Anda di halaman 1dari 10

Biografi Le Corbusier

Le Corbusier (nama asli: Charles-Edouard Jeanneret;


lahir 6 Oktober 1887 – meninggal27 Agustus 1965 pada umur 77
tahun) adalah arsitek Swiss yang terkenal dalam aliran
rancangan/desain International Style bersama dengan Ludwig Mies
van der rohe, Walter Gropius, dan Theo van Doesburg. Ia juga
adalah seorang perencana perkotaan, pelukis, pemahat, penulis dan
perancang perabot. Corbusier dikenal sebagai salah satu orang
pertama yang menyadari pengaruh mobil terhadap bentuk dan
rancangan pemukiman manusia. Ia tidak menyukai segala bentuk
hiasan atau ornamentasi pada bangunan, dan pernah mengatakan
bahwa "semua bangunan seharusnya berwarna putih".
1889 – 1965
Ketika perang dunia II selesai , Le Corbusier berumur 50-
an,lebih banyak berperan dalam bangunan-bangunan penting. Ia
lebih berkonsentrasi pada masalah masalah mendesak setelah
perang,seperti misalnya perumahan dan perkotaan. Proyek
besaryangditangani pada masa itu, adalah perumahan blok tunggal
raksasa di Marseilles (1947-1952), kota pelabuhan di Perancis
bagian selatan. Dalam kasusini Le Corbusier berkesempatan
menerapkan kosep perancangan yang di sebut “Unite d’habitation”,
yaitu permukiman dalam sebuah unit tunggal. Terletak di pinggiran
kota dalam lahan luas terbuka. Lokasi semacam ini memungkinkan
penerapan konsep yang disebut “kota Bersinar” (ville Radieuse),
dimana semua bangunan mendapat sinar matahari dan aliran udara
alami secara ideal.
Unite d’habitation
Pelaksanaan konstruksi beton bertulang ‘unite d’Habitation’
ini menggunakan system beton exposed tanpa penyelesaian lebih
lanjut setelah perancah di buka dan susunan kayu perancah
disusun sedemikian rupa sehingga bekasnya tercetak menjadi
komposisi berupa garis dan bidang.
Kapel Notre Dame du Haut
Kemudian pada karya selanjutnya yang cukup kontroversial adalah
Kapel Notre Dame du Haut Ronchamp (1950-1954), di sebelah timur-
selatan Paris. disebut kontroversial karena bentuknya tidak seperti biasanya
bentuk gereja dan kapel pada umumnya, secara keseluruhan dapat di
interpetasikan sebagai telungkungkupan telapak tangan, kapal,merpati, topi
italia, bahkan dapat seperti ibu dan anak.dinding kapel tidak ada yang lurus
dann tegak seperti lazimnya bangunan pada umumnya, tetapi semuanya
merupakan komposisi dari denah berbentuk kurva.
Biara Dominikan La touret
Pada tahun 1955 langsung setelah kapel Ronchamp selesai, Le Corbusier
diminta merancang biara dominikan la touret, juga sebuah bangunan relijius
katolik, di Eveuxsebelah barat kota lyons Perancis bagian tengah.

Biara ini digunakan untuk pendidikan, belajar, meditasi & tempat tinggal dalm
suasana pedesaan yang hijau teduh. Selain penggunaan konstruksi beton
exposed ciri khas lainnya dari rancangan Le Corbusier, pada biara ini terdapat
kolong, terbentuk oleh kolom-kolom & lantai kosong.
Maisons Jaoul
Di Kawasan Neully sun sein di pinggiran kota Paris Le Corbusier
merancang sebuah rumah untuk keluarga Jaoul ( Maisons Jaoul ) (1954 –
1956 ) disini terlihat bentuk yang berbeda dengan rancangan rumah tinggal
Le Corbusier lainnya, Maisons Jaoul menggunakan dinding dari bata merah
tidak di plester ( exposed ) sehingga warna dan garis- garis lapisannya
menjadi warna dinding, kontras dengan warna gari-garis tebal horizontal dari
balok-balok beton bertulang juga exposed.
Chandigarh
Pada tahun 1950 Le Corbusier berhubungan dengan pemerintah India
dengan ditunjuknya ia menjadi pengawas dalam pembangunan Chandigarh ibukota
baru menggantikan Lahur dipunjab, yang hingga sekarang menjadi bagian dari
Pakistan. Chandigarh adalah sebuah kota di india bagian utara, lebih kurang 300 km
dari delhi, ibu kota negara bagian Himachal pradesh.

Kota dirancang untuk 150.000 jiwa (dapat berkembang hingga 500.000


jiwa ) dimana sekitar sepertiganya bekerja dalam bidang administratif, lingkup
rancangan mencakup pembangunan bangunan umum dan perumahan bagi para
pegawai tersebut. Dalam perancangan kota candigarh, Le Corbusier membagi kelas
jalan dalam tiga tingkat ( jalan 1, 2, 3 ), saling berpotong tegak lurus satu dengan
lainya membentuk kotak kotak seperti papan catur. Jalur jalan mengikuti arah timur
laut, tenggara, barat daya, dan barat laut, dimaksudkan untuk menghindari sinar
matahari langsung dari arah timur dan barat, pada setiap bangunan.
Gaya Arsitektur Le Corbusier
Pada setiap perancangan Le Corbusier selalu
berorientasi pada lingkungan, antara lain aspek iklim. Dalam
hal ini, iklim dipandang sebagai “data yang tidak dapat
berubah” (dibanding dengan data sosial dan ekonomi).

Anda mungkin juga menyukai