LAST (1988)
Ilmu tentang distribusi dan determinan -determinan dari keadaan
atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam popul
asi tertentu, serta penerapannya untuk mengendalikan masalah kes
ehatan.
1. Mengidentifikasi faktor terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan dalam masyarakat
2. Menyediakan data untuk perencanaan kesehatan
dan pengambilan keputusan
3. Membantu mengevaluasi program kesehatan
yang sedang atau telah dilakukan.
4. Mengembangkan metodologi untuk
menganalisis keadaan suatu penyakit dalam
upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk
menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan
Merupakan sebuah metafora (perumpamaan)
yang menekankan bahwa bagian yang tak
terlihat dari gunung es jauh lebih besar
daripada bagian yang terlihat di atas air.
menghalangi penilaian yang tepat tentang
besarnya beban penyakit (disease burden)
dan kebutuhan pelayanan kesehatan yang
sesungguhnya, serta pemilihan kasus yang
representatif untuk suatu studi.
Respon sel Respon
pejamu
Lisis kematian
sel
Penyakit klasik dan berat
Efek yang Penyakit Klinis
tampak Transformasi sel
/disfungsi sel Keparahan sedang
dan ringan
Maturasi virus
tidak sempurna Infeksi tanpa penyakit klinis/
asimtomatis
Efek yang
tidak tampak Penyakit
subklinis
Paparan virus tanpa Paparan tanpa
memasuki sel infeksi
Penyakit dapat diklasifikasi ke dalam 4
Kategori
(1) Masa laten pendek, durasi pendek
(2) Masa laten panjang, durasi pendek
(3) Masa laten pendek, durasi panjang
(4) Masa laten panjang, durasi panjang
Masa inkubasi Durasi
(laten) Pendek Panjang
Host (Penjamu)
Agent (Agen penyebab)
Environment (Lingkungan)
AGENT HOST /
HUMAN
Dynamic
Interactions:
Balance ‐ Health
Imbalance ‐
Disease
ENVIRONTME
NT
Beberapa konsep epidemiologi tentang penularan penyakit yang
berhubungan atau mempengaruhi segitiga epidemiologi antara
lain: fomite (benda mati), vektor, reservoir, dan carrier.
• Fomite: benda yang mempunyai peran dalam penularan
penyakit (ex: alat makan)
• Vektor: setiap makhluk hidup selain manusia yang membawa
penyakit, menyebarkan, dan menjalani proses penularan.
Serangga, misal: lalat, kutu, nyamuk, tikus, dll
• Reservoir: manusia, hewan, tumbuhan, tanah, atau zat organik
(ex: feses & makanan) yang menjadi tempat tumbuh dan
berkembangbiak organisme infeksius
• Carrier: mengandung, menyebarkan, dan merupakan tempat
persinggahan organisme penyebab infeksi.
b. Model Lingkungan
Roda Lingkungan Sosial
Manusia
Inti Genetik
(keturunan)
Lingkungan Fisik
Lingkungan Biologis
c. Model Jala-jala Kausasi
Prinsipnya: setiap efek (yakni penyakit) tidak
pernah tergantung pada sebuah faktor penyebab,
tetapi tergantung kepada sejumlah faktor dalam
dalam rangkaian kausalitas sebelumnya.
2. Cara Penularan Penyakit
a. Penularan langsung: perpindahan patogen atau
agent secara langsung dan segera dari
penjamu/reservoir ke penjamu rentan (ex:
hubungan sex, bersentuhan,dll)
b. Penularan tidak langsung: terjadi ketika patogen
atau agent berpindah atau terbawa melalui
organisme, benda atau proses perantara menuju
penjamu yang rentan sehingga menimbulkan
penyakit.
Dapat melalui salah satu atau beberapa cara:
penularan airborne (melalui droplet atau partikel
debu), waterborne (ex: kholera), vehicleborne
(ex: Hepatitis B), dan atau vectorborne (ex: DBD)
HEREDITAS
PELAYANAN
LINGKUNGAN HEALTH KESEHATAN
GAYA HIDUP
PRIMER : SEKUNDER
Adalah unsur pembantu
Biologi
/penambah yang menyebabkan
Nutrisi
Penyebab primer dapat menim-
Kimiawi
bulkan penyakit.
Fisik
Psikis
Genetika
UMUR, JENIS KELAMIN, RAS,
ETNIK
STATUS KESEHATAN
IMUNITAS
KEBIASAAN HIDUP
1. BIOLOGIS
Tumbuhan
Binatang
2. FISIK
Tanah
Air
Udara
Iklim
Keadaan geografi, topografi
3. SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA
Mata pencaharian, status ekonomi
Kepadatan
Sistem pelayanan kesehatan
Agama, Adat istiadat,
PENYEBAB PENYAKIT :
Adalah peristiwa, kondisi, sifat atau kombinasi
dari faktor-faktor tersebut yang memainkan
peranan penting dalam timbulnya penyakit
CIRI-CIRI :
1. Penyebab mendahului penyakit
2. Bisa menimbulkan atau memicu terjadi penyakit
(sufficient/cukup)
3. Penyakit tidak bisa timbul bila ia tidak ada
(necessary/perlu)
4. Tidak selalu merupakan faktor tunggal, seringkali
terdiri dari beberapa unsur
1. Faktor predisposising :
Adalah faktor yang membuat seseorang peka terhadap
penyakit
Contoh : umur, jenis kelamin
2. Faktor enabling :
Adalah faktor yg mendukung timbulnya penyakit
Contoh : kemiskinan, sanitasi buruk
3. Faktor Precipitating :
Adalah faktor yg memungkinkan terjadinya penyakit
Contoh : pemaparan terhadap agent
4. Faktor reinforcing :
Adalah faktor yang mempercepat terjadinya penyakit
Contoh : pemaparan berulang, kerja berat.
1. Faktor resiko :
Adalah faktor-faktor yang secara positif berhubungan
dengan resiko berkembangnya suatu penyakit, tetapi
tidak cukup untuk menyebabkan penyakit
Contoh : predisposising, enabling. dll
2. Interaksi :
Adalah fenomena yang menunjukkan bahwa dampak
dari 2 atau lebih penyebab yang bekerja bersama-sama
sering lebih besar dibanding 1 penyebab
Contoh : Merokok + terpapar debu asbes resiko
terkena Ca paru >>> hanya merokok atau terpapar asbes
3. Hubungan temporal :
Adalah hubungan yang menunjukkan bahwa penyebab
mendahului dampak
1. Hubungan temporal :
Apakah penyebab mendahului dampak
2. Plausibilitas :
Apakah asosiasi konsisten dengan disiplin ilmu lain
(mekanisme kerja, pada hewan percobaan)
3. Konsistensi :
Apakah hasil yg sama pernah ditunjukkan dari studi lain
4. Kekuatan :
Seberapa besar kekuatan asosiasi penyebab & dampak
5. Hubungan dose-respons :
Apakah peningkatan pemaparan dengan kemungkinan
penyebab berhubungan dengan meningkatnya dampak
6. Reversibilitas :
Apakah menghilangkan penyebab menurunkan resiko
7. Desain studi : Apakah desain studinya kuat
PERTEMUAN III
Keadaan sejahtera sempurna fisik,mental dan
sosial tidak terbatas pada bebas dari penyakit
dan kelemahan saja (WHO, 1947).
Kesehatan ialah meliputi kesehatan badan,
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya
keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan
kelemahan (UU No 9/ 1960).
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi (UU No 23/ 1992).
Sehat Fisik, Mental, Sosial.
Cara diagnosis:
1. Anamnesis
2. Tanda
3. Tes
Berkaitan dengan keluhan atau gejala yang
dirasakan oleh penderita (observasi subjektif
pasien)
Tanda
Hasil pengamatan dokter atau
pemeriksa kesehatan(observasi
objektif )
Test
Pemeriksaan dengan menggunakan alat
Laboratorium, rongen, ECG dll
Contoh Kasus Campak:
RATIO :
Adalah angka perbandingan atau perbandingan antara variabel
/variabel yang lain
Contoh : sex ratio
PROPORSI :
Adalah besarnya suatu peristiwa dalam keseluruhan peristiwa atau
bagian dari suatu peristiwa
Contoh : proporsi kejadian gizi buruk diantara masalah-masalah gizi
yang lainnya
KEGUNAAN :
Untuk menilai keadaan suatu penyakit pada suatu populasi
tertentu.(penggunaan nilai absolut dapat menimbulkan
kesalahan penilaian)
RATE :
Nilai rate dalam Epidemiologi menunjukkan besarnya
peristiwa yang terjadi pada keseluruhan Populasi dalam waktu
tertentu.
POPULATION AT RISK (KELOMPOK BERISIKO) :
Adalah bagian dari populasi yang rentan terhadap penyakit
INSIDENS :
Adalah jumlah kasus baru yang timbul pada suatu periode
waktu dalam Populasi tertentu
PREVALENS :
Adalah jumlah kasus dalam suatu populasi pada titik waktu
tertentu.
Prevalens rate :
kasus pada waktu tertentu
PR = XK
orang dlm kel.berisiko pada waktu tertentu
Bila data yang dikumpulkan adalah pada titik waktu, maka P = point
prevalens rate.
Bila datanya adalah pada periode waktu tertentu, maka
P = period prevalens rate, adalah total Jumlah kasus pada periode waktu
tertentu dibagi dengan kelompok berisiko pertengahan periode.
