Anda di halaman 1dari 32

Bab V

Kedudukan Warga
Negara

Lingkup Kewarganegaraan
Oleh Kelompok 3 :
1. In Via Vertiti Pervia
2. Mariza Agustina
3. Merry Anjanie
4. Maura Adelya
5. Sakti Fadi’a Wijayanti
6. Thesya Marlia Putri
7. Vianty Ruth Silalahi

Lingkup Kewarganegaraan
Pengertian Warga
Negara

Lingkup Kewarganegaraan
Menurut Para Ahli
• A.S. Hikam : Mendefinisikan
bahwa warga negara merupakan • UU No. 62 Tahun 1958 :
terjemahan dari “citizenship”
yaitu anggota dari sebuah menyatakan bahwa negara
komunitas yang membentuk republik Indonesia adalah
negara itu sendiri. Istilah ini orang – orang yang
menurutnya lebih baik ketimbang berdasarkan perundang –
istilah kawula negara lebih berarti undangan dan atau
objek yang berarti orang- orang
yang dimiliki dan mengabdi perjanjian – perjanjian dan
kepada pemiliknya. atau peraturan – peraturan
• Koerniatmanto S : yang berlaku sejak
Mendefinisikan warga negara proklamasi 17 agustus 1945
dengan anggota negara. Sebagai sudah menjadi warga
anggota negara, seorang warga negara republik Indonesia
negara mempunyai kedudukan
yang khusus terhadap negaranya.
Ia mempunyai hubungan hak dan
kewajiban yang bersifat timbal –
balik terhadap negaranya.
Lingkup Kewarganegaraan
• warga negara adalah sebagai sebuah
komunitas yang membentuk negara
bedasarkan perundangan-perundang
an atau perjanjian-perjanjian dan
mempunyai hak dan kewajiban yang
bersifat timbal balik terhadap negara
nya.
• Seseorang warga negara indonesia
(WNI) adalah warga negara Republik
Indonesia yang diakui oleh UU, dan
orang yang diakui oleh UU sebagai
warga negara republik indonesia akan
diberikan Kartu Tanda Penduduk
(KTP), sesuai dengan kabupaten atau
provinsi tempat ia tinggal.
Lingkup Kewarganegaraan
Kedudukan
Warga
Negara
Lingkup Kewarganegaraan
• Warga Negara pada dasarnya adalah pilar
terwujudnya Negara. Sebagai Negara
berdaulat, Indonesia mempunyai kedudukan
yang sama dengan Negara lain di dunia. Dalam
pasal 26 ayat (3) UUD 1945 dinyatakan bahwa
hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk
diatur dengan undang-undang.

Lingkup Kewarganegaraan
Disahkanlah Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indone
sia. Undang-Undang tersebut disah
kan dalam sidang paripurna DPR
pada tanggal 11 Juli 2006

Lingkup Kewarganegaraan
Undang-undang tentang kewarganega
raan Republik Indonesia antara lain sebagai
berikut :
• Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian.
• Peraturan Pemerintahan Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 1994 tentang
Visa, Izin Masuk, dan Izin Keimigrasian.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2005 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 1994 tentang
Visa, Izin Masuk, dan Izin Keimigrasian.

Lingkup Kewarganegaraan
• Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan
Istilah Pribumi dan Non Pribumi dalam Semua
Perumusan dan Penyeleggaraan Kebijakan,
Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan
Perencanaan Program ataupun Pelaksanaan.
• Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor
M.02.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor Biasa,
Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan
Laksana Paspor untuk Warga Negara Indonesia
dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing, sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor M.01.IZ.03.10 Tahun 1997.
Lingkup Kewarganegaraan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
mempu nyai beberapa perbedaan penting jika
dibandingkan dengan berbagai ketentuan
perundang-undangan lama mengenai warga
negara. Hal itu setidaknya meliputi hal-hal
berikut :
• Secara filosofis bersifat nondiskriminatif, lebih
menjamin pemenuhan hak asasi dan
persamaan kedudukan antarwarga Negara,
serta memberikan perlindungan terhadap
perempuan dan anak-anak.
Lingkup Kewarganegaraan
• Secara yudisiris, disusun berdasarkan UUD
1945 (hasil amendemen) yang lebih
menjamin hak asasi manusia dan hak
warga Negara.
• Secara sosiologis, sesuai dengan perkemba
ngan global terkini yang menghendaki
adanya persamaan perlakuan dan
kedudukan warga Negara di had
apan hukum serta adanya kese
taraan dan keadilan gender

Lingkup Kewarganegaraan
Definisi Pewarganegaraan
• Pewarganegaan adalah tata cara bagi orang asing
untuk memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia.

