Anda di halaman 1dari 14

KLAMIDIASIS

(CHLAMYDIAE)
Epidemiologi
• Klamidiasis menyerang 70 persen wanita dan 50 persen
pada pria.
• Menurut penelitian sebagian besar penyakit ini terjadi
pada remaja dan wanita seksual aktif antara umur 15 -
24 tahun.
• Risiko penyebaran melalui kontak pasangan seks yang
terinfeksi, berganti-ganti pasangan seksual, pekerja seks
ual, menggunakan kondom secara tidak konsisten,
memiliki riwayat IMS lainnya, sebelumnya pernah
terinfeksi klamidia ataupun gonorea
• Inklusi conjunctivitis pada bayi berasal dari ibu yang teri
nfeksi pada alat kelaminnya
Chlamydiae trachomatis  Bakteri
penyebab IMS  KLAMIDIASIS
Ciri-ciri dari C. trachomatis, yaitu :
• Berbentuk bulat, vakuoler
• Membentuk glikogen dan peka terhadap sulfonamide
• Terdapat plasmid
• Inang alamiah adalah manusia
• Penularan, yaitu orang ke orang, seperti ibu ke anak
• Penyakit yang ditimbulkan, yaitu : trachoma, PMS,
inclusion conjungtivitis, pneumonia pada bayi,
Lymphogranuloma venereum.
Chlamydiae trachomatis
Gejala klinis :
• Gejala pada pria :
-keluar cairan dari penis,
-rasa panas waktu kencing dan pada stadium
yang lanjut (tanpa pengobatan) nyeri daerah
kemaluan dan nyeri saat kencing dan demam

 Nongonococcal urethritis dan epididymitis


Penis dengan klamidiasis
Gejala klinis :
Gejala pada wanita
- Sedikit keputihan yang jernih
- Rasa panas waktu kencing
- Nyeri pada perut bagian bawah dan
- Gatal atau iritasi dalam vagina
Komplikasi berupa:
- pendarahan
- nyeri saat hubungan seks dan
- Penyakit Peradangan Panggul.
 Urethritis, Cervicitis dan Pelvic Inflammatory Disease
 sterilitas
Cervicitis

Lymphogranuloma
venereum
Gejala klinis :

Pada bayi :
Tetular karena ibu menderita klamidiasis
Conjunctivitis mucopurulent 7-12 hari setelah
kelahiran (15-20%) dan infeksi pernapasan (10-
20%)
Bayi dengan trachom pd mata
DIAGNOSIS
• Gold standar : kultur swab dari endoserviks
pada wanita dan urethra pada pria
Pengobatan
Pada wanita yang tidak hamil
1. Azitomisin 1 gram per oral dalam dosis tunggal (keamanan pada masa
hamil atau menyusui tidak dijamin), atau
2. Doksisiklin 100 mg per oral 2 kali/hari selama 7 hari (di kontraindikasikan
selama kehamilan)
Alternatif bagi wanita yang tidak hamil
1. Eritromisin 500 mg per oral 4 kali/hari selama 7 hari, atau
2. Ofloksasin 300 mg per oral 2 kali/hari selama 7 hari (kontra indikasi
selama hamil dan menyusui), atau
3. Levofloksasin 500 mg per oral setiap hari selama 7 hari
Untuk wanita hamil
1. Eritromisin 500 mg per oral 4 kali/hari selama 7 hari, atau
2. Amoksisilin 500 mg 3 kali/hari selama 7 hari
PENCEGAHAN
• Praktek seks yang aman
• Pengobatan pada orang yang terinfeksi
• Pendidikan kepada para remaja program pe
ndidikan sekolah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai