Anda di halaman 1dari 13

Aglutinasi

Uji aglutinasi merupakan salah satu uji serologi


yang digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit.

Teknik ini merupakan sebuah metoda klasik dalam


penetapan antibody atau antigen. Ag bentuk partikel
direaksikan dengan Ab spesifik membentuk Aglutinasi
• 1. Pemeriksaan Anti Streptolisin O (ASTO)

ASTO adalah antibodi yang dibentuk tubuh sebagai reaksi


terhadap infeksi Streptococcus ß hemolyicus. Infeksi bakteri ini dapat
menyebabkan penyakit demam rematik, dll.

Tujuan : untuk mengetahui adanya antibodi streptolisin O pada


serum

Prinsip : Test ASO-Latex adalah test aglutinasi cepat untuk


mendeteksi langsung dan semi kuantitatif pada anti-streptolisin
(ASO). Antigen suspensi partikel latex dilapisi dengan streptolisin O,
akan menggumpal (aglutinasi) apabila bereaksi dengan antibodi
spesifik yang ada dalam serum pasien dengan infeksi streptococcus
ß-hemolitik (kel. A dan C)
• Cara kerja kualitatif:

Kontrol (+) Kontrol (-) Sampel

Di goyangkan selama 2
menit
• Cara kerja kuantitatif

1. Ditambahkan 50 ul untuk garam 9 g/L saline ke dalam


lingkaran 2,3,4 dan 5 saline tidak boleh menyebar.
2. Tambahkan 50 ul sampel pada lingkaran 1 dan 2
3. Campurkan saline dan larutan dengan hati-hati untuk
menghindari adanya gelembung
4. Pindahkan 50 ul dari lubang 2 ke lubang 3, lakukan
pengenceran yang sama sampai membuang 50 ul pada
bagian akhir
5. Sebarkan sampel ke setiap daerah pada lingkran, dimulai
dari lingkran ke 5 sampai ke 1
6. Lanjutkan sebagai test kualitatif untuk langkah ke 3
Positif Negativ
• 2. Uji RF (rematoid faktor)
penyakit rematik yang dikenal dengan rematoid arthritis
merupakan penyakit inflamasi sistemik bersifat kronik yang menyerang
persendian. Penyakit ini pada awalnya menyerang sendi kecil di tangan
mauun kaki lalu ke sendi lainnya

Tujuan : untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap IgG


abnormal pada serum

Prinsip : Test RF-latex adalah tes aglutinasi cepat untuk mendeteksi


langsung dan semi kuantitatif dari Rheumatoid Factor dalam
serum. Dimana antigen suspensi partikel latex dilapisi dengan
gamma-globulin manusia. Aglutinasi timbul karena adanya
rheumatoid factor dalam serum pasien.
Kontrol (+) Kontrol (-) Sampel

Dihomogenkan,
digoyang selama 2
menit
• Prosedur Kuantitatif\
• Siapkan alat dan bahan
• Dilakukan pengenceran

• Ditambahkan 50 mikroL reagen RF pada setiap pengenceran


• Homogenkan, rotator selama 2 menit kecepatan 100 Rpm
• Amati terbentuknya aglutinasi

• Interpretasi hasil :
• Positif : terbentuk aglutinasi berwarna putih
• Negatif : tidak terbentuk aglutinasi
3. Uji CRP (C-Reactive Protein)
CRP merupakan protein fase akut yang dibentuk dihati.
Parameter ini digunakan untuk menentukan adanya inflamasi atau
kerusakan jaringan. Umumnya peningkatan CRP dipakai sebagai
indikator pada infeksi bakteri. CRP meningkat pada kelainan
seperti rematik dan tumor ganas.
Tujuan : untuk mendeteksi antigen terhadap antibodi CRP pada
serum
Prinsip : Test CRP lateks adalah tes aglutinasi untuk mendeteksi
secara kualitatif dan semi kuantitatif dari CRP dalam
serum. Reagen mengandung partikel yang dilapisi
antibodi spesifik yaitu anti-human CRP. Aglutinasi akan
terbentuk karena adanya CRP dalam serum pasien.
Kontrol (+) Kontrol (-) Sampel

Dihomogenkan, goyangkan
selama 2 menit
1. Ditambahkan 50 ul untuk garam 9 g/L saline ke dalam
lingkaran 2,3,4 dan 5 saline tidak boleh menyebar.
2. Tambahkan 50 ul sampel pada lingkaran 1 dan 2
3. Campurkan saline dan larutan dengan hati-hati untuk
menghindari adanya gelembung
4. Pindahkan 50 ul dari lubang 2 ke lubang 3, lakukan
pengenceran yang sama sampai membuang 50 ul pada
bagian akhir
5. Sebarkan sampel ke setiap daerah pada lingkran, dimulai
dari lingkran ke 5 sampai ke 1
6. Lanjutkan sebagai test kualitatif untuk langkah ke 3
Interpretasi Hasil :

Hasil negatif : tidak terbentuk aglutinasi, kadar CRP < 6 mg/L


Hasil positif : terbentuk aglutinasi, kadar CRP > 6 mg/L

Anda mungkin juga menyukai