Lingkup Kewarganegaraan
Unsur Pewarganegaraan
(Naturalisasi)

• Jalan Naturalisasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Naturalisasi Aktif
Seseorang dapat menggunakan hak opsi(hak memilih un
tuk menggunakan permohonan yang telah dikabulkan atau
tidak menggunakannya) untuk memilih atau mengajukan
kehendak menjadi warga negara dari suatu negara.
2. Naturalisasi Pasif
Seseorang yang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu
negara atau tidak mau diberi atau dijadikan Wn suatu negara
maka, yang bersangkutan dapat menggunakan hak
repudiasi(menolak ewarganegaraan). Lingkup Kewarganegaraan
Warga Negara Indonesia
Kewarganegaan Republik Indonesia diatur dalam UU
No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia, yaitu :
• Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut
telah menjadi WNI
• Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan
ibu WNI
• Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah WNI
dan ibu WNA atau sebaliknya
• Anak yang lahir dari perkawinan yang sah
dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memilki kewarganegaraan atau hukum
negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganeraan kepada anak tersebut

Lingkup Kewarganegaraan
• Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah
ayahnya meninggal dari perkawinan yang sah, dan ayahnya
itu seorang WNI
• Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat
anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai
anak WNI
• Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang
pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah
dan ibunya
• Anak yang baru lahir yang ditemukan di
wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui.

Lingkup Kewarganegaraan
Syarat untuk mengajukan permohonan pewargane
garaan adalah sebagai berikut :
• Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
• Sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut
• Sehat jasmani dan rohani
• Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar
negara Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945
• Mempunyai pekerjaan atau berpenghasilan tetap
• Membayar uang pewarganegaraan ke khas negara.

Lingkup Kewarganegaraan
Dalam pasal 13 UU Nomor 12 Tahun 2006 dinyatakan hal-hal
sebagai berikut :
• Presiden mengabulkan atau menolak permohonan
kewarganegaraan
• Pengabulan permohonan pewarganegaraan ditetapkan dengan
keputusan Presiden
• Keputusan Presiden ditetapkan paling lambat 3 bulan terhitung
sejak permohonan diterima oleh menteri dan diberitahukan
kepada pemohon paling lambat 14 hari terhitung sejak keputusan
Presiden ditetapkan
• Penolakan permohonan pewarganegaraan harus disertai alasan
dan diberitahukan oleh menteri kepada yang bersangkutan paling
lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima
olehn menteri.

Lingkup Kewarganegaraan
• Permasalahan dalam Pewarganegaraan
• Karena penentuan kewarganegaraan yang
berbeda-beda, hal ini dapat menimbulkan
masalah kewarganegaraan, antara lain :
• Apratide (tidak berkewarganeraan)
• Dengan keadaan apratide ini mengakibatkan
seseorang tidak akan mendapat perlindungan dari
negara manapun juga.
• Bipatride (berkewarganegaraan ganda)
• Dengan demikian mengakibatkan ketidakpastian
status orang yang bersangkutan dan kerumitan
administrasi tentang kewarganegaraan tersebut.
• Multipatride (lebih dari 2 kewarganegaraan)

Lingkup Kewarganegaraan
• Hilangnya Kewarganegaraan Republik Indonesia
• Berdasarkan pasal 23 UU Nomor 12 Tahun 2006, warna negara
Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya jika yang
bersangkutan melakukan hal-hal berikut ini :
• Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
• Tidak menolak atau tidak melepas kewarganegaan lain,
sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan
untuk itu
• Masuk dalam dinas tentara asing tanpa ijin terlebih dahulu dari
Presiden
• Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan jani
setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing
tersebut
• Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara
asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda
kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas
namanya.

