Anda di halaman 1dari 18

ANGGOTA

KELOMPOK:
 Dwi Hasnidar Sysca
 Muhammad Aditya Pratama
 Niat Himbawanto
 Putri Niella
 Sayid Anjas Ababil
 Sindi Nur Safitri
 Syarifah Maharani
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

1. Bacaan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat Ahmad terkait


tentang toleransi
a. Bacaan QS. Yunūs/10: 40-41 tentang toleransi

Artinya: (40)Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya


(Al-Qur’an), dan diantaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman
kepadanya. sedangkan tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang
berbuat kerusakan. (41)Dan jika mereka (tetap) Mendustakanmu
(Muhammad), maka katakanlah, “bagiku pekerjaankudan bagimu
pekerjaanmu. kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan
dan akupun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

1. Bacaan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat hadis terkait tentang
toleransi
b. Bacaan hadis riwayat Ahmad tentang toleransi

َّْ ‫ع َّز َو َج‬


ْ‫ل ؟ قَا َل‬ ِْ ‫لى‬
َْ ‫للا‬ ُّْ ‫ن أَ َح‬
َْ ِ‫ب ا‬ ِْ َ ‫ اَيُّى األَديا‬:‫لل ﷺ‬
ِْ ‫ل‬
ِْ ‫سو‬
‫ل ِل َر ه‬ َْ ‫عن هه َما قَا‬
َْ ‫ قِي‬:‫ل‬ َ ‫للاه‬
ْ ‫ي‬ َْ ‫ض‬
ِ ‫عبَّاسْ َر‬ َ ْ‫عن‬ َ
)‫سم َح ْةه (رواه احمد‬ َّ ‫اَل َحنِي ِفيَّهةهال‬
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata, ditanya kepada Rasulullah saw.; Agama manakah
yang paling dicintai oleh Allah? Beliau bersabda; Al-Hanifiyyah As-Samhah (Agama
yang lurus lagi toleran) (HR. Ahmad).
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

2. Bacaan QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis Riwayat Bukhari dan


Muslim tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a. Bacaan QS. Al-Mā’idah/5: 32 tentang perintah menghindarkan diri dari tindak kekerasan

‫سادْ ِفي‬ َ َ‫سا ِب ْغَي ِْر نَفسْ اَوْ ف‬ ً ‫ل نَف‬ َْ َ ‫ل اَنَّهْ َمنْ قَت‬َْ ‫ع ٰلى بَ ِن ْٓياِس َراِْئي‬ َ ‫ك؞ َكتَبنَا‬ َْ ‫ل ٰذ ِل‬ِْ ‫ِمنْ اَج‬
ْ‫اس َج ِميعًاْ َولَقَد‬َْ َّ‫اس َج ِميعًاْ َو َْمنْ اَحيَا َها فَ َكاَنَّ َمآْاَحيَا الْن‬ َْ َّ‫ل الن‬ َْ َ ‫ض فَ َكاَنَّ َما قَت‬ ْ ِ ‫اْلَر‬
َْ ‫ض لَ همس ِرفهو‬
‫ن ﴿ال ْٓما‬ ْ ِ ‫اْلَر‬ْ ‫ك ِفى‬ َْ ‫ن َْك ِثي ًرا ِمن ههمْ بَع َْد ٰذ ِل‬ ِْ ‫سلهنَا بِالبَ ِي ٰن‬
َّْ ِ‫ت ث هَّْم ا‬ ‫َْٓجا َْء ت ههمْ هر ه‬
﴾۳۲ :‫ئدة‬
Artinya: Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa
membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena
berbuat kerusakan dibumi, makan seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. barang
siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara
kehidupan semua manusia. sesungguhnya Rasul kami telah datang kepada mereka dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas. tetapi kemudian banyak diantara mereka
setelah itu melampaui batas di bumi.
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

b. Bacaan hadis riwayat Bukhari dan Muslim tentang perintah menghindarkan diri dari tindak kekerasan

