Anda di halaman 1dari 20

Sejarah

Bedford Associates, yang didirikan oleh Ricard Morley memperkenalkan


Programmable Logic Controller (PLC) yang pertama pada tahun 1968 Instalasi
dari programmable logic controller (PLC). Modicon pertama untuk General
Motors Corporation pada tahun 1970 Pada tahun 1974-1975 microprocessor
diperkenalkan. PLC menjadi sangat berkembang Pada tahun 1970-an
perkembangan komponen komunikasi dan sirkuit memungkinkan PLCdiletakkan
ratusan meter dari instrument yang dikontrol.
Definisi
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem
elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di
lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui
modul-modul I/O dijital maupun analog .
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable
menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah
dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic
menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU),
yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,
mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller
menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem
kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang
yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini
memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang
telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah
dimasukkan.
Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu
waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang
diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki
output banyak.
Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara
khusus,
Secara umum :
1. Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan
teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses
sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Secara khusus :
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized
Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan
pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih
tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk
benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu
melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan
program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan
aktuator atau peralatan lainnya.
Sistem kerja PLC
PLC menerima sinyal input dari peralatan sensor berupa sinyal on/off. Apabila input berupa
sinyal analog, maka dibutuhkan input analog modul yang mengkonversi sinyal analog menjadi
sinyal digital. Sinyal ini akan dikirim ke central processing unit untuk diproses
sesuai program yang telah dibuat. Hasil pemrosesan berupa sinyal keluaran digital yang dikirim
ke modul output untuk menjalankan actuator.
Bahasa pemrograman PLC
Terdapat lima tipe bahasa pemrograman yang bisa dipakai untuk memprogram PLC, meski tidak
semuanya di-support oleh suatu PLC, yaitu antara lain :
1. Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
2. Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
3. Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet
4. Bahasa pemrograman Function Block Diagram (FBD)
5. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high-level), contohnya Visual Basic
Pemanfaatan PLC pada dunia industri
Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita, berjalan amat pesat
seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai dari apa yang digolongkan sebagai
industri hulu sampai dengan industri hilir. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi
bahan baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia
untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses
tersebut, agar semakin produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam
hal ini ialah penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem kontrol industri). Dalam
era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi sistem
kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan
(misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut
dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah
banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis.
Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas
industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem
kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable
Logic Controller (PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri rokok,
otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang, misalnya pada
pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan. Kemudahan transisi dari
sistem kontrol sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan
kemudahan trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang
mendorong populernya PLC ini.
PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau memonitor keadaan
proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem berbasis
mikroprosesor integral. PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik
untuk mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan kimia yang
dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik analog maupun
digital,yang merupakan data dasarnya.. Karakter proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri
merupakan proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi
akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa subproses, dimana
subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses sebelumnya terjadi. Istilah umum yang
digunakan untuk proses yang berwatak demikian ialah proses sekuensial (sequential process).
Sebagai perbandingan, sistem kontrol yang populer selain PLC, misalnya Distributed Control
System (DCS), mampu menangani proses-proses yang bersifat sekuensial dan juga kontinyu
(continuous process) serta mencakup loop kendali yang relatif banyak.
Contoh simulasi pada bidang industri
Keunggulan dan kekurangan PLC
Keunggulan :
1. Harganya lebih murah
2. Fleksibel
3. Jumlah kontak yang banyak
4. Dapat melakukan pemrograman, pemrograman ulang dan koreksi dengan mudah
5. Metode pemrograman mudah dan bermacam macam
6. Menyederhanakan komponen-komponen system kendali
7. Keamanan terjamin
8. Upgrade system dan komponen lebih cepat
Kekurangan :
1. Teknologi masih baru
2. Aplikasi program PLC buruk untuk aplikasi tetap (statis)
3. Operasi dengan rangkaian yang statis (tetap)
4. PLC rentan terhadap perubahan suhu dan keadaan lingkungan
Macam – macam PLC
JENIS
1. PLC mikro
2. Mini
3. Large

Berikut beberapa merk PLC yang sering digunakan dalam dunia indusri.
1. PLC MITSUBISHI
2. PLC SIEMENS
3. PLC OMRON
4. PLC ALLEN BRADLEY
5. PLC SCHNEIDER
Omron Siemens Mitsubishi

Schneider Allen bradley


Piranti penyusunan PLC
1. Modul Catu daya (power supply)
2. Modul CPU.
3. Modul Perangkat Lunak.
4. Modul I/O.
Bahasa pemrograman
1. List instruksi ( instruction list) ALAMAT INSTRUKSI OPERAN

0 LD 00000
2. Diagram Tangga (ladder diagram)
1 AND NOT 00001
3. Diagram blok fungsi 2 OUT 00002

4. Diagram fungsi sekuensial 3 END

5. Teks terstruktur
Pemilihan PLC
1. Kriteria
2. Jumlah I/O
3. Memori
4. Jumlah I/O tambahan
5. Scan time
6. Software
7. Dana
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai