RETRIBUSI DAERAH PAJAK DAERAH Tujuan dari timbulnya Undang-Undang PDRD adalah: 1. Menyederhanakan berbagai peraturan daerah dalam rangka mengurangi ekonomi biaya tinggi 2. Menyederhanakan sistem dan administrasi perpajakan dan retribusi daerah untuk memperkuat fondasi penerimaan daerah khususnya kabupaten/kota, dengan mengefektifkan jenis pajak dan retribusi tertentu yang potensial Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakuan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan Objek Pajak Daerah dan Tarif Pajak Daerah Objek dan tarif pajak – Pajak Daerah Tingkat I (Pemerintah Propinsi) Tarif
Pajak Kend bermotor & kend diatas air 5%
BBN Kendaraan bermotor 10% Pajak Bahan Bakar Kend bermotor 5% Pajak Peng &Pemanf air bwh & perm tanah 20% – Pajak Daerah Tingkat II (Kabupaten/ Kota) Tarif Pajak Hotel 10% Pajak Restoran 10% Pajak Hiburan 35% Pajak Reklame 25% Pajaka Penerangan jalan 10% Pajak Pengamb & Pengolahan Bhn galian C 20% Pajak Parkir 20% • Penghitungan pajak daerah dilakukan dengan rumus sebagai berikut Dasar Pengenaan Pajak x Tarif Pajak Daerah Tari Pajak Daerah diukur dengan nilai rupiah atau persentase tertentu yang ditetapkan • Sistem pemungutan pajak daerah 1. Sistem official self assesment. Pemungutan pajak daerah berdasarkan penetapan Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lainnya yag dipersamakan 2. Sistem self aseessment. Wajib pajak menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak daerah yang terutang • Kepala daerah dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah apabila: 1. Pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar 2. Dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah terdapat kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung 3. Wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda RETRIBUSI DAERAH • Retribusi daerah adalah pungutan sebagai pembayaran atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah • Retribusi dibagi atas tiga golongan adalah 1. Retribusi Jasa umum (contohnya retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan sampah, retribusi pelayanan pendidikan, dll) 2. Retribusi Jasa usaha (contohnya retribusi terminal, retribusi tempat khusus parkir, retribusi pemakaian kekayaan daerah, dll) 3. Retribusi Perizinan tertentu (contohnya retribusi IMB, retribusi izin trayek,retribusi ijin gangguan, dll) • Cara penghitungan retribusi Prinsip dan sasaran penentuan tarif 1. Retribusi Jasa umum Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Jasa Umum ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keaduilan dan efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut 2. Retribusi Jasa Usaha Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi jasa usaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak 3. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perizinan tertentu didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan. Sistem pemungutan retribusi daerah adalah sistem official assesment, yaitu pemungutan retribusi daerah berdasarkan penetapan kepala daerah dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lainnya yang dipersamakan Batas kadaluwarsa dari retribusi daerah adalah 3 tahun, kecuali wajib retribusi melakukan tindak pidana retribusi daerah. Jangka waktu 3 tahun ditangguhkan jika: 1. Diterbitkan surat teguran 2. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik secara langsung maupun tidak lengsung