Anda di halaman 1dari 22

Apoteker 20 / A-1

Studi Kasus
Pengembangan Sediaan Tablet Didanosin S
ebagai Obat Anti HIV

Amelia Agustina 21181004 Nopyan NurAlamsyah 21181029


Della Puspatari 21181009 Rina Anggraeni 21181037
Dhini Dwi Utami 21181010 Rizkiana Indah Kusuma 21181039
Diana Anggri Febriyanti 21181011 Sanawiah 21181040
Diana Muzdalifah 21181012 Sinta Paramudita S 21181042
Dini Alviolita 21181013 Vivian Yulia Sabela 21181044
Fia Ardia Garini 21181016 Widi Islamiati 21181046
Lusi Handayani 21181021 Widiastuti Safta H. N 21181047
Yuzi Nur Azizah 21181051

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung


Tablet Didanosin
Langkah – langkah Penyusunan Formula Tablet

Preformulasi
01
Menggambarkan proses optimasi suatu obat melalui penentuan atau definisi sifat-sifat
fisika dan kimia yang dianggap penting dalam menyusun formulasi sediaan yang stabil,
efektif, dan aman.

02 Bahan tambahan obat yang akan digunakan


Bahan tambahan yang digunakan dalam formulasi harus kompabitel (dapat tercampur-
kan )dengan bahan obat utama ( zat aktif ) dan bahan tambahan yang lain

Formula
03 Bahan aktif dan bahan tambahan yang ada pada suatu sediaan
Formula Tablet Didanosin

Didanosin tablet 50 mg
Formulasi tablet inti :
Fase Dalam :
Didanosine 50 g Didanosin 50 g (Zat Aktif)
Microcriystalline cellulose 17 g Microcriystalline cellulose 17 g (Pengisi)
Sodium starch glycolate 2,10 g Sodium starch glycolate 2,10 g (Sodium Penghancur)
Magnesium stearate 0,60 g Magnesium stearate : 0,60 g (Antiadherent, lubrikan)
Mg stearate 0,30 g
Fase Luar :
Mg stearate 0,30 g (Glidan,lubrikan)

Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations


Prosedur Pembuatan
Tablet Didanosin

Saring item 1 hingga 4 melalui 250-


01 μmmesh, aduk rata, dan keringkan
kompres.

Ayak granul melalui mesh besar dan


campur dengan item 4 .Lalu,
02 kompreskan pada tablet 70-mg,
menggunakan punch 8-mm.

Couting menggunakan Eudragit L-


03 30D-55 coating solution.
PARAMETER KRITIS PROSES PEMBUATAN TABLET
Tablet Didanosin

Penimbangan Pengayakan Pencampuran Granulasi Pengeringan Pencetakan Pengemasan Primer


(Strip)
Parameter kritis Waktu / lama Pencampuran Jumlah bahan Luas permuka- Tekanan dan Bagian mesin strip
dalam proses pengayakan. Awal (Sebelum pengikat an, Suhu, kecepatan yang kritis dalam
penimbangan Massa sampel. dilubrikasi) Kecepatan pencetakan. pengemasan
adalah keber- Intensitas Waktu udara, Kekerasan ini primer adalah
sihan alat getaran dana Pencampuran pencampuran Kelembaban dipakai sebagai bagian feeding
timbangan. Pengambilan Akhir (Setelah udra, Tekanan ukuran dari guide, feeding
sampel yang dilubrikasi) Ukuran atm dan vakum tekanan chute, dan sealing
Hal ini sangat mewakili popu Penyaring Waktu pengempaan.
penting untuk lasi Semakin besar
komtaminasi tekanan yang
dari bahan - diberikan saat
bahan yang penabletan
akan ditimbang akan
meningkatkan
kekerasan
tablet
Masalah Sediaan Tablet dan Cara Mengatasi
Tablet Didanosin

Capping Laminasi Chipping Cracking Picking Sticking Motling


Pemisahan Pemisahan Keadaan Keadaan Perpidahan Keadaan Keadaan dimana
sebagian atau tablet menjadi dimana bagian dimana tablet bahan dari dimana granul distribusi zat
keseluruhan dua bagian bawah tablet pecah lebih permukaan menempel warna pada
bagian atas/ atau lebih terpotong sering dibagian tablet dan pada dinding permukaantablet
bawah tablet atas-tengah menempel die (ada adesi) tidak merata
dari badan pada
tablet permukaan
punch
MASALAH LAIN PADA PERCETAKAN TABLET
SECARA KHUSUS
Lengket Pada Cetakan atau Punch

Manifestasinya :
 Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan
 Bunyi keras pada mesin
 Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar, kadang-kadang hitam
Penyebab :
 Antiadheren kurang
 Lubrikan kurang atau tidak tepat
 Kandungan air tinggi
 Interaksi kimia/fisika
 Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah
Lanjutan…
MASALAH LAIN PADA PERCETAKAN TABLET
SECARA KHUSUS
Lengket Pada Cetakan atau Punch

