Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK VII

Disusun oleh :

 Hindyati rachmah (2015710049)

 Nadya fitri afriyani (2015710028)

 Asyifa nurkamala (20157100

 Qarina kurniawati (2015710043)

 Nurul Fadhilah Octaviani (2015710042)


Menjelaskan mekanisme kerja berbagai sistem
tubuh manusia dalam mempertahankan
homeostasis tubuh

Kerjasama berbagai system tubuh dalam


mempertahankan homeostasis tubuh
PENGERTIAN
• Homeostasis berasal dari bahasa Yunani : homeo berarti “sama”, stasis “mempertahankan
keadaan”, sehingga dapat diartikan sebagai suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan dalam menghadapi segala kondisi yang dihadapi.
• Homeostasis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol fungsi tubuh dan
memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme ini dikontrol oleh sistem saraf dan
endokrin dan tidak mencakup perilaku sadar.
• Tubuh membuat penyesuaian dalam frekuensi jantung, frekuensi pernapasan, tekanan
darah, suhu tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit, sekresi hormon dan tingkat
kesadaran yang semuanya ditujukan untuk memberi kontribusi bagi homeostasis.
DASAR-DASAR HOMEOSTASIS

 Ahli ilmu faal Amerika Serikat Walter Cannon


mengajukan 4 postulat yang mendasari homeostasis,
yaitu:
1. Peran system saraf dalam mempertahankan
kesesuaian lingkungan dalam dengan kehidupan.
2. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.
3. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistik.
4. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang
berbeda di jaringan tubuh berbeda.
FAKTOR-FAKTOR YANG
DIPERTAHANKAN SECARA
HOMEOSTATIS
1.Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
2.Konsentrasi O2 dan CO2
3.Konsentrasi zat-zat sisa
4.pH.
5.Konsentrasi air,garam-garam, dan elektrolit-elektrolit lain
6.Suhu.
7.Volume dan tekanan.
 Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan
pada gilirannya, setiap sel, melalui aktifitas khususnya masing-masing,
turut berperan sebagai bagian dari system tubuh untuk memelihara
lingkungan internal yang digunakan bersama oleh semua sel.
 Terdapat sebelas system tubuh utama, kontribusi terpenting mereka
untuk homeostasis dicantumkan sebagai berikut:
› Sistem Sirkulasi.
Merupakan system transportasi yang membawa berbagai zat dari
satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
› Sistem Pencernaan
Menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang
dapat diserap dalam plasma untuk didistribusikan ke seluruh sel. Sel ini
juga memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke
lingkungan internal. System ini mengeluarkan sisa-sisa makanan yang
tidak dicerna ke lingkungan eksternal melalui tinja.
› Sistem respirasi
Mengambil O2 dari udara dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan
eksternal,untuk mempertahankan pH lingkungan internal yang sesuai.
› Sistem kemih
Mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma
melalui urine, bersama zat-zat sisa selain CO2.
› Sistem rangka
Memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-
organ.
› Sistem otot
Menggerakkan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Dari
sudut pandang homeostasis semata-mata, sistem ini memungkinkan
individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Selain itu, panas
yang dihasilkan oleh kontraksi otot penting untuk mengatur suhu.
Karena berada di bawah kontrol kesedaran, individu mampu
menggunakan otot rangka untuk melakukan bermacam gerakan
sesuai keinginan. Gerakan-gerakan tersebut, berkisar dari keterampilan
motorik halus yang diperlukan, misalnya untuk menjahit sampai
gerakan-gerakan kuat yang diperlukan untuk mengangkat beban,
tidak selalu diarahkan untuk mempertahankan homeostasis.
› Sistem intergument
Berfungsi sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegahcairan internal
keluar dari tubuhdan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. System ini juga
penting dalam mengatur suhu tubuh.
 Sistem imun
Mempertahankan tubuh dari seranganbenda asing dan sel-sel tubuh yang
telah menjadi kanker. System ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan
penggantian sel yang tua atau cedera.
› Sistem saraf
Merupakan salah satu dari dua system pengatur atau control utama tubuh.
Secara umum, system ini mengontrol dan mengkoordinasikan aktifitas tubuhyang
memerlukan respon cepat. System ini sangat penting terutama untuk
mendeteksidan mencetuskan reaksi terhadap berbagai perubahan di lingkungan
internal.
 Sistem endokrin
Merupakan system kontrol utainnya. Secara umum, kelenjar-kelenjarpenghasil
hormone pada system endokrin mengatur aktifitas yang lebih mementingkan
daya tahan (durasi) daripada kecepatan. untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi
dan dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol volume serta komposisi
elektrolit lingkungan internal.
› Sistem reproduksi
System ini tidak esensial bagi homeostasis, sehingga tidak penting bagi
kelangsungan hidup individu. Akan tetapi, system ini penting bagi kelangsungan
hidup suatu spesies.
Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus,
yang bila terangsang akan merangsang koordinasi
tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga
lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada
jumlah yang normal.
Tubuh kita memiliki sistem pengaturan yang selalu membawa kondisi di dalam tubuh ini menuju ke arah
seimbang. Sistem pengaturan ini terutama dikerjakan oleh sistem saraf dan sistem hormon. Sistem saraf
menyampaikan pesan yang terjadi dalam tubuh serta meresponnya dengan cara menghantarkan sinyal-
sinyal listrik antar serabut saraf, sedangkan sistem hormon dengan cara mengeluarkan molekul pembawa
pesan dari kelenjar-kelenjar hormon yang ikut aliran darah ke seluruh tubuh. Sistem saraf bekerja lebih cepat,
sedangkan sistem hormon bekerja lebih lambat. Keduanya dapat bekerja sendiri-sendiri atau bersamaan
dan ini telah diatur oleh sistem di dalam tubuh manusia untuk mencapai tujuan akhir yang sama, yaitu
kondisi homeostasis.
Tubuh kita melakukan sistem pengaturan dengan sistem umpan balik. Sistem umpan balik
adalah suatu siklus yang memantau tubuh kita, mengevaluasi, mengubah, memantau kembali,
mengevaluasi kembali, dan demikian seterusnya sampai tercapai kondisi homeostasis. Sistem
umpan balik terdiri dari 3 komponen, yaitu reseptor, pusat kontrol, dan efektor.
 Reseptor adalah struktur tubuh yang memonitor terjadinya perubahan dalam tubuh
kemudian mengirimkan inputnya ke pusat kontrol. Biasanya ini dilakukan melalui sinyal listrik
atau kimia dalam tubuh. Contoh: cuaca yang dingin terpapar pada kulit kita. Saraf pada
kulit kita akan mengirimkan sinyal ke otak sebagai pusat kontrol.
 Pusat kontrol menerima masukan dari reseptor, mengevaluasinya, dan memberikan
komando berupa keluaran tertentu jika diperlukan. Biasanya sistem kontrol ini dilakukan oleh
otak. Contoh: sinyal dari sistem saraf dibaca oleh otak bahwa terjadi penurunan suhu di luar
tubuh yang jika didiamkan saja akan mengakibatkan suhu normal tubuh turun dan
menimbulkan kondisi yang berbahaya bagi tubuh sehingga otak memberikan komando
dengan mengirimkan perintah keluaran ke efektor.
 Efektor penerima keluaran dari pusat kontrol yang kemudian mewujudkannya dalam bentuk
suatu respons tubuh. Dalam hal ini hampir semua organ tubuh dapat berperan sebagai
efektor. Contoh: komando dari otak diterima oleh efektor, misalnya sistem gerak. Otak
memberikan komando kepada sistem gerak untuk bergerak menghangatkan tubuh, yaitu
dengan cara menggigil sehingga menghasilkan panas tubuh
SISTEM CONTROL HOMEOSTASIS

Untuk mempertahankan homeostasis,


tubuh harus mampu mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
pada faktor-faktor lingkungan internal yang
perlu dijaga dalam retang yang sempit. Tubuh
juga harus mampu mengontrol berbagai sistem
tubuh yang bertanggung jawab untuk
menyesuaikan faktor-faktor itu.
Sistem control yang beroperasi untuk mempertahankan
homeostasis dapat dikelompokkan menjadi dua kelas, yaitu:

– Control intrinsic
Control intrinsik (local, intrinsic berarti ”di dalam”) terdapat di dalam atau
inheren bagi organ yang bersangkutan. Mekanisme local ini ikut berperan
mempertahankan kadar O2 dan CO2 yang optimal di dalam lingkungan cair internal
yang mengelilingi sel-sel otot .

