Anda di halaman 1dari 7

PENERIMAAN NEGARA

Pada dasarnya, penerimaan negara terbagi atas 2 jenis penerimaan, yaitu


penerimaan dari pajak dan penerimaan bukan pajak yang disebut penerimaan
negara bukan pajak (PNBP).
PAJAK
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —
sehingga dapat dipaksakan— dengan tiada mendapat balas jasa secara
langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk
menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai
kesejahteraan umum.
Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal
yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
Menurut UU no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP adalah seluruh
penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan.

UU tersebut juga menyebutkan kelompok PNBP meliputi:


penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah;
penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam;
penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan;
penerimaan dari pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah
penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi;
penerimaan berupa hibah yang merupakan hak Pemerintah
penerimaan lainnya yang diatur dalam Undang-undang tersendiri

Kecuali jenis PNBP yang ditetapkan dengan Undang-undang, jenis PNBP yang tercakup dalam
kelompok sebagaimana terurai diatas, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Artinya diluar
jenis PNBP terurai diatas, dimungkinkan adanya PNBP lain melalui UU.
REGULASI
PA JA K PNBP
UU No. 28/2007 ketentuan umum perpajakan UU No. 20/1997 ttg Penerimaan Negara Bukan Pajak
UU No. 28/2009 pajak daerah dan retribusi UU No. 17/2003 ttg Keuangan Negara
daerah UU No. 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara
UU No. 36/2008 tentang Pajak Penghasilan. UU No. 32/2004 ttg Pemerintahan Daerah

UU No. 12/1985/PBB UU No. 33/2004 ttg Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah


Pusat dan Pemerintahan Daerah
UU No. 2000/2000 bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan UU No. 4/2009 ttg Pertambangan Mineral dan Batubara
PP No. 75/ 2001 ttg Perubahan Pelaksanaan UU No. 11/1967
UU Republik Indonesia No 4/2009 Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara PP No. 9/2012 ttg Jenis dan tarif PNBP yang Berlaku di KESDM
PP No. 55/2005 ttg Dana Perimbangan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
16/PJ.6/1998 Tentang Pengenaan Pajak Keppres No. 75/1996 ttg Ketentuan Pokok PKP2B
Bumi dan Bangunan Kontrak Karya (KK)

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)
SE-47/PJ.6/1999 Tentang Perjanjian Penjualan Batubara
Penyempurnaan Tata Cara Pengenaan Peraturan Menteri ESDM No 17/2010 tentang Tata Cara Penetapan
Pbb Sektor Pertambangan Non Migas Harga Acuan Mineral dan Batubara
Selain Pertambangan Energi Panas Bumi Peraturan Menteri ESDM No 18/2010 tentang Organisasi dan Tata
Dan Galian C Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Peraturan Dirjen Minerba No 999.K/30/DJB/2011 ttg Tata Cara
Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara
PENERIMAAN NEGARA
DARI USAHA PERTAMBANGAN
PA JA K B U K A N PA JA K
Pajak pendapatan
perusahaan
Pelayanan Jasa Bidang Geologi dan Sumber
Pajak penghasilan karyawan Daya Mineral;
Pajak masuk alat berat Iuran Tetap/Landrent;
Pajak ekspor (10-15%) Iuran Eksplorasi/Iuran Eksploitasi/Royalty;
Pajak pertambahan nilai (8- Dana Hasil Produksi Batubara;
9%)
Jasa Teknologi/Konsultasi Eksplorasi Mineral,
Pajak bumi dan bangunan Batubara, Panas Bumi dan Konservasi;
Pajak bahan bakar Jasa Teknologi Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi;
Pelayanan Jasa Bidang Minyak dan Gas Bumi;
Pelayanan Jasa Bidang Penelitian dan
Pengembangan; dan
Pelayanan Jasa Bidang Pendidikan dan
Pelatihan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai