Anda di halaman 1dari 46

Oleh:

Adung Abdurrahman, SP. MH


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan

Disampaikan pada:
Bimtek Analisis Kebutuhan Pangan Wilayah
Tingkat Kabupaten Banggai Laut

DINAS PERTANIAN DAN PANGAN


KABUPATEN BANGGAI LAUT

1
OUTLINE
1 PENDAHULUAN

2 LANDASAN HUKUM

3 POTRET KONSUMSI PANGAN

KEBIJAKAN PENGANEKARAGAMAN
4 KONSUMSI PANGAN

2
1. PENDAHULUAN

3
Pangan : Hidup – Matinya Bangsa !
Soekarno  pangan merupakan soal mati-hidupnya
suatu bangsa; apabila kebutuhan pangan rakyat tidak
dipenuhi maka “malapetaka”; oleh karena itu perlu
usaha secara besar-besaran, radikal, dan revolusioner

Suatu negara harus dapat menyelesaikan masalah ketahanan


pangan agar mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
Pemanasan Laju Persaingan
Menurunnya Global Pertumbuhan pangan untuk
produktivitas menyebabkan Penduduk konsumsi dan
Perubahan yang tidak bioenergi
Iklim terkendali

Berkurangnya
ketersediaan
pangan MENGANCAm
KETAHANAN
PANGAN
Meningkatnya
harga pangan Setiap hari > 700 juta
orang kelaparan
5
Setelah mencapai swasembada
beras di tahun 2016, muncul
harapan untuk mandiri dan
berdaulat pangan bagi bangsa
Indonesia.

Selain meningkatkan
produksi, perlu juga
upaya diversifikasi
konsumsi pangan
6
DAMPAK POLA MAKAN TIDAK SEHAT 
Penyakit Tidak Menular
1990 2000 2010
Penyakit
Cedera menular Cedera Penyakit Cedera
menular Penyakit
menular
7% 9%
8%
33%
43%
37% 56%
49% 58%

Penyakit
tidak Penyakit Penyakit
menular tidak tidak
menular menular
Sumber IHME: 2010

Dulu........ Sekarang....
Penyakitnya : batuk, pilek, ISPA, Penyakit Tidak Menular
campak diare, malaria, TBC, dan meningkat, karena POLA MAKAN
penyakit infeksi (menular) lainnya DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT 7
Indikator Kurang
Balita Gizi 
Stunting Balita
2013 Stunting
- 2015

Batasan Stunting (WHO) = 20% Lingkaran stunting

Sangat Sangat
Pendek Normal Pendek Normal
Pendek Pendek

PENTING : 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami Stunting


Dari 34 Provinsi hanya 2 Provinsi dengan prevalensi <20% :
BENGKULU & BANGKA BELITUNG
IPM NEGARA ASEAN TAHUN 2015

Kuantitas vs KualitasPenduduk

SDM Berkualitas Modal Pembangunan

SDM Tidak
Beban Pembangunan
Berkualitas 10
INDONESIA :
Overall score : 50,6
• Affordability : 50,3
• Availability : 54,1
• Quality&Safety : 42,0 11
2. LANDASAN HUKUM

12
DASAR HUKUM PELAKSANAAN
DIVERSIFIKASI PANGAN

Undang-Undang No. 18 Tahun 2012


Tentang Pangan

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun • Pergub


2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi • Surat
Edaran
Gubernur
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 tahun
2009, tentang Kebijakan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis • Perbup/
Sumber Daya Lokal walikota
• Surat
Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Edaran
Nomor 43 tahun 2009, tentang Gerakan Bup/WK
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
13
UNDANG-UNDANG NOMOR 18
TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
Bagian kedua
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
Pasal 60 Pasal 62

Tercapainya
1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah penganekaragaman
berkewajiban mewujudkan konsumsi pangan
sebagaimana dimaksud
penganekaragaman konsumsi dalam Pasal 60 diukur
pangan untuk memenuhi kebutuhan melalui pencapaian
nilai komposisi Pola
gizi masyarakat & mendukung hidup Pangan dan Gizi
sehat, aktif dan produktif; Seimbang

2. Penganekaragaman Konsumsi
pangan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat
dan membudayakan pola konsumsi INDIKATOR YANG ADA SAAT INI :
pangan yang B2SA sesuai potensi dan POLA PANGAN HARAPAN
kearifan lokal. (PPH)
14
Mengapa Perlu Penganekaragaman Konsumsi Pangan

UNTUK HIDUP AKTIF DAN SEHAT :


Manusia memerlukan lebih dari Masalah:
40 zat gizi
Tidak ada satu jenis
terdiri dari kelp. karbohidrat, pangan yang lengkap
protein, lemak, vitamin &
mineral, serta air dalam jumlah
gizinya
cukup dan seimbang.
PERLU

PENGANEKARAGAMAN
KONSUMSI PANGAN
15
TUJUAN DIVERSIFIKASI PANGAN

 Penganekaragaman Konsumsi Pangan (PKP):


nasi jagung
• upaya membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam,
bergizi seimbang serta aman; untuk mendukung hidup sehat,
aktif dan produktif;
• Memberi dorongan dan insentif pada penyediaan produk
pangan yang lebih beragam dan aman yang berbasis sumber
daya lokal (Nusantara);
• Pada sisi produksi, mendorong pengembangan berbagai ragam
produksi pangan, dan menumbuhkan beragam usaha
pengolahan pangan (RT, UKM);
Bika tp ganyong

• Dilihat dari kemandirian pangan, dapat mengurangi


ketergantungan konsumen pada satu jenis pangan;
• Dilihat dari konsep swasembada, lebih menjamin dicapainya
swasembada pangan (bukan beras) berkelanjutan berbasis
Pizza tp ganyong
potensi sumberdaya nusantara. 16
MASALAH DAN POTENSI DIVERSIFIKASI PANGAN

PERMASALAHAN

Budaya dan kebiasaan


makan masyarakat yang
Masih rendahnya kualitas
kurang mendukung
dan kuantitas konsumsi
konsumsi pangan beragam,
pangan penduduk. bergizi, berimbang dan
aman

Rendahnya preferensi
masyarakat terhadap
Pemanfaatan pangan lokal
pangan lokal yang tersedia,
belum optimal terkalahkan oleh pangan
introduksi dari luar.
17
POTENSI

Potensi pangan nabati dan hewani yang cukup besar dan


beragam.
Potensi

Sumber pangan lokal dan makanan tradisional masih dapat


dikembangkan

Potensi industri pengolahan pangan makin berkembang dalam


memproduksi bahan pangan yang siap saji dan siap konsumsi.

Tumbuhnya LSM dan kelompok masyarakat lainnya yang


bergerak dalam bidang pangan dan gizi.

18
3. POTRET KONSUMSI PANGAN

19
SITUASI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI
Ketersediaan Energi Tahun 2009-2016
5000
(gram/kap/hari)

4000 3754 3896 3867 3834 3835 4017


3646
3000 3320

2000 2200 2200 2200 2200 2200 2200 2200 2200


1000
0  Ketersediaan
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015* 2016**
Ketersediaan Energi Acuan energi sudah
Sumber: Neraca Bahan Makanan 2009-2016
Ket : *) Angka Sementara
melebihi
**) Angka Perkiraan
anjuran.
Konsumsi Energi Tahun 2009-2016
2200  Namun
2150 2147
(gram/kap/hari)

2100 2099
konsumsi energi
2048
2050 2025 berfluaktuasi.
2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000
1950 1949
1900 1927 1944 1930
1850
1800
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Konsumsi Energi Acuan
Sumber: Susenas 2009, 2010, (2011-2016 triwulan 1); BPS diolah dan

20
SITUASI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PROTEIN NASIONAL
Ketersediaan Protein Tahun 2009-2016
100 94.85
93.4 93.11 91.83
(gram protein/kap/hari)

87.75 88.99 89.55 83.07


80
60 57 57 57 57 57 57 57 57
40
20
0  Ketersediaan
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Ketersediaan Protein Acuan dan konsumsi
Sumber: Neraca Bahan Makanan 2009-2016
Ket : *) Angka Sementara protein sudah
melebihi
anjuran.
Konsumsi Protein Tahun 2009-2016
(gram protein/kap/hari)

62.0
60.0 59.1
60.3  Namun
58.0 57.9 58.6
56.0 55.9 55.7 56.6 konsumsi
54.0 54.3
52.0 52 52 52 52 52 52 52 52 protein
50.0
48.0 didominasi oleh
46.0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
pangan nabati,
Konsumsi Protein Acuan khususnya
Sumber: Susenas 2009, 2010, (2011-2016 triwulan 1); BPS diolah dan
dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran, oleh BKP beras.
21
PEMENUHAN KONSUMSI PANGAN