Penanggulangan :
• Meningkatkan antiadheren dan lubrikan
• Penggantian lubrikan yang cocok
• Mengurangi jumlah granul yang kasar
• Mengurangi jumlah air
• Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi
dan dapat mengabsorbsi
• Perbaiki alat atau alat dipoles, sehingga adhesivitas tablet dan
punch sangat kecil
MASALAH LAIN PADA PERCETAKAN TABLET
SECARA KHUSUS
Capping / Laminating
Penyebab :
 Terjebaknya udara pada tablet karena granul sangat halus
 Porositas tinggi
 Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
 Granul yang terlalu kering
 Zat pengikat yang kurang tepat
 Pengikat yang jumlahnya terlalu sedikit

Penanggulangan :
 Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan atau kekurangan pengikat atau tidak
cocok.
 Tambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21, metiselulosa
dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
 Pengurangan ukuran partikel dari granul, karena spesifikasi ukuran harus sama.
MASALAH LAIN PADA PERCETAKAN TABLET
SECARA KHUSUS
Sumbing Atau Retak-Retak Pada Permukaan Tablet

Manifestasinya :
Akibat dari ketiga masalah sebelumya : laminating, lengket atau kadang-
kadang kena pons yang terlalu dalam.
Penanggulangan :
 Punch dan die supaya dipoles
 Untuk ukuran granul yang besar, kurangi partikel granul
 Diganti punch dan die
 Tambahkan pengikat kering
MASALAH LAIN PADA PERCETAKAN TABLET
SECARA KHUSUS
Keseragaman Bobot

Penyebab :
 Aliran kurang baik
 Distribusi ukuran granul yang tidak tepat
 Sistem pencampuran yang tidak benar
 distribusi granul tidak baik

Penanggulangan :
 Kurangi kadar air
 Pembuatan granul baru sehingga menyebabkan porositas kecil, distribusi granul optimal
sehingga aliran bagus.
 Perbaikan mesin atau alat dipoles, sehingga adhesivitas tablet dan punch sangat kecil
 Reformulasi
MASALAH LAIN PADA PERCETAKAN TABLET
SECARA KHUSUS
Keseragaman Kandungan

Manifestasinya :
 Kadar bahan aktif dibawah 50 mg
 Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet lebih kecil dari 50%.
Penyebab :
 Karena aliranya jelek
 Pencampuran pregranulasi tidak homogen
 Karena kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda).
 Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik.
 Kondisi mesin
Penanggulangan :
 Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat, granulasi.
 Kalibrasi mesin
EVALUASI SEDIAAN TABLET DIDANOSIN
EVALUASI SEDIAAN TABLET DIDANOSIN

Evaluasi granul
Distribusi ukuran partikel
Distribusi ukuran partikel diperoleh dengan metode pengayakan dengan menggunakan alat yang disebut
sieving analyzer (Voight, 1994)

= 20%

Syarat < 20%


EVALUASI SEDIAAN TABLET DIDANOSIN

Indeks Kompresibilitas

Masa serbuk: 15 gr
Vawal: 24 ml
Vakhir: 23.5 ml
Bj mampat: 0.638 g/ml
Bj bulk: 0.625 g/ml
% indeks kompresibilitas: 2.037%
EVALUASI SEDIAAN TABLET DIDANOSIN

Laju Alir

Sudut istirahat
Waktu : 4 detik
Tinggi (h) : 1,1
Diameter : 10,25
Jari – jari : 5,123

= 12,135o
EVALUASI SEDIAAN TABLET DIDANOSIN

Evaluasi Tablet Inti


1. Penampilan umum
Evaluasi dilakukan untuk melihat penampilan umum tablet dan parameter seperti ukuran, bentuk, warna,
bentuk permukaan, ada atau tidaknya bau, serta deteksi adanya cacat fisik.

2. Kekerasan Tablet
Syarat bobot >500 mg skala 7-12 kg/cm3.

3. Keregasan Tablet

W1 : 6.4323
W2: 6.218
= 3.32%
EVALUASI SEDIAAN TABLET DIDANOSIN

Evaluasi Tablet Inti


4. Keseragaman Ukuran (Farmakope Indonesia Edisi III, 1979)
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet.

5. Keseragaman Bobot (Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995)


tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing- masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari
harga yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak ada satupun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya
lebih dari harga yang ditetapkan pada kolom B.
Penyimpangan Bobot Rata-Rata Tablet
EVALUASI SEDIAAN TABLET DIDANOSIN

Evaluasi Tablet Salut Enterik

1. Penampilan Umum
2. Kekerasan Tablet
3. Keregasan Tablet

4. Keseragaman Ukuran (Farmakope Indonesia Edisi III, 1979)


5. Uji Kenaikan Bobot

x 100% = 6,67%
EVALUASI SEDIAAN TABLET DIDANOSIN

 Uji Waktu Hancur (Farmakope Indonesia Edisi IV , 1995)


 Uji Disolusi (Edisi V, 2014 )

Kriteria Penerimaan Tahap Asam Kriteria Penerimaan tahap dapar


Daftar Pustaka
1. Goeswin Agoes. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. ITB : Bandung
2. Lachman. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi II. Universitas Indonesia : Jakarta
3. Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Direktorat Jendral Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
4. Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Direktorat Jendral Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
5. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta
6. Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V. Terjemahan oleh: Soewandhi S.N dan
Widianto M.B. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai