Anda di halaman 1dari 37

Yulianto

1
 Secara alamiah, setiap individu akan melalui
tahapan tumbang, yaitu sejak embrio sampai
akhir akhir hayatnya mengalami perubahan,
baik secara ukuran maupun secara
perkembangan kemampuan

 Kecepatan tumbang bervariasi antara anak


satu dengan anak lainnya

2
 Pertumbuhan  perubahan kuantitas yang
maknanya terjadi perubahan pada jumlah dan
ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh

 Perkembangan  perubahan secara kualitas yang


terjadi yaitu peningkatan kapasitas atau
kemampuan individu untuk berfungsi yang dicapai
melalui proses pertumbuhan, pematangan dan
pembelajaran

3
 Kesimpulan
Pertumbuhan  suatu proses alamiah yang terjadi
pada individu secara bertahap, anak semakin
bertambah berat dan tinggi. Jadi pertumbuhan
berkaitan dengan kuantitas fisik individu anak

Perkembangan  suatu proses yang terjadi secara


simultan dengan pertumbuhan yang menghasilkan
kualitas individu untuk berfungsi melalui proses
pematangan & proses belajar dari lingkungan

4
Faktor herediter
 Ras atau suku bangsamempengaruhi
tumbang anak. Contoh suku Asmat di Papua
secara turun temurun berkulit gelap

 Bangsa Asia cenderung pendek dan kecil,


sedangkan bangsa Eropa dan Amerika
cenderung tinggi dan besar

5
Faktor Lingkungan
 Lingkungan prenatalbeberapa kondisi
lingkungan dalam uterus yang dapat
mengganggu tumbang anak yakni ;
▪ Gangguan Nutrisi Pada Ibu,
▪ Gangguan Endokrin Pada Ibu,
▪ Ibu Yang Mendapat Terapi Sitostatika,
▪ Infeksi Rubela,
▪ Toksoplasmosis,

6
 Pengaruh budaya lingkungan
 Budaya keluarga/ masyarakat mempengaruhi
persepsi dan pemahaman tentang perilaku hidup
sehat.
 Pola perilaku ibu yang sedang hamil dipengaruhi
oleh budayanya
 Pola asuh keluarga setelah anak lahir juga
dilandasi oleh nilai budaya yang ada di
masyarakat, contoh anak yang dilahirkan di
pedesaan dan di perkotaan
7
 Status sosial dan ekonomi keluarga

 Anak yang dilahirkan di lingk keluarga dengan sosek


rendahketerbatasan makanan bergizi, biaya pendidikan,
dan keb primer lainnya keluarga sulit untuk membantu
anak mencapai tumbang sec optimal sesuai tahapan usia

 Latar belakang pend keluarga pentingnya fasilitas


kesehatan yang menunjang tumbang anaknya dan lebih
memilih ke dukun untuk mendapatkan pertolongan

8
 Nutrisi
 Asupan gizi kurang adekuat (protein, lemak, kh,
mineral, vit dan air) akan menghambat tumbang
anak khususnya protein dan energi pada masa
prenatal, bayi, dan anak.

 Asupan nutrisi ber>>> berdampak buruk pada


kes anak mis penumpukan kadar lemak yang
ber>>> dalam sel/ jaringan atau pada pembuluh
darah yang akan menghambat tumbang anak.

9
 Iklim atau cuaca
 Musim hujan timbul penyakit menular
sep diare, penyakit kulit, demam berdarah
dengue (DBD)
 Musim kemarau juga timbul diare akibat
kurang air bersih, sehingga diharapkan
keluarga atau masyarakat dapat
mengantisipasi kejadian tersebut dan
melakukan upaya pencegahan.

10
 Olahraga / latihan fisik  berdampak pada
pertumbuhan fisik & perkembangan
psikososial anak;
 secara fisik; a) me sirkulasi darah suplay O2 ke
seluruh tubuh me; b) me aktivitas fisik &
menstimulasi perk otot & pert sel;
 psikososial; anak berinteraksi, mengenal aturan &
belajar menaatinya. Interaksi sosial yang
dijalankan akan membantu mereka memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi

11
 Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak
sulung, anak tengah, dan anak bungsu akan
mempengaruhi bagaimana pola anak
tersebut diasuh dan dididik dalam keluarga

12
 Kecerdasan
Anak yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan
yang tinggi dapat distimulus untuk berprestasi
secara cemerlang, namun Anak yang dilahirkan
dengan tingkat kecerdasan yang kurang tinggi
sulit mencapai prestasi yang cemerlang
walaupun stimulus yang diberikan lingkungan
demikian tinggi.

13
 Pengaruh hormonal
Hormon somatotropik (growth hormone)
digunakan selama masa kanak-kanak untuk
pertumbuhan.
 proliferasi sel kartilago dan sistem skeletal
 kelebihan hormon (gigantisme)
 kekurangan hormon (dwarfism atau kerdil)

14
15
 Pengaruh hormonal

hormon tiroid
Berperan dalam menstimulasi metabolisme tubuh.

hormon gonadotropik
Berperan dalam menstimulasi pertumbuhan sel intertitiel
dari testes untuk  testosteron, dan ovarium untuk 
estrogen, selanjutnya testosteron menstimulasi perk
karakteristik seks sekunder anak laki-laki, yaitu
spermatozoa, sedangkan estrogen menstimulasi perk
karakteristik seks sekunder anak perempuan, yaitu ovum

16
 Pengaruh emosi
Anak belajar dari orang tuanya untuk memenuhi keb
dasarnya sendiri, perilaku emosional orang tua akan
ditiru oleh anak, karena maturasi atau pematangan
kepribadian diperoleh anak melalui proses belajar
dari lingkungan keluarganya. Oleh karena itu orang
tua harus berhati-hati dalam bersikap karena orang
tua adalah model peran bagi anak.

17
 Periode prenatal  meliputi fase germinal,
embrio dan fetal;
 Fase germinal dimulai dari konsepsi s/d usia kh ±
2 mg;
 Fase embrio mulai dari usia kh 2– 8 mg;
 Periode fetal mulai dari 8 – 40 mg atau kelahiran,
di sini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat
khususnya pembentukan organ dan sistem organ
anak

18
 Terbagi atas neonatus dan bayi
 Neonatus adalah sejak lahir 0 – 28 hari
 Bayi adalah > 28 hari s.d 12 bulan

Pada periode ini tumbuh kembang yang cepat


terjadi pada aspek kognitif, motorik, dan sosial dan
pembentukan rasa percaya pada diri anak melalui
perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar orang
tua

19
 Terbagi atas todler dan pre school
 Todler usia anak 1 – 3 tahun
 Pre schoolusia anak 3 – 6 tahun

 Todler perk motorik yang lebih lanjut dan anak


menunjukkan kemampuan aktivitas yang lebih byk
bergerak, mengembangkan rasa ingin tahu, eksplorasi thd
benda yg ada di sekelilingnya bisa berdampak pada
kecelakaan
 Pre schoolperk fisik lebih lambat dan cenderung menetap.
Pada masa ini mulai diajarkan “toilet training” Ketr motorik
sep berjalan, berlari, melompat menjadi semakin luwes,
tetapi otot & tulang belum sempurna

20
 Berbagai pandangan teori tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak
meliputi
 Teori perkembangan psikoseksual (Freud)
 Teori perkembangan psikososial (Erikson)
 Teori perkembangan kognitif (Piaget)

21
Freud membagi menjadi fase oral, fase anal,
fase falik, dan fase genital
 Fase oral(0 – 11 bulan) berfokus pada
aktivitas oral sep mengisap, menggigit,
mengunyah, dan mengucap
 Pada masa ini ditumbuhkembangan
penanaman identitas gender pada bayi
melalui perlakuan ayah dan ibu yang berbeda

22
 Fase anal (1 – 3 tahun)  berfokus pada
kesenangan anakperkembangan otot
sfingter, anak senang menahan feses, bahkan
bermain-main dengan fesesnya sesuai
dengan keinginannya

Toilet training adalah waktu yang paling tepat


dilakukan pada periode ini

23
 Fase falik(3 – 6 tahun) berfokus pada genitalia
menjadi area yang menarik dan area tubuh yang
sensitifAnak mulai mempelajari perbedaan jenis
kelamin melalui perbedaan alat kelamin
 Fase ini juga anak cenderung meniru orang tuanya
mis dalam berpakaian
 Orang tua harus bijak memberi penjelasan tentang
hal ini sesuai dengan perk kognitifnya
 Secara psikologis pada masa ini mulai berkembang
superego, yaitu anak mulai berkurang sifat
egosentrisnya

24
 Fase laten(6 – 12 tahun) berfokus pada
penggunaan energ fisik dan psikologis untuk
mengeksplorasi pengetahuan & pengalamannya
melalui aktivitas fisik dan sosialnya
 Fase ini anak lebih menyukai dengan jenis kelamin
yang sama
 Pertanyaan anak tentang seks lebih byk mengarah
kepada sistem reproduksi
 Orang tua harus bijak memberikan penjelasan
dengan jujur & luwes
 Anak bisa melakukan eksperimen pd temanx

