Fatkhur Rokhim 1707165 Marlince Gobai 1707169 Sugiyarto 1707173 Wahyu Wiedy Aditantri 1707176 Latar Belakang • Acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau gagal nafas mendadak yang timbul pada penderita tanpa kelainan paru yang mendasari sebelumnya. • Diperkirakan 150.000 sampai 200.000 pasien tiap tahun mengalami ARDS akibat cedera paru dan mempunyai angka kematian yang tinggi yaitu mencapai 60%. • ARDS membutuhkan penanganan dengan tindakan khusus dari perawat untuk mencegah memburuknya kondisi kesehatan karena kondisi ini dapat mengancam jiwa. Pengertian • ARDS merupakan penyakit yang mengancam jiwa di mana paru-paru sangat meradang (American Thoracic Society, 2017) • ARDS merupakan ketidakmampuan atau kegagalan sistem pernapasan oksigen dalam darah sehingga pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru - paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan pembentukan karbondioksida dalam sel Etiologi Cedera paru-paru langsung Cedera paru-paru tidak langsung Pneumonia Sepsis Aspirasi gaster (asam lambung) Trauma berat Trauma inhalasi Pankreatitis Akut Tenggelam Bypass kardiopulmonal Kontusi paru Tranfusi massif Emboli lemak Overdosis obat Reperfusi edema paru pasca transplantasi atau embolectomy Manifestasi Klinis Lanjutan .. Lanjutan.. Pengkajian fokus kegawatan • Airway : Sumbatan/penumpukan sekret, Wheezing atau krekles • Breathing : Sesak nafas, RR >24 x/menit irama ireguler dangkal, ekspansi dada tidak penuh, penggunaan otot bantu pernafasan • Circulation : Nadi lemah/ takikardi, gelisah, akral dingin, sianosis,pucat, output urine menurun • Disability on neurology : Penurunan kesadaran Penatalaksanaan kegawatan • Pemberian O2 • Pertahankan nutrisi adekuat • Pertahankan suhu lingkungan • Pertahankan PO2 dalam batas normal • Intubasi bila perlu dengan tekanan ventilasi positif Pathogenesis ARDS Pathway Pathways ARDS.docx Fokus intervensi Gangguan pertukaran gas NOC : Status pernafasan (Pertukaran gas) Perfusi jaringan : perifer NIC : Respiratory Monitoring Monitor frekuensi dan kedalaman pernafasan, monitor suara abnormal nafas, Kaji keperluan suctioning Managemen Asam-Basa Pertahankan kepatenan jalan nafas, pantau AGD, Pantau gejala gagal pernafasan, berikan posisi memfasilitasi ventilasi yang memadai, terapi oksigen Bersihan jalan nafas tidak efektif NOC : Status pernafasan : kepatenan jalan NIC : Airway Management Auskultasi suara nafas tambahan, beri posisi nyaman, bersihkan sekret, ajarkan batuk efektif, kolaborasi pemberian oksigen dan bronkodilator Risiko Cedera NOC : Kontrol resiko Neurological status NIC : Enviromental Management Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien, Manipulasi pencahayaan untuk keuntungan terapeutik, batasi pengunjung Risiko infeksi NOC : Status pernafasan: ventilasi Wound healing: primary and secondary NIC : Manajemen jalan nafas Monitor status pernafasan dan oksigenasi, buka jalan nafas dengan chin lift/jaw thrust, masukan alat nasopharyngeal (NPA)/ oropharyngeal (OPA), pemberian bronkodilator Infection Control Bersihkan lingkungan, cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan, berikan terapi antibiotik, observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi, catat dan laporkan hasil laboratorium WBC, ajarkan keluarga bagaimana mencegah infeksi