Disusun oleh :
– Control intrinsic
Control intrinsik (local, intrinsic berarti ”di dalam”) terdapat di dalam atau
inheren bagi organ yang bersangkutan. Mekanisme local ini ikut berperan
mempertahankan kadar O2 dan CO2 yang optimal di dalam lingkungan cair internal
yang mengelilingi sel-sel otot .
– Control ekstrinsik
Control ekstrinsik (extrinsic berarti “di luar”), yaitu mekanisme
pengatur yang dicetuskan di luar suatu organ untuk mengubah aktifitas
organ tersebut. Control ekstrinsik berbagai organ dan system
dilaksanakan oleh system saraf dan endokrin, dua sistem kontrol utama
pada tubuh.
Control ekstrinsik memungkinkan pengaturan beberapa organ
sekaligus untuk mencapai suatu tujuan bersama; sebaliknya, control
intrinsic berfungsi untuk melayani organ tempat control tersebut bekerja.
Mekanisme pengaturan keseluruhan yang terkoordinasikan penting
untuk mempertahankan keadaan stabil dinamis lingkungan internal
secara keseluruhan.
HOMEOSTASIS FISIOLOGIS
• Homeostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh
sistem endokrin dan saraf otonom. Prosesnya terjadi melalui empat
cara, yaitu :
– Self Regulation
Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat. Contohnya :
proses pengaturan fungsi organ tubuh
– Kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi
didalamnya.
Homeostasis Sekunder.
Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain, vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup
untuk mengkompensasi luka ini. Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi.
Homeostasis sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. Homeostasis sekunder ini bersifat delayed dan
long-term response. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke homeostasis tersier.
Homeostasis Tersier.
`Homeostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak berlebihan. Homeostasis tersier
melibatkan sistem fibrinolisis.
KETIDAKSEIMBANGAN
HOMEOSTASIS
• Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secar benar, homeostasis terganggu
dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang
optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Muncul beberapa keadaan patofisiologis.
Patofisiologis mengacu kepada abnormalitas fungsional tubuh (perubahan fisiologi)
yang berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi
sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup, timbul
kematian.
• Tanggung jawab dokter dan para medis adalah untuk perawatan intensif untuk
pasien-pasien yang gawat. Berbagai indicator homeostasis akan dipantau di unit
intensif seperti frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu
tubuh, kimia darah, dan mengatur keluarnya cairan tubuh. Tujuan unit adalah untuk
mengambil alih fungsi homeostasis yang tidak dapat dilaksanakan oleh pasien yang
sedang sakit parah sahingga tidak mampu melakukan proses homeostasis sendiri.
Kesimpulan
Kita secara singkat melihat bagaimana bagaimana homeostasis dalam tubuh tetap terjaga.
Berbagai sistem organ dan organ yang terlibat bekerja sama untuk terus mempertahankan
lingkungan internal yang stabil. Berfungsinya tubuh memerlukan semua sistem untuk bekerja
sama dan dalam kondisi yang tepat. Banyak penyakit dapat mempengaruhi berbagai organ dan
sistem organ tubuh. Ketidakseimbangan homeostasis terjadi ketika homeostasis dalam tubuh
tidak dapat dipertahankan dan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu penting untuk
merawat tubuh dan menjaga hal ini untuk menyimpan semua sistem dalam kondisi kerja yang
baik.
pertanyaan
• Apa yang dimaksud dengan keadaan internal yang stabil
dan sebutkan contohnya (indah tri)
• Contoh dari kompensasi didalam tubuh (gozy ajeng)
• Contoh kontrol intrinstik dan ekstrinsik (aulia)
• Ketika menahan sakit perut terjadi panas dingin apa itu
termasuk homeostasis (nanda)
• Pengertian frost bite (vidia)