Anda di halaman 1dari 29

Presented by Suyanta

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa
mampu menjelaskan tentang :
Pengertian PTSD
Kriteria diagnostik untuk PTSD dan
penggolongannya
Faktor resiko PTSD
Dampak PTSD
Managemen keperawatan pada klien PTSD
Pengertian PTSD

PTSD merupakan gangguan kecemasan.


Hal ini menyebabkan perubahan pada
perilaku, kognitif dan fisiologi yang
mempengaruhi kehidupan sehari – hari
meliputi : berkerja, berhubungan dengan
orla, hobi dan kesenangan.
Kriteria dagnostik
PTSD didiagnosa setelah individu terpapar akan
stresor traumatik yang berat yang merupakan
pengalaman individu secara langsung terhadap
kejadian dan termasuk ancaman kematian atau
aktual atau kecelakaan yang serius atau
ancaman integritas fisik terhadap diri sendiri
atau orang lain.
Individu merasakan ketakutan yang berlebihan,
ketidakberdayaan dan horror.
Bayangkan akankah terjadi
korban dengan PTSD pada
peristiwa dan kejadian
berikut
Cara singkat untuk mengkaji
PTSD
D : Detachment
R : Reexperiencing the event
E : Emotional effect
A : Avoidance
M : Month of duration
S : Sympathetic hyperactivity and
hypervigilance.
HARM!!! For PTSD
Hyperarousal: Does the client exhibit irritability, difficulty
concentrating, insomnia, or a heightened startle reflex?
Avoidance: Does the client avoid people or activities,
lack feelings, or feel detached from others?
Re-experiencing: Does the client frequently experience
nightmares, recollections, or flashbacks about the
traumatic event?
Month: Has the client experienced related symptom
clusters for at least 1 month? Did the onset of symptoms
occur at least 6 months after the traumatic event?
Diagnostik PTSD
1. Gejala penghayatan kembali /Re-experiencing
symptoms (Dibutuhkan 1 gejala )
 Ingatan yang mengganggu (Instrusive
memory)
 Mimpi yang menakutkan ( Nightmares)
 Perasaan trauma akan terjadi kembali
 Halusinasi
 Flashback
 Distress dan reaksi fisiologis ketika terpapar
terhadap pemacu
2. Symptom “arousal” yang meningkat
( Dibutuhkan 2 gejala)
 Insomnia
 Panic
 Iritabel dan luapan marah yang tiba – tiba
 Sulit berkonsntrasi
 Kewaspadaan yang berlebihan
 Respon terhadap kejutan yang meningkat
3. Symptom penghindaran/ avoidance symptom (
Dibutuhkan 3 gejala )
Meghindari pikiran, perasaan, aktivitas, orang,
tempat yang berhubungan dengan trauma.
Kesenangan dan perhatian terhadap aktivitas
yang biasa dilakukan menurun.
Merasa berpisah dan asing dari orang lain
Perasaan terhadap masa depan yang dilihat
dengan menggunakan perspektifnya.
Penggolongan PTSD
Bila symptom muncul dan teratasi dalam waktu
kurang 1 bulan : Acute Stress Disorder ( ASD)
Bila symptom terjadi kurang dari 3 bulan : PTSD
akut
Bila symptom muncul dan terjadi lebih dari 6
bulan : PTSD kronik.
Bila symptom baru muncul setelah 6 bulan dari
kejadian : PTSD tertunda (Delayed PTSD).
Kejadian yang berkontribsi
terhadap terjadinya PTSD
Natural disaster ( banjir, angin puyuh,
gempa bumi, gunung meletus)
Accidental disaster ( tabrakan dan
kecelakan kereta api, pesawat,
mobil,sepeda motor)
Mad made disaster ( ledakan bom,
pemerkosaan, perilaku kekerasan,
pencurian )
Faktor – faktor yang bepengaruh akan
respon individu terhadap kejadian
traumatik
Pengalaman traumatik yang tidak terselesaikan
sebelumnya
Kejadian yang menyedihkan dan sulit dilupakan
Apa yang terjadi terhadap individu setelah
mengalami kejadian yang menyedihkan ( jngka
panjang dan pendek)
Jumlah stress yang dialami ndividu pada waktu
mengalai peristiwa yang menyedihkan.
Jenis kelamin.
Estimasi prevalensi PTSD dan kemungkinan
terjadinya PTSD berdasar jenis trauma
22 – 50 % : veteran
75 % : korban selamat tabrakan kapal
50 % : korban selamat ledakan bom
22% : korban selamat tabrakan pesawat
49% : korban selamat dari pemerkosaan
21% : korban selamat dari perilk kekerasan
24% : korban selamat perilk kekerasan
sexual selain pemerkosaan.
10% : akibat dari penyakit mengancam
kehidupan anak
4% : kematian orang yang dicintai secara
tiba – tiba.
Komplikasi
Gangguan akibat PTSD dapat ringan atau
berat yang bisa mempengaruhi semua
aspek dari kehidupan.
Klien dengan PTSD meningkatkan resiko
terjadinya kecemasan lain , gangguan
alam persaan, penyalahgunaan NAPZA
terutama alkohol..
Dampak PTSD

Perilaku
Kognitif
Fisilogis
Emosi
Tujuan treatment PTSD
Menurunkan symptom dari PTSD,
mencegah disability kronik dan
meningkatkan rehabilitasi okupasional dan
sosial..
Managemen Keperawatan
Exposure therapy ( terapi pemaparan)
Cognitive therapy ( terapi kognitif)
Behavioural therapy ( Terapi perilaku)
Relaksasi dan managemen kecemasan lainnya.
Antidepresi
Benzodiazepine
Antipsikosa
Terapi kelompok
Terapi psikospiritual
Hipnotheraphy
Prinsip managemen Keperawatan pada
klien PTSD
Mendorong klien untuk mengekspresikan reaksi
berduka, membantu menyelesaikan proses
berduka dan memperoleh ketrampilan koping
untuk menurunkan kecemasan..
Melakukan teknik – tehnik intervensi krisis yang
diperlukan.
Menciptakan hubungan saling percaya dengan
menerima tingkat fungsi klien saat ini dan
bersikap yang jujur, positif, konsisten.
.
Lanjtn : Prinsip managemen
Keperawatan pada klien PTSD
Mengatasi kemarahan dengan konstruktif, dan
mendorong pengkajian bersama terhadap
kemarahan
Memberikan keamanan dan kenyamanan klien ,
dengan ruangan yang dapat dimonitor klien, dan
dapat mengatasi klien dari perilaku kekerasan
Membantu pasien mengurangi rasa malu dan
bersalah yang diakibatkan oleh tindakan nyata.
Membantu pasien melakukan suatu tindakan
yang konstruktif dan mencegah terjadinya isolasi
diri dan perilaku merusak diri.
Lanjtn : Prinsip managemen
Keperawatan pada klien PTSD
Rujuk ke terapi spiritual atau alternatif
therapy lainnya yang sesuai dan terkait.
Memberikan terapi modalitas, misal terapi
kelompok yang mampu saling
memberikan dukungan.
Mengevaluasi respon klien terhadap
pemberian obat -obatan
Common Phobias

Acrophobia: fear of heights


Agoraphobia: fear of open places
Algophobia: fear of pain
Androphobia: fear of men
Astrophobia: fear of storms, lightning, or thunder
Autophobia: fear of being alone
Aviophobia: fear of flying
Claustrophobia: fear of enclosed places
Entomophobia: fear of insects
Hematophobia: fear of blood
Hydrophobia: fear of water
Iarrophobia: fear of doctors
Necrophobia: fear of dead bodies
Nyctophobia: fear of night
Ochlophobia: fear of crowds
Ophidiophobia: fear of snakes
Pathophobia: fear of disease
Pyrophobia: fear of fire
Sitophobia: fear of flood
Thanatophobia: fear of death
Topophobia: fear of a particular place
Zoophobia: fear of animals

Anda mungkin juga menyukai