Konsumsi padi-padian, minyak dan lemak serta gula (Th 2016) telah
melebihi ANJURAN

Konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan, buah/biji


berminyak, serta sayur dan buah masih RENDAH keanekaragaman
pangan masih RENDAH
22
PERKEMBANGAN SKOR PPH NASIONAL 2009–2016
(Berdasarkan AKG 2000 kkal/kap/hari)

100
93.3
91.5 90.5 92.5
88.1 89.8
86.4 88.4
90 85 84.1 86.2
Skor PPH

85.7 85.6 85.2 86


80 83.5 83.4
81.4
75.7
70

60

50
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
target perpres 22/2009 target RPJMN realisasi
Sumber : Susenas 2009, 2010, (2011-2016 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran, oleh BKP

Capaian skor PPH Tahun 2016 sebesar 86 atau 99,9% dari target skor PPH
berdasarkan Proyeksi dengan tahun dasar 2014 (skor PPH 86.2 ).
KONSUMSI ENERGI PERKELOMPOK PANGAN
Konsumsi Energi (Kal/Kap/Hari)
No Kelompok Pangan Acuan 2013 2014 2015 2016
1 Padi-padian 1000 1164 1164 1253 1274
2 Umbi-umbian 120 39 38 48 49
3 Pangan hewani 240 174 183 201 211
4 Minyak dan lemak 200 233 243 257 265
5 Buah/biji berminyak 60 39 38 44 42
6 Kacang-kacangan 100 58 57 57 60
7 Gula 100 93 90 102 111
8 Sayur dan buah 120 96 101 99 96
9 Lain-lain 60 35 36 38 37
Total 2000 1930 1949 2099 2147
Skor PPH 81.4 83,4 85,2 86
4. KEBIJAKAN PENGANEKARAGAMAN
KONSUMSI PANGAN

25
SASARAN KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN DAN
POLA PANGAN HARAPAN (PPH) PROVINSI SULAWESI
TENGAH TAHUN 2017 - 2021

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. KONSUMSI ENERGI (kkal/Kap/Hari) 2.004 2.033 2.062 2.091 2.120 2.150

2. KONSUMSI PROTEIN (Gr/Kap/Hari) 56,40 56,52 56,64 56,76 56,88 57,0

3. PPH KONSUMSI 89,5 90,1 90,7 91,3 91,9 92,5

26
SASARAN STRATEGIS
Kementerian Pertanian 2015-2019

• Swasembada padi, jagung, kedelai serta peningkatan


1
produksi daging dan gula

2 • Peningkatan Diversifikasi Pangan

• Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya


3
saing, dalam memenuhi ekspor dan substitusi impor

4 • Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi

5 • Peningkatan pendapatan keluarga petani

6 • Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik


27
KEBIJAKAN BADAN KETAHANAN PANGAN
2015 - 2019
Pemenuhan
pangan dari
produksi
DN
Pengawasan Pengurangan
keamanan penduduk
pangan segar rawan pangan

Perbaikan PEMANTAPAN Antisipasi


status gizi KETAHANAN kerawanan
masyarakat PANGAN pangan dan
gizi
Penganekara Peningkatan
gaman akses pangan
konsumsi masyarakat
pangan
Pemantauan
& Analisis
harga dan
pasokan
28
Rencana Strategis
Bidang Konsumsi & Keamanan Pangan
Tahun 2015 - 2019
1. Memprioritaskan pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan
untuk: (a) meningkatkan kapasitaas produksi pangan domestik; (b)
menyediakan lapangan kerja; dan (c) meningkatkan pendapatan
masyarakat,

2. Pemenuhan pangan bagi kelompok masyarakat terutama masyarakat


miskin kronis dan transien (akibat bencana alam, sosial dan ekonomi)
melalui pendistribusian bantuan pangan,

