Anda di halaman 1dari 8

TUTORIAL KE 8

MODUL 9

PAJAK DAERAH DAN


RETRIBUSI DAERAH
PAJAK DAERAH
Tujuan dari timbulnya Undang-Undang PDRD adalah:
1. Menyederhanakan berbagai peraturan daerah dalam rangka
mengurangi ekonomi biaya tinggi
2. Menyederhanakan sistem dan administrasi perpajakan dan
retribusi daerah untuk memperkuat fondasi penerimaan
daerah khususnya kabupaten/kota, dengan mengefektifkan
jenis pajak dan retribusi tertentu yang potensial
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakuan oleh orang pribadi
atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pembangunan daerah
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan pribadi atau badan
Objek Pajak Daerah dan Tarif Pajak
Daerah
Objek dan tarif pajak
– Pajak Daerah Tingkat I (Pemerintah Propinsi) Tarif

Pajak Kend bermotor & kend diatas air 5%


BBN Kendaraan bermotor 10%
Pajak Bahan Bakar Kend bermotor 5%
Pajak Peng &Pemanf air bwh & perm tanah 20%
– Pajak Daerah Tingkat II (Kabupaten/ Kota) Tarif
Pajak Hotel 10%
Pajak Restoran 10%
Pajak Hiburan 35%
Pajak Reklame 25%
Pajaka Penerangan jalan 10%
Pajak Pengamb & Pengolahan Bhn galian C 20%
Pajak Parkir 20%
• Penghitungan pajak daerah dilakukan dengan rumus sebagai
berikut
Dasar Pengenaan Pajak x Tarif Pajak Daerah
Tari Pajak Daerah diukur dengan nilai rupiah atau persentase
tertentu yang ditetapkan
• Sistem pemungutan pajak daerah
1. Sistem official self assesment. Pemungutan pajak daerah
berdasarkan penetapan Surat Ketetapan Pajak Daerah atau
dokumen lainnya yag dipersamakan
2. Sistem self aseessment. Wajib pajak menghitung, membayar dan
melaporkan sendiri pajak daerah yang terutang
• Kepala daerah dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah
apabila:
1. Pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar
2. Dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah terdapat
kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan atau salah
hitung
3. Wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga dan
atau denda
RETRIBUSI DAERAH
• Retribusi daerah adalah pungutan sebagai pembayaran atas jasa
yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
• Retribusi dibagi atas tiga golongan adalah
1. Retribusi Jasa umum (contohnya retribusi pelayanan kesehatan,
retribusi pelayanan sampah, retribusi pelayanan pendidikan, dll)
2. Retribusi Jasa usaha (contohnya retribusi terminal, retribusi
tempat khusus parkir, retribusi pemakaian kekayaan daerah, dll)
3. Retribusi Perizinan tertentu (contohnya retribusi IMB, retribusi
izin trayek,retribusi ijin gangguan, dll)
• Cara penghitungan retribusi
Prinsip dan sasaran penentuan tarif
1. Retribusi Jasa umum
Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Jasa Umum
ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang
bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keaduilan dan
efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut
2. Retribusi Jasa Usaha
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi jasa
usaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan
yang layak
3. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perizinan
tertentu didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau
seluruh biaya penyelenggaraan pemberian izin yang
bersangkutan.
Sistem pemungutan retribusi daerah adalah sistem official
assesment, yaitu pemungutan retribusi daerah berdasarkan
penetapan kepala daerah dengan menggunakan Surat
Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lainnya
yang dipersamakan
Batas kadaluwarsa dari retribusi daerah adalah 3 tahun, kecuali
wajib retribusi melakukan tindak pidana retribusi daerah.
Jangka waktu 3 tahun ditangguhkan jika:
1. Diterbitkan surat teguran
2. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik secara
langsung maupun tidak lengsung

Anda mungkin juga menyukai