Faktor-faktor yg mempengaruhi PR :
1. Parahnya sakit (PR turun)
2. Lamanya sakit (cepat sembuh PR turun)
3. Jumlah kasus baru (tambah kasus PR naik)
4. Pindahnya orang sehat : PR naik
5. Perbaikan Yankes : PR naik
6. Masuknya orang rentan : PR naik
Kegunaan : untuk perencanaan.
Insidens rate :
kasus pd periode tertentu
IR = XK
total lamanya waktu setiap
orang dalam kel.berisiko
Pembilang hanyalah kasus baru.
Penyebut adalah total lamanya setiap orang berada dlm keadaan
bebas sakit
Kumulatif Insidens :
kasus selama periode tertentu
CIR = XK
orang bebas sakit dalam Kel.
berisiko pada awal periode
Kegunaan :
1. Untuk menentukan penduduk yg menderita dan terancam
2. Untuk penelitian kasus (mencari faktor risiko)
3. Untuk mengetahui faktor penyebab
4. Untuk evaluasi keberhasilan program.
Kasus TBC
1. B S
2. B S R
3. B S
4. B S
5. B M
6. R S
Penyakit yang disebabkan oleh merokok Tembakau Modifikasi perilaku (penghentian kebiasaan merokok)
Larangan tayangan iklan sigaret
Label peringatan bahaya merokok pada bungkus sigaret
Penerapan area bebas dari asap rokok
Pengenaan cukai rokok
Trauma otak, fraktura dan cedera lainnya Peraturan penggunaan helm dan sabuk
Penyakit yang ditularkan melalui hubungan Promosi penggunaan kondom untuk seks aman
seks (HIV/AIDS, hepatitis B)
SARS Isolasi dan karantina
Malaria Pengobatan profilaksis malaria
Dilakukan pada awal masa sakit diagnosis
dini dan pengobatan yang tepat
Secreening
Pencarian dan pengobatan penderita secara
aktif
Pengobatan sejak dini
Pasca sakit pencegahan terhadap terjadinya
cacat
Rehabilitasi
Fisioterapi
Pembuatan kaki palsu
Cangkok jantung
Pertemuan XIII
Pertemuan XIV
Perubahan distribusi dan faktor faktor
penyebab terkait yang melahirkan masalah
epidemiologi yang baru.
Distribusi dan faktor penyebab:
Transisi demografi.
Transisi sosial ekonomi
Transisi lingkungan
Penurunan angka kematian kasar, kematian
bayi
dan anak balita.
Peningkatan umur harapan hidup
Keberhasilan KB
proporsi usia balita menurun, meningkatnya
usia remaja/ produktif dan usia lanjut.
Fertilitas dan mortalitas tinggi
pertumbuhan penduduk stabil.
Perkembangan dan kemajuan sosial ekonomi
angka kematian menurun, dan disusul
penurunan fertilitas.
akhir transisi keduanya setabil, Net
Reproduktion Rate (NRR) = 1.
Pasca transisi NRR < 1
Angka kematian turun dengan cepat,
Fertilitas menurun cepat komposisi
penduduk berubah. Angka ketergantungan
usia muda turun sedang usia lanjut
meningkat.
Angka harapan hidup naik, jumlah penduduk
lansia meningkat memperpanjang masa
sakit/ angka kesakitan meningkat.
Pembangunan nasional mengarah pada New
Industrial Country
pencemaran lingkungan, urbanisasi, sistem
komunikasi, informasi dan transportasi.
Pola hidup berubah transisi ekonomi sosial
budaya.
Peningkatan mobilitas penduduk penularan
penyakit
Pertumbuhan ekonomi kecelakaan lalin,
industri/ bahan kimia
Pendapatan meningkat,globalisasi gaya
hidup berubah
peningakatan resiko penyakit tidak
menular
transisi sosial budaya
Perubahan lingkungan fisik, biologi,
sosialbudaya.
Ditandai dengan penyediaan air bersih
semakain sulit
Pencemaran air, tanah, dan udara. Sanitasi
berubah pola penyakit berubah
Masa praindustri sanitasi dasar rendah
prevalensi penyakit menular tinggi(infeksi
saluran pencernakan, pernafasan, malaria,
filaria).
Masa industrialisasi awal (urbanisasi↗)
masalah kesehatan lingkungan perkotaan
◦ Pemukiman kumuh,pencemaran udara dan air,
pengangguran, kriminalitas meningkat.
Peningkatan prevalensi penyakit tidak
menular
Swastanisasi bidang kesehatan
Dalam upaya pemecahan transisi
epidemiologi maka masalah kesehatan masuk
dalam main stream kebijaksanaanan
pembangunan