25
 Fase genital(12 – 18tahun)
Tahapan akhir perkembangan (Freud) adalah
tahapan genital ketika anak mulai masuk ke fase
pubertas, yaitu dengan adanya proses kematangan
organ reproduksi dan produksi hormon seks

26
 Trust vs mistrust (0 – 1tahun)
 Penanaman rasa percaya diperoleh dari hub dengan orang
lain dan orang tuanya terutama ibu

 Pengembangan rasa percaya melalui belaian kasih sang


ibu saat pemberian makan ketika sedang lapar, dan haus

 Sebaliknya anak mengembangkan rasa tidak percaya pada


orang tua dan orang lain apabila pemenuhan kebutuhan
dasar tersebut tidak terpenuhi

27
 Otonomi vs rasa malu & ragu (1– 3 tahun)
 Perk otonomi berpusat pada kemampuan anak untuk
mengontrol tubuh & lingkungannya
 Pada fase ini anak akan meniru perilaku orang di
sekitarnya menggunakan kemampuan yang telah
dimilikinya, mis. Berjalan dll
 Sebaliknya perasaan malu dan ragu akan timbul apabila
anak merasa dirinya kerdil atau saat mereka dipaksa oleh
ortux untuk memilih atau berbuat sesuai kehendak ortu

28
 Inisiatif vs rasa bersalah (3 – 6 tahun)
 Perk inisiatif diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan
melalui kemampuan indranya

 Anak mengembangkan keinginan dengan caraeksplorasi


terhadap apa yang ada di sekelilingnya

 Hasil akhir yang diperoleh kemampuan untuk


menghasilkan sesuatu sebagai prestasinya

29
 Industry vs inferiority (6 – 12 tahun)

 Anak belajar untuk bekerjasama dan bersaing dengan anak


lainnya melalui kegiatan yang dilakukan baik dalam kegiatan
akademik maupun dalam pergaulan melalui permainan yang
dilakukan bersama

 Otonomi mulai berkembang pada fase ini

 Kemampuan anak untuk berinteraksi sosial lebih luas, dapat


memfasilitas perk perasaan sukses( sense of industry)

 Perasaan tidak adekuat dan inferiority (atau rendah diri akan


berkembang

30
 Identitas dan kerancuan (12 – 18 tahun)
 Anak remaja akan berusaha untuk
menyesuaikan perannya sebagai anak yang
sedang berada pada fase transisi dari kanak-
kanak menuju ke dewasa

31
 Tahap sensory motorik ( 0 – 2 tahun)
 Mengisap (sucking) adl ciri utama perilaku bayi
dan berkembang sekalipun tidak sedang menyusu,
bibirnya bergerak-gerak seperti sedang menyusu
 Tiga kejadin penting pada tahapan ini; 1)
perpisahan anak dengan lingkungan sep ibuanya ;
2) ada persepsi tentang konsep benda yang
permanen atau konstan; 3) penggunaan simbol
untuk mepersepsikan situasi atau benda mis
menggunakan mainan

32
 Pra Operasional ( 2 – 7 tahun)
 Karakteristik utama perk intelektual pada tahap
praoperasional didasari oleh sifat egosentris
 Ketidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri di tempat
orang lain
 Pada usia 2-3 tahun anak berada diantara sensori motor dan
praoperasional yaitu anak mulai mengembangkan sebab
akibat, trial and error, dan menginterpretasi benda atau
kejadian
 Anak prasekolah (3-6 tahun) mempunyai tugas untuk
menyiapkan diri memasuki dunia sekolah
 Anak prasekolah berada pada fase transisi antara
preconceptual dan intuitive thought

33
 Pada fase praconceptual anak sering
menggunakan 1 istilah untuk beberapa orang
yang punya ciri yang sama, mis menyebut
nenek untuk wanita tua dsb
 Sedangkan fase intuitive thought anak sudah
bisa memberi alasan pada tindakan yang
dilakukannya

34
 Concret Operational ( 7 – 11 tahun)
 Anak berpikir logis dan koheren
 Anak mampu mengklasifikasi benda dan perintah
dan menyelesaikan masalah secara konkret dan
sistematis berdasarkan apa yang mereka terima dari
lingkungannya
 Kemampuan berpikir anak sudah rasional,
imajinatif, dan dapat menggal obyek atau situasi
lebih banyak untuk memecahkan masalah

35
 Formal operation ( 11 – 15 tahun)
 Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan
dan kemampuan untuk fleksibel terhadap
lingkungannya
 Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang
abstrak menggunakan tanda atau simbol dan
menggambarkan kesimpulan yang logis
 Mereka dapat menggunakan dugaan dan
mengujinya dgn pemikiran yang abstrak, teoritis,
dan filosofis

36
Sekian & Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai