Anda di halaman 1dari 48

Assalamualaikum,

Salam Sejahtera,
Wilujeng Enjing.
Nelson Siregar, Pasca Sarjana UNIKU

Pemanfaatan ICT dalam Perkuliahan merupakan langkah


maju Pendidikan Tinggi yang juga merupakan langkah
yang tidak terhindarkan. Melalui Pedagogi Materi Subyek
ini dapat disederhanakan agar penerapannya wajar dan
praktis.
Pemanfaatan ICT Hiperteks
untuk Membangun Keskolaran

Pengantar Pandangan Teoretis Pandangan PMS Produk HPTP


Thd PBM

 Brainstorming  Arus Besar: AAAS  Tim Penelitian • Contoh 1: Newton


 Kilas Balik  Pandangan  Struktur Kalimat Law
o Ke MU ACR dan Struktur • Contoh 2: English
o Ke UA  Teori Belajar Pengetahuan Composition
 Perkuliahan yg  Pandangan PMS  Perbedaan MHT • MHP
lazim & Hypergrammar • Situs UW
o Kasus TIMSS
 Isu-isu PBM

Ke TM
PEDAGOGI MATERI SUBYEK

Sebagai
Mata Kuliah
Pengembangan
PBM
BERBAGAI ISU DLM PENGEMBANGAN PBM

1. Fenomena apakah pbm itu?


2. Mengapa ada semacan ketidak-perdulian di
kalangan praktisi terhadap “teori” pbm?
3. Mengapa teori pembelajaran tidak tanggap
terhadap permasalahan lapangan?
4. Mengapa teori pembelajaran tidak berpartisipasi
terhadap pengembangan e-learning?
Kesenjangan Teori dan Praktek

Kendala pandangan sementara ilmuwan


yang berorientasi pada kebenaran universil,
sedangkan tidak semua fenomena dapat
diangkat ke level ini.
Guru bekerja dalam konteks lokal yang terikat
dengan waktu dan tempat PBM berlangsung
Kembali
Contoh Isu: UTAMA E-
LEARNING

Dengan effect size sebesar 0,410 (p<0.001), E-


Learning hanya sedikit lebih unggul dari
pembelajaran tradisional yang lazim. Semangat
dan harapan tinggi atas e-learning kiranya masih
sulit diwujudkan, karena secara eksplisit
fungsinya belum selaras dengan tugas
eksplanasi guru.
kembali
Logika Internal: Membangun Bersama Pengetahuan
Membangun Pengetahuan
Setiap pelaku mempunyai:  Dalam menyajikan ide,
 kesamaan partisipasi dalam penulis menggunakan
membangun pengetahuan, modus wacana tertentu.
dan  Materi-subyek sebagai target
 berfungsi dengan hak sejalan dgn modus.
prerogatif tertentu, agar  Pembaca merespond
 dalam membangun sejalan dengan modus
pengetahuan, peranan wacana penulis.
bahasa dihargai
Kembali
HUBUNGAN PENGAJAR DAN
PAKAR KEILMUAN
Teachers differ from biologists, historians, writers, or
educational researchers, not necessarily in the quality
or quantity of their subject matter knowledge, but in
how that knowledge is organized and used. For
example, experienced science teachers’ knowledge of
science is structured from a teaching perspective and
is used as a basis for helping students to understand
specific concepts. A scientist’s knowledge, on the
other hand, is structured from a research perspective
and is used as a basis for the construction of new
knowledge in the field.

Kembali
Kunjungan ke Monash
Kunjungan bermaksud memperoleh masukan bagi penelitian DIKTI berjudul:
The Implementation of Subject Matter Pedagogi in the Analysis and the
Writing of Textbooks. Tetapi yang terjadi adalah memberi masukan bagi
Monash.

1. Di era 80 hingga 90-an topik seperti ini tidak kurang popler karena
dominasi oleh psikologi pembelajaran.
2. Pekerjaan di Monash masih terpecah-pecah, belum ada payung teoretis
tertentu.
3. Prof. Fensham berkomentar bahwa judul presentasi diperlukan untuk
mengalih bentuk konten pembelajaran ke dalam forma ICT.
4. Membimbing Mhs S3 Pendidikan Sejarah dari Malaysia

Pada akhir kunjungan, suatu proposal penelitian bersama disepakati untuk


diajukan untuk ACRE. Tetapi UPI kurang berminat, dengan alasan yang
sama. Diperlukan 13 tahun agar Pasca UPI bersedia menerapkannya
sebagai HPTP (Hibah Penelitian Tim Pasca Sarjana)
Kembali
Staff Seminar at Monash Uni

Gunstone Malaysian
Student

Ke 7
Memperkenalkan Sosok Peter Fensham

Prof. Fensham

Ke 2
Kunjungan ke Amsterdam University

Kunjungan ini penting untuk memapankan strukturmakro yang


merupakan basis dari Pedagogi disiplin keilmuan.

