KELOMPOK 1
Nama Anggota :
1. Yohanis K Wuarlela (13230010)
2. Christin Archelany (13230011)
Mengapa ISA
International Standards on Auditing
(ISA) merupakan standar audit
terbaru yang telah diadopsi di
Indonesia. ISA lebih menekankan
pada identification
(pengidentifikasian hal yang belum
dilihat), bukan assessment (penilaian
sesuatu yang dilihat).
Target utamanya para investor dan
calon investor yang dengan standar
baru akan memperoleh laporan
keuangan yang baik. Akan tetapi pada
akhirnya, profesi akuntansi juga yang
memperoleh laporan keuangan yang
lebih baik.
DAMPAK ADOPSI ISA
• Dampak Pada Kenaikan Biaya
Era globalisasi menimbulkan
persaingan ketat pada dunia ekonomi
internasional, entitas bisinis berusaha
untuk selalu menjaga transparansi dan
akuntabilitas keuangan usaha.
Konsekuensi dari timbulnya persaingan
internasional yang semakin tajam, maka
seorang auditor haruslah orang yang
benar-benar memahami prosedur dan
standar audit yang telah ditetapkan.
Adopsi ISA membuat auditor harus
melakukan perubahan mendasar
terhadap cara pandang, cara berpikir
dan cara bekerja auditor di Indonesia.
• Dampak Melalui Keterkaitan
Mahasiswa Dengan Penerapan ISA
Program studi Akuntansi yang semakin
populer dalam beberapa dekade
terakhir membawa pengaruh besar bagi
Indonesia untuk terus meningkatkan
kualitas para praktisi dan para akademisi
di bidang audit.
Perkembangan dalam
bidang auditing baru-baru ini yaitu
dengan diadopsinya International
Standard on Auditing (ISA) pada awal
tahun 2013 sebagai standar audit terbaru
yang menggantikan standar sebelumnya
yaitu Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP).
Langkah Indonesia untuk mengadopsi
ISA adalah keputusan yang baik untuk
memperbaiki kualitas akuntan publik
di persaingan Internasional, belum lagi
mengingat persaingan bisnis yang
semakin ketat di awal tahun 2015
mendatang dengan bergabungnya
Indonesia dalam masyarakat ekonomi
Asean (MEA)
Auditing Berbasis Risiko