Anda di halaman 1dari 17

Keseimbanga cairan dan elektrolit

 Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan salah


satu bagian dari fisiologi homeostatis .
 Faktor pengaruh
1. Bervariasi berdasarkan usia
 Pada bayi lebih besar daripada orang dewasa
 Proporsi tubuh
 Luas permukaan tubuh
 Berat badan
2. Aktivitas
Peningkatan proses metabolisme dalam tubuh

Peningkatan pengeluaran melalui keringat

Jumlah kebutuhan cairan menjadi meningkat


3. Iklim
 Tergantung keadaan iklim/cuaca
 Cairan yang keluar umumnya tidak disadari IWL
( insensibel water loss. )
4. Diet
 asupan makan yg seimbang
5. stres
 Peningkatan metabolisme seluler
 Peningkatan hormon anti deuritik
6. Penyakit
 Sel atau jaringan yg rusak ( luka sobek, luka bakar )
 Gastroentritis
 Jantung dan ginjal
7. Tindakan medis
 Pembedahan ( oprasi )
8. Pengobatan
 Penggunaan obat deuritik
PEMERIKSAAN FISIK
 Pemeriksaan fisik adalah salah satu elemen penting
dari proses menentukan diagnosis sebuah
penyakit. Diagnosis dilakukan untuk mengetahui
penyakit pasien, agar dapat memberikan terapi
yang tepat pada pasien tersebut.
Pemeriksaan fisik adalah komponen pengkajian
kesehatan yang bersifat objektif yang dilakukan
dengan cara melakukan pemeriksaan pada tubuh
pasien
Tujuan
• menentukan status kesehatan pasien
• mengidentifikasi masalah pasien dan mengambil data dasar
• untuk menentukan diagnosa keperawatan
• untuk menentukan rencana tindakan
indikasi
• pada pasien dengan ganguan
• defisit volume cairan
• dehidrasi
• kelebihan volume cairan
• edema.
• Pemeriksaan klinis
Mengukur berat badan
• Timbangan
• Buku catatan
• pulpen
Tanda-tanda vital
Pernafasan :
• Stopwatch / jam tangan
• Pena
• buku
Nadi :
• Stopwatch / jam tangan
• Pena
• buku
Tekanan Darah :
• Stetoskop
• Spygnomanometer
• Pena
• Buku
Suhu :
• Termometer aksila / mulut /rektum
• Tisu
• Air bersih
• Air sabun
• Air desinfektan
• Pena
• buku
Menimbang berat badan
• Memastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dengan cara
mengatur penunjuk angka tepat di angka nol, dengan cara
menggunakan tangan dominan memutar atau menggeser pengatur
timbangan.
• meminta pasien melepas sepatu atau sandal dan meletakkan barang
bawaan yang berat ( permisi ibu/bapak, tolong sepatunya dilepas
sebentar )
• meminta ibu/bapak naik keatas timbangan dengan posisi
berhadapan dengan perawat ( bapa/ibu silahkan naik ke atas
timbangan dan harap menghadap saya )
• memperhatikan jarum penunjuk berhenti, dan arah depan tegak
lurus dengan angka
• menginformasikan hasil pengukuran pada pasien.( bapak/ibu
berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan berat badan bapak/ibu
...kg)
• mencatat pada kartu status atau buku.
• menanyakan pada pasien apakah ada yang ditanyakan tentang hasil
pengukuran berat badannya. ( bapak/ibu apakah ada yang ingin
ditanyakan ).
Pengukuran pernafasan
• Memberikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya
sebelum tindakan dimulai
• Menggunakan sarung tangan
• Menanyakan keluhan utama melakukan penilaian sesuai dengan
prosedur
• Melakukan kegiatan sesuai perencanaan
Penilaian pernafasan
• Menjelaskan prosedur kepada pasien bila hanya khusus menilai
pernafasan
• Membuka baju pasien jika perlu untukmengobservasi gerakan dada
• Letakan tangan pada dada, mendobservasikeadaan dan kesimetrisan
gerak pernafasan
• Menentukan irama pernafasan
• Menghitung pernafasan slama 1 menit atau 60 detik
• Mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinana ada bunyi
abnormal
• Mencuci tangan
Penilaian denyut nadi radialis
• Mengatur posisi pasien dengan nyaman dan rileks.
• Menekan kulit pada area arteri radialis dengan menggunakan 3
jari yang kemudian meraba denyut nadi
• Menekan arteri radialis kuat dengan menggunakan jari-jari 1
menit atau 60 detik, jika tidakteraba denyutan, jari-jari digeser
kekanan atau kekiri hingga denyut nadi dapat dirasakan
• Denyut pertama akan terasa atau teraba kuat, jika denyut
hilang rabalah, tekanlah hinggadenyut terasa kuat kembali
• Mencuci tangan
• Penilaian tekanan darah
Pemeriksaan fisik
1. Kempis pada kekurangan cairan
a) Anamnesis
1. Berat badan turun
2. Sakit kepala, pusing
3. Mata cekung, konjungtiva kering
4. Membran mukosa kering bibir pecah-pecah
b) Sirkulasi
1. Nadi cepat tapi lemah
2. Kolaps vena
3. Hipotensi
4. Pengisian kapiler menurun
c) Pernapasan
1. Frekuensi nafas cepat dan dangkal
d) Neurosensori
1. Letargi
2. Kesemutan ekstremitas
e) Sistem Gastrotestinal
1. Abdomen cekung
2. Muntah
3. Hiperperistaltik disertai diare
f) Sistem ginjal
1. Oliguria
2. Berat jenis urinI
g) Kulit
1. Kulit dan membrane mukosa kering
2. Turgor kulit tidak elastis, kulit dingin dan lembab
3. Suhu tubuh menurun
4. Kulit kemerahan
h) Eliminasi
1. Konstipasi / diare, kram abdomen.
2. Kelebihan volume cairan
a. Anamnesis
1. Berat badan naik
2. Penglihatan kabur, udema periorbital, papiledema
b. Sirkulasi
1. Vena leher distensi
2. Edema
3. Denyut nadi kuat
4. Hipertensi
5. Peningkatan tekanan vena
c. Pernafasan
1. Suara krekels diparu-paru
2. Dipsnea
d. Ginjal
1. Diaresis
e. Eliminasi
1. Penurunan haluaran urin
f. Neurosensori
1. Perubahan tingkat kesadaran (bingung)
Pemeriksaan fisik elektrolit
a. Hiponatremia
1. Aktifitas: malaise, kelemahan, pingsan
2. Neurosensori : sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo,
kedutan otot
3. Sirkulasi : Hipotensi, penurunan nadi perifer
4. Eliminasi : Kram abdomen, diare
5. Pernafasan : Takipnea
b. Hipernatremia
1. Sirkulasi : Hipotensi postural, takikardi
2. Eliminasi : Haluaran urin menurun
3. NeurosenAktifitas kelemahan
4. sori : Peka rangsangan, letargi
5. Kulit : kering dan kemerahan
c. Hipokalemia
1. Aktifitas : kelemahan umum, kelelahan
2. Sirkulasi : Hipotensi, nadi lemah dan tidak teratur, disritmia
3. Eliminasi : Nokturia.
4. Pernafasan : Pernafasan dangkal, apnea, sianosis
5. Neurosensori : Parestesia, mengantuk
d. Hiperkelemia
1. Aktifitas : Kelemahan otot
2. Sirkulasi : Nadi tidak teratur dan lambat, hipotensi
3. Eliminasi : kram abdomen,diare
4. Neurosensori : Parestesia
e. Hipokalsemia
1. Sirkulasi : Hipotensi, nadi lemah dan tidak teratur
2. Eliminasi : Diare, nyeri abdomen
3. Neurosensori : Parestesia, baal dan kesemutan, Ansietas.
4. Pernafasan : dangkal
f. Hiperkalsemia
1. Aktifitas : Malaise, kelelahan dan kelemahan
2. Sirkulasi : Hipertensi, disritmia
3. Eliminasi : konstipasi / diare, nokturia, poliuria
4. Neurosensori : Sakit kepala, penurunan kesadaran.
g. Hipomagnesemia
1. Aktifitas : kelemahan
2. Sirkulasi : Takikardia, disritmia, hipotensi
3. Neunsensori : Parestesia, Nistagmus.
h. Hipermagnesemia
1. Aktifitas : Kelemahan
2. Sirkulasi : Hipotensi, Nadi lemah dan tidak teratur
3. Neunosensori : Kulit kemerahan, berkeringat penurunan
tingkat kesadaran
4. Pernafasan : Hipoventilasi

Anda mungkin juga menyukai