Anda di halaman 1dari 11

PERMAINAN KECIL

MICHAEL J.H LOUK


PERMAINAN KECIL
 Permainan kecil adalah segala bentuk permainan yang tidak
mempunyai peraturan yang baku dalam penerapannya baik
mengenai peraturan permainan, alat yang digunakan, ukuran
lapangan, maupun durasi permainan.
 Permainan kecil dapat di sesuaikan dengan keadaan ataupun situasi
di mana dan kapan permainan yang dimaksud dilaksanakan.
Disamping itu permainan kecil tidak mempunyai Induk Organisasi
Nasional apalagi Induk Organisasi Internasional.
 Masa paling menyenangkan dari kehidupan manusia ialah di masa
anak-anak. Diakui atau tidak, masa ketika menjadi seorang anak
yang dipikirkan hanyalah bermain. Hal ini dapat kita manfaatkan
dalam metode pembelajaran pendidikan jasmani bagi anak didik kita
khususnya Anak Usia Sekolah Dasar.
LANJUTAN
 Dengan permainan kecil anak-anak akan mendapatkan kualitas
kebugaran tubuh dan nilai-nilai/norma yang terkandung dalam
berbagai macam bentuk permainan kecil dengan pembelajaran
yang lebih menyenangkan.
 Berbagai macam nilai yang terkandung dalam permaian kecil
misalnya: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman maupun
lawan, disiplin, percaya diri, keberanian, sportivitas, dan lain-lain.
 Bentuk permainann kecil dibedakan menjadi dua yaitu:
 Permainan kecil tanpa alat
 Permaiann kecil dengan alat
SASARAN PERMAINAN KECIL
 Sasaran Jasmani
 Peningkatan Kekuatan Otot, dalam berbagai permainan kecil, anak-anak akan berlari,

meloncat, melompat, berjengket, mengangkat, mendorong, menarik, menghindar, yang


pada akhirnya semua kegiatan tersebut dapat mempengaruhi otot-otot mereka menjadi
lebih kuat.
 Peningkatan daya tahan tubuh. Permaian kecil membutuhkan gerak yang beragam dalam

pelaksanaannya semakin banyak bergerak dan semakin lama waktu bergerak akan melatih
meningkatkan daya tahan tubuh.
 Daya tahan kardiovaskuler. Permainan gobak sodor menjadi contoh paling tepat untuk

sasaran ini karena anak-anak dalam permainan gobak sodor melakuka lari cepat kemudian
berhenti secara berulang-ulang. Tanpa disengaja anak-anak berlatih secara interval yang
tentu saja dapat meningkatkan kualitas daya tahan.
 Kelentukan. Pada permainan kecil tertentu anak-anak terbiasa meliuk,
memilin badan, membungkuk, dan mengayun kaki. Semua kegiatan
tersebut bergunan untuk melatih kelentukan badan.
 Peningkatan ketrampilan gerak. Anak-anak yang lebih sering bermain
mempunyai berbagai macam ketrampilan gerak yang tidak dimiliki oleh
anak yang jarang atau bahkan tidak pernah bermain.
 Sasaran Psikis
 Rasa bebas merupakan akibat psikis yang penting dalam bermain
(Drijarkara, 1990:81) Drijakara juga mengatakan bahwa permainan itu
pembebasan artinya pembebasan dari pamrih atau tujuan lain diluar tujuan
bermain, hanya untuk memperoleh rasa senang adalah tujuan bermain
 Sasaran Sosial
 Permainan kecil tidak dapat dilakukan secara sendirian, jadi jelas bahwa
dalam pelaksanaannya permainan kecil membutuhkan teman untuk
bermain. Anak membutuhkan orang lain dan dapat menilai orang lain
serta dirinya sendiri. Selain itu anak dapat bergaul dan dapat menyatakan
identitas atau kemampuannya agar dapat dikenal, dinilai dan dihargai oleh
teman sepermainan.
 Sasaran Religi
 Walaupun tidak terlihat mencolok nilai sasaran ini dapat terlihat ketika
dalam permainan kecil anak-anak sering berdoa agar menjadi pemenang
dalam berbagi permainan kecil yang diikuti baik itu secara individu
maupun kelompok. Permainan memang bukanlah ritual keagamaan tapi
terkadang tanpa disadari berbagai ritual agama telah masuk dalam setiap
kegiatan permainan.
Ada banyak bentuk permainan anak-anak itu
sendiri diantaranya sebagai berikut

1. Permainan Meniirukan Gerakan Binatang


 Anak-anak menirukan gerakan yang diperntahkan oleh guru apabila Guru
mengatakan suatu nama binatang misalnya burung bergerak menirukan gerakan
burung, seperti burung terbang, bagaimana geraknya? Anak menirukan gerak
burung terbang dan bagaimana hinggapnya. Anak menirukan gerakan burung
terbang, dengan satu kaki menapak ditanah dan kaki satu diluruskan
kebelakang, lalu merentangkan kedua tangan dan merendahkan badan, kedua
tangan digerakan naik turun seperti burung. Permainan ini sangat baik
diberikan pada anak sekolah dasar (DS) kelas satu dan kelas dua, untuk melatih
berfikir cepat pada anak dan mengkoordinasikan dengan gerakan anggota
tubuhnya.


2. Permainan Menangkap Binatang
 Tujuan dari permainan ini mengenalkan pada anak sebagai pemburu
binatang jadi anak-anak bersimulasi menjadi pemburu diharapkan
dalam waktu singkat berusaha untuk menangkap anak yang
diibaratkan sebagai binatang untuk ditangkap dan berusaha untuk
menangkap binatang sebanyak-banyaknya.
 Pelaksanaan hendaknya dibatasi dan disesuikan dengan banyaknya
murid.lalu guru menunjuk seseorang sebagai pemburu.dimana si
pemburu harus banyak menagkap si binatang untuk menjadi
makanannya.untuk menentukan pemenang ditentukan dengan
waktu yang telah disepakati yang telaah dibuat oleh guru tersebut.
 Penilaian : siapa (pemburu) mana yang paling banyak menangkap
anak
 Catatan : anak yang sudah tertangkap harus berdiri ditempat
tertentu/lingkaran yang telah disediakan.
3. Permainan Hijau Hitam
 Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan ketangkasan yang berkaitan
dengan reaksi dan kecepatan serta kelincahan untuk menghindar dari tangkapan
lawan. Pelaksaan permainan anak dibagi menjadi dua kelompok anak dibariskan
dalam dua saf berdiri digaris yang telah ditentukan anatra baris satu dan baris
kedua jarak nya kira-kira 1 meter. Apabila guru menyebut kata hijau, maka regu
hijau harus berlari dan regu hitam mengejar, dan begitu pula sebaliknya.
Kelompok yang dikejar sebisa mungkin agar jangan sampai tertangkap.
Kemampuan fisik yang didapat adalah meningkatkan kelincahan,kecepatan anak
untuk berlari, meningkatkan kelincahan, meningkatkan daya tahan. Permainan
ini sangat baik diberikan pada anak kelas empat, lima dan enam dalam
meningkatkan ketangkasan.
 Komponen karakter yang didapat pada anak dari permainan ini adalah sikap
sportifitas, kejujuran, semangat dan pantang menyerah.
4. Permainan Mencari Pasangan
 Tujuan : ketangkasan mencari teman baru (pasangan baru) pelaksanaan permainan
sebagai berikut :
 Anak-anak membentuk dua lingkaran , lingkaran pertama jumlah anaknya lebih banyak
dari pada linhkaran yang lainnya. Lingkaran pertama putar kekanan yang kedua kekiri.
Setelah aba-aba siap “ya”masing-masing lingkaran berjalan atau mberjinjat-jinjat dengan
arah berlawanan. Setelah berbunyi plut atau aba-aba “stop” semua anak harus masing-
masing lingkaran segera mencari pasangan baru. Anak-anak yang ada dilingkaran
pertama harus mencari pasangan dilingkaran kedua. Akhirnya ada seorang anak yang
tidak mendapatkan pasangan maka anak itu dinyatakan mendapat suatu kesalahan, anak
yang mendapatkan kesalahan dua kali akan mendapatkan hukuman seperti misalnya
bernyari dan sebagainya.

5. Permainan Kera dalam Perangkap


 Permainan ini bertujun untuk meningkatkan ketangkasan yang berkaitan dengan
keceepatan menghindar untuk tidak tertangkap.
 Pelaksanan permainan sebagai berikut guru membuat sebuah lingkaran dengan radius 1
meter lalu guru menunjuk seorang anak untuk menjadi seekor kera.anak duduk ditengan
dengan posisi bersilah. Lalu anak yang melingkar sambil menggoda kera dengan gerakan
sambil berjalanberlari masuk dan keluar dari lingkaran untuk menggoda kera. Dimana
kera mengambil sikap duduk bersilah dan kera membuat gerakan untuk menangkap
anak-anak yang menggoda tadi, apabila si kera berhasil mengkap anak tersebut maka nak
yang trtangkap bergantian menjadi kera.
6. Permainan Menangkap Burung
 Tujuan permainan ini agar anak mampu mengambangkan
kemampuan untuk mendengarkan, melakukan perintah, lari, pindah
dan koordinasi.
 Pelaksanaan permainan mengambil salah satu ruangan diberi tanda
sudut 1 dibuat sarang, sudut kedua dibuat kurungan. Guru memilih
seorang anak untuk menjadi seekor induk burung yang menunjuk
seorang anak anak lagi sebagai perangkap burung ini berdiri diantara
sarang kurungan. Anak-anak yang lain diberi empat kelompok sama
banyak, mereka berdiri di belakang garis sisi lain kurungan tiap-tiap
kelompok diberi nama burung. Burung yang dipanggil nama nya
segera lari menuju sarang nya dan berusaha tidak tertangkap oleh
perangkap burung. Burung-burung yang tertangkap akan dimaksukan
kedalam kurungan selanjutnya induk burung memanggil anak lain
sebagai sudut burung dan perangkap dsb.

Anda mungkin juga menyukai