– Control ekstrinsik
Control ekstrinsik (extrinsic berarti “di luar”), yaitu mekanisme
pengatur yang dicetuskan di luar suatu organ untuk mengubah aktifitas
organ tersebut. Control ekstrinsik berbagai organ dan system
dilaksanakan oleh system saraf dan endokrin, dua sistem kontrol utama
pada tubuh.
Control ekstrinsik memungkinkan pengaturan beberapa organ
sekaligus untuk mencapai suatu tujuan bersama; sebaliknya, control
intrinsic berfungsi untuk melayani organ tempat control tersebut bekerja.
Mekanisme pengaturan keseluruhan yang terkoordinasikan penting
untuk mempertahankan keadaan stabil dinamis lingkungan internal
secara keseluruhan.
HOMEOSTASIS FISIOLOGIS
• Homeostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh
sistem endokrin dan saraf otonom. Prosesnya terjadi melalui empat
cara, yaitu :

– Self Regulation
Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat. Contohnya :
proses pengaturan fungsi organ tubuh

– Kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi
didalamnya.

– Umpan Balik Negatif


Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam
keadaan abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme
umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.

– Umpan Balik untuk Mengoreksi Ketidakseimbangan Fisiologis


Contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup
ke sel tubuh.
TAHAPAN-TAHAPAN HOMEOSTASIS

Homeostasis terdiri dari 3 tahap:


Homeostasis primer.
Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan terjadi homeostasis primer. Homeostasis primer ini
melibatkan tunika intima pembuluh darah dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat
trombosit.
Homeostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu, jika homeostasis primer belum cukup untuk
mengkompensasi luka, maka akan berlanjut menuju homeostasis sekunder.

Homeostasis Sekunder.
Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain, vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup
untuk mengkompensasi luka ini. Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi.
Homeostasis sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. Homeostasis sekunder ini bersifat delayed dan
long-term response. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke homeostasis tersier.

Homeostasis Tersier.
`Homeostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak berlebihan. Homeostasis tersier
melibatkan sistem fibrinolisis.
KETIDAKSEIMBANGAN
HOMEOSTASIS
• Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secar benar, homeostasis terganggu
dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang
optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Muncul beberapa keadaan patofisiologis.
Patofisiologis mengacu kepada abnormalitas fungsional tubuh (perubahan fisiologi)
yang berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi
sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup, timbul
kematian.
• Tanggung jawab dokter dan para medis adalah untuk perawatan intensif untuk
pasien-pasien yang gawat. Berbagai indicator homeostasis akan dipantau di unit
intensif seperti frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu
tubuh, kimia darah, dan mengatur keluarnya cairan tubuh. Tujuan unit adalah untuk
mengambil alih fungsi homeostasis yang tidak dapat dilaksanakan oleh pasien yang
sedang sakit parah sahingga tidak mampu melakukan proses homeostasis sendiri.
Kesimpulan

Kita secara singkat melihat bagaimana bagaimana homeostasis dalam tubuh tetap terjaga.
Berbagai sistem organ dan organ yang terlibat bekerja sama untuk terus mempertahankan
lingkungan internal yang stabil. Berfungsinya tubuh memerlukan semua sistem untuk bekerja
sama dan dalam kondisi yang tepat. Banyak penyakit dapat mempengaruhi berbagai organ dan
sistem organ tubuh. Ketidakseimbangan homeostasis terjadi ketika homeostasis dalam tubuh
tidak dapat dipertahankan dan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu penting untuk
merawat tubuh dan menjaga hal ini untuk menyimpan semua sistem dalam kondisi kerja yang
baik.
pertanyaan
• Apa yang dimaksud dengan keadaan internal yang stabil
dan sebutkan contohnya (indah tri)
• Contoh dari kompensasi didalam tubuh (gozy ajeng)
• Contoh kontrol intrinstik dan ekstrinsik (aulia)
• Ketika menahan sakit perut terjadi panas dingin apa itu
termasuk homeostasis (nanda)
• Pengertian frost bite (vidia)

Anda mungkin juga menyukai