KELOMPOK:
Dwi Hasnidar Sysca
Muhammad Aditya Pratama
Niat Himbawanto
Putri Niella
Sayid Anjas Ababil
Sindi Nur Safitri
Syarifah Maharani
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan
1. Bacaan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat hadis terkait tentang
toleransi
b. Bacaan hadis riwayat Ahmad tentang toleransi
سادْ ِفي َ َسا ِب ْغَي ِْر نَفسْ اَوْ ف ً ل نَف َْ َ ل اَنَّهْ َمنْ قَتَْ ع ٰلى بَ ِن ْٓياِس َراِْئي َ ك؞ َكتَبنَا َْ ل ٰذ ِلِْ ِمنْ اَج
ْاس َج ِميعًاْ َولَقَدَْ َّاس َج ِميعًاْ َو َْمنْ اَحيَا َها فَ َكاَنَّ َمآْاَحيَا الْن َْ َّل الن َْ َ ض فَ َكاَنَّ َما قَت ْ ِ اْلَر
َْ ض لَ همس ِرفهو
ن ﴿ال ْٓما ْ ِ اْلَرْ ك ِفى َْ ن َْك ِثي ًرا ِمن ههمْ بَع َْد ٰذ ِل ِْ سلهنَا بِالبَ ِي ٰن
َّْ ِت ث هَّْم ا َْٓجا َْء ت ههمْ هر ه
﴾۳۲ :ئدة
Artinya: Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa
membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena
berbuat kerusakan dibumi, makan seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. barang
siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara
kehidupan semua manusia. sesungguhnya Rasul kami telah datang kepada mereka dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas. tetapi kemudian banyak diantara mereka
setelah itu melampaui batas di bumi.
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan
b. Bacaan hadis riwayat Bukhari dan Muslim tentang perintah menghindarkan diri dari tindak kekerasan
ْسو هل
ل َر هَْ قَا:ل َْ عن هه َما قَا
َ للاهْ ي َْ ض
ِ اص َْرْ ِ َن الع ِْ ع َم ِرو بن ه
ِْ للا بِْ عب ِْد
َ ْعن َ
ْاج هْر َمن
ِ َوال هم َْه,سانِ ِْه َويَ ِدِْه
َ ن ِمنْ ِل َ ْ أَل همس ِل هْم َمن:للا ﷺ
َْ س ِل َْم ال همس ِل همو ِْ
) (متفق عليه.عن ْهه َ للاه
ْ َه َج َْر َمانَ َهى
Artinya: Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda,”seorang muslim adalah orang
yang membuat seorang muslim lainnya selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya, dan orang yang hijrah
adalah orang yang dilarang oleh Allah swt. (HR. Bukhari dan Muslim)
ِْ َّن الن
ْار َويهد َخ َل ِْ عَ ح َْ ب أَنْ يهزَ ح ِزَّْ َمنْ أ َ َح:للا ﷺ ِْ ل ْسو ه ل َر ه َْ قَا:ل َْ َو َعن ْهه قَا
ْ ِ َّت ِإلَى الن
اس ِْ ْ َوليَأ,للا َواليَو ِْم اْل ِخ ِْر ْال َجنَّ ْةَ فَاتَأ ِت ِْه َم ِنيَّت َ ْهه َو هه َْو يهؤ ِْم ه
ِْ ن ِبا
)ي ِإلَي ِْه (رواه مسلم َْ ب أَنْ يَّؤ ِت ُّْ الَّ ِذيْ يه ِح
Artinya: Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “barangsiapa yang ingin
dihindarkan api neraka dan dimasukan ke dalam surga, makahendaklah ketika maut datang menjemputnya, ia
dalam keadan iman kepada Allah swt. Dan hari Akhir, dan hendaklah ia berbuat baik kepada orang lain
sebagaimana orang lain berbuat bail kepadanya.” (HR. Muslim)
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait
ْٰ ( ن
)٦ :الكفرون َْ • لَ هكمْ دينه هكمْ َو ِل
ِْ ي دِي
• Artinya: Untukmu agamamu, untukku agamaku
Ayat di atas menegaskan bahwa ada pemisah antara umat Islam dan non Muslim
dalam masalah ibadah.
Bahwa umat Islam dengan non muslim sudah terjalin masa Nabi Muhammad saw.
Berada di Madinah.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait
2. Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd hadis tentang menghindarkan diri
dari tindak kekerasan
a) Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Menurut Imam Suyuti, tidak semua turunnya ayat-ayat Al-Qur’an memiliki asbabun nuzūl
(sebab-sebab ayat turun), termasuk QS. Al-Mā’idah/5: 32. Namun persoalan yang tersurat pada
QS. Al-Mā’idah/5: 32 hampir sama dengan QS. Al-Mā’idah/5: 33. Di dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik bin Marwan pernah menulis
surah kepada Anas yang menanyakan tentang suku Urainah yang murtad dari agama Islam dan
membunuh penggembala unta serta membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini turun
sebagai bentuk ancaman hukum terhadap orang-orang yang membuat keonaran di bumi,
seperti; tindakan mengganggu, membunuh, dan jenis kekerasan lainnya.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait
Menurut Imam Suyuti dalam kitab Asbābul wurūd Al-Ḥadiṡ, di dalam hadis
diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw. Pernah
melintas di At-Tila’ (aliran air dari atas ke bawah) ini. Diaman beliau pernah sekali
bermaksud ke sahara. Lalu beliau mengirim kepadaku seeokor unta dari unta sadaqah
yang beliau kendarai. Dan berkata kepadaku: “wahai Aisyah, berlaku lembutlah
(kepada unta ini) karena kelembutan itu tidak diletakkan pada suatu urusan
melainkan ia menghiasinya, tidaklah ia dihilangan pada suatu urusan melainkan ia
akan memperburuknya.”
hadis ini memerintahkan umatnya untuk bersifat lembut dan menghindari tindak
kekerasan kepada sesama muslim.
Isi kandungan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis
terkait
Isi kandungan QS. Yunūs/10: 40 - 41 dan hadis Ahmad terkait Isi kandungan QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis Bukhari dan Muslim
tentang toleransi yang terkait tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan
• Terhadap dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang • Kehidupan manusia sepanjang sejarah selalu berkaitan dengan orang
beriman kepada Al-Qur’an dan mengikutinya, sehingga lain. Keterkaitan tersebut bagaikan mata rantai yang saling
memperoleh manfaat dan ada pula yang menolak, sehingga berhubungan. Terputusnya suatu mata rantai akan mengakibatkan
memperoleh ancaman sebagai orang kafir. hancurnya umat manusia
• Orang yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad tergolong • Setiap nilai suatu pekerjaan ditentukan oleh tujuannya, termasuk
sebagai orang kafir dan terancam mati dalam keadaan kafir melakukan pembunuhan. Pembunuhan yang dilakukan dengan
• Allah memberikan penegasan kepada Rasul, bahwa jika orang- tujuan jahat, merupakan bentuk pemusnahan terhadap masyarakat.
orang kafir mendustakanmu, maka katakanlah bagiku amalku, Sebaliknya, melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh
dan bagimu amalmu. sebagai bentuk qisas menjadi sumber kehidupan masyarakat.
• Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir menjadi terlepas • Manusia yang bekerja sebagai bentuk ikhtiar terhadap penyelamatan
dengan apa yang dilakukan oleh orang Islam jiwa manusia, seperti para medis, yakni; dokter, perawat, dan
sejenisnya, harus bersifat professional, karena sekali lengah atau
• Allah Maha mengetahui terhadap orang-orang yang berhak
dilakukan oleh orang-orang yang bukan ahlinya, maka akan
memperoleh hidayah, kemudian memberikan hidayah, dan
mendatangkan suatu musibah
juga Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang tidak
memperoleh hidayah, sehingga menjadi sesat
• Allah Maha adil, sehingga Allah swt. akan memberikan
balasan amal seorang hamba sesuai apa yang dilakukan
• Janganlah bertikai karena kitab suci, karena hal tersebut
menjadikan kehancuran suatu umat
Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32
dan hadis terkait
1. Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat Ahmad
tentang toleransi
2) Di dalam urusan akidah dan ibadah, maka tidak ada istilah toleransi.
Karena akidah dan ibadah umat Islam dengan umat beragama lain sangat
berbeda. Sehingga dalam urusan ini, tidak boleh dicampuradukkan.
b. Perilaku toleran dan kerukunan yang harus ditegakkan bagi seorang pelajar muslim ketika di
rumah, di sekolah dan di masyarakat
1) Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di rumah
Terhadap orang tua dan saudara termasuk pembantu rumah tangga, sikap toleran yang
seharusnya ditegakkan, seperti; orang tua menghargai pendapat anak, seorang anak
menghormati dan mentaati perintah orang tua, orang tua dan anak menghargai kinerja
pembantu rumah tangga dan sejenisnya.
2)Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah
Ketika seorang pelajar di sekolah, pasti bergaul dengan berbagai pelajar yang beragam,
seperti; keragamanan agama, latar belakang keluarga,
3)Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan berbagai bentuk keluarga. Didalam masyarakat kehidupan
semakin majemuk. Dengan kemajemukan tersebut, antar anggota masyarakat harus
mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32
dan hadis terkait
2. Perilaku yang sesuai dengan QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis Bukhari dan Muslim tentang perintah
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a. Perilaku yang secara umum harus ditegakkan oleh umat Islam
1)Membiasakan diri selalu berdoa
2)Menjauhkan diri dari perilaku zalim
3)Bersikap rendah hati
b. Perilaku yang secara khusus harus ditegakkan oleh pelajar muslim, sehingga mampu menjadi bentuk perilaku
dalam kehidupan sehari-hari
1)Ketika di rumah
Sekalipun seorang anak memiliki hak dari orang tua, seperti; hak memperoleh penghidupan, biaya sekolah, dan kebutuhan
lainnya, tetapi seorang anak harus pandai menyikapi kondisi kehidupan orang tuanya.
2)Ketika disekolah
Dengan keragaman seorang pelajar di sekolah, maka sekolah senantiasa mengatur pergaulan antar pelajar di sekolah melalui
tata tertib sekolah.
3)Ketika dimasyarakat
Cara untuk menjadi anggota masyarakat yang baik bagi seorang pelajar adalah dengan mengikuti kelompok-kelompok
organisasi remaja yang baik, seperti; Karang Taruna dan organisasi remaja lainnnya
Membaca QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32 Sesuai dengan Kaidah
Tajwid dan Makharijul Huruf.
No Al-Qur’an surah dan ayat Lafadz Bacaan Ketrangan
Allahswt.telah mengingatkan kepada umat manusia agar menegakkan agama dan tidak berpecah belah. (QS. Ali
Imran/3: 103)
Untuk mewujudkan hubungan damai antar-penganut agama tidak dapat dilakukan apabila masing-masing tidak
ada komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat.Sebaliknya harus memiliki sikap terbuka dan komunikatif dalam
menerima perbedaan, melalui silaturrahmi atau dialog, misalnya melalui FKUB (Forum Komunikasi Umat
Beragama).
Hikmah bersikap toleran dan menghindarkan diri dari perilaku kekerasan
Tindak kekerasan tidak boleh dibiarkan. Siapapun yang mengetahui tindak kekerasan, wajib untuk
menghentikan, karena menjadi bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Caranya adalah
menghentikan secara langsung dengan tindakan, dengan lisan, dan hati.Nabi bersabda;
َ فَإِنْ لَمْ يَست َ ِط ْع فَِْب ِل,ى ِمن هكمْ همن َكرْا ً فَليهغ َِيرْهه ِْبيَ ِدِْه
ْ فَإِنْ لَمْ يَست َ ِطع,سا ِن ِْه َْ َ • َمنْ َرأ
)ن (رواه مسلم ِْ َ ف ا ِأليما ْك اَضعَ ه َْ فَ ِبقَل ِب ِْه َو َذ ِل
Artinya: Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran (Kejelekan), maka rubahlah dengan
tangannya. Dan jika tidak mampu, rubahlah dengan perkataannya. Apabila tidak mampu, maka
rubahlah dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman (HR. Muslim).