Anda di halaman 1dari 18

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT)

dengan Nilai Lemak Viseral Peserta Posbindu


di Kelurahan Amplas
Kecamatan Medan Amplas
Tahun 2018

ONDO DIANNE M. SITORUS


LATAR BELAKANG

• Indeks Massa Tubuh (IMT)  menilai


status gizi
• IMT tidak dapat mengukur lemak tubuh
• IMT  tidak dapat mengukur obesitas
sentral terutama lemak visceral
• Bioelectrical Impedance Analysis
(BIA)/Body Fat Monitor dapat
menghitung lemak tubuh termasul lemak
visceral
• Riskesdas 2013 prevalensi penduduk 18
th keatas overweight 13,5% dan obesitas
15,4% (prevalensi Sumut diatas prevalensi
nasional)
• Profil Kesehatan Kota Medan 2016
Kec Medan Amplas 17%
Kota Medan 15,80%
RUMUSAN MASALAH

Apakah ada Hubungan


Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan
Nilai Lemak Viseral
pada peserta Posbindu
di Kelurahan Amplas
Kecamatan Medan Amplas
Tahun 2018
TUJUAN UMUM

Mengetahui Hubungan
Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan
Nilai Lemak Viseral Peserta Posbindu
Kelurahan Amplas Kecamatan Medan
Amplas tahun 2018
TUJUAN KHUSUS

• Menilai IMT peserta Posbindu di Kelurahan


Amplas Kecamatan Medan Amplas tahun 2018.
• Menilai nilai lemak viseral peserta Posbindu
Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas
tahun 2018
• Menganalisis hubungan IMT dan nilai lemak
viseral peserta Posbindu di Kelurahan Amplas
Kecamatan Medan Amplas tahun 2018
MANFAAT PENELITIAN

• Bagi Responden  sumber pengetahuan/ informasi tentang IMT dan nilai


lemak viseral sehingga dapat waspada untuk tetap mempertahankan
bahkan meningkatkan status gizinya.
• Bagi Puskesmas Pembantu Amplas  Menjadi gambaran dan sumber
informasi tentang IMT dan nilai lemak viseral peserta Posbindu Kelurahan
Amplas Kecamatan Medan Amplas tahun 2018 sehingga dapat menjadi
dasar dalam penyusunan program Posbindu yang efektif meningkatkan
derajat kesehatan pesertanya
• Bagi Peneliti  Meningkatkan pengetahuan tentang profil kesehatan
peserta Posbindu dan meningkatkan keterampilan dalam menulis serta
melakukan penelitian
TINJAUAN TEORI

1.Indeks Masa Tubuh (IMT)


2.Lemak Visceral
3.Obesitas
4.Komposisi Tubuh Dewasa
5.Body Fat Monitor/BIA
TINJAUAN TEORI

Status
Gizi
Usia
Jenis Kelamin
Indeks Massa Nilai Lemak Persen
Genetik
Tubuh Lemak Tubuh
Pola Makan Viseral
Aktifitas Fisik

Tingkat stress
Kadar
hormon
Konsumsi
Alkohol
KERANGKA KONSEP

Indeks Nilai Lemak


Massa Tubuh Viseral
HIPOTESIS

• HO : Tidak ada hubungan Indeks Massa Tubuh


(IMT) dengan nilai lemak viseral peserta
Posbindu Kelurahan Amplas,Kecamatan Medan
Amplas tahun 2018

• HA : Ada hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT)


dengan nilai lemak viseral peserta Posbindu
Kelurahan Amplas,Kecamatan Medan Amplas
tahun 2018
METODE PENELITIAN

• Desain Penelitian  cross sectional.


• Waktu Penelitian  Minggu terakhir
September 2018 (sesuai jadwal Posbindu
di Kelurahan Amplas,Kecamatan Medan
Amplas)
• Lokasi Penelitian  Kelurahan Amplas
Kecamatan Medan Amplas Kota Medan
Sumatera Utara
METODE PENELITIAN

• Populasi  seluruh penduduk dewasa di Kelurahan Amplas


Kecamatan Medan Amplas tahun 2018.
• Sampel  seluruh peserta Posbindu di Kelurahan Amplas
Kecamatan Medan Amplas pada Bulan Agustus 2018 sejumlah
47 peserta
• Teknik Pengambilan Sampel  purposive sampling dengan
kriteria inklusi
• Terdaftar sebagai Peserta Posbindu di Kelurahan Amplas Kecamatan
Medan Amplas.
• Hadir ke Posbindu pada Bulan September 2018
• Sehat jasmani dan rohani
• Mampu berkomunikasi dengan baik
• Bersedia menjadi sampel
N VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL Alat Ukur Kategori SKALA
O

Tinggi Badan Nilai yang dihasilkan dari Microtoise Rasio


(TB) pengukuran tumit dengan puncak Stature
kepala dengan posisi badan Meter
berdiri tegak
Berat Badan Ukuran tubuh manusia dilihat BIA tipe Rasio
(BB) dari sisi beratnya HBF 358

Indeks Masa Nilai yang dihasilkan dari BIA tipe BB Kurang <18.5 Ordinal
Tubuh perhitungan berat badan dalam kg HBF 358 Normal 18.5 – 25.0
dibandingkan dengan kuadrat dari Gemuk >25 – dan -
tinggi badan dalam meter >30.0
Obesitas >30.0
Level Lemak Kadar lemak dalam tubuh yang BIA Normal 1-9 Rasio
Visceral ditunjukkan oleh alat Body Fat Tinggi 10 - 14
Monitor Sangat Tinggi 15 – 30
Peserta Kelompok penduduk dewasa Ordinal
Posbindu yang mengikuti kegiatan Pos
Pelayanan Terpadu pada bulan
September 2018 di Kelurahan
Amplas Kecamatan Medan
Amplas
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA PRIMER
• IMT

IMT Klasifikasi
< 18.5 Berat Badan Kurang
>18.5 dan < 25.00 Normal
>25 dan <30 Berat badan berlebih
>30 Obesitas
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA PRIMER
• LEVEL LEMAK VISCERAL

Nilai Lemak Klasifikasi


Visceral
1–9 Normal (0)
10 – 14 Tinggi (+)
15 – 30 Sangat Tinggi (++)
ANALISIS DATA
• Univariant  mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan
proporsi dari masing-masing variabel yang diteliti.
• Bivariant 
untuk mengetahui hubungan IMT dengan nilai lemak viseral
bila datanya distribusi normal menggunakan uji korelasi
pearson
distribusi tidak normal menggunakan uji korelasi spearman
dengan tingkat kepercayaan 95%  P ≤ ɑ berarti terdapat
hubungan IMT dengan nilai lemak viseral
ONDO SITORUS

Anda mungkin juga menyukai