 Menurut Van Dijk, strukturmakro terbatas pada hubungan


hirarkis proposisi.
 Model Representasi Teks memilah strukturmakro ke dalam
dimensi elaborasi dan dimensi progresi untuk mewadahi
aspek wacana dari aspek keilmuan.

Beliau kurang ,’happy’, tetapi menyetujui. karena menangani isu


Sexual Discrimination in Discourse.
Fellowship dengan Teun van
Dijk
Tingkat-tingkat Pemrosesan Teks
Tema Global AIR
Kita patut bersyukur kepada Maha Pencipta, karena di
Ide Utama alam ini terdapat air yang sangat penting bagi kehidupan.
Air termasuk salah satu contoh benda cair atau zat cair.
Untuk kelangsungan hidupnya, makhluk hidup sangat
bergantung kepada ketersediaan air. Tanpa air,
Ide manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat hidup.
Air banyak kegunaanya bagi kehidupan makhluk
Kumpulan Kata hidup, dapakah kamu menyebutkannya?
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sendiri sering
memanfaatkan air untuk minum, mencuci pakaian,
mencuci peralatan dapur, mencuci mobil. Bagi hewan,
Kata air sangat diperlukan untuk minum. Sedangkan bagi
tumbuhan, air jugasangat diperlukan untuk melarutkan
unsur hara dar dalam tanah, sehingga unsur hara
tersebut dapat digunakan sebagai zat makanan dan
fotosintesis. Dengan demikian, tidak ada makhluk hidup
di muka bumi yang tidak memerlukan air.
DIMENSI TEKS Back to slide
2

Topik
Topik M
M

Subtopik
Subtopik M(I)
M(I) M(II)
M(II) M(III)
M(III)

Sub
SubSubtopik
Subtopik M(1)
M(1) M(2)
M(2) M(3)
M(3) M(4)
M(4) M(5)
M(5) M(6)
M(6)

Dasar Ide P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15


Dasar
P16Ide P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
P16 P17

Ide S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16


S17

Ide S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15


Strukturmakro Dengan Dimensi

M Elaborasi

MI

P1

MII

M1

P1

P2

M2
Progresi
MIII

Kembali
Brainstorming Untuk Menemukan Isu-Isu
Besar

Apa Komponen Penting


Perkuliahan
Model Perkuliahan Apa yg Lazim?

Perkuliahan di didasarkan pada Applied Approach yang


dikembangkan oleh ITB bekerja sama dengan
Amsterdam Institute of Technology:

Berorientasi pada objektif pembelajaran; bahwa


kualitas perkuliahan ditentukan oleh kualitas input
dan kualitas output, layaknya suatu industri.
Contoh Deskripsi Perkuliahan

Chapter 21: Assessment of Respiratory Function


Learning Objective 1. The students are able to:

o Describe the structures and function of the upper and lower respiratory tracts.
o Describe the basic purpose of the respiratory system the upper respiratory
system and the lungs.
o Describe the structures of the upper respiratory system.
o Explain the functions of each of these structures.
o Describe the structures of the lower respiratory system.
o Describe the alveoli. Explain the structure and function of the alveolar capillary
membrane in relation to the exchange of gases. Describe the types of alveolar
ceils. Explain the function of surfactant.
o Explain the functions of each of these structures.

Kembali
Pelajaran dari TIMS
The Third International Mathematics and Science Study

Cukup mengejutkan bahwa posisi USA hanya


menempati posisi average terlepas dari sumber dan
nara-sumber yang canggih. Dimanakah
kekeliruannya?

Kebanyakan sains adalah kumpulan judul-judul


(seperti daftar binatu) dengan tugas pembelajaran
adalah menghapalkan fakta, bukannya kerangka
konseptual bagi fakta-fakta tersebut.

Apa Pelajarannya?
Penyebaran Topik-topik dlm Kurikulum Peserta
TIMMS
Pelajaran yang dapat di Angkat dari TIMS

Apakah ada yang Keliru dalam pandangan sementara


pakar terhadap PBM.
•Fenomena Apa sebenarnya PBM itu?
•Apakah mungkin dipelajari berdasarkan mono-disiplin?
•Bagaimana Bentuk Multi Disiplin itu?

