θ

GELOMBANG CAHAYA
BAGAN
5. POLARISASI KARENA HAMBURAN

Cahaya yang terpolarisasi oleh atmosfer


bumi, mengakibatkan langit berwarna biru.
Hal ini terjadi karena cahaya warna biru paling
efektif dihamburkan jika dibandingkan dengan
cahaya lainnya

GELOMBANG CAHAYA
BAGA
N

Anda mungkin juga menyukai