Anda di halaman 1dari 24

Perhitungan

Dosis Obat
Oleh kelompok 3:
Inna yatul maula
Nur Aisyah
Rista Ria Arini
Lutviatil Lailiyah
Alfiati
zainal Arifin
Hafidhoh Iqro’ul M
Musyarofah
Sandy Dwi Nugroho
Anita Widayanti
Willy Handika
Zubaidah
Definisi dosis
Dosis atau takaran obat adalah banyaknya
suatu obat yg dapat dipergunakan atau diberikan
kepada seorang pasien, baik untuk obat dalam
maupun obat luar.
Dosis obat diberikan untuk menghasilkan efek
yg diinginkan, tergantung banyak faktor, antara lain :
umur, berat/bobot tubuh, luas permukaan tubuh, jenis
kelamin, kondisi penyakit pasien
Ketentuan Umum tentang dosis
1. Dosis maksimum (DM) Dosis ini berlaku untuk
pemakaian satu kali dan satu hari.
2. Dosis lazim Dosis ini merupakan petunjuk yg tdk
mengikat, tetapi digunakan sebagai pedoman umum.
3. Regimen dosis Jadwal pemberian dosis suatu obat
4. Loading dose Dosis muatan sbg dosis awal shg
tercapai kadar dalam darah yg cukup untuk
menghasilkan efek terapetik
5. Maintenance dose Dosis pemeliharaan untuk
mempertahankan kadar obat dalam darah agar tetap
menghasilkan efek terapetik
Macam-macam dosis
1. Dosis terapi : takaran obat yg diberikan dlm keadaan biasa
dan dpt menyembuhkan pasien
2. Dosis minimum : takaran obat terkecil yg diberikan dan
masih dpt menyembuhkan serta tdk menimbulkan resistensi
pd pasien
3. Dosis maksimum : takaran obat terbesar yg diberikan dan
masih dpt menyembuhkan serta tdk menimbulkan
keracunan pd pasien
4. Dosis toksis : takaran obat dalam keadaan biasa dan dapat
menyebabkan keracunan pada pasien
5. Dosis letalis : takaran obat dlm keadaan biasa yg dapat
menyebabkan kematian pada pasien
Pertimbangan Pengaturan Dosis
1. Khusus untuk pasien geriatrik dan pediatrik
2. Geriatrik : berhubungan dg penurunan fungsi
fisiologis terkait usia
3. Pediatrik : memiliki bobot lebih kecil dari pasien
dewasa dan sistem tubuh tertentu belum
berkembang sepenuhnya
 Diperlukan beberapa pengetahuan untuk dapat menghitung
dosis secara benar dengan :
1. Memahami perhitungan dosis individual bagi bayi, anak-anak,
lansia, org dg BB berlebih (obesitas), atau pd pasien dg fungsi
ginjal/hati yg terganggu
2. Memahami satuan dosis yg digunakan dlm bidang farmasi dan
cara konversinya
3. Memahami perhitungan dosis yg harus diberikan berdasarkan
sediaan obat yg ada (tersedia)
4. Memahami cara menghitung luas permukaan tubuh
5. Menghitung sediaan obat
Perhitungan dosis :

a) Berdasarkan Umur
b) Berdasarkan BB
c) Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Perhitungan Dosis Berdasarkan Umur
Tidak akurat karena tdk mempertimbangkan sangat
beragamnya bobot dan ukuran anak2 dlm satu kelompok usia
Obat bebas untuk pediatrik : dosis dikelompokkan atas
usia, spt : 2-6thn; 6-12thn; diatas 12thn. Bila kurang dari 2thn,
dinyatakan dg : atas pertimbangan dokter
Persamaan yg digunakan :
1. Rumus Young (anak dibawah 8 tahun)
2. Rumus Dilling (anak diatas 8 tahun)
3. Rumus Cowling
4. Rumus Fried (khusus untuk bayi)
Rumus Young

𝑢𝑠𝑖𝑎 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
Dosis = x dosis dewasa
𝑢𝑠𝑖𝑎+12
Rumus Dilling

𝑢𝑠𝑖𝑎 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
Dosis = x dosis dewasa
20
Rumus Cowling

𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 +1
Dosis = x dosis dewasa
24
Rumus Fried

