Anda di halaman 1dari 10

1.

Lingkungan Sekolah/Madrasah yang sehat


2. Lingkungan sehat dan pembinaannya
3. Air bersih
4. Pembuangan kotoran manusia
5. Pembuangan air limbah
6. Pembuangan sampah
7. Pencemaran lingkungan
Dibedakan menjadi 2 bagian ;
a. Lingkungan Fisik
• Lokasi : Diupayakan jauh atau bebas dari kebisingan,
polusi, dan memiliki halaman untuk bermain/ olahraga.
• Bangunan : Kokoh, memiliki pencahayaan yang cukup,
memberi suasana yang aman dan nyaman bagi penghuni.
• Tata ruang tertata rapi
• Pagar yang merupakan pengamanan sekolah dapat
menggunakan tanaman perdu yang mudah
pemeliharaannya.
• Halaman kering dan tidak berdebu, memiliki pohon
peneduh dan tanaman bunga sebagai penyejuk pandangan
serta kebun sekolah.
• Lain-lain : tempat cuci tangan dan penyediaan air
minum, tersedia tempat ibadah, adanya kotak P3K, sudut
UKS dan papan informasi kegiatan sekolah, alat pemadam
kebakaran, papan nama sekolah yang mudah dilihat
dengan alamat yang jelas, tempat sampah di tiap ruang
dan bak penampungan sampah yang tertutup.
b. Lingkungan non fisik
Penghuni sekolah : kepala sekolah, guru
sekolah, peserta didik, penjaga sekolah,
penjual makanan mempunyai peranan yang
sangat penting pada kelangsungan proses
belajar mengajar
 Lingkungan sehat adalah suatu kondisi
lingkungan yang dapat mendukung tumbuh
kembangnya perilaku hidup sehat dan dapat
mempengaruhi kesehatan jasmani maupun
rohani serta terhindar dari pengaruh negatif
yang dapat merusak kesehatan.
 Pembinaan lingkungan sekolah yang sehat dapat
melalui kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler terutama
melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan
kesehatan yang diintegrasikan kemata pelajaran
itu.
 Untuk memenuhi kebutuhan air yang
memenuhi kesehatan, air harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
– Syarat fisik : tidak berwarna, tidak berasa,
tidak berbau, jernih dan segar
– Syarat kimiawi : tidak boleh mengandung
logam berat berlebihan dan tidak boleh
mengandung racun yang membahayakan
– Syarat bakteriologis : tidak boleh
mengandung bakteri penyebab penyakit dan
bakteri usus seperti E.Coli
 1.Konstruksi sumur seharusnya : bagian atas
harus tertutup supaya tidak kemasukan
kotoran, dibuatkan dinding pengaman dari
lantai yang baik dan tidak licin disekitar
sumur. 3 meter bagian atas dinding sumur
harus ditembok agar tidak terjadi
perembesan air.
2. Lokasi sebaiknya tidak terlalu dekat
dengan WC, jarak minimal 10 meter.
Dalam membuat kakus harus memenuhi syarat :
a. Tertutup, bangunan tersebut harus terlindung
dari panas matahari dan hujan
b. Pada lokasi yang tidak mengganggu
pandangan, tidak menimbulkan bau, tidak
menjadi tempat hidup dan berkembangnya
binatang yang dapat menyebarkan penyakit.
c. Lantai disapu dan disikat agar bersih dan tidak
licin
d. Jumlah kakus sebaiknya disesuaikan dengan
jumlah pemakai.
e. Dinding sering dibersihkan dari coretan dan
tampak terang.
f. Air dalam bak sering diganti
5. Pembuangan air limbah
Perlu dibuatkan saluran yang baik agar dapat
mengalir dengan lancar dan tidak ada
genangan air

6. Pembuangan sampah
Tempat sampah yang cukup untuk memuat
sampah 1 hari, diberi tutup, dan dibersihkan
setiap hari. Perlu mendapatkan perhatian :
– Tempat sampah jangan sampai menjadi
tempat pembiakan penyakit menular seperti
lalat, kecoa, cacing.
– Jangan sampai menimbulkan bau busuk.
– Jangan sampai tertumpuk lama.
Untuk menanggulangi, beberapa cara :
– Diharapkan sekolah ditanami pohon atau
tanaman lain yang mampu melindungi
gedung sekolah dari debu
– Gedung perlu diberi dinding yang kedap
suara, tembok dan letaknya jauh dari jalan
raya, agar terhindar dari pencemaran suara
utamanya dari kegaduhan kendaraan dijalan
raya.

Anda mungkin juga menyukai