Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 10

Proses squence for polyester/cotton blends


Metode b
For white good: desize-scour-merser-heatsett-
antipilling-ie brushing, cropping and singeing-bleachig
and optical whitening – stentering and sanforing
Proses Persiapan Penyempurnaan ( Pre Treatment ) Pada Kain Campuran Poliester – Kapas / Teteron-
Cotton ( T/C)
Maksud
Mempelajari bagaimana mekanisme proses pre treatment pada serat alam dan serat sintetis yang
meliputi proses penghilangan kanji (dezising), pemasakan (scouring), merserisasi, pemantapan panas
(heat setting), antipilling, pengelantangan (bleaching) Optical whitening, stentering sanforizing
TUJUAN
1. Menghilangkan kanji pada serat campuran polyester-kapas baik kanji alam dan kanji sintetis hasil
dari proses pertenunan.
2. Memperoleh kain campuran polyester-kapas yang bersih dari kotoran alami maupun kotoran luar
sehingga meningkatkan daya serap kain.
3. Menghilangkan kotoran-kotoran organik yang tidak hilang hanya dengan proses pemasakan saja.
4. Menstabilkan dimensi kain campuran polyester-kapas sehingga dimensi kain tidak berubah pada
saat proses selanjutnya.
5. Memperoleh kain campuran polyester-kapas yang lebih bersih dan lebih putih.
6. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pre treatment kain polyester-kapas
(T/C).
7. Menganalisa dan mengevaluasi hasil proses pre treatment.
PROSES PENGHILANGAN KANJI (DESIZING)
Proses penghilangan kanji ( Desizing )
bertujuan untuk menghilangkan kanji yang terdapat pada bahan yang berasal dari pertenunan. Proses
ini merupakan proses awal dalam industri penyempurnaan tekstil. Benang lusi kain tenun biasanya
dikanji untuk menambah kekuatannya agar permukaan benang licin dan tahan gesekan serta tarikan.
Pemilihan jenis kanji yang dipakai ditentukan oleh jenis serat. Sedangkan cara penghilangan kanji sendiri
bergantung pada jenis kanji dan sifatsifat serat. Metode yang digunakan adalah cara Exhaust (
perendaman ) dan cara kontinyu. Bahan yang telah dihilangkan kanjinya diharapkan memiliki sifat daya
serap terhadap air dan zat warna yang baik. Karakteristik kanji dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis
Kanji Starch Karekteristik Mudah didegradasi Zat Penghilang Kanji Enzim Modifikasi Starch Akrilat, PVA,
CMC, Spec, Larut dalam air Oksidator Penggelembungan dalam air Modifikasi Starch Modifikasi akrilat /
PES Tahan air panas Netralisasi dan dispersi Penghilanagn kanji dengan pemakaian enzim dan oksidator
akan mendegradasi kanji yang tidak larut menjadi larut. Faktor yang berpengaruh dalam proses ini
adalah ketepatan pemilihan dan konsentrasi zat penghilang kanji, kondisi proses seperti pH, suhu, dan
waktu, serta metode yang digunakan. Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan cara : a.
Penghilangan kanji dengan enzim b. Penghilangan kanji dengan oksidator ( hidrogen peroksida / H2O2 ),
amonium persulfat / ( NH4 )2S2O8 , kalium persulfat / K2S2O8 c. Penghilangan kanji dengan asam ( HCl,
H2SO4 ) d. Penghilangan kanji dengan alkali ( NaOH ) e. Penghilangan kanji dengan perendaman air
Beberapa metode penghilangan kanji yaitu : 1. Metode Perendaman / Exhaust 2. Metode Pad Batching /
rendam-peras-bacam 3. Metode Pad Steaming / rendam-peras-kukus
PROSES PEMASAKAN (SCOURING) Pre
Treatment Kain Campuran T/C
Pemasakan merupakan proses persiapan yang memegang peranan penting
bagi bahan tekstil karena dengan pemasakan akan memudahkan bahan untuk
menyerap zat-zat yang ada pada proses basah berikutnya. Tujuan pemasakan
adalah untuk memperoleh bahan tekstil yang bersih atau untuk
menghilangkan kotoran alami baik berupa lemak, minyak, pektin, serisin,
gum,kulit biji kapas (pada serat selulosa dan protein) dan kotoran dari luar
seperti oli, debu, spinning oil (pada serat sintetik) sehingga meningkatkan
daya serap pada seluruh permukaan bahan secara merata. Mekanisme proses
pemasakan adalah menyabunkan kotoran berupa lemak, oli, serisin, gum
sehingga dapat larut dalam air serta melepaskan kotoran akibat efek
detergensi dari larutan pemasakan dan gerakan mekanik yang diberikan pada
bahan. Pemasakan dapat dilakukan secara proses tersendiri maupun
dilakukan simultan dengan proses penghilanagn kanji dan pengelantangan.
Untuk bahan dengan kandungan kotoran yang tinggi sebaiknya dilakukan
secara terpisah (seratserat alam), sedangkan untuk bahan yang terbuat dari
serat sintetik atau serat campuran biasanya dilakukan proses simultan
Merserisasi kain T/C
• Kain yang terdiri dari campuran serat poliester dan rayon atau kapas dimerser
perlu untuk mempertinggi mutu rayon atau kapasnya sebaik mungkin, tanpa
merubah sifat-sifat dari poliesternya.
• Hasil yang didapat ialah, kapas atau rayonnya lebih mengkilap, kehalusannya lebih
baik, afinitas dalam pencelupan bertambah, kestabilannya lebih baik, kekuatan
tariknya lebih besar dan reaktifitas kimianya lebih tinggi. Hal ini penting terutama
dalam pengerjaan-pengerjaan yang menghasilkan ikatan silang.
• Suatu campuran poliester-kapas atau poliester-rayon adalah pencampuran dua
serat yang sama sekali berbeda sifat-sifat kimianya. Kapas dan rayon adalah serat
yang sensitif terhadap air, sedangkan poliester tidak. Poliester hanya sensitif
terhadap pengerjaan dengan NaOH pekat pada suhu tinggi dan waktu yang lama.
Karena efek merserisasi terhadap kapas biasanya dicapai dengan NaOH pekat,
suhu yang tidak tinggi dan waktu kontaknya tidak lama maka kemungkinan
terjadinya kerusakan poliester sangat kecil. Pada umumnya kondisi merserisasi
yang normal biasa dipergunakan untuk kapas, memberikan hasil yang baik pada
campuran serat poliester-kapas atau rayon.
PROSES PEMANTAPAN PANAS (HEAT
SETTING)
Proses pemantapan panas bertujuan untuk menstabilkan dimensi bahan tekstil yang
terbuat dari serat sintetik sehingga dimensi bahan tidak berubah pada proses
selanjutnya. Ada dua metode yang digunakan yaitu pemantapan panas basah dan
kering. Bahan tekstil yang mengalami pemantapan panas akan memiliki molekul
polimer sejajar sumbu seratnya dan dimensi yang stabil. Proses pemantapan panas
dapat dilakukan pada benang, kain tenun, maupun kain rajut. Pemantapan panas pada
benang dilakukan pada rol-rol panas, kain tenun dan kain rajut menggunakan mesin
Stenter. Proses pemantapan panas dapat dilakukan dengan tiga cara:
1. Pemantapan panas awal (Pre-Setting) → pemantapan pada bahan yang masih grey
/ mentah.
2. Pemantapan panas antara (Intermediate-Setting) → bahan dimantapkan setelah
pemasakan.
3. Pemantapan panas akhir (Post-Setting) → bahan dimantapkan setelah proses
pewarnaan. Adapun dua metode pemantapan panas yaitu : 1. Pemantapan panas
basah (Wet / Steam Setting) → pemantapan bahan dengan bentuan uap panas dari
mesin steamer. Pre Treatment Kain Campuran T/C
2. Pemantapan panas kering (Dry Setting) → penamtapan panas dengan menggunakan
udara kering pada suhu tinggi yang berasal dari mesin stenter.
Anti pilling
Pilling kain adalh istilah yang diberikan untuk
cacat permukaan kain karena adanya pills yaitu
gundukan serat- serat yang mengelompok di
permukaan kain yang menyebabkan tidak baik
dilihat. Pills akan terbentuk ketika dipakai atau
dicuci, karena kekusutan serat- serat lepas yang
menonjol di permukaan kain akibat gosokan.
PROSES PENGELANTANGAN (BLEACHING

Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan


menghilangkan warna alami yang disebabkan oleh adanya
pigmen-pigmen alam atau zat-zat lain, sehingga diperoleh bahan
yang putih. Pigmen-pigmen alam pada bahan tekstil umumnya
terdapat pada bahan dari serat-serat alam baik serat tumbuh-
tumbuhan maupun serat binatang yang tertentu selama masa
pertumbuhan.
Optical whitening
Finishing - stentering
untuk menyempurnakan hasil proses
pencelupan dengan memberikan cairan
Chemical Resin dan proses penyusutan dengan
menggunakan mesin Sanforized.

Anda mungkin juga menyukai