PNEUMOTHORAKS
NAMA: Adrian Wirahamedi
NIM: 1261050064
DOSEN PEMBIMBING: dr. Yvonne N. J. Palijama, Sp.Rad., MARS
■ TENSION PNEUMOTORAKS
KLASIFIKASI
■ Pneumotoraks Primer/spontan
– terjadi ketika timbul sobekan
subpleura dan bulla sehingga
udara saluran pernapasan
masuk ke dalam rongga pleura
melalui suatu lubang robekan
atau katup. Keadaan ini dapat
terjadi berulang kali dan sering
menjadi keadaan yang kronis.
Penyebab lain adalah suatu
trauma tertutup terhadap dinding
dan fistula bronkopleural akibat
neoplasma atau inflamasi.
■ Pneumotoraks traumatik
– terjadi ketika terdapat lubang
traumatik pada dada seperti
pada luka tikam atau luka
tembak yang memungkinkan
udara masuk ke ruang pleura.
Pneumotoraks traumatik
ditemukan terjadi pada setengah
dari semua kasus trauma dada
■ Pneumotoraks disengaja (artifisial)
– dengan tujuan terapi dalam hal pengeluaran atau pengecilan kavitas proses
spesifik yang sekarang tidak dilakukan lagi. Tujuan pneumotoraks sengaja
lainnya adalah diagnostik untuk membedakan massa apakah berasal dari
pleura atau jaringan paru. Penyebab-penyebab lain adalah akibat tindakan
biopsi paru dan pengeluaran cairan rongga pleura.
MANIFESTASI KLINIS
PNEUMOTHORAKS
• Nyeri dada
• Napas Pendek
• Sianosis
• Takipnea
TENSION PNEUMOTHORAKS
• Takikardia
• Distensi jugulovenous
• Hilangnya suara napas
• Hiperresonansi pada perkusi
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PENCITRAAN
• Radiografi
• CT-SCAN
• Ultrasonografi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiografi Toraks
• Batas paru berupa garis radioopak tipis
berasal dari pleura visceral
• menekan jaringan paru ke arah hilus atau
paru menjadi kuncup/kolaps di daerah hilus
dan mendorong mediastinum ke arah
kontralateral
• sela iga menjadi lebih lebar
• kejadian ini bila lama akan menyebabkan
semakin banyak udara terkumpul dalam
rongga pleura sehingga kantong udara
pleura mendesak mediastinum dan paru
yang sehat (herniasi).
• Keadaan ini dapat mengakibatkan fungsi
pernapasan sangat terganggu yang disebut Visceral white line pada pneumotoraks
tension pneumothorax yang harus segera
diatasi, kalau tidak akan berakibat fatal
■ Tampak gambaran radiografi toraks
dada pada pria berusia 18 tahun
dengan cystic fibrosis menunjukkan
hidropneumotoraks kanan yang
besar dan bronkiektasis kistik
bilateral yang berat
■ Analisis gas darah (AGD) tidak menggantikan diagnosis klinis dan tatalaksana tidak
boleh ditunda sampai hasil AGD apabila dicurigai adanya pneuomotoraks
simtomatis. Namun, AGD dapat berguna dalam mengevaluasi hipoksia, hiperkarbia,
dan asidosis respiratorik
KESIMPULAN
■ Williams NS, OConnell PR, McCaskie AW. Bailey & Loves short practice of surgery. 26th ed. Boca Raton, FL: CRC Press, Taylor & Francis Group; 2013.
■ Shields TW. General thoracic surgery. Philadelphia, PA: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins; 2009.
■ Sharma A, Jindai P. Principles of diagnosis and management of traumatic pneumothorax. Journal of Emergencies, Trauma and Shock. 2008;1:1:34-41
■ Zarogoulidis P, Kioumis I, Pitsiou G, Porpodis K, Lampaki S, Papaiwannou A, et al. Pneumothorax: from definition to diagnosis and treatment. J Thorac Dis 2014;6(S4):S372-S376.
■ Collins J, Stern EJ. Chest radiology: the essentials. 2nd ed.Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins; 2008.
■ Rasad S. Radiologi Diagnostik. Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2005
■ Planner A, Uthappa M, Misra R. A-Z of Chest Radiology. Cambridge: Cambridge University Press; 2007.
■ Herring W. Learning radiology: recognizing the basics. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2016.
■ Corne J, Pointon K. Chest X-ray: made easy. 3rd ed. Edinbourgh: Churchill Livingstone Elsevier; 2012.
■ Warner BW, Bailey WW, Shipley RT. Value of computed tomography of the lung in the management of primary spontaneous pneumothorax. Am J Surg. 1991;162(1):39-42
■ Husain LF, Hagopian L, Wayman D et-al. Sonographic diagnosis of pneumothorax. J Emerg Trauma Shock. 2012;5(1): 76-81.
TERMAKASIH