Kembali
Kurikulum yang Meluas tetapi kurang
mendalam

1. AAAS menyadari perlunya kurikulum nasionalnya


direvisi dan lebih mendengarkan pandangan ACS:

2. Karakteristik kuat dari negara yang menempati


rangking teratas adalah adanya antar-hubungn topik-
topik pembelajaran yang hirarkis dan berpadu

Kembali
Inquiry in Science

Though there are some differences between these two sets of


teaching standards, there are also some similarities. Both
encourage active learning, but AAAS's definition seems to imply
that the:

activity is physical—collecting data, carrying out experiments,


etc.

whereas the NCR

emphasizes conversations in the classroom, suggesting that


the activity is more intellectual than physical—more "minds-on"
than "hands-on."

Kembali
Pandangan Terhadap PBM: American Council for Research

Teaching Standard E: Teachers of Science Develop Communities of Science


Learners That Reflect the Intellectual Rigor of Scientific Inquiry and the Attitudes and Social
Values Conducive to Science Learning
In doing this, teachers
1.Display and demand respect for diverse ideas, skills, and experiences of all students.
2.Enable students to have a significant voice in decisions about the content and context for their
work.
3.require students to take responsibility for the learning of all members of the community.
Nurture collaboration among students;

1.Start with questions about nature.


2.Structure and facilitate ongoing formal and informal discussions based on a shared
understanding of rules of scientific discourse.
3.Model and emphasize skills, attitudes, and values of scientific inquiry (NRC, 1996, p. 46).

Kembali
Kekuatan dan Kelemahan Teori Pembelajaran Kembali
Kembali
Sumber: Smith, M. K. (2003) 'Learning theory', the encyclopedia of formal education

Teori Pandangan Kekuatan Kelemahan


 Saintifik  Stimulus dari lingkungan yang selalu
 Sangat aplikabel kurang lengkap
 Menekanan pengukuran objektif  Kurang memperhatikan faktor hereditas
Behaviorisme Perubahan prilaku  Eksperimen sebagai dasar pengukuhan lingkungan.
teori  Bahan ajar yang cacad
 Membuat komparasi antara manusia  Kurang wajar dalam menempatkan level
dan hewan intelektual pembelajar
 Saintifik  Kognisi manusia dimodelkan menurut
 Sangat aplikabel (dalam pendekatan Komputer.
klinikal)  Eksperimen mempunyai validitas
Proses mental internal,  Mudah diaplikasikan dengan disiplin ekologikal yang kecil.
Kognitif premosesan informasi, keilmuan lainnya (dengan  Pereduksian pengetahuan secara
memori dan persepsi behaviorisme menjadi kajian kognitif mekanisit ik
sosial)
 Eksperimen sebagai dasar pengukuhan
t
 Menghargai nilai-nilai kemanusian.  Tidak saintifik
 Pendekatan kualitatif yang  Mengaktualisasi diri sukar diukur
Tindakan personal
memberikan pandangan yang lebih asli  Pandangan free will yang bertolak belakang
Humanistik untuk memenuhi
dan holistik dengan deterministik metoda ilmiah
potensial
 Tidak mempunyai asumsi mengenai
pengetahuan
Iinteraksi/ observasi  Partisipasi penuh dalam masyarakan  Ukuran keberhasilan adalahkembali
partisipasi
dakan konteks sosial. dan penggunaan sumberdaya dalam masyarakat
Sosial dan  Kkurang menggali pemberdayaan
Mobilitas dari
Situasional pembelajar dalam konteks.
pinggiran ke pusat
Berbagai Pandangan Terhadap PBM: American Association
for the Advancement of Science

Teaching about science should:


1.Engage students actively (in doing experiments, measuring, etc.);
2.Concentrate on the collection and use of evidence;Provide a historical
perspective;l Insist on clear expression;
3.Use a team approach;
4.Not separate knowledge from finding out.
5.Deemphasize the memorization of technical vocabulary.
6.Welcome curiosity.
7.Reward creativity.
8.Encourage a spirit of healthy questioning.
9.Avoid dogmatism; and.
10.Promote aesthetic responses (AAAS, 1989, pp. 147-150).
Perbedan Pandangan Antara
AAAS dan ACR

Although there are some differences between these two sets of teaching
standards, there are also some similarities.
1.Both encourage active learning,
2.but AAAS’s definition seems to imply that the activity is physical--collecting data,
carrying out experiments, etc.—
3.whereas the ACR emphasizes conversations in the classroom, suggesting that
the activity is more intellectual than physical--more minds-on than hands-on.
4.Still, neither set of standards excludes the other; they merely differ in their relative
emphasis.
5.Both want students working in teams, both want them raising questions and
exploring ideas for themselves, and both want students to learn to evaluate ideas
using evidence.
The pedagogy for science teaching, then, is one that actively engages students in
reasoning about scientific phenomena.

Kembali
What is a Hypertext
A Hypertext Comprises texts and links by which readers can escape from
the sequential organization of a printed topic to pursue a thread of his/her
own. This makes hypertext an incredibly powerful tool for learning.
Hypertext authors design their material to make it open to active
exploration.
Apa dan mengapa Hypertext sebagai
Media E-learning?
“Hypertexts are read through a computer’s screen
as a network of nodes and links.

start
start

1 2
? 1
end 4 3
2

3 4 end 5
a link
a node
5

Non-sequential Pre-structured kembali


<A>
<A>

<D>

Anchored

content
Reader’s
Interface
<B>

ICT dengan
Pedagogi yg
Sepadan
<C> <A>

<D> <B>

Hypergrammar Dimensi Media Hiperteks


Universias Ottawa Perkuliahan
Similar to Table of Interface Rhetorika
Contents
Progresi Pengetahuan Pogresi & Elaborasi
Kesinambungan/ Kohesi Tautan Argumentatif
Unilinear ` Navigasi Multi-linear
Associative contents Mode of thinking Semantic contents
Surface Structure Meaning generation Deep Structure
Kembali
Penelitian Hibah Tim
PascaSarjana

Struktur Pengetahuan
sebagai Sumber permasalahan
PENELITIAN TPHB 2003 -2005

DASAR WACANA ARGUMENTATIF DARI HIPERTEKS UNTUK


MENINGTKATKAN PEMANFAATANNYA OLEH KOMUNITAS
AKADEMIK

Dengan tim yg terdiri atas:


1. Nelson Siregar, Pakar Pedagogi Materi Subyek
2. Chaedar Alwasilah, Pakar Bahasa
3. Sri Rejeki, Pakar Pendidikan Biologi.
4. Hanisiswani, Pakar ICT

Kembali
Struktur Bahasa dan Struktur
Pengetahuan

kosa kata Sintaksis adalah aturan


membangun kalimat dari
kausa kata
Bola Amir Dinding sepak

kalimat

Amir menyepak bola ke dinding


Struktur Bahasa dan Struktur Pengetahuan
116
49In -1e
o
5Sn
116

Konten
Hukum,
aturan, teori, Lazimnya energi elektron yang
yang dipancarkan adalah 2,95 Mev,
menjamin nilai tetapi pada kasus ini hanya 1.30
kebenaran Mev; berarti sejumlah energi
substansi
tertentu “hilang”. Menurut
Hukum Kekekalan Energi ini
tidak dibenarkan, harus ada
partikel lain yang dipancarkan
Substansi bersamaan dengan elektron.

116 116 o
49In 5Sn + -1e

Kembali
Komponen dan Interaksinya

Kembali
Model Representasi Mengajar
Kembali

Tautan
Kembali

Proposisi Makro dan Mikro dari Teks Dasar Sbg Data


No

1
Pelacakan Simpul-simpul yang Dikunjungi
Kembali
Kerangka Argumentasi

Klaim,
Data P(1)
Conclusion (P4)

Pendukung,
Qualifiers (P2)

Penjamin
Reasoning (P3),
Kembali
Example of Toulmin’s Argumentation
Harry was born in Bermuda, so he is probably a British citizen, since a person who is born in Bermuda
generally becomes a British, unless both parents are refugees or have been granted US citizenship.
Pemetaan dari teks diatas menurut komponen-komponen argumentasi adalah:

so
Data- Qualifier Claim
Harry was born probably Harry is a British citizen
in Bermuda

since .
Warrant Exemption
A person who is Both parents are refugees
born in Bermuda or have been granted
generally becomes US citizenship
a British citizen

Based On
Support
A valid regulation
By law

Ke 2
Struktur Media Hiperteks
Perkuliahan

Kembali
Wujud dari
Media Hiperteks Perkuliahan

Kembali
Pandangan PMS

Barzun (2002):
“The best guarantee of a good lesson remains mastery of the subject-matter
coupled with easy handling of any unexpected difficulty” (hal 1)

Spiro (1991) lebih eksplisit menekankan ketidak-mampuan teori belajar


dalam menamgani materi-subyek berhubungan erat dengan hasil belajar
yang kurang memuaskan.
… there is a common basis for the failure of many instructional systems. The
claim is that these deficiencies in the outcomes of learning, are strongly
influenced by underlying biases and assumptions in the design of instruction
which represent the instructional domain and its associated performance
demands in an unrealistically simplified and well-structured manner (hal 1,
garis bawah oleh penulis).
Kembali
Mangga, hatur nuhun.
Mugia Gusti Pangeran
ngaberkahan urang
sadaya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai