Anda di halaman 1dari 45

DEVELOPING CODE BLUE

IN ACCREDITATION ERA
dr. Qadri Fauzi Tanjung, SpAn, KAKV
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Pengakuan yang diberikan pemerintah kepada rumah
sakit karena telah memenuhi standar yang ditetapkan.

Rumah sakit yang telah terakreditasi, mendapat


pengakuan dari pemerintah bahwa semua hal yang ada
di dalamnya sudah sesuai dengan standar akreditasi.
DASAR HUKUM AKREDITASI RS
KELOMPOK STANDAR PELAYANAN
BERFOKUS PADA PASIEN
• AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
• HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
• ASESMEN PASIEN (AP)
• PELAYANAN PASIEN (PP)
Standar PP.3 Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan pasien
risiko tinggi dan ketentuan pelayanan risiko tinggi
• PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
• MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT (MPO)
• PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)
 Standar PP.3.2

Kebijakan dan prosedur mengarahkan


penanganan pelayanan resusitasi di seluruh
unit rumah sakit  RJP dengan
mengaktifkan Sistem CODE BLUE
AKREDITASI RS & CODE BLUE

• Tim Code Blue rumah sakit menjadi salah satu tolak ukur yang
penting, karena memberikan pelayanan dan penanganan langsung
pada kegawatdaruratan

• Penanganan pasien dengan kegawatdaruratan merupakan bagian


yang krusial dari pelayanan rumah sakit dalam rangka
meningkatkan mutu dan standar nasional maupun internasional
CODE BLUE
LATAR BELAKANG
• Keadaan gawat darurat medis merupakan peristiwa yang dapat menimpa
seseorang atau sekelompok orang secara tiba – tiba.
• Respon pertolongan yang cepat pada keadaan henti nafas / henti jantung,
dapat mencegah kecacatan dan kematian pada pasien.

UU RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit pasal 29 ayat 1 Pelayanan


medis kedaruratan
• Hospital Emergency Codes (Kode emergensi rumah sakit) diperlukan
diseluruh rumah sakit untuk memberikan informasi secara cepat, dengan
kesalahan interpretasi yang minimal kepada seluruh staf tentang kegawat
daruratan (airway-cardiac arrest) yang sedang terjadi.
DEFINISI
Code blue merupakan suatu tim yang dibentuk rumah sakit dan
memiliki tugas menangani pasien dalam kondisi gawat
darurat di rumah sakit.

Sebuah code blue harus segera dimulai setiap kali seseorang


ditemukan dalam kondisi cardiac atau respiratory arrest (tidak
responsif, nadi tidak teraba, atau tidak bernafas) misalnya
pasien yang membutuhkan resusitasi kardiopulmoner (CPR)
Pelayanan Code Blue adalah pelayanan yang memberikan
pertolongan segera pada pasien dengan kegawatdaruratan sebelum
dan saat henti napas dan atau henti jantung (pre arrest dan arrest)

Tim code blue adalah tim reaksi cepat yang terdiri dari dokter
spesialis anestesi/bedah/kardiologi, dokter jaga IGD dan perawat
yang terlatih yang melakukan resusitasi seragam di lingkungan
Rumah Sakit, bila terjadi kegawatdaruratan pada pasien anak atau
dewasa.
TUJUAN
Tujuan Code Blue adalah :

Untuk memberikan resusitasi dan stabilisasi yang cepat


bagi korban yang mengalami kondisi darurat cardio-
respiatory arrest yang berada dalam kawasan rumah sakit.
BLS ATAU BANTUAN HIDUP DASAR

• BLS atau Bantuan Hidup Dasar merupakan awal respon tindakan gawat
darurat. BLS dapat dilakukan oleh tenaga medis, paramedis maupun orang
awam yang melihat pertama kali korban. Skill BLS haruslah dikuasai oleh
paramedia dan medis, dan sebaiknya orang awam juga menguasainya karena
seringkali korban justru ditemukan pertama kali bukan oleh tenaga medis.

• BLS adalah suatu cara memberikan bantuan / pertolongan hidup dasar yang
meliputi bebasnya jalan nafas (airway/A), pernafasan yang adekuat
(breathing/B), sirkulasi yang adekut (circulation/C).
ISTILAH
• Basic Life Support = B L S = (A-B-C)
A=Airway = jalan nafas
B=Breathing = nafas buatan
C=Circukation = pijat jantung
• Advanced Life Support = A L S = (D-E-F)
D=Drug (+fluid)
E=E K G
F=deFibrilasi
• Cardio Pulmonary Resuscitation = CPR
• Cardio Pulmonary Cerebral Resuscitation
= CPCR = CPR = RJPO
= BLS + ALS
RUANG LINGKUP
1. Area Pelayanan Pasien disebut critical area
yaitu area berisiko menerima atau menghadapi henti napas dan henti jantung :
a. Kamar Operasi (IBP, IGD)
b. ICU (ICU Dewasa, PICU, NICU & CVCU)
c. HDU/HCU/Stroke Corner
d. Ruang Resusitasi IGD (Blue Line)
e. Ruang Pemulihan (PACU)
f. Instalasi Hemodialisa
g. Pusat Jantung Terpadu (PJT)
h. Ruang Kateterisasi Jantung
i. Ruang Rawat Inap Terpadu
j. Poliklinik Rawat Jalan
RUANG LINGKUP
2. Area Diagnostik Pasien
a. Instalasi Radiologi (yang menggunakan kontras)
b. Unit Radioterapi
c. Instalasi Patologi Klinik
d. Instalasi Patologi Anatomi
e. Instalasi Mikrobiologi
f. Instalasi Diagnostik Terpadu
g. Instalasi Farmasi
h. Unit Transfusi Darah
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT
 Menetapkan Tim Code Blue Rumah Sakit yaitu Tim Code blue lokal dan tim code blue
central yang bekerja dalam jam kerja dan diluar jam kerja
 Satu Tim Code Blue lokal minimal 3 orang yang merupakan Perawat, Bidan yang
bertugas di ruangan tersebut
 Satu Tim Code Blue Central minimal 5 orang, yang ditempatkan / bertugas di IGD, yaitu
dokter dan perawat :
(1) Dokter sebagai pemimpin resusitasi, (2) perawat yang bertugas di airway dan
ventilasi, (3) perawat yang bertugas kompresi dada, (4) perawat yang bertugas sirkulasi
dan obat- obatan, dan (5) perawat yang bertugas dokumentasi.
Lanjutan Kebijakan RS …
Menetapkan alur pengaktifan dan respon time Tim Code Blue RS:
Pengaktifan tim code blue local (respon time segera)
area non perawatan pasien kritis
Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Gizi, Laundry, IPSRS, Kesehatan
Lingkungan dan K3, Logistik, Farmasi, Radiologi dan semua area diluar
perawatan pasien termasuk area perkantoran, parkir, kantin, dan tempat
ibadah.
Respon Time Tim Code Blue Central
5 menit dari waktu telepon 118 (IGD) sampai di lokasi.
STANDAR KETENAGAAN

1. Tim Code Blue Local terdiri dari :

3 orang perawat yang sudah dilatih BHD yang masing-


masing bergantian bertugas sebagaipemberi ventilasi,
kompresi dan pencatat/pemberi obat.
2. Tim Code Blue Central (Pusat) terdiri dari :
a. Ketua/Koordinator Tim, dapat berupa :
Dokter Jaga Konsultan (DPJP)
Anestesi, Kardiologi, Bedah, atau Dokter Umum
b. Asisten/Anggota Tim, dapat berupa :
Penata/Perawat Terlatih yang mahir BLS dan ALS
TIM CODE BLUE
• Komposisi bervariasi tergantung kebutuhan dan ketersediaan SDM setiap RS.

• Secara teori:
 Semua profesi medis wajib berespon terhadap kejadian code blue,
• Prakteknya:
 Tim hanya terbatas oleh staf yang memiliki kompetensi BHD dan BHL (ATLS
dan ACLS), pelatihan resusitasi
TATA LAKSANA
CODE BLUE
Tata Laksana Code Blue

A. Sistem Aktivasi Code Blue (sistem komunikasi)


1. Tindakan awal resusitasi dengan melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) oleh
Tim Code Blue lokal yang berada pada lokasi yang terdekat dengan korban
2. Orang terdekat (tim code blue lokal) menekan tombol code blue terdekat,
berteriak “code blue”, dan menghubungi operator sesuai nomer telepon yang
sudah ditetapkan Rumah Sakit (IGD) untuk memanggil tim code blue central
3. Tim Code Blue Central akan segera bergerak menuju lokasi kejadian.
4. Petugas kesehatan terdekat (tim Code Blue Lokal) tetap melakukan BHD
sambil menunggu tim code blue central datang
5. Setelah Tim Code Blue Central datang langsung mengambill alih
penanganan dari tim code blue lokal
6. Tombol code blue di lokasi dimatikan oleh tim code blue.
7. Akan dicatat jam berapa menerima berita, sampai di tempat
kejadian, berapa lama dilakukan pertolongan, dan pencatatan di
Rekam Medis
8. Pada kondisi “ Return Of Spontaneous Circulation/ ROSC” yaitu
jantung berdenyut, korban dibawa ke IGD/ ICU/ HCU
9. Pada kondisi korban meninggal, korban dibawa ke kamar jenasah
B. Kriteria pasien yang membutuhkan tindakan
resusitasi
- Pasien dalam kondisi kritis
Maksud kondisi kritis adalah kondisi akut yang
diakibatkan karena ancaman terhadap :
- Airway,
- Breathing,
- Circulation
- Disability
ALUR PELAYANAN CODE BLUE
Mulai

Keadaan gawat darurat yang membtuhkan penanganan segera


di area lingkungan rumah sakit (Pasien sesuai kriteria Code
Blue)

Tim Code Blue Lokal


1. Pastikan kondisi pasien
2. Minta bantuan/aktifkan tombol Code Blue (dial 500)
3. Bila cardiac arrest, lakukan pijat jantung
4. Teruskan bantuan hidup dasar sambil menunggu bantuan datang
Operator
1. Segera mengumumkan via public paging (code blue 3x)
2. Bagi area yang tidak terjangkau oleh public paging, opertaor menghubungi tim code blue centre
lewat telepon/airphone
3. Menyiapkan saluran telepon untuk Tim Advance (Tim ICU)

Tim Code Blue Pusat


1. Membawa resuscitation bag ke lokasi kejadian
2. Melanjutkan melakukan resusitasi
3. Melakukan fungsi pengamanan/eksekusi

Tim Advanced (ICU)


1. Memberikan advis lewat telepon
2. Melakukan tindakan lebih lanjut (Prolonged Life Support)

SELESAI
PROTOKOL CODE BLUE
• Setiap RS memiliki protocol code blue yang disesuaikan sebagai bagian dari
hospital disaster plan.

• Panduan Code Blue RS digunakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan


secara professional yang mengutamakan keselamatan pasien

• Code blue protocol terdiri dari :


 Kriteria aktivasi
 Code Blue Team
 Dokumentasi data
AKTIVASI TIM CODE BLUE

• Aktivasi oleh semua staf


(dokter, perawat, CS, staf
admin, dll) saat mengenali
tanda henti nafas dan henti
jantung
AKTIVASI TIM CODE BLUE
• Memanggil operator (no telepon simple, mudah
diingat, 3-4 angka)
• Hal yang disampaikan :
• Deskripsi singkat dan akurat tentang situasi
emergency, pengenalan tanda henti jantung
dan henti nafas.
• Lokasi (lantai, klinik, ruangan)
AKTIVASI TIM CODE BLUE
AKTIVASI TIM CODE BLUE
PENYAMPAIAN OPERATOR KE
TIM CODE BLUE CENTRAL

CODE BLUE !! CODE BLUE !! CODE BLUE !!


LOKASI/ GEDUNG : LANTAI … / RUANG …
DIULANG 3 X
RANTAI KEHIDUPAN
STANDAR ISI
TROLLEY CODE BLUE
LACI NAMA OBAT/BARANG JUMLAH SATUAN
Atas Samping Trolley
Monitor portable
DC Shock portable (defibrilator)
Sumber Oksigen
CPR board
Suction manual 1 buah
Stetoskop dewasa & anak 1 buah
LACI I Adrenalin/ Epinefrin 30 Ampul
Drug Sulfas atrophin 10 Ampul
Lidocain 10 Ampul
Dopamin 100 mg 2 Ampul
Dobutamin 200 mg 2 Ampul
Norepinefrin 4 mg 2 Ampul
Bikarbonat Natrikus 2 Vial
Amiodaron/ Adenosine 3 Ampul
Aminophilin 3 Ampul
LACI II OPA/NPA semua ukuran @1 Set
Airway Kateter suction sesuai ukuran @1 Set
Breathing Ambu Bag dewasa dan anak @1 Set
Face Masker dewasa dan anak @1 Set
Selang O2 Simple Mask Rebreathing/ Non Rebreathing @1 Set
Selang penghubung O2 @1 Set
LACI III Infus set dewasa anak @2 Buah
SIRKULASI Transfusi set @1 Buah
IV Catheter 24, 22, 20, 18 @3 Buah
Threeway 2 Buah
Spuit 3 cc, 5 cc, 10 cc @5 Buah
Tegaderem 5 Buah
Alkohol swab 10 Bungkus
Extatntion tube 1 Buah
Plester 1 Buah
Gunting 1 Buah
Kain kasa 2 Bungkus

Handscoon sesuai ukuran 5 Pasang

EKG electroda dewasa dan anak @3 SetLLA

LACI IV Ringer laktat 500 ml 5 Fls

Sirkulasi NaCl 0,9% 5 Fls

Asering 5 Fls

Dextrose 5% 5 Fls

Dextrose 10% 5 Fls

NaCl 0,9% 100 cc 5 fls


DOKUMENTASI DATA
• Lakukan pencatatan semua tindakan selama
respon emergency atau CPR
• Dokumentasi data bertujuan untuk control, penelitian,
pendidikan, dan aspek legal.
• Kebanyakan RS memiliki formulir untuk pencatatan
data dalam rekam medis
• Pencatatan standar
• Memfasilitasi komunikasi antar departemen
dalam perawatan pasien
LAPORAN KEJADIAN
Diagnosa Tim Code Blue
No Identitas Psien Output

Nama Tgl lahir Ruang Dr Perawat ROSC Death


1 30/6/55 PK Post Orif Femur L hr.3
M AIN WAR 7.00

2 Post Rekonst.Femur L
T 73 tahun CS DW LEX 20.4

3 Tetraparesis, Susp. CVA


S 71 th SJ DW WAR 8.30

4 Tetraplegi,Bill Facet
K 31/12/24 PS Joint disloc NAN MAR 16.15
5 Mal.SCF, 12.57 pndah
B 17 th PS HAS YUS, ERV
Femur ICU
6 SCI Setinggi VTH II
N 16/12/77 PS Fr.A RIS YUS, KIN Pindah ICU
7 Unilateral dislok C 4- 12.35
SR 31/12/46 Poli Reg 5,Post Halovest KSA MAR meninggal
MY 13.35, Pindah ICU
MY 27/9/65 Poli WK OA Hip,LVH KSA YUS, MAR
9 Post ORIF Cruris
R.Observasi D,Post OREF Cruris S, 16.55 pindah
A 2/11/1940 Ceplok DM KSA YUS, WAR ICU
10 Paraplegia e/c SCI VTH
XII,
Fr.Costae,Efusi Pleura 23.00
KW 21/8/74 PS DW LES meninggal
11 Post Stabilisasi VTH 07.00
Ampar 14/10/58 PS XI-XII NAN KIN Meninggal
KESIMPULAN
• Code Blue adalah sebuah system dan memerlukan
kerjasama sebuah tim

• Setiap RS memiliki protocol code blue sesuai dengan


kebutuhan dan ketersediaan SDM Rumah Sakit

• Dokumentasi data merupakan bagian penting dari


system code blue
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai