Anda di halaman 1dari 13

• Ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi

dirinya.
• Tertekan baik itu secara fisik maupun psikologisnya
• Suatu respon adaptif individu pada berbagai tekanan atau tuntutan
eksternal dan menghasilkan berbagai gangguan, meliputi gangguan
fisik, emosional, dan perilaku.
• Reaksi fisik dan psikis yang berupa perasaan tidak enak, tidak nyaman
atau tertekan terhadap tekanan atau tuntutan yang sedang dihadapi
• Respon seseorang yang terlibat dengan rasa takut hebat, tidak
berdaya, atau horor
Penyebab
• Single, bercerai, janda, sosial ditarik, atau tingkat sosial ekonomi
rendah.
Gejala
• Depresi, ansietas, kemarahan , kecewa, overaktif dan penarikan diri
• Kecemasan atau meningkatnya kewaspadaan (misalnya, sulit tidur,
mudah marah, kurang konsentrasi, hypervigilance, respon kaget yang
berlebihan, kegelisahan motorik)
Reaksi-reaksi
• Tahap 1: Denial (Syok dan penyangkalan)(Ex: saya merasa baik-baik
saja)
• Tahap 2: Angry (Kemarahan) (Ex: mengapa saya?)
• Tahap 3: Bargaining (Perundingan) (Ex: Saya akan memberikan lebih
banyak waktu)
• Tahap 4: Depresi (Ex: Tidak dapat bekerja)
• Tahap 5: Acceptance (Penerimaan)
• Menyebabkan distress klinis yang bermakna atau penurunan
kemampuan bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi penting yang
mengganggu kemampuan individu untuk menyelesaikan beberapa
tugas yang diperlukan, seperti memperoleh bantuan yang diperlukan
atau memobilisasi sumber daya individu dengan mengatakan kepada
anggota keluarga tentang pengalaman traumatis
• Pendekatan utama adalah dukungan, dorongan untuk membahas
acara, dan edukasi tentang berbagai mekanisme koping (misalnya,
relaksasi).
• Memfasilitasi proses normal kesedihan.
• Support
• Mempertimbangkan masalah-masalah praktis
• Obat
• Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah dengan cara mengkonsumsi
makanan dan minuman 4 sehat 5 sempurna secara disiplin.
• Tidur dan istirahat yang cukup, karena tidur merupakan salah satu
terapi untuk mengurangi kemarahan, kesedihan, karena tidur
memberi kesempatan pada otak untuk relax.
• Lakukan Olah raga teratur,karena gerak tubuh akan merangsang
keluar zat ”endorphine” yaitu zat yang membuat tubuh merasa
nyaman.
• Orang yang senang berolahraga umumnya tampak selalu berfikir positif,
karena cerminan dari tindakan. Tindakan positif berasal dari pikiran positif
dan tindakan negatif berasal dari pikiran yang negative. Tidak ada orang
yang berhasil dalam hidupnya kalau selalu berfikiran negatif baik pada diri
sendiri maupun orang lain. Jangan terpaku pada rutinitas, harus berani
berubah, tidak malu dan ragu, sebagai contoh: merubah penampilan yang
secara psikologis hal ini menambah semangat baru. Lakukan “hobbyi” atau
hal-hal yang menyenangkan, karena hobby membuat rilex dan sejenak
melupakan rutinitas atau masalah yang ada.
• Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung/ bernyanyi dan bersosialisasi
dengan teman atau lingkungan (perlu teman curhat, tidak memendam
masalah sendiri). Beribadah dan berdoa tidak hanya pada masa sulit saja,
berbuat pada semua orang, bersyukur pada setiap usaha kita, baik yang
berhasil atau tidak tetaplah bersyukur

Anda mungkin juga menyukai