Anda di halaman 1dari 21

OM SWAST YASTU

TREND DAN ISSUE


K E P E R A W ATA N
K E G A W AT D A R U R ATA N
KELOMPOK 3
• NI WAYAN MUJANI (P07120216 021)
• NI PUTU NUR ADIANA DEWI (P07120216 022)
• NI NYOMAN MURTI APSARI DEWI (P07120216 023)
• I GUSTI AYU INTAN ADRIANA SARI (P07120216 024)
• A.A. ISTRI MARANSIKA NIKE PUTRI (P07120216 025)
• PUTU AYU MAHAPATNI MKP (P07120216 026)
• NI PUTU EVI SRIKRISNA YANTI (P07120216 027)
• I GUSTI AYU SRI PARWATI (P07120216 028)
• PUTU DIAH SANDI DEWI (P07120216 029)
• I MADE DWI TRESNA SAPUTRA (P07120216 030)
TREND DAN ISSUE
KEPERAWATAN
KEGAWATDARURATAN

DEFINISI TREND DAN ISSUE

KEMAJUAN ALAT DAN PEMBAHARUAN ILMU


TEKNOLOGI PENGETAHUAN (CPR /
(TELENURSING) RJP)
DEFINISI TREND DAN ISSUE

• Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya
berdasarkan fakta. Trend merupakan hak yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa, trend juga dapat didefenisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada
saat ini yang biasanya sedang populer dimasyarakat.
• Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada
masa mendatang.
• Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang
praktek / mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak.
KEMAJUAN ALAT DAN TEKNOLOGI
(TELENURSING)

DEFINISI

PRINSIP-PRINSIP

APLIKASI

MANFAAT

KEKURANGAN

RISET YANG BERHUBUNGAN DENGAN


GAWAT DARURAT

FAKTOR PENGHAMBAT
DEFINISI TELENURSING

• Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications technology
(National Council of State Boards of Nursing).
• Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan
perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk
mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi
jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer.
• Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama
seperti telehealth secara keseluruhan.
PRINSIP-PRINSIP TELENURSING

• PRINSIP-PRINSIP TELENURSING ADALAH TIDAK MENGUBAH SIFAT DASAR DARI


PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN, DIMANA PERAWAT TERLIBAT DALAM TELENURSING
MULAI DARI PENGKAJIAN, PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI DAN
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN. PERAWAT JUGA TERLIBAT DALAM
INFORMASI, PENDIDIKAN, ARAHAN DAN DUKUNGAN SECARA PRIBADI DALAM
TELENURSING HUBUNGAN DITETAPKAN MELALUI PENGGUNAAN TELEPON,
KOMPUTER, INTERNET ATAU TEKNOLOGI KOMUNIKASI LAINNYA.
APLIKASI TELENURSING

PEDOMAN PRAKTEK FAKTOR YANG


YANG PERLU
MEDIA
MENGGUNAKAN DIPERHATIKAN
TELENURSING DALAM TELENURSING
MANFAAT TELENURSING
• Efektif dan efisiensi dari sisi
• Mengurangi waktu tunggu biaya kesehatan, pasien dan
dan mengurangi kunjungan keluarga dapat mengurangi
yang tidak perlu kunjungan ke pelayanan
• Memudahkan akses kesehatan
petugas kesehatan yang • Dengan sumber daya
berada di daerah yang minimal dapat
terisolasi meningkatkan cakupan dan
• Berguna dalam kasus-kasus
kronis atau kasus geriatik
Britton, jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas
American yang perlu perawatan di
rumah dengan jarak yang
Keehner, geografis
• Mengurangi jumlah
Nurse jauh dari pelayanan Still & kunjungan dan masa hari
Assosiation kesehatan rawat di rs
(1999) • Mendorong tenaga Walden • Meningkatkan pelayanan
untuk pasien kronis, tanpa
kesehatan atau daerah yang
kurang terlayani untuk (1999) memerlukan biaya dan
mengakses penyedia meningkatkan pemanfaatan
layanan melalui mekanisme tehnologi
• Mempersingkat hari • Dimanfaatkan dalam bidang
rawatan dan mengurangi pendidikan keperawatan
biaya perawatan (model distance learning)
• Membantu memenuhi dan perkembangan riset
kebutuhan kesehatan keperawatan berbasis
informatika kesehatan.
KEKURANGAN TELENURSING

• Kekhawatiran dengan adanya Telenursing ini adalah tidak adanya


interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi
kualitas pelayanan kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena
beranggapan kontak langsung dengan pasien sangat penting
terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
Sedangkan kekurangan lain dari Telenursing ini adalah kemungkinan
kegagalan teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan
kerahasiaann dokumen klien.
RISET TENTANG TELENURSING
BERHUBUNGAN DENGAN GAWAT DARURAT
• Tele-education in emergency care (Binks & Benger, 2007). Dalam artikel ini
dijelaskan bahwa Telenursing juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan terutama petugas kesehatan
yang bertugas di daerah-daerah terpencil yang kadang sulit diakses. Disini
dijelaskan bagaimana Telenursing dimanfaatkan sebagai sarana penambahan
wawasan dan pengetahuan mengenai keperawatan gawat darurat terhadap
petugas kesehatan yang bertugas di daerah terpencil. Dalam Tele-education
dapat diterapkan empat domain pembelajaran, yaitu : 1) pengetahuan, 2)
keterampilan, 3) hubungan (relationship), dan 4) sikap (attitudes).
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT
APLIKASI TELENURSING
B eber apa i s u ya ng pe r lu
diper hat ika n da la m Ke n d a l a Pe n g g u n a a n Te l e nu r s i n g
pe nye lengg ara an t e le healt h

Membutuhkan sumber daya perawat


Standar yang memiliki kemampuan lebih
Pembiayaan Aspek legal
keamanan

Keamanan Infrastruktur Teknologi informasi dan


data komunikasi pemanfaatan komputer untuk semua
pihak yang terkait dengan layanan
keperawatan akan membutuhkan
banyak biaya
DEFINISI

INDIKASI

TAHAPAN PERSIAPAN CIRCULATION

Pengetahuan (CPR / RJP)


ALUR BASIC LIFE SUPPORT

Pembaharuan Ilmu
FASE-FASE RJP AIRWAY

OBSTRUKSI JALAN
BREATHING
NAFAS

OPEN
PNEUMOTHORAX

TENSION
PNEUMOTHORAX

KEGAWATDARURATAN HEMATOTHORAX
TRAUMA THORAX MASSIF

FLAIL CHEST

TAMPONADE JANTUNG

RUPTUR AORTA
TRAUMATIK
DEFINISI
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
ATAU CARDIOPULMONARY
RESUSCITATION (CPR) ADALAH
SUATU TINDAKAN DARURAT
SEBAGAI SUATU USAHA UNTUK
MENGEMBALIKAN KEADAAN HENTI
NAFAS ATAU HENTI JANTUNG
(KEMATIAN KLINIS) KE FUNGSI
OPTIMAL, GUNA MENCEGAH
KEMATIAN BIOLOGIS.

PRINSIP UTAMA DALAM RESUSITASI


ADALAH MEMPERKUAT RANTAI
KELANGSUNGAN HIDUP (CHAIN OF
SURVIVAL). KEBERHASILAN
RESUSITASI MEMBUTUHKAN
INTEGRASI KOORDINASI RANTAI
KELANGSUNGAN HIDUP.
Dalam melakukan
resusitasi jantung-paru,
AHA (American Heart
Association)
merumuskan panduan
BLS-CPR yang saat ini
digunakan secara global
INDIKASI

PA S I E N H E N T I N A FA S PA S I E N H E N T I J A N T U N G
• Henti nafas ditandai dengan tidak adanya • Pada saat terjadi henti jantung, secara
gerakan dada dan aliran udara pernafasan langsung akan terjadi henti sirkulasi. Henti
sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan
dari korban atau pasien. Henti nafas
otak dan organ vital kekurangan oksigen.
merupakan kasus yang harus dilakukan Pernafasan yang terganggu merupakan tanda
tindakan Bantuan Hidup Dasar. Henti nafas awal akan terjadinya henti jantung. Henti
terjadi dalam keadaan seperti: Tenggelam jantung ditandai oleh denyut nadi besar tak
atau lemas, stroke, obstruksi jalan nafas, teraba disertai kebiruan atau pucat,
epiglotitis, overdosis obat-obat, tersengat pernafasan berhenti atau satu-satu, dilatasi
pupil tak bereaksi terhadap rangsang cahaya
listrik, infark miokard, tersambar petir, dan pasien tidak sadar (Suharsono, T., &
koma akibat berbagai macam kasus. Ningsih, D. K., 2008)
ALUR BASIC LIFE SUPPORT
TAHAP PERSIAPAN

MEMASTIKAN KONDISI MENGAKTIFKAN


MEMASTIKAN KONDISI
LINGKUNGAN SEKITAR PANGGILAN GAWAT
KESADARAN PASIEN
AMAN BAGI PENOLONG DARURAT
ALUR BASIC LIFE SUPPORT
FASE-FASE RJP

CIRCULATION
• Menentukan titik kompresi (center of chest)
• Melakukan kompresi dada
• Perbandingan Komponen RJP Dewasa, Anak-anak, dan Bayi

AIRWAY
• Angkat Dagu Tekan Dahi (Head Tilt Chin Lift)
• Pendorongan Rahang Bawah (Jaw Thrust Maneuver)

BREATHING
• Menggunakan mulut penolong
• Menggunakan alat bantu
KEGAWATDARURATAN
TRAUMA THORAX

OBSTRUKSI JALAN NAFAS

OPEN PNEUMOTHORAX

TENSION PNEUMOTHORAX

HEMATOTHORAX MASSIF

FLAIL CHEST

TAMPONADE JANTUNG

RUPTUR AORTA TRAUMATIK


ADA
PERTANYA AN?

Anda mungkin juga menyukai