Lingkup Kewarganegaraan
Hak dan Kewajiban Warga Negara
• Warga negara merupakan anggota negara yang mempunyai
kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai
hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik
terhadap negaranya. Prinsip utama dalam penentuan hak
dan kewajiban warga negara adalah terlibatnya warga baik
secaa langsung maupun perumusan hak dan kewajiban.
Dengan demikian, warga negara sadar dan menganggap hak
dan kewajiban tersebut sebagai bagian dari kesepakatan
mereka yang dibuat sendiri. Hak-hak kemanusiaan warga
negara indonesia akan dijamin sepenuhnya sesuai ketentuan
yang telah dimuat dalam UUD 1945.

Lingkup Kewarganegaraan
• Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mengakui
dan melindungi hak asasi manusia. Setiap warga
negara harus mengetahui hak dan kewajibannya.
Tidak dapat dibenarkan jika warga negara hanya
menuntut kepada negaratentang hak-haknya tanpa
memperhatikan kewajibannya. Oleh karena itu hak
dan kewajibannya harus berjalan dengan
seimbang.

Lingkup Kewarganegaraan
A. Hak dan Warga Negara
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih
berada dalam kandungan. Hak pada umumnya didapat dengan cara
diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban.

George Jellinek, seorang pakar hukum berpendapat bahwa setiap warga negara
mempunyai empat status atau kedudukan hukum berikut ini:
1. Status positif, yaitu status yang memberikan hak kepada warga negara untuk
menuntut tindakan positif dari negara berupa perlindugan atas jiwa, hak milik, an
kemerdekaan.
2. Status negatif, yaitu yang memberikan jaminan bahwa negara tidak akan campur
tanagn terhadap hak asasi warga negara untuk mencegah tindakan sewenang-
wenang dari negara.
3. Status aktif, yaitu status yang memberikan hak kepada warga negara untuk ikut
serta dalam pemerintahan.
4. Status pasif, yaitu status yang mewajibkan warga negara untuk taat dan tunduk
pada warga negara.

Lingkup Kewarganegaraan
Beradasarkan pengelompokannya, hak asasi manusia terdiri atas 6
bagian, sebagai berikut :
1. Hak Asasi pribadi (personal rights) yang meliputi :
a. Kebebasan menyatakan pendapat
b. Kebebasan memeluk agama
c. Kebebasan bergerak, melakukan aktivitas.
2. Hak Asasi ekonomi (proferty rights) yang meliputi :
a. Hak untuk memiliki sesuatu
b. Hak untuk membeli sesuatu
c. Hak untuk menjual sesuatu dan memanfaatkannya.
3. Hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal quality)
4. Hak Asasi politik (political rights) yang meliputi :
a. Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan
b. Hak pilih pasif dan hak pilih aktif
c. Hak mendirikan partai politik

Lingkup Kewarganegaraan
5. Hak Asasi sosil dan kebudayaan (social and cultural rights) yang
meliputi :
a. Hak untuk memilih pendidikan
b. Hak untuk mengembangkan kebudayaan
c. Hak untuk berkreasi
6. Hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan(procedural rights) yang meliputi :
a. Perlakuan dalam hal penangkapan
b. Penggeledahan
c. Peradilan

Lingkup Kewarganegaraan
Kewajiban Warga Negara

Kewajiban adalah segala sesuatu yang


dianggap sebagai suatu keharusan untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota
warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat. Kewajiban warga negara
dapat dikelompokkan menjadi : Kewajiban
terhadap negara, kewajiban terhadap sesama
dan kewajiban terhadap diri sendiri.

Lingkup Kewarganegaraan
• Contoh Hak :
1. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat
2. Setiap orang berhak mendapatkan informasi
3. Setiap orang berhak memilih agamanya
sendiri
4. Setiap orang berhak untuk membeli sesuatu

Lingkup Kewarganegaraan
• Contoh Kewajiban :
1. Setiap orang wajib menaati aturan lalu lintas.
2. Setiap orang wajib tolong menolong
3. Setiap orang wajib memilih wakil rakyat.