3. Pemberdayaan masyarakat supaya mampu memanfaatkan pangan


beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal,

4. Promosi dan edukasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan pangan


B2SA berbasis sumber daya lokal, dan

5. Penanganan keamanan pangan segar


29
PROGRAM DAN KEGIATAN
KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi:
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan
Pangan Masyarakat.
Kegiatan Ketahanan Pangan:
1. Pengembangan Keteserdiaan dan penanganan rawan
pangan;
2. Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilisasi Harga
Pangan;
3. Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan
Keamanan Pangan;
4. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya. 30
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN
MASYARAKAT KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET
1. Peningkatan ketersediaan Skor PPH Ketersediaan
pangan yang beragam -
2. Penurunan jumlah penduduk Penurunan Jumlah Penduduk Rawan 1%
rawan pangan Pangan (%/thn)
3. Stabilitas harga pangan pokok Koefisien variasi pangan (beras) di < 10%
di tingkat produsen dan tingkat konsumen (Cv)
konsumen

4. Peningkatan kuantitas dan Konsumsi Energi (Kkal/Kap/hr) 2000


kualitas konsumsi pangan
masyarakat Konsumsi protein (Gram/kap/hr) 55

Skor PPH Konsumsi 80


5. Peningkatan pangan segar Peningkatan produk pangan segar -
yang aman dan bermutu yang tersertifikasi (%)
Tingkat keamanan pangan segar ≥ 80%
yang diuji (%)
INDIKATOR KINERJA
Kegiatan Pengembangan Konsumsi dan
Keamanan Pangan, Tahun 2017 -2021
TARGET
INDIKATOR KINERJA
NO
KEGIATAN 2017 2018 2019 2020 2021
1. Jumlah pemberdayaan 26 14 14 14 14
pekarangan pangan (Desa)
2. Jumlah pemantauan 26 14 14 14 14
penganekaragaman konsumsi
pangan (Lokasi)
3. Jumlah lokasi gerakan 26 14 14 14 14
diversifikasi pangan (Lokasi)

4. Jumlah hasil analisis pola dan 26 14 14 14 14


kebutuhan konsumsi pangan
(Rekomendasi)
5. Jumlah model pengembangan 1 1 2 2 2
pangan pokok lokal (Unit)

32
UPAYA MEWUJUDKAN KONSUMSI PANGAN
BERAGAM DAN BERGIZI SEIMBANG

1. Peningkatan Ketersediaan Pangan sampai tingkat


rumah tangga antara lain :
a. Penyediaan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan
aman, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
dan budaya masyarakat (diutamakan dari produksi dalam
negeri)
b. Pengoptimalan pangan lokal
c. Pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi usaha
pengolahan pangan lokal
d. Pengoptimalan pemanfaatan lahan, termasuk lahan
pekarangan
e. Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan
lokal 33
2. Peningkatan Pemenuhan Kuantitas dan Kualitas
Konsumsi Pangan, antara lain :
a. Pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
dalam pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi
seimbang, bermutu, dan aman
b. Sosialisasi penganekaragaman konsumsi pangan :
 Lomba Cipta Menu Beragam dan Bergizi Seimbang
 mendorong penerapan menu keluarga yang beragam
dan bergizi seimbang berbasis sumber daya lokal
 Media massa

34
3. Peningkatan Pengembangan Olahan Pangan
Lokal
antara lain :
a. Pengembangan teknologi pengolahan pangan lokal
b. Peningkatan investasi agroindustri berbasis pangan lokal
c. Pengembangan agroindustri tepung berbasis sumberdaya lokal
d. Pengembangan aneka produk pangan olahan berbasis tepung-
tepungan lokal : kudapan dan “ berasan non - padi“

4. Koordinasi dengan Sektor Terkait, seperti :


Pendidikan Gizi (melalui PESAN GIZI SEIMBANG)

35
PRINSIP B2SA
BERAGA • Semakin beragam, semakin lengkap
M kandungan gizinya

•Mengandung zat gizi makro (KH,


BERGIZI protein, lemak) & mikro (vitamin &
mineral)

SEIMBAN •Jumlahnya harus sesuai dengan


G kebutuhan (usia, jenis kelamin,
aktivitas, BB ideal) & waktu makan

AMAN • Bebas bahaya kimia (BTP yang salah),


fisik, biologis

HARUS ENAK, MENARIK, MUDAH DILAKSANAKAN36


DULU……............DAN SEKARANG
Tumpeng gizi seimbang

Sudah usang dan Slogan panganku : Beragam


tidak relevan Bergizi Seimbang Aman

37
DULU……............DAN SEKARANG
1. Menganjurkan 1. Menganjurkan Makanan
Makanan Beragam Beragam
2. Tidak menjelaskan 2. Mengatur porsi/jumlah
porsi/jumlah Makanan
konsumsi per 3. Susu tidak beda dengan
kelompok pangan pangan sumber protein
3. Susu dianggap hewani lainnya
sebagai 4. Menjamin “status gizi
“penyempurna” baik, sehat & produktif “
4. Tidak menjamin
“status gizi baik”
Sudah usang dan Slogan panganku : Beragam
tidak relevan Bergizi Seimbang Aman

38
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG
1. Mengkonsumsi anekaragam pangan (sesuai dengan
kebutuhan gizi )
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk
mempertahankan berat badan normal

39
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN
BANGGAI LAUT DALAM PENINGKATAN PERBAIKAN
GIZI KELUARGA TAHUN 2018
1. Kegiatan Pengembangan Konsusmi Pangan
 Analisis situasi dan Kebutuhan Konsumsi pangan
 Bimtek analisis Konsumsi Pangan Berbasis Pola Pangan
Harapan(PPH)
 Bimtek Pengembangan dan Preferensi Konsumsi
Pangan(Provinsi + TP PKK)
 Festival Cipta Menu B2SA
 Pemenuhan Pangan Melalui Pemanfaatan Pekarangan
(Dinas Pangan Vs TP PKK)

40
2. Percepatan Kegiatan P2KP
 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep
Kawasan Rumah pangan Lestari (KRPL)
 Model Pengembangan Pokok Pangan Lokal (MP3l)
 Pengembangan Usaha Pangan Lokal
 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

41
3. Kegiatan Promosi
Gerakan Diversifikasi Pangan
PembuatanBahanPromosi(Liflet,Brosur,Poster)
Partisipasi Hari Pangan Sedunia(HPS)
Pemberdaaan Petugas/Kader Pangan.

42
Matrix Kegiatan Bidang Konsumsi & Keamanan Pangan
Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018(APBN)

Lokasi
No Program / Kegiatan Volume Dana
Kec. Jumlah

PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN


KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
1 Pemberdayaan Pekarangan pangan 14 desa - Banggai 2 Desa APBN/
DAU
- Banggai Utara 2
Desa
- Banggai Tengah 2
Desa
- Banggai 2 Desa
- Banggai Selatan 2
Desa
- Bokan Kepulauan 2
Desa
- Bangkurung 2 Desa
2 Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal 1 Unit - Banggai 1 Unit APBD 1
(MP3L) -
3 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi 1 - - DAU
Pangan Laporan
4 Pengawasan Keamanan Pangan 7 Kec. Tersebar di 7 Kec. 7 Kec. DAU

5 Promosi Ketahanan Pangan 3 Ivent Kabupaten / Provinsi/ Nasional 3 DAU


Kegiatan

43
Rencana Kegiatan Pemberdayaan Pekarangan Pangan
Melalui Konsep KRPL Tahun 2018
No Kecamatan Volume Dana APBN / APBD 1 Dana DAU

1 Banggai 2 Desa 1 Desa 1 Desa


2 Banggai Utara 2 Desa 1 Desa 1 Desa
3 Banggai Tengah 2 Desa 1 Desa 1 Desa
4 Banggai Selatan 2 Desa 1 Desa 1 Desa
5 Labobo 2 Desa 1 Desa 1 Desa
6 Bangkurung 2 Desa 1 Desa 1 Desa
7 Bokan Kepulauan 2 Desa 1 Desa 1 Desa
Jumlah 14 Desa

44
Rencana Kegiatan Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
Dinas Pertanian dan Kabupaten Banggai Tahun 2018

No Program/Kegiatan Volume Lokasi Ket.

Program Pengembangan
A.
Penganekaragaman Konsumsi Pangan

1 Pengembangan Usaha Pangan Lokal 1 UKM 1 Kec. APBD 1

6 KWT 6 Kec.
2
Peningkatan Pemanfaatan Lahan 7 KWT 7 Kec. APBN/ DAU
Pekarangan Melalui Konsep KRPL

Analisis Pola dan Kebutuhan


3 1 Lap.
Konsumsi Pangan

4 Pelatihan Kader Pangan 66 Orang 7 Kec

Pemberdayaan Petugas / Kader


5 66 orang
Pangan 7 Kec.
- 1 Event Nasional
6 Promosi Ketahanan Pangan - 1 Event Prov. Dan -
Daerah
45
46

Anda mungkin juga menyukai