ْ‫سو هل‬
‫ل َر ه‬َْ ‫ قَا‬:‫ل‬ َْ ‫عن هه َما قَا‬
َ ‫للاه‬ْ ‫ي‬ َْ ‫ض‬
ِ ‫اص َْر‬ْ ِ َ‫ن الع‬ ِْ ‫ع َم ِرو ب‬‫ن ه‬
ِْ ‫للا ب‬ِْ ‫عب ِْد‬
َ ْ‫عن‬ َ
ْ‫اج هْر َمن‬
ِ ‫ َوال هم َْه‬,‫سانِ ِْه َويَ ِدِْه‬
َ ‫ن ِمنْ ِل‬ َ ْ‫ أَل همس ِل هْم َمن‬:‫للا ﷺ‬
َْ ‫س ِل َْم ال همس ِل همو‬ ِْ
)‫ (متفق عليه‬.‫عن ْهه‬ َ ‫للاه‬
ْ ‫َه َج َْر َمانَ َهى‬
Artinya: Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda,”seorang muslim adalah orang
yang membuat seorang muslim lainnya selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya, dan orang yang hijrah
adalah orang yang dilarang oleh Allah swt. (HR. Bukhari dan Muslim)

ِْ َّ‫ن الن‬
ْ‫ار َويهد َخ َل‬ ِْ ‫ع‬َ ‫ح‬ َْ ‫ب أَنْ يهزَ ح ِز‬َّْ ‫ َمنْ أ َ َح‬:‫للا ﷺ‬ ِْ ‫ل‬ ْ‫سو ه‬ ‫ل َر ه‬ َْ ‫ قَا‬:‫ل‬ َْ ‫َو َعن ْهه قَا‬
ْ ِ َّ‫ت ِإلَى الن‬
‫اس‬ ِْ ْ‫ َوليَأ‬,‫للا َواليَو ِْم اْل ِخ ِْر‬ ْ‫ال َجنَّ ْةَ فَاتَأ ِت ِْه َم ِنيَّت َ ْهه َو هه َْو يهؤ ِْم ه‬
ِْ ‫ن ِبا‬
)‫ي ِإلَي ِْه (رواه مسلم‬ َْ ‫ب أَنْ يَّؤ ِت‬ ُّْ ‫الَّ ِذيْ يه ِح‬
Artinya: Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “barangsiapa yang ingin
dihindarkan api neraka dan dimasukan ke dalam surga, makahendaklah ketika maut datang menjemputnya, ia
dalam keadan iman kepada Allah swt. Dan hari Akhir, dan hendaklah ia berbuat baik kepada orang lain
sebagaimana orang lain berbuat bail kepadanya.” (HR. Muslim)
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait

1. Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41 dan Asbābul Wurūd hadis


tentang toleransi

a) Asbābun nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41

Penolakan orang-orang kafir terhadap kedudukan nabi Muhammad saw.sebagai


utusan Allah swt. yang memiliki peran sebagai pemberi peringatan (kepada
orang-orang kafir) dan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman, pada
perkembangan selanjutnya menjadi sikap orang kafir tidak beriman kepada Al-
Qur’an dan terlepas hubungan dan tanggung jawab terhadap amal perbuatan
yang dilakukan antara orang-orang kafir dengan amal perbuatan umat Islam.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait

1. Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41 dan Asbābul Wurūd hadis


tentang toleransi

b. Asbābul wurūd hadis tentang toleransi

ْٰ ( ‫ن‬
)٦ :‫الكفرون‬ َْ ‫• لَ هكمْ دينه هكمْ َو ِل‬
ِْ ‫ي دِي‬
• Artinya: Untukmu agamamu, untukku agamaku

Ayat di atas menegaskan bahwa ada pemisah antara umat Islam dan non Muslim
dalam masalah ibadah.
Bahwa umat Islam dengan non muslim sudah terjalin masa Nabi Muhammad saw.
Berada di Madinah.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait

2. Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd hadis tentang menghindarkan diri
dari tindak kekerasan

a) Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan

Menurut Imam Suyuti, tidak semua turunnya ayat-ayat Al-Qur’an memiliki asbabun nuzūl
(sebab-sebab ayat turun), termasuk QS. Al-Mā’idah/5: 32. Namun persoalan yang tersurat pada
QS. Al-Mā’idah/5: 32 hampir sama dengan QS. Al-Mā’idah/5: 33. Di dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik bin Marwan pernah menulis
surah kepada Anas yang menanyakan tentang suku Urainah yang murtad dari agama Islam dan
membunuh penggembala unta serta membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini turun
sebagai bentuk ancaman hukum terhadap orang-orang yang membuat keonaran di bumi,
seperti; tindakan mengganggu, membunuh, dan jenis kekerasan lainnya.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait

2. Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd hadis tentang


menghindarkan diri dari tindak kekerasan
b) Asbābul wurūd hadis tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

Menurut Imam Suyuti dalam kitab Asbābul wurūd Al-Ḥadiṡ, di dalam hadis
diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw. Pernah
melintas di At-Tila’ (aliran air dari atas ke bawah) ini. Diaman beliau pernah sekali
bermaksud ke sahara. Lalu beliau mengirim kepadaku seeokor unta dari unta sadaqah
yang beliau kendarai. Dan berkata kepadaku: “wahai Aisyah, berlaku lembutlah
(kepada unta ini) karena kelembutan itu tidak diletakkan pada suatu urusan
melainkan ia menghiasinya, tidaklah ia dihilangan pada suatu urusan melainkan ia
akan memperburuknya.”

hadis ini memerintahkan umatnya untuk bersifat lembut dan menghindari tindak
kekerasan kepada sesama muslim.
Isi kandungan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis
terkait
Isi kandungan QS. Yunūs/10: 40 - 41 dan hadis Ahmad terkait Isi kandungan QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis Bukhari dan Muslim
tentang toleransi yang terkait tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan

• Terhadap dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang • Kehidupan manusia sepanjang sejarah selalu berkaitan dengan orang
beriman kepada Al-Qur’an dan mengikutinya, sehingga lain. Keterkaitan tersebut bagaikan mata rantai yang saling
memperoleh manfaat dan ada pula yang menolak, sehingga berhubungan. Terputusnya suatu mata rantai akan mengakibatkan
memperoleh ancaman sebagai orang kafir. hancurnya umat manusia
• Orang yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad tergolong • Setiap nilai suatu pekerjaan ditentukan oleh tujuannya, termasuk
sebagai orang kafir dan terancam mati dalam keadaan kafir melakukan pembunuhan. Pembunuhan yang dilakukan dengan
• Allah memberikan penegasan kepada Rasul, bahwa jika orang- tujuan jahat, merupakan bentuk pemusnahan terhadap masyarakat.
orang kafir mendustakanmu, maka katakanlah bagiku amalku, Sebaliknya, melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh
dan bagimu amalmu. sebagai bentuk qisas menjadi sumber kehidupan masyarakat.
• Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir menjadi terlepas • Manusia yang bekerja sebagai bentuk ikhtiar terhadap penyelamatan
dengan apa yang dilakukan oleh orang Islam jiwa manusia, seperti para medis, yakni; dokter, perawat, dan
sejenisnya, harus bersifat professional, karena sekali lengah atau
• Allah Maha mengetahui terhadap orang-orang yang berhak
dilakukan oleh orang-orang yang bukan ahlinya, maka akan
memperoleh hidayah, kemudian memberikan hidayah, dan
mendatangkan suatu musibah
juga Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang tidak
memperoleh hidayah, sehingga menjadi sesat
• Allah Maha adil, sehingga Allah swt. akan memberikan
balasan amal seorang hamba sesuai apa yang dilakukan
• Janganlah bertikai karena kitab suci, karena hal tersebut
menjadikan kehancuran suatu umat
Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32
dan hadis terkait

1. Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat Ahmad
tentang toleransi

a. Perilaku secara umum yang harus ditegakkan oleh umat Islam

1) Di dalam urusan muamalah, seperti; tolong-menolong, berbuat baik,


bekerja sama antara sesama umat beragama, perlu dilakukan dan
dikembangkan hubungan yang baik dan saling menguntungkan dalam
kehidupan sehari-hari.

2) Di dalam urusan akidah dan ibadah, maka tidak ada istilah toleransi.
Karena akidah dan ibadah umat Islam dengan umat beragama lain sangat
berbeda. Sehingga dalam urusan ini, tidak boleh dicampuradukkan.

3) Memelihara persaudaraan terhadap sesama umat Islam


Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32
dan hadis terkait

b. Perilaku toleran dan kerukunan yang harus ditegakkan bagi seorang pelajar muslim ketika di
rumah, di sekolah dan di masyarakat
1) Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di rumah
Terhadap orang tua dan saudara termasuk pembantu rumah tangga, sikap toleran yang
seharusnya ditegakkan, seperti; orang tua menghargai pendapat anak, seorang anak
menghormati dan mentaati perintah orang tua, orang tua dan anak menghargai kinerja
pembantu rumah tangga dan sejenisnya.
2)Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah
Ketika seorang pelajar di sekolah, pasti bergaul dengan berbagai pelajar yang beragam,
seperti; keragamanan agama, latar belakang keluarga,
3)Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan berbagai bentuk keluarga. Didalam masyarakat kehidupan
semakin majemuk. Dengan kemajemukan tersebut, antar anggota masyarakat harus
mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32
dan hadis terkait
2. Perilaku yang sesuai dengan QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis Bukhari dan Muslim tentang perintah
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a. Perilaku yang secara umum harus ditegakkan oleh umat Islam
1)Membiasakan diri selalu berdoa
2)Menjauhkan diri dari perilaku zalim
3)Bersikap rendah hati

4)Membudayakan sikap malu

b. Perilaku yang secara khusus harus ditegakkan oleh pelajar muslim, sehingga mampu menjadi bentuk perilaku
dalam kehidupan sehari-hari
1)Ketika di rumah

Sekalipun seorang anak memiliki hak dari orang tua, seperti; hak memperoleh penghidupan, biaya sekolah, dan kebutuhan
lainnya, tetapi seorang anak harus pandai menyikapi kondisi kehidupan orang tuanya.
2)Ketika disekolah

Dengan keragaman seorang pelajar di sekolah, maka sekolah senantiasa mengatur pergaulan antar pelajar di sekolah melalui
tata tertib sekolah.
3)Ketika dimasyarakat

Cara untuk menjadi anggota masyarakat yang baik bagi seorang pelajar adalah dengan mengikuti kelompok-kelompok
organisasi remaja yang baik, seperti; Karang Taruna dan organisasi remaja lainnnya
Membaca QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32 Sesuai dengan Kaidah
Tajwid dan Makharijul Huruf.
No Al-Qur’an surah dan ayat Lafadz Bacaan Ketrangan

Idgām mimi Mim mati bertemu dengan Mim


ْ‫َو ِمن هْهمْ َّمن‬
Mad ‘Aridlissukūn Mad Ṭābi’i dibaca waqaf
ْ‫باِل همف ِس ِْديْن‬
Ikhfa’
َْ ْ‫َوْاِنْ َْكذَّبهو‬
Nun mati bertemu huruf Kaf
‫ك‬
Iẓhār syafawi Mim bertemu huruf ‘Ain
1 QS. Yunūs/10: 40-41 ْ‫ع َمْله هكم‬
َْ ْ‫َولَ هْكم‬
Gunnah Mim bertasydid
‫ِم ِمآ‬
 Mad wajib muttaṣīl 
َّْٓ ‫يءْ ِْممْا‬
Huruf mad diikuti huruf
ْٓ ‫بَ ِْر‬ hamzah dalam satu
 Idgām mimi lafadz
Mad ‘Aridlissukūn Huruf mad dibaca waqaf
ْ‫تَع َمل هون‬
Membaca QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32 Sesuai dengan Kaidah
Tajwid dan Makharijul Huruf.
No Al-Qur’an surah dan ayat Lafadz Bacaan Ketrangan

Iẓhār halqi Nun mati bertemu huruf


ِْ ‫ِمنْْْاَج‬
‫ل‬ hamzah

Qalqalah sugra Huruf qalqalah di tengah


‫َكْتَبْنَا‬ lafadz
Mad wajib muttaṣīl Huruf mad dikuti huruf
ْ‫آءي َل‬
ِْ ‫اِس َْر‬ hamzah dalam satu lafadz

Ikhfa’ Nun mati bertemu dengan


ْ‫َْمنْقَْتَ َل‬ huruf “Qaf”

Iqlāb Tanwin bertemu huruf “Ba”


ْ‫ساْبِْبغَيْ ِر‬
ًْ ‫نَف‬
Iẓhār halqi
ْ‫سْاَو‬
Tanwin kasrah bertemu
ْ ‫نَف‬ hamzah
Ikhfa’ Tanwin kasrah bertemu huruf
َْ َ‫ف‬
‫سادْ ِفى‬ “Fa”

Al-Qamariyah Huruf Al didahului huruf


ِ ‫ْلَر‬
ْ‫ض‬ ْ ‫ِْفىْا‬ “Fa”
Huruf “Al” diikuti oleh huruf
َ َّ‫لْالْن‬
َْ َ‫قَت‬
Al-Syamsiyah
2 QS. Al-Mā’idah/5: 32 ْ‫اس‬ “Lam”
Mad ‘iwad Ada tanwin fatḥaḥ di akhir
ً ‫َج ِميْعْا‬ kata yang diwaqafkan,
sehingga tanwin tidak
berbunyi lagi
Iẓhār halqi Nun mati bertemu huruf
‫َو َمنْْْاَح َيا َْها‬ “Hamzah”
Hikmah bersikap toleran dan menghindarkan diri dari perilaku kekerasan

1. Hikmah bersikap toleran


a. Menghindari terjadinya perpecahan

Allahswt.telah mengingatkan kepada umat manusia agar menegakkan agama dan tidak berpecah belah. (QS. Ali
Imran/3: 103)

ْ‫عْلَي هكمْ اِذْ هكنتهمْ اَع َْٓدا ًء‬ ِْٰ ‫ت‬


َ ‫ّللا‬ َْ ‫ْل تَفَ َّْرقهواْ َواذ هك هروا ِنع َم‬َْ ‫ّللا َج ِميعًا َّو‬ ِْٰ ‫ل‬ ِْ ‫ص هموا ِب َحب‬ ِ َ ‫• َواعت‬
ْ‫ارْ فَاَنقَ َذ هكم‬
ِ َّ‫ن الن‬
َْ ‫شْفَا هحف َرةْ ِم‬ َ ‫علَى‬ َ ْ‫ن قهلهو ِب هكمْ فَاَص َبحتهمْ ِبنِْع َمتِ ْٓهاِخ َوانًاْ َو هكنتهم‬ َْ ‫ف بَي‬ َْ َّ‫فَاَل‬
﴾١٠۳ :‫ن ٰ﴿ال عمران‬ َْ ‫ّللاه لَ هكمْ ٰا ٰيتِهْ ْلَعَلَّ هكمْ تَهتَدهو‬
ْٰ ‫ن‬ َْ ‫ِمن َهاْ َك ٰذ ِل‬
ْ‫ك يهبَ ِي ه‬
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran/3:103)

b. Memperkokoh silaturahim dan merima perbedaan

Untuk mewujudkan hubungan damai antar-penganut agama tidak dapat dilakukan apabila masing-masing tidak
ada komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat.Sebaliknya harus memiliki sikap terbuka dan komunikatif dalam
menerima perbedaan, melalui silaturrahmi atau dialog, misalnya melalui FKUB (Forum Komunikasi Umat
Beragama).
Hikmah bersikap toleran dan menghindarkan diri dari perilaku kekerasan

2. Hikmah menghindarkan diri dari perilaku kekerasan


a. Menyelamatkan jiwa, raga, harta, dan keluarga
Mempertahan jiwa, raga dan harta bagi umat Islam hukumnya wajib. Bahkan termasuk katagori
jihad. Sehingga ketika ada perilaku kekerasan yang mengancam keselamatan jiwa, raga, harta dan
keluarga harus dijauhi, agar tidak menjadi kurban dari sikap kekerasan tersebut.

b. Menegakkan amar makruf nahi mungkar

Tindak kekerasan tidak boleh dibiarkan. Siapapun yang mengetahui tindak kekerasan, wajib untuk
menghentikan, karena menjadi bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Caranya adalah
menghentikan secara langsung dengan tindakan, dengan lisan, dan hati.Nabi bersabda;

َ ‫ فَإِنْ لَمْ يَست َ ِط ْع فَِْب ِل‬,‫ى ِمن هكمْ همن َكرْا ً فَليهغ َِيرْهه ِْبيَ ِدِْه‬
ْ‫ فَإِنْ لَمْ يَست َ ِطع‬,‫سا ِن ِْه‬ َْ َ ‫• َمنْ َرأ‬
)‫ن (رواه مسلم‬ ِْ َ ‫ف ا ِأليما‬ ْ‫ك اَضعَ ه‬ َْ ‫فَ ِبقَل ِب ِْه َو َذ ِل‬
Artinya: Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran (Kejelekan), maka rubahlah dengan
tangannya. Dan jika tidak mampu, rubahlah dengan perkataannya. Apabila tidak mampu, maka
rubahlah dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman (HR. Muslim).

Anda mungkin juga menyukai