Lingkup Kewarganegaraan
PENTINGNYA PERSAMAAN
KEDUDUKAN WARGA NEGARA
• Setiap manusia dituntut untuk dapat mewujudkan sikap hormat
antar sesama, bersikapadil, bersatu, dan bekerjasama yang menjadi
kesadaran dan keyakinan terhadap pentingnya persamaan hak dan
kewajiban setiap warga Negara.
• Dalam Negara Demokrasi persamaan hak dan kewajiban warga
Negara merupakan prasyarat atau fondasi bagi berlangsungnya
demokrasi dan diatur secara eksplisit dalam UUD 1945
• Persamaankedudukan Negara = Persamaanpolitik
• Dapat diartikan sebagai keadaan setiap anggota masyarakat yang
memiliki persamaan kesempatan sebagaimana yang lainnya untuk
berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik negara.

Lingkup Kewarganegaraan
• Partisipasi nyata masyarakat tentunya berbeda-beda, tergantung
pada kemampuan dan kemauan untuk berpartisipasi tiap-tiap pihak.
• Prinsip persamaan kedudukan warga Negara memiliki 2 Dimensi
sebagai berikut:
• Tidak adanya keistimewaan khusus
• Kesempatan yang sama diberikan kepada setiap orang
• Robert A Dahl, seorang ahli hukum mengemukakan dua alasan
pentingnya prinsip persamaan kedudukan warga Negara.
• Secara intrinsik semua manusia memang diciptakan sama, yaitu
bahwa mereka dikaruniai oleh Sang Pencipta dengan hak-hak asasi.
• Setiap orang dewasa yang tunduk pada hukum suatu Negara
seharusnya dianggap cukup memenuhi syarat untuk dapat terlibat
(berpartisipasi) dalam proses demokrasi pemerintahan Negara itu.

Lingkup Kewarganegaraan
• Menurut Dahl, alasan instrinsik yang dikemukakan
memiliki dasar argumentasi kuat. Dasar argumentasi
tersebut bertolak dari kenyataan kenyataan berikut.
• Prinsip persamaan intrinsik itu sesuai dengan kepercayaan
etika yang paling fundamental yang diterima oleh banyak
orang di seluruh dunia.
• Kebalikan dari prinsip intrinsik, pernyataan bahwa saya
atau kelompok saya lebih unggul daripada orang lain atau
kelompok lain tidak memadai apabila digunakan sebagai
dasar untuk memerintah Negara
• Prinsip persamaan intrinsik memungkinkan orang
bertindak bijaksana dalam melaksanakan pemerintahan.
Sebaliknya, prinsip bahwa saya atau kelompok saya lebih
unggul daripada orang lain atau kelompok lain tidak
mungkin membuat orang bertindak bijaksana dalam
memerintah (alasan kebijaksanaan)
• Prinsip persamaan intrinsik lebih mungkin diterima oleh
orang banyak. Sebaliknya, prinsip bahwa saya atau
kelompok saya lebih unggul daripada orang lain atau
kelompok lain pasti akan ditolak banyak orang (alasan
penerimaan akseptabilitas).

Lingkup Kewarganegaraan
PRINSIP PERSAMAAN KEDUDUKAN
WARGA NEGARA
• Di Indonesia, prinsip persamaan kedudukan warga negara secara eksplisit
dinyatakan dalam konstitusi RI, yakni pasal 27 ayat (1) UUD 1945 dan pasal 281
ayat (2). Dalam pasal 27 ayat (1) dikatakan, “segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dalam pasal 281 ayat (2)
dinyatakan,”setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apapun dan berhak mendaapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu”.
• Dengan demikian, ketentuan dalam kedua passal tersebut di atas setidaknya
membawa implikassi sebagi berikut :
• Tidak boleh ada pengeistimewaan dan deskriminasi atas dasar apapun misalnya,
raas, aagaama, gebder, golongan, budaya, maupun suku kepala warga negara, baik
individu maupun kelompok masyarakaat tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan.
• Setiap warga negara apapunjenis ras, agama, gender, golongan, budaya, dan
sukunya harus memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai bidang kehidupan.

Lingkup Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai