Slide Mini Project Helda
Slide Mini Project Helda
Slide Mini Project Helda
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU PENGGUNA POSYANDU BALITA TERHADAP KINERJA KADER DI
POSYANDU WILAYAH KELURAHAN BASIRIH SELATAN DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN DAN IMPLEMENTASI UKM DI PUSKESMAS PEKUMAN BANJARMASIN
Oleh
dr. Helda Inggriawita
Pembimbing
dr. Yoqa Warda
PUSKESMAS PEKAUMAN
DINAS KESEHATAN BANJARMASIN
Juni, 2018
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar belakang
Puskesmas merupakan salah satu unsur dalam
kerangka tatanan atau sistem kesehatan nasional yang
harus dapat memenuhi tujuan pembangunan
kesehatan, yaitu untuk mencapai kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal .
Menurut Undang-Undang (UU) nomor 36 tahun
2009 tentang kesehatan menekankan pentingnya upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Pelayanan
yang bermutu bercirikan melakukan hal yang benar
secara benar (doing the right things right).
Salah satu sasaran target dari mutu pelayanan
kesehatan adalah Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM).
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dikelolah dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
pelayanan kesehatan dasar.
Pelaksanaan posyandu diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sudah dilakukan pembentukan lebih dari 250.000
posyandu di tingkat desa dalam 25 tahun terakhir,
namun sudah tersebarnya posyandu secara
kuantitas belum tentu dibarengi dengan kualitas
pelayanan yang baik, disini perlu peran kader dan
partisipasi masyarakat.
Secara nasional status gizi anak diberbagai
daerah di Indonesia masih menjadi masalah. Ada
tidaknya masalah gizi anak disuatu daerah tidak
jauh dari kontribusi peran kader Posyandu.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pemantauan pertumbuhan balita maka Kementrian
Kesehatan membuat rencana strategi tahun 2015-2019 yaitu
membuat kebijakan dan strategi indikator yang harus di capai oleh
Kementrian Kesehatan yaitu balita gizi buruk mendapat perawatan
sebesar 100% dan cakupan penimbangan balita di Posyandu
sebesar 85%
Berdasarkan Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016
• Balita gizi buruk
Indonesia mendapat perawatan 100% (tercapai)
• Cakupan penimbangan balita di Posyandu
Indonesia 72,4% (belum tercapai)
Kalimantan Selatan 68,7% (belum tercapai)
Masih banyak cakupan penimbangan balita di
Posyandu yang belum tercapai dapat disebabkan
oleh belum optimalnya dukungan para pemangku
kepentingan di berbagai tingkat, rendahnya
kapasitas kader, belum optimalnya kualitas
pelayanan Posyandu, serta belum tersedianya dana
operasional Posyandu.
Penelitian yang dilakukan oleh rahmadiliyani
dan Meililiyanie (2012) menunjukkan bahwa salah
satu faktor yang menyebabkan ibu balita enggan
berkunjung ke Posyandu yaitu peran kader
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Gambaran Tingkat Kepuasan
Ibu Penggunan Posyandu Balita Terhadap Kinerja Kader di
Posyandu Wilayah Kelurahan Basirih Selatan dalam Upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Implementasi
UKM di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.
• Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas,
dapat dirumuskan suatu permasalahan penelitian, yakni
Bagaimana gambaran tingkat kepuasan ibu penggunan
Posyandu Balita terhadap kinerja kader di Posyandu wilayah
kelurahan Basirih Selatan dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dan implementasi UKM di Puskesmas
Pekauman Banjarmasin?
• Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengidentifikasi gambaran tingkat kepuasan ibu penggunan
Posyandu Balita terhadap kinerja kader di Posyandu wilayah kelurahan
Basirih Selatan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan
implementasi UKM di Puskesmas Pekauman Banjarmasin
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan Posyandu Balita di kelurahan Basirih Selatan yang termasuk
wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin
2. Mengidentifikasi kinerja petugas Posyandu Balita di Kelurahan Basirih
Selatan yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin
3. Dibahasnya prioritas masalah oleh Kepala Puskesmas dan penanggung
jawab UKM di bidang Posyandu guna meningkatkan mutu pelayanan
UKM Puskesmas Pekauman Banjarmasin
• Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Untuk memenuhi tugas mini project dalam masa kerja
sebagai dokter Internsip di Puskesmas Pekauman
Banjarmasin
Bagi Instansi Terkait Dinas Kesehatan Banjarmasin
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi
bagi Dinkes terkait mutu pelayanan Posyandu
Bagi Instansi Puskesmas
1. Mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat yang ada
di wilayah kerjanya.
2. Sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun rencana
usulan kegiatan UKM guna meningkatkan mutu pelayanan
Posyandu Balita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Mutu Pelayanan Kesehatan
Definisi
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa kesehatan yang sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata serata penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan
kode etik profesi.
VARIABEL BEBAS
VARIABEL TERIKAT
BAB IV
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan pendekatan studi Cross Sectional, yaitu suatu
subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan sekaligus pada suatu waktu yang sama.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan variabel terikat
(dependent) dan variabel bebas (independent). Variabel
bebas pada penelitian ini adalah kinerja kader Posyandu
Balita di wilayah Kelurahan Basirih Selatan, sedangkan
variabel terikat berupa mutu pelayanan UKM pada program
posyandu balita.
Definisi operasional
Definisi Oprasional Alat dan cara Hasil Ukur Skala ukur
Kinerja Kader Posyandu Hasil suatu pekejaan yang Dengan menggunakan kusioner Dengan skor penilaian Ordinal
dilakukan sesuai dengan tugas dan yang terdiri dari 18 pertanyaan. 18-35 = kinerja buruk
fungsi kader posyandu Dengan tiga pilihan jawaban, 36-54 = kinerja baik
yaitu: Pilihan jawaban selalu
diberi nilai 3;
Pilihan jawaban kadang-kadang
diberi nilai 2;
Pilihan jawaban Tidak diberi
nilai 1.
Kepuasan Ibu Pengguna Posyandu Terpenuhinya harapan dan Dengan menggunakan kuesioner Dengan skor penilaian Ordinal
keinginan ibu pengguna Posyandu. yang terdiri dari 18 pertanyaan 18-26 = sangat tidak
Dengan tiga pilihan jawaban memuaskan
Selalu = 3 36-44 = memuaskan
Kadang- kadang = 2 45-54 = sangat memuaskan
Tidak = 1
2. Pendidikan terakhir
SD 0 0%
SMP 1 17%
SMA 4 66%
Sarjana (Diploma) 1 17%
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan kader sudah
cukup untuk menerima tugas- tugas sebagai kader. Penelitian
Hartoyo,dkk (2000 yang dikutip oleh puspasari, 2002) menyebutkan
bahwa sebaiknya kader minimal berpendidikan SMP karena memiliki
kemampuan dan daya pikir yang cukup untuk menjalankan tugas
sebagai kader.
Hal ini sejalan dengan pendapat Koplmen (1986, yang
dikutip oleh sihite 2005) bahwa pendidikan mempunyai efek 10-15%
terhadap kinerja seseorang.
Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden ibu-ibu
pengguna Posyandu balita di Kelurahan Basirih Selatan.
No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
1. Usia responden
≤ 20 tahun 1 3%
21-30 tahun 11 37%
31-40 tahun 13 44%
50. tahun 4 13%
≥ 50 tahun 1 3%
2. Pendidikan terakhir
SD 3 10%
SMP/Sederajat 13 44%
SMA/Sederajat 10 33%
Sarjana/ Diploma 4 13%
3. Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 28 93%
Swasta/Wiraswasta 2 7%
Distribusi kader berdasarkan tingkat kerja