Anda di halaman 1dari 55

INFEKSI VIRUS MULTISISTEM

PENDAHULUAN
Infeksi Virus Multisistem
1. Vector-borne
2. Zoonosis
3. Fever of Unknown Origin (FUO)
4. Infection of the compromised host
1. Vector Borne Disease
Vektor: organisme yg menularkan penyakit
hewan dr satu host ke yang lain
Virus penyebab penyakit → penularan
melalui vektor → serangga (binatang
kelompok Arthropoda).
Burung dan mamalia → Host alami.
Vector Borne Disease = Arthropod Borne
Diseases (Arbovirus)
4 sindroma klinis utama Arbovirus:
Demam akut awal yang terjadi sangat singkat
Sistem Saraf Pusat
Aseptik meningitis ringan, ensefalitis, koma, paralisis
dan kematian.
Pembuluh Darah
Perdarahan, kebocoran kapiler, syok
Otot dan Kulit
Polyarthritis dan ruam
Infeksi Arbovirus:

Yellow fever (Demam Kuning)


Dengue fever (Demam Dengue)
Arbovirus encephalitis
Arbovirus & hemorrhagic fever (Demam
Berdarah)
A. Yellow Fever
 Penyakit infeksi akut → disebabkan flavivirus yg
ditularkan oleh nyamuk yg terinfeksi virus (terutama
nyamuk aedes aegypti, tetapi dpt pula oleh spesies lain)
→ ke inang atau host → manusia & primata (monyet)
 Menyebabkan kerusakan → saluran hati, ginjal, jantung
& sistem pencernaan
aedes aegypti flavivirus
Daftar negara endemis yellow fever
menurut WHO
Negara endemis yellow fever
Gambaran Klinis

 Yellow Fever klasik → penyakit bifasik


 3 stadium → infeksi, remisi & intoksikasi
 Gambaran klinis bisa berupa infeksi subklinis, infeksi
mirip influenza atau pada 15-25% kasus dapat terjadi
fulminan dan menyebabkan kematian dalam beberapa
hari.
 Setelah masa inkubasi 3-6 hari → demam mendadak &
menggigil diikuti dgn sakit kepala, sakit punggung,
mialgia, nausea dan muntah. Bisa juga dijumpai muka
dan konjungtiva merah, tanda faget dan bradikardi
relatif.
 Setelah 3 -4 hari→ gejala & demam hilang selama
beberapa jam sampai 1 / 2 hari & hanya berulang pd
pasien yg berkembang menjadi intoksikasi fulminan.
 Tipe demam adalah bifasik (dromedaris). Fase demam
pertama berhubungan dengan fase akut penyakit dan
disertai bradikardi relatif. Selanjutnya demam menurun
yang berhubungan dengan fase remisi serta meningkat
lagi dan penyakit memberat pada fase intoksikasi.
 Penyakit berkembang menjadi demam berdarah
multisistem ditandai dengan badan menjadi kuning
(sesuai nama penyakit ini), disfungsi renal dan
manifestasi perdarahan yang dapat menyebabkan
hipotensi bahkan terjadi renjatan yang fatal.
Gejala klinis
Diagnosis →berdasarkan tanda-tanda
klinis pasien dan gejala, dan anamnesis
riwayat perjalanan (kapan dan di mana),
dan kegiatan terkait perjalanan terutama
pada daerah-daerah endemi dan juga
riwayat vaksinasi dan penyakit lainnya.
Diagnosis Banding
 Pada kasus ringan: malaria, infeksi Dengue.
 Kasus berat didiagnosis banding dgn leptospirosis,
demam tifoid, hepatitis viral akut dan demam berdarah
viral lainnya seperti Ebola, Lassa, Marburg, demam
berdarah Congo-Crimea, DHF, dan demam Rift Valley.
Pengobatan
 Tidak ada pengobatan yang spesifik.
 Terapi suportif → mengoreksi kehilangan cairan dan
mempertahankan stabilitas hemodinamik →
Penanganan dan pencegahan hipoglikemi, pemberian
antagonis H2 atau inhibitor pompa proton (PPI) bisa
dilakukan. Pemberian vitamin K dan Fresh Frozen
Plasma (FFP) disarankan untuk menangani gangguan
koagulasi. Bila terjadi gagal ginjal akut maka dialisis
dapat ditempuh.
 Komplikasi
 gagal hati, gagal ginjal akut, edema paru,
miokarditis, ensefalitis. Perdarahan, KID sampai
renjatan, kematian.
 Pencegahan
 pengontrolan vektor, mencegah gigitan nyamuk seperti
tidur memakai kelambu, aplikasi mosquito repellents
pada kulit dan pakaian juga dianjurkan.
 Vaksinasi dengan virus yang dilemahkan (live
attenuated) 17D sangat efektif.
 Beberapa negara mewajibkan pelancong untuk
divaksinasi yellow fever sebelum berkunjung ke daerah
endemis, dan revaksinasi dianjurkan setiap 10 tahun
B. Dengue Fever
 Merupakan penyakit demam akut → disebabkan virus
genus Flavivirus, famili Flaviviridae, & ditularkan melalui
perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus..
 WHO-SEARO) → tahun 2009 terdapat 156052 kasus
dengue dengan 1396 jumlah kasus kematian di
Indonesia dan case-fatality rates (CFR)0.79%.
 Aedes aegypti (kiri) & Aedes albopictus (kanan)
Flavivirus
Skema kriteria diagnosis infeksi dengue menurut WHO 2011
Gambaran klinis
 Demam tinggi tiba-tiba (>39oC), menetap 2-7 hari,
kadang bersifat Bifasik
 Muka kemerahan (Flushing Face)
 Nyeri seluruh tubuh ; nyeri kepala, nyeri belakang mata
terutama bila digerakkan, nyeri otot, nyeri tulang, nyeri
sendi dan nyeri perut
 Mual, muntah-muntah, tidak nafsu makan
 Timbul ruam merah halus sampai petekie
 Laboratorium terdapat leukopeni hingga trombositopenia
 Namun demam dengue yang disertai perdarahan harus
dibedakan dengan DBD. Pada penderita demam
dengue tidak ada tanda-tanda kebocoran plasma dan
sebaliknya.
Perjalanan penyakit infeksi dengue
Penatalaksanaaan

 Pasien DD dapat berobat jalan


 Tirah baring selama masa demam
 Pemberian antipiretik paracetamol untuk menurunkan
panas
 Pemberian cairan dan elektrolit per oral seperti jus buah,
sirup, dan susu di samping air putih
 Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai
fase konvalesen saat suhu turun pada umumnya
merupakan tanda penyembuhan
Komplikasi
Demam Dengue Perdarahan dapat terjadi
pada pasien dengan ulkus peptik,
trombositopenia hebat, dan trauma.
C. Arbovirus Enchephalitis
 Arboviral ensefalitis lebih lazim dlm iklim yg hangat &
insiden bervariasi dr daerah ke daerah & dr tahun ke tahun.
 St Louis ensefalitis adalah tipe yg paling umum, ensefalitis
arboviral di Amerika Serikat, dan ensefalitis Jepang adalah
tipe yang paling umum di bagian lain dunia.
 Ensefalitis lebih sering pada anak-anak dan dewasa muda
Virus yg ditularkan oleh nyamuk & kutu
(arboviruses), menghasilkan epidemi
ensefalitis.
Nyamuk adalah vektor untuk transmisi
ensefalitis dari burung atau tikus ke
manusia.
Jenis ensefalitis ini cukup jarang
Faktor Risiko
 Umur. Beberapa jenis ensefalitis lebih lazim atau lebih
parah pada anak-anak atau orangtua
 Sistem kekebalan tubuh semakin lemah. Jika memiliki
defisiensi imun, misalnya karena AIDS atau HIV, terapi
kanker, transplantasi organ
 Geografis daerah. Mengunjungi atau tinggal di daerah
virus nyamuk
 Kegiatan luar. Jika memiliki pekerjaan outdoor atau
mempunyai hobi, seperti berkebun, joging, golf atau
mengamati burung, harus berhati-hati selama wabah
ensefalitis.
 Musim. Penyakit yang disebabkan nyamuk cenderung
lebih menonjol di akhir musim panas dan awal musim
gugur di banyak wilayah Amerika Serikat
Manifestasi Klinis
 Secara umum gejala berupa trias ensefalitis :
1. Demam
2. Kejang
3. Kesadaran menurun
Bila berkembang menjadi abses serebri → gejala infeksi
umum dgn tanda-tanda meningkatnya tekanan
intrakranial → nyeri kepala yang kronik dan progresif,
muntah, penglihatan kabur, kejang, kesadaran menurun.
Pada pemeriksaan mungkin terdapat edema papil.
Tanda-tanda defisit neurologis tergantung pada lokasi
dan luasnya abses
 Pemeriksaan Radiologi
 CT dan MRI sekarang merupakan pilihan tepat untuk menyelidiki
suspek lesi pada otak.
 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium :
 - Pemeriksaan darah lengkap, ditemukan jumlah leukosit meningkat.-
Pemeriksaan cairan serobrospinal :cairan jemih, jumlah sel diatas normal, hitung
jenis didominasi oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau meningkat

 Pemeriksaan lainnya :
 - EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau perlambatan
 KOMPLIKASI
 kerusakan otak →hilangnya sensasi, koordinasi dan
kontrol di daerah-daerah tubuh tertentu,dan / atau
kesulitan bicara, dan kematian.
 Selaput yang mencakup dan melampirkan
otak (meninges) juga mungkin terlibat, dan membran ini
dapat mengalami peradangan(meningoencephalitis)

 Diagnosis Banding
 Cerebral abses
 Cerebral infark
PENATALAKSANAAN
Ensefalitis virus- Pengobatan simptomatis-
Analgetik dan antipiretik : Asam
mefenamat 4 x 500 mg
Anticonvulsi : Phenitoin 50 mg/ml
intravena 2 x sehari.
D. Arboviruses and hemorrhagic fevers
2. Zoonosis

 suatu penyakit yang secara alamiah dapat menular


diantara hewan vertebrata dan manusia
 Viral Haemorrhagic Fever disebabkan:
Arenaviruses
Filoviruses
Bunyaviruses
Flaviviruses
A. ARENAVIRUS INFECTIONS
 Arenavirus adalah genus dari virus yang menginfeksi
manusia.
 Setidaknya delapan Arenaviruses diketahui menyebabkan
penyakit manusia.
 Meningitis (disebabkan Arenavirus), penyakit manusia
yang berat yang menyebabkan peradangan yang
menutupi otak dan sumsum tulang belakang, dapat timbul
dari virus choriomeningitis Lymphocytic (LCMV) infeksi.
Arenavirus
 BENTUK
bulat, pleomorfik, dan
diselimuti dengan
diameter 120 nm. Virus
ini berisi nukleokapsid
bermanik-manik dengan
dua single-stranded RNA
segmen.
 Old World and New World
Arenaviruses dibagi dua serogrup, yg berbeda genetik &
distribusi geografis:
"Old World" di belahan bumi Timur (Eropa, Asia, dan
Afrika)
“New World” di belahan bumi Barat (Argentina, Bolivia,
Venezuela, Brasil, dan Amerika Serikat)
 Limfositik choriomeningitis (LCM) virus adalah Arenavirus
yg ada di kedua daerah tetapi diklasifikasikan sebagai
virus Old World.
 Beberapa arenaviruses adalah patogen zoonosis dan
umumnya terkait dengan hewan pengerat-penyakit
menular pada manusia.
 Arenaviruses bertahan di alam dengan menginfeksi tikus
pertama dan kemudian ditularkan ke manusia.
 Manusia dapat terinfeksi melalui paparan mukosa untuk
aerosol, atau dengan kontak langsung kulit terkelupas
dengan bahan infeksius, yang berasal dari tikus terinfeksi
 Sebagian besar Arenaviruses tertangkap oleh manusia
berada dalam rumah mereka sendiri saat ini tikus
mencari perlindungan.
 Virus ini dapat ditangkap di pabrik, dari makanan yang
telah terkontaminasi, atau dalam area kerja pertanian.
 Risiko terkena infeksi bagi manusia Arenavirus
berhubungan dengan usia, ras, atau seks dalam tingkat
kontak dengan kotoran binatang pengerat kering.
KOREAN HEMORRHAGIC FEVER
 Hantavirus adalah kelompok virus endemik dalam satu,
atau paling banyak tempat,
 Hantaviruses baru diidentifikasi seiring lokasi di mana
virus ditemukan.
 Hantaviruses ditemukan di seluruh dunia pada tikus dan
serangga. Distribusi masing-masing virus biasanya
dibatasi oleh jangkauan geografis host spesifik
MARBURG AND EBOLA
 Marburg Virus Disease (MVD) pertama kali
terindentifikasi di Marburg setelah seorang petugas
laboratorium diserang kera asal Uganda.
 Virus Marburg dan virus Ebola memiliki famili yang
sama, yaitu Filoviridae.
 Gejalanya adalah kejang-kejang dan pendarahan pada
selaput lendir, kulit, serta organ tubuh manusia.
 Angka kematian bervariasi, mulai dari 25% di tahun
1967 hingga lebih dari 80% di Kongo tahun 1998-2000
dan di Angola tahun 2005.
 Penularan melalui kontak langsung dengan darah,
cairan tubuh dan jaringan orang yang terinfeksi.
 Bisa juga melalui kontak langsung dengan hewan yang
terinfeksi virus ini, misalnya monyet atau kelelawar.
 Menurut WHO, belum ditemukan antivirus untuk
Marburg.
EBOLA
 Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola.
 Penyakit ini sangat mengerikan karena tubuh si
penderita akan mengalami pendarahan di seluruh tubuh
pasien.
 Gejala yang lain adalah; demam, muntah, diare dan
badan terasa sakit.
 Penyakit ebola adalah penyakit paling mematikan
dengan kesempatan hidup bagi pasien adalah 0%,
penderita ebola tidak dapat diselamatkan dan bisa
langsung meninggal dalam jangka waktu siklus 6 hingga
20 hari. Penularan penyakit ini melalui kontak langsung
antara kulit dengan kulit. Belum ditemukan obat atau
vaksin untuk penyakit ebola.
Penularan penyakit ini melalui kontak
langsung antara kulit dengan kulit.
Belum ditemukan obat atau vaksin untuk
penyakit ebola.
Viral Multi-System Infection
– Mucocutaneous Lessions

Anda mungkin juga menyukai