0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
171 tayangan5 halaman
Penandaan lokasi operasi dilakukan untuk memastikan ketepatan lokasi tindakan medis pada tubuh pasien dan mencegah terjadinya salah operasi. Penandaan berupa tanda kontra di bagian tubuh yang akan dioperasi menggunakan spidol hitam oleh dokter atau perawat sebelum tindakan. Penandaan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
Penandaan lokasi operasi dilakukan untuk memastikan ketepatan lokasi tindakan medis pada tubuh pasien dan mencegah terjadinya salah operasi. Penandaan berupa tanda kontra di bagian tubuh yang akan dioperasi menggunakan spidol hitam oleh dokter atau perawat sebelum tindakan. Penandaan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
Penandaan lokasi operasi dilakukan untuk memastikan ketepatan lokasi tindakan medis pada tubuh pasien dan mencegah terjadinya salah operasi. Penandaan berupa tanda kontra di bagian tubuh yang akan dioperasi menggunakan spidol hitam oleh dokter atau perawat sebelum tindakan. Penandaan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
pemberian tanda pada bagian/sisi tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan medis/operasi. 1. Untuk memastikan ketepatan lokasi operasi pada bagian / sisi tubuh pasien yang Akan dilakukan tindakan medis / operasi. 2. Pasien dan keluarga pasien mengetahui dan memahami bagian / sisi tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan medis / operasi. 3. Untuk mencegah resiko terjadinya salah lokasi operasi 1. Kasus operasi pada organ tunggal (misalnya : operasi jantung dan Caesar). 2. Kasus tindakan intervensi yang lokasi insersi / masuknya kateter / instrument tidak ditentukan sebelumnya (misalnya : kateterisasi jantung) 3. Kasus tindakan yang melibatkan bayi premature dimana penandaan akan menyebabkan tato permanen. 4. Kasus dimana secara tekhnik atau anatomi sulit untuk memberi penandaan lokasi operasi (misalnya : penandaan pada kasus crush injury, penandaan untuk daerah sensitive seperti scrotum, payudara) 5. Kasus emergency yang membutuhkan operasi cito atau emergency. 1. Penandaan lokasi operasi berupa tanda contreng ( ) dibuat menggunakan spidol marker permanent warna hitam. 2. Penandaan lokasi dilakukan sebelum pasien masuk keruangan tindakan medis / ruangan operasi, sebelum pasien mendapatkan tindakan pre medikasi. 3. Penandaan lokasi operasi dibuat oleh dokter operator atau dokter yang melakukan Tindakan medis / operasi atau perawat yang dapat pendelegasian serta ikut dalam proses tindakan medis / operasi tersebut. 4. Untuk operasi mata penandaan dilakukan diatas alis dengan menggunakan plester atau mikropore dan ditempelkan pada posisi mata yang akan di operasi serta diberi tanda contreng ( ) diatasnya. 5. Untuk operasi telinga penandaan dilakukan didepan daun telinga dan ditandai dengan tanda contreng ( ). 6. Penandaan lokasi operasi untuk kasus patah tulang / fraktur adalah dengan bidai atau spalk pada bagian / sisi tubuh pasien yang patah tulang / fraktur. 7. Untuk kasus – kasus yang tidak dilakukan penandaan atau penolakan terhadap penandaan, pengecekan dilakukan dengan memastikan antara rekam medis pasien, gelang identitas pasien, hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan radiologi ( misalnya CT-Scan, Foto rontgen ) dan pemeriksaan lainnya jika ada. Penandaan lokasi operasi didokumentasikan dalam rekam medis pasien, yaitu pada lembar formulir penandaan lokasi operasi (RM.19) dan didalam catatan perkembangan pasien terintegrasi ( CPPT ).