0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan14 halaman
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negatif yang merupakan patogen oportunistik pada manusia. Bakteri ini bersifat invasif, toksigenik, dan resisten terhadap antibiotik. P. aeruginosa menjadi penyebab infeksi nosokomial yang sering menimbulkan berbagai masalah kesehatan di rumah sakit.
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negatif yang merupakan patogen oportunistik pada manusia. Bakteri ini bersifat invasif, toksigenik, dan resisten terhadap antibiotik. P. aeruginosa menjadi penyebab infeksi nosokomial yang sering menimbulkan berbagai masalah kesehatan di rumah sakit.
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negatif yang merupakan patogen oportunistik pada manusia. Bakteri ini bersifat invasif, toksigenik, dan resisten terhadap antibiotik. P. aeruginosa menjadi penyebab infeksi nosokomial yang sering menimbulkan berbagai masalah kesehatan di rumah sakit.
MORFOLOGI& KARAKTERISTIK Bakteri batang gram negatif, Ukuran 0,6-2,0 µm Tunggal, berpasangan atau rantai pendek Kapsul (+), spora (-), motil, flagella (+) memproduksi katalase, oksidase &amonia dari arginin tidak dapat menfermentasikan karbohidrat Aerob menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya Tumbuh pada suhu 37-42ºC P.aeruginosa Patogen opportunistik pada manusia Tersebar luas di alam Bersifat invasif dan toksigenik Patogen nosokomial dengan sifat resistensi MDR !!! P.aeruginosa menjadi problema serius pada pasien rumah sakit, angka motalitas tinggi Sering menimbulkan berbagai infeksi, termasuk CAUTIs KLASIFIKASI Kingdom : Bacteria phylum : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Ordo : Pseudomonadales Family : Pseudomonadaceae Genus : Pseudomonas Species : Pseudomonas aeruginosa SIFAT BIAKAN P. aeruginosa mensekresikan pigmen : piosianin, pioverdin &piorubin, piomelanin Beta hemolitik pada blood agar Mudah tumbuh pada berbagai media pembiakan →kebutuhan nutrisinya sederhana Berbau manis : grape-like odor Tipe koloni : Isolat alami dari tanah&air : koloni kecil, rough colony. Sampel klinis : tipe fried-egg appearance, koloni besar, halus, dengan permukaan rata&meninggi; Tipe halus&mukoid (dari sal nafas dan saluran kemih) →produksi alginate SIFAT BIAKAN Chromogenic media SIFAT RESISTENSI Toleran terhadap berbagai kondisi fisik yang beragam Dapat bertahan 6jam -16 bulan pada kondsisi kering Air mendidih dapat membunuh kuman ini Dapat membentuk biofilm → eksopolisakarida Resisten terhadap konsentrasi kadar garam tinggi, antiseptik dan antibiotik yang sering digunakan Fenol dan beta-glutaraldehid merupakan disinfektan yang efektif MDR-PA : resisten paling tidak terhadap 3-antimikroba (kelas β-laktam, carbapenem, aminoglikosida, dan fluoroquinon) EPIDEMIOLOGI Tersebar luas di alam Dapat tumbuh di air suling dan tumbuh baik dengan adanya unsur N dan C Hidup dalam suasana lembab, dapat dijumpai di banyak tempat di RS : peralatan medis, kain pel, lantai, kamar mandi, tempat air, dll Termasuk patogen nosokomial, cara pemindahsebarannya dapat melalui penggunaan alat yang tidak steril Pemindahan dari penderita ke penderita melalui pegawai rumah sakit lebih menentukan dalam penyebaran organisme ini daripada penyebaran melalui udara. TRANSMISI Kontak langsung dengan air, melalui ingesti ataupun mandi Inhalasi aerosol Alat medis yang dibilas dengan air yang terkontaminasi kontak tidak langsung melalui permukaan yang terkonaminasi melalui tangan petugas medis. Endogenous dari GIT pasien Patogenesis
P. aeruginosa masuk ketubuh host jika ada kerusakan kulit
atau mukosa→kateter urin→ rusaknya uroepitelial mukosa → melekat dan berkoloni pada membran mukosa → invasi secara lokal → menyebar ke sistemik
P. aeruginosa dapat membentuk biofilm pada
permukaan kateter → perlekatan biofilm pada kateter dapat meningkatkan insiden UTIs pada pasien dengan kateterisasi jangka panjang → persisten dalam jaringan host →kerusakan berlanjut Strain uropatogenik P. aeruginosa dapat menghasilkan siderophore (pyochelin dan/atau pyoverdin), peningkatan level alginate, eksoenzim dan hemolisin.
Uroisolat memiliki kemampuan hemolitik yang tampak
secara signifikan meningkatnya jumlah bakteri pada renal& ditandai oleh terjadinya kerusakan jaringan
Peningkatan level produksi hemolysin secara in vitro
dapat digunakan untuk informasi kemungkinan assessing pyelonephritic potential dari P. aeruginosa DIAGNOSTIK Pemeriksaan urin rutin Kultur bakteri dari uroisolat. Pada blood agar, media diferensial lainnya (morfologi, kemampuan fermentasi laktosa, reaksi oksidase, bau, kemampuanun tumbuh pada 42 ° C) Fluoresensi di bawah sinar UV membantu dalam identifikasi awal koloni P. aeruginosa sensitivity test dengan difusion disk antimicrobial agents Terimakasih.........