0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tiga penyakit menular yaitu hepatitis B, sifilis, dan tuberkulosis. Hepatitis B ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau hubungan seksual dan gejalanya meliputi kehilangan nafsu makan, mual, dan kuningnya kulit. Sifilis juga menular melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan luka pada alat kelamin. Tuberkulosis menular lewat udara dan gejalanya berupa batuk berdarah dan
Dokumen tersebut membahas tentang tiga penyakit menular yaitu hepatitis B, sifilis, dan tuberkulosis. Hepatitis B ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau hubungan seksual dan gejalanya meliputi kehilangan nafsu makan, mual, dan kuningnya kulit. Sifilis juga menular melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan luka pada alat kelamin. Tuberkulosis menular lewat udara dan gejalanya berupa batuk berdarah dan
Dokumen tersebut membahas tentang tiga penyakit menular yaitu hepatitis B, sifilis, dan tuberkulosis. Hepatitis B ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau hubungan seksual dan gejalanya meliputi kehilangan nafsu makan, mual, dan kuningnya kulit. Sifilis juga menular melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan luka pada alat kelamin. Tuberkulosis menular lewat udara dan gejalanya berupa batuk berdarah dan
ARGARAYA MEDIKA • Penyakit menular adalah segala jenis penyakit yang dapat menular dari orang satu ke orang lainnya, baik melalui kontak, fekal- oral, seksual, ataupun pertukaran cairan tubuh. JENIS-JENIS PENYAKIT MENULAR YANG PERLU DIPERHATIKAN : 1. Hepatitis B 2. Sifilis 3. Tuberkulosis (T B C) 1. Hepatitis B • Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati/ liver yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). • Di Indonesia sendiri, hasil R I S K E S D A S pada 2015 menunjukkan penderita hepatitis di Indonesia mencapai 28 juta orang. • 50% berpotensi untuk menjadi kronis. • 10 % dari risiko kronis tersebut akan mengalami sirosis atau bahkan kanker hati. Cara Penularan Hepatitis B Gejala Hepatitis B 1. Kehilangan nafsu makan. 2. Mual dan muntah. 3. Nyeri di perut bagian bawah. 4. Sakit kuning (dilihat dari kulit dan bagian putih mata yang menguning). 5. Gejala lelah, nyeri pada tubuh, dan sakit kepala. Diagnosis Hepatitis B • Dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan darah, yakni tes antigen dan antibodi untuk virus hepatitis B, serta pemeriksaan darah untuk melihat fungsi hati. • Ada tiga jenis pemeriksaan antigen dan antibodi untuk hepatitis B, yakni – hepatitis B surface antigen (HbsAg), – hepatitis B core antigen (HbcAg), – antibodi hepatitis B surface antigen (anti-HbsAg). Pencegahan Hepatitis B • Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan melakukan vaksin. • Proses pemberian vaksin dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat anak berusia 1 bulan, dan pada saat anak berusia 3-6 bulan. • Orang dewasa dari segala usia pun dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B. Risiko tinggi tertular Hepatitis B : (!!!) – Orang yang memiliki lebihdari satu pasangan seksual. – Orang yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan pengguna obat suntik. – Petugas kesehatan (paramedis) yang berisiko terpapar virus hepatitis B. – Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B. – Penderita penyakit hati kronis. – Penderita penyakit ginjal. Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena Hepatitis B di antaranya adalah:
– Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
– Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, ataualat cukur. – Waspadalah saat ingin menindik ataumenato tubuh. – Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali Anda yakin pasangan Anda tidak memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya. 2. Sifilis/ Raja Singa • Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. • Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). • Umumnya, infeksi ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Penularan Sifilis • Hubungan intim : • Hubungan seksual ini bisa berbentuk seks vaginal, anal, maupun oral. • Pajanan cairan tubuh penderitanya, misalnya melalui darah. • berbagi jarum juga bisa menularkan infeksi penyakit ini, • baik pada pengguna narkoba suntik • penyuka seni merajah tubuh, misalnya tato dan menindik telinga. Gejala pertama sifilis muncul sekitar tiga minggu setelah bakteri memasuki tubuh. Infeksi sifilis terbagi menjadi empat tahapan utama, antara lain: 1. Sifilis Primer 2. Sifilis Sekunder 3. Sifilis Laten Bakteri Penyebab Sifilis 4. Sifilis Tersier Skrining Sifilis Pencegahan Sifilis • Setia dengan pasangan merupakan cara paling ampuh untuk mencegah infeksi sifilis. • Penggunaan kondom bisa dilakukan sebagai langkah pengamanan alternatif dalam upaya mengurangi risiko penularan sifilis, terutama di kalangan pekerja seksual. • Jangan berhubungan seksual secara oral, vagina, maupun anal hingga pengobatan sifilis selesai dilakukan dengan siapa pun. • Jangan pernah berbagi jarum suntik dengan orang lain. Anda disarankan untuk selalu memakai jarum yang telah disterilkan. • Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya, penting bagi ibu hamil, terutama yang memiliki riwayat terjangkit sifilis sebelumnya untuk melakukan tes darah guna mendeteksi sifilis. • Tes ini biasanya dilakukan ketika usia kehamilan berada di antara tiga sampai lima bulan dan akan diulang secara berkala apabila hasilnya positif. 3. Tuberkulosis • Tuberkulosis adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. • Penyakit ini ditularkan dari penderita TBC aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini. • TBC termasuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. • Data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus baru TBC terbanyak. Penyebab dan Faktor Resiko Tuberkulosis (T B C) • Terdapat sejumlah orang yang memiliki risiko penularan TBC yang lebih tinggi. Kelompok-kelompok tersebut meliputi: • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, diabetes, atau orang yang sedang menjalani kemoterapi. • Orang yang mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi. • Perokok. • Pecandu narkoba. • Orang yang sering berhubungan dengan pengidap TB aktif, misalnya petugas medis atau keluarga pengidap. Gejala TBC • TBC memiliki gejala-gejala klasik yang umumnya berupa: • Batuk-batuk yang bisa menjadi batuk berdahak. Batuk ini berlangsung selama 21 hari atau lebih. • Batuk yang mengeluarkan darah. • Dada yang terasa sakit saat bernapas atau batuk. • Tidak nafsu makan. • Penurunan berat badan. • Demam dan menggigil. • Berkeringat secara berlebihan pada malam hari. • Kelelahan. Pemeriksaan Penunjang TBC • Rontgen dada. • Tes Mantoux (Pada anak-anak). • Tes darah. • Tes dahak. Pengobatan dan Pencegahan Tuberkulosis (T B C) • Penyakit yang tergolong serius ini dapat disembuhkan jika diobati dengan benar. Pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis antibiotik dalam jangka waktu tertentu. • Sementara langkah utama untuk mencegah TBC adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Terimakasih dr. Kharina Febrianti