DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Kanker Indung telur atau Kanker Penyakit kanker ovarium mempunyai
ovarium adalah tumor ganas pada angka kejadian sekitar 13,8 wanita per
ovarium (indung telur) yang paling 100.000. Setiap tahun, sekitar 6600 wanita
sering ditemukan pada wanita berusia di Inggris yang didiagnosis dengan kanker
50 – 70 tahun. Kanker ovarium bisa ovarium. Penyebab belum sepenuhnya
dipahami, tetapi beberapa faktor (dikenal
menyebar ke bagian lain, panggul, dan
sebagai faktor risiko) yang diyakini dapat
perut melalui sistem getah bening dan
meningkatkan kesempatan wanita
melalui sistem pembuluh darah mengembangkan kanker ovarium
menyebar ke hati dan paru-paru. epithelial, jenis yang paling yang umum.
Etiologi
Hipotesis androgen
Androgen mempunyai peran penting dalam terbentuknya kanker ovarium. Hal ini
didasarkan pada hasil percobaan bahwa epitel ovarium mengandung reseptor androgen.
Dalam percobaan in-vitro, androgen dapat menstimulasi pertumbuhan epitel ovarium
normal dan sel-sel kanker ovarium
FAKTOR RESIKO :
b. STADIUM II –> Pertumbuhan pada satu atau dua ovarium dengan perluasan ke panggul
Stadium 2a : perluasan atau metastasis ke uterus dan atau tuba
Stadium 2b : perluasan jaringan pelvis lainnya
Stadium 2c : tumor stadium 2a dan 2b tetapi pada tumor dengan permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pecah atau dengan asitas yang mengandung sel
ganas dengan bilasan peritoneum positif.
c. STADIUM III –> tomor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant di peritoneum di luar pelvis dan atau retroperitoneal positif.
Stadium 3a : tumor terbatas di pelvis kecil dengan kelenjar getah bening negatif tetapi secara histologi dan dikonfirmasi secara mikroskopis terdapat adanya
pertumbuhan (seeding) dipermukaan peritoneum abdominal.
Stadium 3b : tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant dipermukaan peritoneum dan terbukti secara mikroskopis, diameter melebihi 2 cm,
dan kelenjar getah bening negativ.
Stadium 3c : implant di abdoment dengan diameter > 2 cm dan atau kelenjar getah bening retroperitoneal atau inguinal positif.
d. STADIUM IV –> pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh. Bila efusi pleura dan hasil sitologinya positif dalam stadium 4,
begitu juga metastasis ke permukaan liver.
Tanda dan Gejala
1. Setelah diberikan tindakan •Observasi dengan PQRST karakteristik •Nyeri merupakan respon
keperawatan rasa nyeridapat nyeri, mis tajam, konstan , ditusuk. subjekstif yang dapat diukur.
berkurang atau terkontrol, dengan Selidiki perubahan karakter •Perubahan frekuensi nadi
Kriteria Hasil: /lokasi/intensitas nyeri. meningkat menunjukan bahwa
- Menyatakan nyeri berkurang atau •Pantau TTV pasien mengalami nyeri, khususnya
terkontrol skala 0-3 •Berikan tindakan nyaman mis, pijatan bila alasan untuk perubahan tanda
- Pasien tampak rileks punggung, perubahan posisi, musik vital telah terlihat.
tenang, relaksasi/latihan nafas •Tindakan non analgesik diberikan
•Kolaborasi dalam pemberian analgesik dengan sentuhan lembut dapat
sesuai indikasi menghilangkan ketidaknyamanan
dan memperbesar efek terapi
analgesik.
•Obat ini dapat digunakan untuk
mengurangi periode nyeri dan
meningkatkan kenyamanan.
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervesi Rasional
2 Setelah dilakukan tindakan •Kaji adanya gangguan pada citra diri •Gangguan citra diri akan menyertai
keperawatan diharapkan citra pasien setiap penyakit atau keadaan yang
tubuh klien meningkat dengan •Berikan kesempatan untuk tampak nyata bagi pasien. Kesan
criteria hasil : pengungkapan, dengarkan dengan cara seseorang terhadap dirinya sendiri
•Pasien mampu menyatakan atau terbuka dan tidak menghakimi untuk akan berpengaruh pada konsep diri
mengkomunikasikan dengan orang mengekspresikan perasaan. •Pasien membutuhkan pengalaman
terdekat tentang situasi dan •Bantu pasien yang cemas dalam didengarkan dan dipahami
perubahan yang sedang terjadi mengembangkan kemampuan untuk •Menetralkan kecemasan yang tidak
•Pasien mampu menyatakan menilai diri dan mengenali diri serta perlu terjadi dan memulihkan realitas
penerimaan diri terhadap situasi mengatasi masalah situasi
•Pasien dapat mengakui dan •Dorong pasien untuk bersosialisasi •Membantu dalam meningkatkan
menggabungkan perubahan ke dengan orang lain dan Bantu pasien kea sosialisasi dan penerimaan diri
dalam konsep diri dengan cara yang rah penerimaan diri.
akurat tanpa harga diri negative
Dx. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
3 Setelah dilakukan tidakan •Mendengarkan pernyataan klien dan •Masalah seksual sering tersembunyi
keperawatan diharapkan pasangan sebagai pernyataan humor dan/
Tdak terjadi disfungsi seksual dengan Diskusikan sensasi atau ketidaknyamanan ungkapan yang gambling
Kriteria Hasil: fisik, perubahan pada respons individu •Menunjukan kesalahan
•Klien menyatakan paham tentang •Kaji informasi klien dan pasangan tentang informasi/konsep yang mempengaruhi
perubahan struktur dan anatomi/ fungsi seksual dan pengaruh pengambilan keputusan.perubahan
fungsiseksual. prosedur pembedahan kadar hormone mempengaruhi
•Mengidentifikasi kepuasan/ praktik •Dorong klien untuk berbagi libidodan/menurunkan kelunakan
seksual yang diterima danbeberapa pikiran/masalah dengan orang terdekatnya vagina sehingga saat koitus terasa
alternatif cara mengekspresikan Berikan solusi masalah terhadap masalah tidaknyaman.
keinginan seksual potensial. ex : menunda koitus seksual saat •Komunikasi terbuka dapat
kelelahan. mengidentifikasi penyesuaian masalah
•Kolaborasi: rujuk ke konselor/ahli seksual dan meningkatkan diskusi dan resolusi.
sesuai kebutuhan •Mungkin dibutuhkan bantuan
tambahan untuk meningkatkan
kepuasan hasil.
Dx. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
4 Setelah di berikan tindakan •Berikan penilaian tentang tingkat •Untuk mengetahui tingkat
keperawatan di harapkan Kebutuhan pengetahuan pasien tentang proses penyakit pengetahuan pasien terhadap
pengetahuan terpenuhi secara adekuat. yang spesifik penyakit
Kriteria hasil: •Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan •Memberikan informasi tentang
Pasien dan keluarga menyatakan bagaimana hal ini berhubungan dengan proses terjadinya penyakit dan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, anatomi dan fisiologi, dengan cara yang timbulnya gejala.
prognosis dan program pengobatan tepat. •
- Pasien dan keluarga mampu •Gambarkan tanda dan gejala yang biasa •Untuk memberikan pemahaman
melaksanakan prosedur yang dijelaskan muncul pada penyakit, dengan cara yang tentang gejala yang di timbulkan
secara benar tepat •Memberikan gambaran atau
- Pasien dan keluarga mampu •Gambarkan proses penyakit, dengan cara informasi terhadap penyakit.
menjelaskan kembali apa yang yang tepat •Informasi yang tepat tentang situasi
dijelaskan perawat/tim kesehatan •Sediakan informasi pada pasien tentang menurunkan kecemasan, membantu
lainnya kondisi, dengan cara yang tepat •pasien/keluarga menerima situasi
Pasien kooperatif terhadap tindakan •Sediakan bagi keluarga informasi tentang secara nyata.
pengobatan dan perawatan yang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
diberikan.
Pasien taat terhadap program
pengobatan dan perawatan yang
diberikan.
•Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit
•Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
•Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
•Instruksikan pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang
tepat