Anda di halaman 1dari 36

LUKA BAKAR (COMBUSTIO)

Gresham Arceliusindi Mulya


0405428120083

Pembimbing: dr. Ayatullah, Sp.B


OUTLINE
• Pendahuluan
• Tinjauan Pustaka
• Status Pasien dan Analisis Kasus
PENDAHULUAN

Luka bakar dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia,
baik itu kecacatan, maupun kerugian finansial pada seluruh kalangan usia.

Luka bakar juga merupakan salah satu penyebab meningkatnya morbiditas


dan mortalitas yang sering terjadi.

Kerusakan dan perubahan berbagai sistem tubuh berkaitan dengan trauma


luka bakar kadang sulit dipantau, sehingga permasalahannya sangat
kompleks dan menyebabkan kesulitan dalam penanganannya
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI KULIT
LUKA BAKAR + ETIOLOGI
RESPON LOKAL
RESPON SISTEMIK
• Perubahan Kardiovaskular

• Perubahan Respiratorik

• Perubahan Metabolik

• Perubahan Imunologis
DERAJAT LUKA BAKAR
Derajat I Derajat IIa Derajat IIb Derajat III
(superficial) (partial thickness- (partial thickness-deep (full thickness)
superficial dermal) dermal)
Kedalaman Epidermis Lapisan atas dermis Lapisan dermis dalam Subkutan, otot,
tulang
Warna Kemerahan Merah muda/kemerahan Merah/putih Putih/coklat
kehitaman
Bula - +/- +/- -
Capillary refill + + + -

Nyeri + + +(tumpul) -
Kekeringan Kering Lembab Lembab Kering
Lainnya - Edema, pucat Tidak terlalu pucat Hangus, eskar
DERAJAT LUKA BAKAR

II

III
TATALAKSANA AWAL
TRAUMA INHALASI
• Riwayat luka bakar di ruangan tertutup
• Luka bakar yang luas dan dalam di area wajah,
leher, atau upper torso
• Bulu hidung yang terbakar
• Sputum berkarbon
AVPU
• Alert
• Verbal
• Pain
• Unresponsive
ENVIRONMENTAL CONTROL
TATALAKSANA AWAL
FLUID
Perhitungan cairan:
• 3 mL x luas luka bakar (%) x berat badan (Kg)
+ Maintenance (pada anak-anak)

Maintenance :
4 ml/KgBB – 10 kg pertama
2 ml/KgBB – 10 kg kedua
1 ml/KgBB – sisanya
TATALAKSANA AWAL
AMPLE

A Allergies
M Medication
P Past Illness
L Last Meal
E Event/Environmental
TATALAKSANA LANJUTAN
• Bersihkan luka  klorheksidin
• Luka bakar derajat I  cuci dengan air, pelembab
• Luka bakar derajat II  debridement
• Luka bakar derajat III  eksisi tangensial + skin graft
• Antibiotik + Antibiotik Topikal
• Suportif analgetik
• Dressing  Moist
KOMPLIKASI
• Infeksi
• Kontraktur
• Compartement syndrome
STATUS PASIEN DAN ANALISIS KASUS
• Nama : An. Royati
• Umur : 2 tahun 3 bulan
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Sidakersa
• Suku Bangsa : Indonesia • Keluhan Utama : Os tersiram air
• Nomor RM : 39.46.50 panas
• Keluhan Tambahan : (-)
• Riwayat perjalanan penyakit:
• Kisaran pukul + 07.00 WIB pasien
tersiram air panas, pukul 09.37
WIB pasien sampai di IGD RSUD
Kayuagung
STATUS PASIEN DAN ANALISIS KASUS

D
• Riwayat Penyakit Dalam I
Keluarga S
A
• Riwayat Trauma N
G
• Riwayat Kebiasaan
K
• Riwayat Sosio Ekonomi A
L
paten, stridor (-), gurgling (-), snoring (-)

PRIMARY SURVEY

A paten, stridor (-), gurgling (-), snoring (-)

B 28 x/menit regular, statis, dinding dada simetris,


tidak ditemukan pergerakan hemithorax yang tertinggal

C Perdarahan aktif (-). pallor(-), tanda sianosis (-), T= 36,6 oC,


Nadi 90x/menit, irama regular, isi dan tegangan cukup

D Compos mentis, GCS15 = E4M6V5,


pupil bulat, isokor, reflex cahaya +/+.

E Menyingkirkan sumber panas, cegah hipotermi


SECONDARY SURVEY

A Disangkal

M Disangkal

P Disangkal

L Bubur

E Pasien tersiram air panas


ketika orang tua membuat teh
SECONDARY SURVEY
• Regio Mentalis + Submentalis
Tampak warna kulit merah dan
merah kecoklatan, tampak bula
pecah dengan dasar merah,
nyeri (+), + 3–4% BSA
• Regio Thoraks Anterior +
Abdomen
Tampak warna kulit merah dan
merah kecoklatan, tampak bula
pecah dengan dasar merah dan
putih, nyeri (+), + 10% BSA
SECONDARY SURVEY
• Regio Thoraks Posterior
Tampak warna kulit merah dan
merah kecoklatan, tampak bula
pecah dengan dasar merah,
nyeri (+), + 2% BSA

• Pemeriksaan lain dalam batas


normal
DIAGNOSIS

• Luka Bakar Air Panas + 16% Derajat II Regio

Mentalis et Submentalis + Thorax Anterior et

Posterior + Abdomen.
TATALAKSANA
• Penanganan awal
▫ Bersihkan luka bakar  moist
▫ Inj. ATS (IM)
▫ Terapi cairan
RESUSITASI CAIRAN
• 3 x 16% x 10 kgBB + maintenance (4 x 10
kgBB)/jam
• 480 ml/24 jam (dibagi 2 dalam 8 jam pertama
dan 16 jam kedua) + (40 ml/jam maintenance)
• 240 ml : 5 jam ( pada kasus jadi 5 jam pertama
karena baru masuk IGD) = 48 ml/ jam + 40
ml/jam (Maintenance)= 88 ml/jam
• 240 ml : 16 jam = 15 ml/ jam + 40 ml/jam
(Maintenance) = 55 ml/jam
• Monitor urine output 1 – 2 cc/kgBB/jam
TATALAKSANA
• Edukasi
▫ Memberikan informasi kepada pasien mengenai
kondisi tubuh pasien serta rencana tatalaksana
operatif oleh dokter spesialis bedah
▫ Memberikan informasi kepada pasien mengenai
komplikasi jika kepala pasien tidak diposisikan
dengan benar dapat menyebabkan kontraktur pada
leher

• Operatif
▫ Puasa 6 – 8 jam
▫ Inj. Ceftriaxone Profilaksis
▫ Pro Debridement (Cito)
TATALAKSANA
• Konservatif
Oles salep burnazin 2 x 1 hari
Inj. Ceftriaxone 2 x 200 mg
Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
Inj. Paracetamol 3 x 150 mg fl
Mandi dettol
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai