Anda di halaman 1dari 15

KEBIJAKAN KESEHATAN

NASIONAL
“DESA SIAGA”
NAMA KELOMPOK :
NI LUH ADE SERIASIH P07120216015
NI MADE RASITA PUSPITASWARI P07120216016
NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI
P07120216017
NI MADE TARIANI
P07120216018
PUTU INDAH PERMATA SARI P07120216019
NI PUTU NOVIA HARDIYANTI P07120216020
NI WAYAN MUJANI
P07120216021
A. PENGERTIAN DESA SIAGA
 Desa siaga merupakan strategi baru pembangunan
kesehatan

 (Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor
564/MENKES/SK/VIII/2006, tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa siaga) Desa
siaga merupakan desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri
LANJUTAN ….

 Menurut Depkes (2009), konsep desa siaga adalah


membangun suatu sistem di suatu desa yang
bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat
itu sendiri, di bawah bimbingan dan interaksi dengan
seorang bidan dan 2 orang kader desa, berbagai
pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat
dalam program kesehatan seperti imunisasi dan
posyandu.

 Jadi dapat disimpulkan bahwa desa Siaga adalah desa


yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri
B. TUJUAN DESA SIAGA
 TUJUAN UMUM :
desa Siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang
sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan
kesehatan di wilayahnya
LANJUTAN …

 TUJUAN KHUSUS :
1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa
tentang pentingnya kesehatan
2. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat
desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan (bencana, wabah, kegawat-daruratan
dan sebagainya
3. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat
4. Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa
5. Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa
untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan.
(Depkes, 2006)
C. SASARAN DESA SIAGA
sasaran pengembangan Desa Siaga dibedakan menjadi tiga
jenis :
• Pertama, semua individu dan keluarga di desa, yang
diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta
peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di
wilayah desanya.
• Kedua, pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap
perubahan perilaku individu dan keluarga atau dapat
menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan
perilaku tersebut,seperti tokoh masyarakat.
• Ketiga, Pihak-pihak yang diharapkan memberikan
dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan,
dana, tenaga, sarana dan lain-lain, seperti Kepala Desa,
Camat, para pejabat terkait DLL.
D. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
DESA SIAGA
Tahap-tahap:
1) Mengindentifikasi masalah, penyebab masalah, dan
sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi masalah
2) Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif-
alternatif pemecahan masalah
3) Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang
layak merencanakan dan melaksanakannya
4) Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian
upaya-upaya yang telah dilakukan.
E. PRINSIP PENGEMBANGAN DESA SIAGA
1. Desa siaga adalah titik temu antara
pelayanan kesehatan dan program
kesehatan pemerintah
2. Desa siaga mengandung makna
“kesiapan” dan “kesiagaan”
3. Prinsip respons segera.
4. Desa siaga adalah “wadah” bagi
masyarakat dan sistem pelayanan
kesehatan untuk menyelenggarakan
berbagai program kesehatan.
F. KEGIATAN POKOK DESA SIAGA
Kegiatan pokok desa siaga terdiri dari 6 substansi
diantaranya:
1. Surveilans dan pemetaan: Setiap ada masalah
kesehatan di rumah tangga akan dicatat dalam kartu
sehat keluarga.
2. Perencanaan partisipatif: Perencanaan partisipatif di
laksanakan melalui survei mawas diri (SMD) dan
musyawarah masyarakat desa (MMD).
3. Mobilisasi sumber daya masyarakat: Melalui forum
desa siaga, masyarakat dihimbau memberikan
kontribusi dana sesuai dengan kemampuannya.
LANJUTAN …

4. Kegiatan khusus: Desa siaga dapat


mengembangkan kegiatan khusus yang efektif
mengatasi masalah kesehatan yang
diprioritaskan.
5. Monitoring kinerja: Monitoring menggunakan
peta rumah tangga sebagai bagian dari
surveilans rutin.
6. Manajemen keuangan: Desa siaga akan
mendapat dana hibah (block grant) setiap tahun
dari DHS-2 guna mendukung kegiatannya.
G. Indikator Keberhasilan Pembangunan
Desa Siaga
Keberhasilan upaya Pengembangan Desa Siaga
dapat dilihat dari empat kelompok indikatornya,
yaitu:
1. indikator masukan
2. indikator proses
3. indikator keluaran, dan
4. indikator dampak.
H. PELAKSAAN DESA SIAGA
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pemantauan dan Evaluasi
4. Pendekatan Pengembangan Desa Siaga
5. Pelaksanaan Kegiatan
6. Pembinaan dan Peningkatan
SEKIAN …

ADA PERTANYAAN
???

Anda mungkin juga menyukai