𝑢𝑠𝑖𝑎 (𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛)
Dosis = x dosis dewasa
150
Rumus Gaubius
1. 0 – 1 tahun : 1/12 dosis dewasa
2. 1 – 2 tahun : 1/8 dosis dewasa
3. 2 – 3 tahun : 1/6 dosis dewasa
4. 3 – 4 tahun : 1/4 dosis dewasa
5. 4 – 7 tahun : 1/3 dosis dewasa
6. 7 – 14 tahun : 1/2 dosis dewasa
7. 14 – 21 tahun : 2/3 dosis dewasa
8. 21 – 60 tahun : dosis dewasa
Berdasarkan BB
Dosis lazim obat umumnya dianggap sesuai untuk
individu berbobot 70kg (154pon)
Rasio antara jumlah obat yg diberikan dan ukuran
tubuh mempengaruhi konsentrasi obat di tempat kerjanya
Oleh karena itu, dosis obat mungkin perlu
disesuaikan dari dosis lazim untuk pasien kurus atau
gemuk yg tidak normal
Persamaan :
1. Rumus Clark (AS)
2. Rumus Thremick-Fier (Jerman)
3. Rumus Black (Belanda)
Rumus Clark

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 (𝑝𝑜𝑛)
Dosis = x dosis dewasa
150
Rumus Thremick-Fier

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 (𝑘𝑔)
Dosis = x dosis dewasa
70
Rumus Black

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 (𝑘𝑔)
Dosis = x dosis dewasa
62
Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
 Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
 Disebut jg dg rumus BSA (Body Surface Area)
 Paling akurat karena mempertimbangkan tinggi dan
bobot pasien dg menggunakan rumus Du Bois dan Du
Bois
 Terutama digunakan untuk :
1. Pasien kanker yg menerima kemoterapi
2. Pasien pediatrik pada semua usia anak2, kecuali bayi
prematur dan bayi normal yg fungsi hati dan
ginjalnya blm sempurna shg memerlukan penilaian
tambahan dlm pengaturan dosis
Rumus Du Bois dan Du Bois

 BSA (cm²) = W(kg)0,425+H(cm)0,725x71,84


𝐻 𝑐𝑚 𝑥 𝑊 (𝑘𝑔)
BSA (m²) =
3600
 BSA dewasa rata-rata = 1,73. Beberapa literatur
menyebut 1,75m²
𝐵𝑆𝐴 𝑎𝑛𝑎𝑘
Dosis anak = x dosis dewasa
1,73
 Bisa juga ditentukan dg nomogram
Perkiraan BSA (m²) anak berdasarkan Berat
Badan

1. Berat badan (kg) Luas Permukaan Tubuh (m²) 1-


5 (0,05 x BB(kg)) + 0,05
2. 6-10 (0,04 x BB(kg)) + 0,10
3. 11-20 78(0,03 x BB(kg)) + 0,20
4. 21-40 (0,02 x BB(kg)) + 0,40
Hubungan Umur dan Bobot dengan
%Dosis Pemakaian
• Menurut buku ISO Indonesia, bayi:0 - 12bln, anak :1–15,5th
• Hubungan dosis bayi-anak terhadap dosis dewasa:
1. Bayiprematur : 1,13 kg : 2,5-5%
2. Bayi baru lahir : 3,18 kg : 12,5%
3. 2 bulan : 4,54 kg : 15%
4. 4 bulan : 6,35 kg : 19%
5. 12 bulan : 9,98 kg : 25%
6. 3 tahun : 14,97 kg : 33%
7. 7 tahun : 22,68 kg : 50%
8. 10 tahun : 29,94 kg : 60%
9. 12 tahun : 35,52 kg : 75%
10. 14 tahun : 45,36 kg : 80%
11. 16 tahun : 54,43 kg : 90%
Berdasarkan FI 1995
 Usia Berat Badan (kg) %Dosis anak thd dosis
dewasa Neonatus 3,4 < 12,5% 1 bulan 4,2 < 14,5%
3 bulan 5,6 18% 6 bulan 7,7 22% 1 tahun 10 25%
3 tahun 14 33% 5 tahun 18 40% 7 tahun 23 50%
12 tahun 37 75%
Regimen Dosis berdasarkan jam

 FI ed III – Satu hari dihitung 24 jam sehingga


untuk pemakaian sehari dihitung: 24/n kali
pemakaian sehari semalam – Misalkan, tiap 3 jam,
maka pemakaian 24/3 = 8 kali sehari semalam
 Van Duin – Pemakaian sehari dihitung untuk 16
jam, kecuali antibiotik dihitung sehari semalam 24
jam

Anda mungkin juga menyukai