Anda di halaman 1dari 17

10 RISIKO DAN IMBAL HASIL

Pendahuluan
Return dan komponen return
Risiko
Jenis-jenis risiko
Pengukuran return dan risiko
Tujuan instruksional khusus

1. Memahami Return dan Risiko dalam bisnis


2. Mengerti Jenis-jenis risiko
3. Dapat menghitung return dan risiko bisnis
4. Memahami bagaimana mengantisipasi risiko
yang bakal timbul
Pendahuluan

Return dan Komponen return


1. Yield yaitu pendapatan return pada surat
berharga atau sekuritas. Yield merupakan
penerimaan kas yang rutin tetap, contoh
dividen dari saham, kupon dari obligasi dan
bunga dari deposito.
2. Capital gain yakni jumlah yang diterima
bila harga jual surat berharga di atas harga
belinya, bila yang terjadi sebaliknya, maka
disebut capital loss
Persamaan total return

Total Return = Yield + Capital gain (loss) atau


Total Return = Yield + price change
Persamaan di atas merupakan statement
untuk total return bagi semua surat berharga
atau sekuritas. Hal penting disini adalah
bahwa total return dari sekuritas terdiri atas
jumlah 2 komponen yaitu, yield dan price
change
Risiko

Risiko merupakan kondisi dimana realitas


hasil investasi berbeda dari hasil yang
diharapkan.
Sumber risiko
1. Risiko tingkat bunga, merupakan
variabilitas dari return sekuritas yang
disebabkan oleh perubahan pada level
tingkat bunga, perubahan nilai sekuritas
berbanding terbalik dengan perubahan
tingkat bunga. Bila tingkat bunga
meningkat, maka nilai saham akan turun
2. Resiko pasar, Variabilitas return sekuritas
yang sebabkan oleh fluktuasi pasar secara
keseluruhan (pasar saham secara agregat).
Contohnya resesi, perubahan struktur ekonomi,
perubahan selera
konsumen.
3. Resiko inflasi, resiko yang menyebabkan
turunnya daya beli. Resiko ini berhubungan
dengan resiko tingkat bunga, ketika secara
umum tingkat bunga meningkat maka demikian
juga dengan inflasi. Oleh karenanya lender minta
tambahan premi inflasi untuk mengkompensasi
kerugian dari penurunan data beli tersebut
4. Resiko bisnis, resiko dalam menjalankan
bisnis dalam industri atau lingkungan tertentu.
Contoh, Perusahaan perkayuan diboikot oleh
konsumen di negara Erofa karena merusak
lingkungan
5. Resiko keuangan, merupakan resiko yang
disebabkan oleh penggunaan dana hutang oleh
suatu perusahaan
6. Liquidity risk, merupakan resiko yang
disebabkan tidak tersedianya dana kas untuk
melunasi kewajiban yang segera harus dibayar
Jenis-jenis resiko

Seorang investor penting untuk mempertimbangkan 2


kategori dari total resiko yaitu:
Total resiko = resiko sistematik+resiko non
sitematik

Resiko sitematik disebut juga resiko pasar


merupakan resiko yang tidak bisa dikurangi dengan
diversifikasi. Resiko ini dikaitkan dengan pasar itu
sendiri
Resiko non sitematik sering disebut juga resiko non
pasar merupakan resiko yang dapat dikurangi dengan
diversifikasi, contoh risiko likuiditas
Mengukur Resiko

TR = CFt+(PE - PB)/PB dimana PE - PB = Pc

sehingga TR dapat dirumuskan juga sebagai


berikut:
TR = (CFt+Pc )/PB
dimana:
CFt = cashflow selama periode pengukuran t
PE = Harga pada akhir periode t atau harga jual
PB = Harga beli dari aset atau harga awal
periode
Pc = Perubahan harga
Contoh Total Return

1. Anggaplah pembelian obligasi pemerintah


dengan kupon 10%, harga $960, dimiliki
selama 1 tahun dan dijual dengan harga
$1020, face value $1000
TR bond = {100 + (1020 - 960)}/960
= 0.1667 atau 16.67%
2. 100 lembar saham GG dibeli $30 perlembar
dan dijual setahun kemudian dengan harga
$26 perlembar dan dividen $2 perlembar
TR saham = { 2+(26-30) }/30
= -0.0667 atau -6.67%
3. Anggaplah pembelian warrant PT.GG
dengan harga $3 perlembar, dimiliki
selama 6 bulan di jual dengan harga
$3.75 perlembar.
TR warrant = {0 + (3.75 - 3.00)}/3.00
= 0.25 atau 25%
Pengukuran Resiko

Resiko sering diartikan dengan dispersi dari


hasil . Dispersi mengacu pada variabilitas.
Resiko diasumsikan muncul dari variabilitas.
Hal ini konsisten dengan definisi resiko
sebagai kondisi dimana hasil yang
sesungguhnya berbeda dari hasil yang
diharapkan. Bila return aset tidak memiliki
variabilitas maka return aset tersebut tidak
memiliki resiko. Dengan demikian maka
formula perhitungan resiko dapat
menggunakan standar deviasi sebagai berikut:
 = (X-X)2/n-1
Dimana :
 = Standar deviasi atau resiko
X = nilai observasi dari sampel
X = rata-rata nilai observasi
n = jumlah data yang diobservasi

Contoh perhitungan risiko


Berdasarkan pengamatan selama 10 tahun
terakhir diketahui bahwa total return dari
saham PT.GG adalah sebagai berikut :
Periode TR (%) Hitunglah risiko dari TR
saham
1 3.51 PT. GG tersebut
2 14.12
3 18.72
4 -14.50
5 -26.03
6 36.92
7 23.64
8 -7.17
9 6.39
10 18.19
Periode TR (%) X-X (X-X)2
1 3.51 -3.87 14.98
2 14.12 6.74 45.43
3 18.72 11.34 128.6
4 -14.50 -21.88 478.73
5 -26.03 33.41 1116.23
6 36.92 29.54 872.61
7 23.64 16.26 264.39
8 -7.17 14.55 211.70
9 6.39 -0.99 0.98
10 18.19 10.81 116.86
(X-X)2 = 3250.51
(X-X)2 ]/9 = 361.17
= 361.17 = 19%
Risk premium =  - Rf
Equity Risk Premium = { (1+TRcs)/(1+Rf) }- 1
Bond Horizon Premium={(1+TRgb)/(1+TRtb)}- 1
TRcs : Total return on stock, Rf : Risk free rate
TRgb : Total return on government bond
TRtb : Total return on Treasury bill (SBI)
Obligasi dengan nilai par $100, tingkat bunga
kupon obligasi jangka panjang adalah 10% pada
saat beli, Januari 1998, data selengkapnya adalah
sebagai berikut:
Tahun Harga Harga
awal th akhir th
1998 $100.00 $88.00
1999 88.00 74.50
2000 74.50 66.00
2001 66.00 76.00
2002 76.00 72.00
Hitunglah TR dan std dev. dari obligasi tersebut!

Anda mungkin juga menyukai